Hai-Hai
Semoga menikmati..
Kritik dan saran sangat mendukung
Ini hanya hayalan semata, jauh dari kata sempurna dll..
Maaf ceritanya gaje, ini hanya pemikiran aneh saya heheh...
1
"Awas! Jomblo lewat! " sorak Kenan kegirangan, lagi-lagi dia membelah kerumunan siswi yang sedang merumpi. Ah bukan Kenan namanya kalau tidak memancing emosi orang.
"Tolong deh Feren sohib lo diamankan dulu, " suruh Renata kesal.
Feren hanya menyeringai, dia menarik krah baju Kenan agar mendekat. "Please deh lo satu-satunya anggota Victorious yang nggak nujukin bagaimana kerakter kita. "
Tangan Kenan menepis cengkraman Feren, tatapannya berubah drastis dari yang ceria menjadi mencekam "Hidup gue, jadi lo nggak punya hak buat ngatur! "
Melihat kedua sahabatnya berkelahi akhirnya Sean turun tangan, dia menjauhkan Feren dan Kenan. Mereka berdua memang sering berkelahi hanya karena sifat swett Kenan yang bertolak belakang dengan geng mereka Victorious. Sudah banyak korban yang berjatuhan, tapi selalu saja tanggapan seram orang terpatahkan oleh tingkah aneh Kenan dan beberapa kawannya.
"Bro lo seriusan nih tetap jomblo? Nyicip-nyicip dikit boleh lah." Sean mengedipkan salah satu matanya, dia merangkul Kenan dan membawa ke meja mereka.
Kenan mendengus, baginya mempermaikan perasaan wanita itu jahat.
"Nah kan kalian homo! " tuduh Renata menatap tangan Sean yang melingkar di pundak Kenan.
"Gue nggak homo! Gue punya banyak pacar, " tukas Sean dengan bangga. "Tapi coba deh tanya teman gue yang satu ini siapa tahu dugaan lo benar. " sambungnya memainkan kedua alis untuk menggoda Kenan.
"Sewot banget sih kalian, mau gue homo atau apa lah. Bodo amat penting gue bahagia. "
Kenan punya berapa jiwa sih? Bentar swett, bentar jutek, bentar happy, bentar kek brandalan banget.
Tuh anak kayaknya punya kepribadian ganda deh, mungkin masalah hidupnya berat banget
Satu-satunya anggota Victorious paling aneh, yang lain pake moge nah dia beda ndiri pakai sepeda.
Ha? Masa sih Kenan jomblo? Secakep gitu, hmm paling cakep mungkin diantara gengnya
Dia homo? Main sama cowo terus.
No, no, dia lebih sering ditinggal pergi pacaran sama sahabat-sahabatnya dan memilih buat membombardir tuh ring basket.
Ya percakapan diatas merupakan sampel bagaimana Kenan selalu menjadi topik terhots disekolahan. Siapa sih yang nggak kenal Kenan, cowok yang selalu mengumumkan bahwa dirinya jomblo dan menolak segala jenis pacaran.
"Brengsek! Nggak ada otak! Mati aja sono, " teriak Kenan penuh amarah. Tangannya mengepal, wajah dan tubuh lawannya sudah babak belur menerima hantaman.
Dengan amat terpaksa Feren menarik teman pergi, lawannya bisa mati jika terus mendapatkan pukulan beruntun dari kenan. "Tahan emosi lo! " Feren tak kalah sangar, dia mencengkram erat krah seragam Kenan bahkan membuat cowok itu naik beberapa centi dari permukaan tanah.
"Dia ngehina gue! "
Kenan memang swett, suka jahil tapi sekali saja dia mendengar ada yang sedang menghinanya maka jangan harap lepas dari bogemannya.
"Mereka nggak ngehina lo tapi memang kenyataannya begitu, makanya jangan tenggelam sama masa lalu. Move on woii! Lo kira pacar lo yang disana tenang ngelihat lo gini. Lo gila Kenan! Gila ditinggal mati sama pacar sendiri! "
Brukkk
Feren tersungkur. Dia berusaha bangkit sembari menyeka darah segar yang keluar dari sudut bibirnya.
"Brengsek! " decihnya menyeringai.
"Lo lagi Feren, sudah tau karakter dia gimana tetap aja lo ladeni. Ingat kita itu keluarga, kita nggak ada yang sama tapi karena perbedaan itu yang menyatukan kita. " Iqbaal, salah satu dari anggota Victorious membantu menyeimbangi tubuh Feren yang yang masih terhoyong.
Kenan berdecak, dia meninggalkan sahabat-sahabatnya.
KENAN KELAS XII IPA 6. DIHARAPKAN SEGERA KE RUANG BK, SEKARANG!!
Panggilan spesial yang selalu diperdengarkan, selalu saja salah satu anggota Victorious yang menjadi pemeran utamanya.
Feren, Iqbaal, dan Sean serentak menghelakan nafas sesaat panggilan melalui toa sekolah selesai. Mereka sekarang berada di UKS mengobati luka yang Kenan berikan, meski tak terlalu parah Feren tak mau tubuhnya terluka. Agak aneh memang.
"Awwww, pelan-pelan dong, " bentak Feren ke Shalsa yang menjadi petugas piket di UKS.
Shalsa mendesis resah, pasien kali ini memang banyak maunya. Minta diobati tapi nggak boleh sakit, minta dipelani tapi nggak boleh ampe banyak darah. Kompresnya pun harus pakai suhu 41°C, oh iya jangan lupa tangannya harus steril.
"Udah bos? " tanya Iqbaal. Feren mengangguk, dia mengangkat badannya untuk duduk. Sementara itu Shalsa masih sibuk membereskan peralatan yang dia gunakan tadi.
"Kayaknya kita harus ngelakuin tindakan deh. "
"For what? " tanya Sean penasaran.
"Kenan nggak boleh dibiarin kayak gini terus, dia bakalan susah diterima dilingkungannya nanti. Jadi kita harus cari cara buat dia move on dari Senja. " Feren masih memperhatikan Shalsa yang kini sedang mengeringkan tangannya.
"Ya menurut lo caranya apa? "
"Cariin dia cewek lah. "
Sean dan Iqbaal tertawa meledek. "Lo kira gampang apa? Dia itu presiden jomblo di sekolahan ini. Mustahil, hahaha. "
"Lo mau sahabat lo sampai mati jadi pejaka ting ting? " Feren menatap sebal, dia mendekap kedua tanganya di dada, dan masih saja matanya tak lepas mengekori semua kegiatan Shalsa.
"Nggak ada yang mau sama Kenan Ren, dia labil banget dan kasihan tuh cewek makan hati terus, " gurau Sean mengandung 60% kebenaran.
Feren meloncat dari kasur, dia berjalan mendekati Shalsa yang berusaha pura-pura tak mendengar pembicaraan para pentolan sekolah tersebut. "Ada, ini orangnya. " Shalsa terkejut saat Feren memberikan tepukan sedang di pundaknya.
"Ha? Apa? Apa apa? " tanya Shalsa panik.
"Sok tuli lo! Gue nggak mau tahu ya, lo harus buat Kenan jatuh cinta bagaimana pun itu. " Perintah Kenan sungguh membuat seluruh penghuni UKS tercegang.
"Lo gila! " tukas Iqbaal tak terima.
"Nih cewek mirip banget sama Senja, ya jika Senja hidup sampai sekarang mungkin 11-12 lah," ujarnya meneliti Shalsa dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"A... Ak...ku ngg.. Nggak kenal siapa Kenan, " jujur Shalsa membuat mereka kaget.
"Lo kenal gue nggak? " tatapan Feren menajam, sangking tajamnya dia dijuluki si mata elang.
Shalsa tertegun, beberapa detik kemudian menggeleng. Feren tertawa jahat, seberapa apatis cewek tersebut hingga tak mengenali mereka.
"Lo anak kelas berapa sih? " tanya Iqbaal antusias.
"XII IPA 1," jawabnya tak berani menatap lawan bicaranya.
"Ooooooh." Mulut Sean membentuk huruf O, pantas saja gadis tersebut tak mengenal mereka. Anak XII IPA 1, selalu unggul dan tak pernah mau bergabung dengan anak kelas lainnya. Tak peduli istirahat, mereka selalu menghabiskan waktu di kelas untuk belajar.
Feren menyodorkan tangannya kehadapan Shalsa, dan disambut oleh tangan Shalsa yang gemetaran, sekejab dan tangan mereka saling melepaskan. "Gue Feren Aldiano Putra Wijaya, lo bisa panggil gue Feren. Gue ketua geng Victorious, gue anaknya baik, ramah, sopan dan nggak banyak ulah. "
"Aku Shalsa Senja Arunika, bisa dipanggil Shalsa. "
"Good girl, lo memang pantas gue pilih. Gue paling nggak suka perintah gue dibantah, apa pun itu, mau tidak mau, sudi tidak sudi lo sudah sah dibawah kendali gue! " ucap Feren penuh penekanan.
"Tapi-"
"Shalsa Senja Arunika, Lahir di Inggris, 1 Februari 2001. Pekerjaan orang tua, ayah bekerja sebagai pengusaha properti dan ibu bekerja sebagai dokter di rumah sakit Harapan Bunda. Anak kedua dari dua bersaudara, tapi sang kakak sudah meninggal beberapa bulan yang lalu karena penyakit kanker. Prestasi menjuari berbagai olimpiade dan lomba berhubungan dengan sains dan teknologi. Bercita-cita menjadi ilmuan. Single sejak lahir. Kedekatan dengan pria tidak terdeteksi. "
Shalsa tak percaya pria berwajah tegas tersebut mengetahui semua tentang kehidupannya.
"Ya hebat ya kenapa gue bisa tahu, wah ini mungkin karena belajar dikit-dikit sama bokap gue yang kerjanya sebagai mafia. "
Iqbaal menyikut Sean, setengah berbisik dia berkata "Gue malah jadi kasihan sama tuh cewek, mimpi apa dia sampai berurusan sama Feren."
Sean mengembungkan kedua pipinya, kemudia menghelakan napas berat dia mengangguk tanda setuju. "Bos cari yang lain aja deh, kasihan dia masih polos. "
"Ya karena masih polos pea, kalau lo ngasih cewek murahan sama tuh Fenan bukannya berubah malah tambah hancur. "
Kali ini iqbaal mengangguk setuju. Feren meletakan telapak tangannya ke pipi kanan Shalsa, Jari jempolnya mengusap pelan pipi yang sudah kehilangan suhu panasnya itu, kulit gadis itu pun terasa amat halus.
"Maaf harus mengikut sertakan lo dalam rencana ini. But, lo tenang aja selagi lo patuh sama perintah kami lo aman. Dapatkan hati Kenan, otomatis lo bakalan jadi ratu dikelompok kita. Semoga beruntung. "
Feren mengedipkan matanya, dia mengajak sahabat-sahabatnya untuk meninggalkan Shalsa yang membatu. Mimpi apa dia semalam hingga mendapat kesialan ini?
Beberapa pengenalan sebelum jatuh terlalu jauh...
Victorious : Geng yang terdiri dari cowok-cowok kece dan bandel. Biang onar dan membuat guru BK selalu bekerja extra.
Feren Aldiano Putra Wijaya

Jabatan : Ketua Victorious
Karakter utama : Tegas, beribawa, penuh perhatian