Prelude (3)
silakan buka akun wattpad @asta12di saya
chapter 1: Christevan (1st Ch)
Aku mendengar suara-suara seorang...
"Hubungkan kabel di perangkat Ax dengan jaringan di bagian belakang rumah."
"Baiklah. Apa lagi yang bisa kubantu?"
"Itu saja dulu untuk saat ini."
Clink
Lalu bunyi sentuhan elektronik dengan jari tangan. Disusul suara sebuah benda yang diangkat dan dipasang pada sesuatu secara perlahan.
Aneh sekali—aku tidak bisa melihat apa-apa.
"Pemrograman dimulai."
Tunggu, rasanya kukenal pemilik suara ini. Nada sopran seorang perempuan. Dia yang menyebutkan kalimat pertama, ketiga, dan yang terakhir tadi.
Terdengar bunyi lain lagi. Aku mengenalnya sebagai panggilan masuk.
"Siapa lagi sih? Ganggu saja!"
Panggilan itu diterima.
"Ada apa? Kalau tidak penting, aku langsung putuskan ya?"
"Project baru untuk kalian. Mau tidak?"
"Berapa poin numerik? Kalau sedikit, lebih baik kalian cari orang lain yang masih butuh jam terbang lebih tinggi."
"Sombong sekali..."
"Hei, bung! Kami menyambung hidup dari kebutuhan akan semua project itu. Kini sudah zaman hiper-sulit untuk mendapat rezeki secara lurus."
"Tenang saja. Kami sudah tahu level dan kelas kalian. Baca nama yang kau lihat di layar—kami bukan konsumen kelas teri."
"Hemm. Aku pernah menemukan nama ini. Baiklah. Kirim penawarannya lima menit lagi ke adrès kami."
"Kau benar. Zaman kini, semua orang yang masih bernapas tengah sibuk berat untuk bertahan hidup. Kabari kami jika sudah ada waktu luang untuk bicara. Terima kasih sudah mempertimbangkan 'nama' kami."
Terdengar bunyi 'tut' panjang pertanda komunikasi diakhiri.
"Akhirnya...!"
"Siapa yang menghubungi kita?"
"Cepat juga kau menghubungkan kabel. Sebuah project baru datang untuk kita!"
"Hei, bagian belakang rumah tidak terlalu luas. Project baru? Yesss! Akhirnya kita bisa mengganti perangkat gudang yang sudah usang dan rusak."
"Berarti kau bisa membantuku dalam pemrograman. Aku senang sekali. Ayo, sini!"
Tiba-tiba aku merasakan diriku sudah berada di tempat lain.
Aku kian tidak mengerti apa yang sedang atau telah terjadi dengan diriku ini?
Paling istimewa anehnya, aku sama sekali tidak bisa memutar ulang memori pikiranku sendiri.
Aku bisa merasakan diriku ada, tapi seakan ragaku melayang-layang di eksistensi keheningan semesta jagat raya antar galaksi. Itu cuma ibarat saja—belum pernah satu kali pun aku keluar dari planet Bumi.
Oh ya, namaku Christevan. Untunglah, setidaknya aku masih bisa ingat nama sendiri, beserta nama panggilanku. Kalau kau anggap terlalu panjang, kau panggil saja diriku ini Stevan.
Terima kasih sudah bersedia mampir di dalam wadah kebingunganku. Semoga kamu tidak menemaniku di sini untuk semakin bertambah bingung saja.
chapter 2: Chester (2nd Ch)
bakal hadir di akun wattpad @asta12di saya