Loading...
Logo TinLit
Read Story - Verlieren
MENU
About Us  

10 tahun kemudian

"Kobaran api melahap habis bangunan yang berdiri megah di sekitar jalan pahlawan sudirman ini. Diduga api berasal dari konsleting listrik dari salah satu rumah kosong yang sudah lama ditinggal pemiliknya. Beruntung tidak ada korban jiwa namun beberapa warga yang terjebak mengalami luka bakar ringan. Saya reporter Fina melaporkan dari TKP."

Hening, hanya suara televisi yang menggema di ruangan ini, mereka fokus menonton acara berita yang ada di televisi. Keluarga Azka terlihat memiliki kesibukan masing-masing. Mulai dari Sang Mama fokus melihat televisi, Satria membolak-balikkan buku namun sesekali melihat sekilas berita dan Si bungsu bermain game diponsel.

"Itu bukannya rumahnya Aresha dulu ya?" Vera mulai membuka suaranya setelah keheningan beberap saat tadi.

Satria mengangkat kepalanya untuk menatap Vera."Hm... Kayaknya sih iya ma,"sahut Satria yang berada diantara Azka dan Vera.

Vera berdecak."Ya ampun kasihan ya padahal rumahnya masih bagus."

Azka hanya diam melihat mereka yang mengobrol. Matanya masih fokus dengan game yang ada di ponselnya. Sesekali cowok itu mendesis karena targetnya meleset. Pembawaanya yang dingin dan cuek membuat dia irit berbicara, jika ada yang bertanya ia hanya membalas singkat. Parah memang cowok bernama lengkap Azka Aldrich, sorot matanya saja sudah menyebalkan apalagi jika berbicara.

"Ka.. Azka!"panggil Satria yang heran dengan adiknya.

"Hm,"jawab cowok bermata tajam itu sekenanya tanpa melirik sang kakak yang sedang mengajaknya bicara.

Satria mendengus kesal."Lo kok diem aja sih, ngomong apa gitu sesekali." Vera menggelengkan kepalanya heran pada kedua anaknya yang berbeda sifat. Satria cenderung ceria dan murah senyum.

"Urusin hidup lo sendiri,"protes Azka yang masih tetap fokus bermain game. Satria menjitak kepala Azka soalnya cowok itu selalu bikin kesel kakaknya.

"Pedes banget mulut lo! Sini pinjem gue juga pengen main,"kata Satria yang menarik ponsel Azka dan berhasil merebutnya. Wajah Azka tampak marah ia mengumpat tanpa suara."Balikin atau–"

Satria berdiri menyimpan ponsel Azka."Atau apa? Makanya jangan pelit, gue ceburin aja hp lo ke empang!"

Azka mengejar Satria yang berlari, sehingga terjadilah pertempuran antara kedua saudara yang hanya selisih 2 tahun ini. Vera yang menyaksikan mereka hanya geleng-geleng kepala, kedua anaknya ini memang sangat berbeda tapi saling menjaga satu sama lain.

Prangg

Tanpa disengaja lengan Satria menyenggol figura yang diletakkan di meja."Duh, jatuh lagi, gumam Satria sambil memiringkan kepalanya memandang foto itu,"ini kan foto temannya Azka waktu kecil."

"Balikin!"ucap Azka dengan napas yang terengah-engah merampas hp miliknya.

"Nih gue balikin."Satria menyerahkan hp Azka lalu merapikan puing-puing kaca figura yang terjatuh tadi. Foto itu ia biarkan tergeletak disampingnya.

"Bangsat...Lo ngapain?"

Satria mendengus kesal."Ini nih lagi berternak sapi."

"Oh."

"Yaelah bantuin gue gih."

Azka melengos memilih melanjutkan bermain game."Males." Sebelum kakinya berbalik sebuah foto tampak familiar dimemorinya.

Azka mengambil foto yang tergeletak di lantai. Benar saja disitu ada dirinya yang masih berumur 7 tahun bersama gadis yang terlihat sangat lucu, disitu mereka sedang saling menyuapi kue ulang tahun keduanya. Ulang tahun mereka sama hanya saja Azka lebih tua satu tahun dari Aresha.

"Aresha..."

"Lo napa bengong gitu?"tanya Satria yang selesai membuang pecahan figura yang pecah tadi,"lo ingat dia lagi ya? Sabar ya ka karena gue yakin kalau Aresha bakal balik lagi dan menemui lo."

Dia tau apa yang dirasakan adiknya saat ini, kehancuran. Tidak ada sakit yang lebih menyakitkan dari kehilangan. Walaupun orang memandan dan berpikir ini hal yang sepele, tidak untuk Azka. Azka tak menghiraukan pernyataan kakaknya tadi, dia berlalu begitu saja menuju ke kamarnya.

"Harusnya lo mengikhlaskan dia,"gumam Satria kasihan memandang punggung adiknya yang rapuh.

Kini Azka membaringkan tubuhnya di kasur. Dia menatap langit-langit kanarnya dengan pandangan menerawang. Pikirannya tertuju pada satu nama, gadis itu selalu terbayang dipikirannya. Dia memejamkan matanya sambil memeluk erat foto tadi.

Azka masih berharap bisa bertemu gadis itu lagi, tapi takdir tak kunjung mempertemukan dirinya. Selama 10 tahun ini keluarga Aresha tak pernah kembali ke Indonesia.

"Aku pengen ketemu lagi sama kamu, Sha. Aku akan menemukanmu dimanapun kamu berada." Azka mendekap foto itu dengan mata terpejam.

Aresha Ravan Arabella

Masihkah ada harapan untuk mereka bertemu lagi, setelah sepuluh tahun berlalu. Terkadang Azka berharap mengetahui kabar tentang Aresha, paling tidak seperti itu. Ataukah dia harus mencarinya ke luar negri?. Azka menggelengkan kepalanya, memangnya Mama bakal mengizinkan. Ck! Haruskah dia menunggu ?

***

Pria paruh baya beserta isterinya turun dari mobil di ikuti seorang gadis yang memakai sweater pink sedang menyumpal telinganya dengan sebuah earphone. Matanya bergerak menyusuri tempat keramaian ini, ujung bibirnya tampak terangkat sejenak.

"Ara nggak sabar pengen cepet pulang ke kampung halaman." Ucapnya dengan menarik sebuah koper miliknya.

Kedua orangtuanya hanya tersenyum ke arah putrinya itu. Mereka bahagia bisa terbang ke Indonesia, setelah hampir 10 tahun tinggal di negara Singapura. Ara akan menyelesaikan semuanya. Tentang misi pencarian untuk menemukan dia.

"Semoga dengan pindah ke Indonesia, aku akan menemukannya," batin Ara dalam hati.

"Ayo cepat pesawatnya keburu terbang soalnya kita datangnya agak telat,"ajak Mira selaku mama dari Ara.

Ara terpaku memandang langit yang biru, entah mengapa dia sangat menyukai warna biru. Perjalanan masih cukup lama, Ara yang tak tahan dengan rasa kantuknya memilih memejamkan mata dan tidur. Seulas senyum terurai dibibir manisnya, betapa gembiranya dirinya karena bisa kembali ke tanah kelahirannya. Dan tahun ini dia akan masuk sekolah sebagai murid berseragam putih abu-abu.
 

Tags: Teen tlwc19 novel

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Good Art of Playing Feeling
409      303     1     
Short Story
Perkenalan York, seorang ahli farmasi Universitas Johns Hopskins, dengan Darren, seorang calon pewaris perusahaan internasional berbasis di Hongkong, membuka sebuah kisah cinta baru. Tanpa sepengetahuan Darren, York mempunyai sebuah ikrar setia yang diucapkan di depan mendiang ayahnya ketika masih hidup, yang akan menyeret Darren ke dalam nasib buruk. Bagaimana seharusnya mereka menjalin cinta...
Melody untuk Galang
523      324     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
IMAGINATIVE GIRL
2734      1361     2     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?
LARA
8827      2139     3     
Romance
Kau membuat ku sembuh dari luka, semata-mata hanya untuk membuat ku lebih terluka lagi. Cover by @radicaelly (on wattpad) copyright 2018 all rights reserved.
I\'m Too Shy To Say
468      321     0     
Short Story
Joshua mencintai Natasha, namun ia selalu malu untuk mengungkapkannya. Tapi bagaimana bila suatu hari sebuah masalah menimpa Joshua dan Natasha? Akan masalah tersebut dapat membantu Joshua menyatakan perasaannya pada Natasha.
Bifurkasi Rasa
149      127     0     
Romance
Bifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara "Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...
The Friends of Romeo and Juliet
20598      3088     3     
Romance
Freya dan Dilar bukan Romeo dan Juliet. Tapi hidup mereka serasa seperti kedua sejoli tragis dari masa lalu itu. Mereka tetanggaan, satu SMP, dan sekarang setelah masuk SMA, mereka akhirnya pacaran. Keluarga mereka akur, akur banget malah. Yang musuhan itu justru....sahabat mereka! Yuki tidak suka sikap semena-mena Hamka si Ketua OSIS. dan Hamka tidak suka Yuki yang dianggapnya sombong dan tid...
When I Met You
644      371     14     
Romance
Katanya, seorang penulis kualat dengan tokohnya ketika ia mengalami apa yang dituliskannya di dunia nyata. Dan kini kami bertemu. Aku dan "tokohku".
Help Me Help You
2097      1204     56     
Inspirational
Dua rival akademik di sebuah sekolah menengah atas bergengsi, Aditya dan Vania, berebut beasiswa kampus ternama yang sama. Pasalnya, sekolah hanya dapat memberikan surat rekomendasi kepada satu siswa unggul saja. Kepala Sekolah pun memberikan proyek mustahil bagi Aditya dan Vania: barangsiapa dapat memastikan Bari lulus ujian nasional, dialah yang akan direkomendasikan. Siapa sangka proyek mus...
Dalam Satu Ruang
159      107     2     
Inspirational
Dalam Satu Ruang kita akan mengikuti cerita Kalila—Seorang gadis SMA yang ditugaskan oleh guru BKnya untuk menjalankan suatu program. Bersama ketiga temannya, Kalila akan melalui suka duka selama menjadi konselor sebaya dan juga kejadian-kejadian yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.