☀️☀️☀️
Khalisya menyenderkan punggungnya di jok mobil sport sang kakak, mulai merasa jengah dengan kemacetan yang selalu menjadi sarapannya setiap pagi.
"Kalau gini terus kita bisa telat dong." Keluh Khalisya.
"Ck. Kakak juga nggak tau nih. Tau gitu kakak bawa motor aja tadi kan lumayan bisa sedikit nyelip-nyelip." Ucap Al terselip rasa penyesalan.
"Eh dek, kakak punya ide deh. Gimana kalau kamu jalan duluan aja?" Ucap Al sambil menyerongkan duduknya menghadap sang adik.
"Hah? Kakak nih ada-ada aja. Masak iya aku ninggalin kakak disini sendiri." Tolak Khalisya.
"Yah nggak papa daripada kamu telah, hayo." Al terus meyakinkan sang adik.
"Ya tapi kan--"
"Udah nggak usah mikirin kakak. Nanti kakak bisa kog ada jalan keluarnya, kamu tenang aja." Potong Al.
"Kakak yakin nih?" Sekali lagi Khalisya memastikan.
"Iya adekku cantik udah sana." Ucap Al lagi sambil mencubit gemas adiknya yang ngeyel itu.
"Yaudah deh. Kakakku yang ganteng aku turun dulu ya. Nanti kalau ada apa-apa kabarin aku. Oke." Setelah berfikir sejenak akhirnya Khalisya memutuskan menuruti kemauan sang kakak untuk berjalan lebih dulu.
Sebelum keluar ia menyempatkan mengecup pipi sang kakak sebagai ritual wajib ketika hendak berpisah. Kedekatan kakak beradik itu sudah bagaikan nadi dan jantung yang saling melengkapi untuk memberikan kehidupan.
☀️☀️☀️
Kenalan dulu yuk 😉
☀️☀️☀️
☀️☀️☀️
Hai semuanya ketemu lagi sama aku, kali ini aku balik lagi nih guys dengan cerita baru aku
selamat membaca ya, semoga kalian suka ;)