#The Next
Aku berdiri di depan sebuah kelas yang masih kosong pagi ini, kelas yang ada di fakultas Pendidikan Olahraga. Suasana masih sangat sepi dan hanya ada seorang laki-laki paruh baya yang tengah menyapu halaman depan kelas sembari sesekali bersenandung, aku menatap daun pintu kelas itu dengan sebuah kebingungan.
Seseorang terdengar mendekat kearahku karena langkah kaki terdengar kentara di telingaku. Aku menoleh dan mendapati seseorang tengah tersenyum dengan sebuah senyuman dinginnya.
Kutelan salivaku dan kuberanikan untuk mengeluarkan suaraku, menyapanya.
"Hai..."
Dia menatapku dan mendekatiku hingga ia kini berada di hadapanku, tangannya terangkat dan dengan perlahan menjamah rambutku lalu mengelusnya dengan sangat lembut. Aku menelan salivaku sembari memejamkan mataku dan menengadah, aliran darahku terasa semakin cepat dan mulai memanas memaksaku untuk menundukkan wajahku malu.
Tangannya membelai dan mengaitkan anak rambut ke cuping telinga kananku, dan dengan cepat berpindah ke pipiku. Telapak tangannya terasa dingin dan aku hanya bisa merasakan sensasi sentuhannya dengan hati yang meletup-letup. Aku bisa mendengar suara nafasku sendiri yang tak beraturan.
Romantiiiiiiissssss si Juna itu ya....
Comment on chapter #PrologBerkunjung balik ke ceritaku juga ya.