Loading...
Logo TinLit
Read Story - FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
MENU
About Us  

Dengan alasan akan melakukan wawancara, mereka bertiga berhasil masuk ke dalam gedung School Art. Satu jam mereka berhasil menelusuri setiap sisi di tempat ini. Begitu sampai di dalam, kesibukan luar biasa tampak di setiap sudut School Art. Panitia yang berlari-lari, rombongan yang menunggu giliran, wawancara-wawancara kecil yang cukup menghalangi jalanan, dan lalu lalang tiada henti dari kesibukan para pegawai dan kru. Semua ini tidak lain adalah persiapan untuk acara pentas pertunjukkan nanti malam. Meski demikian ketiganya mencoba fokus pada tujuan utama mereka seperti yang sudah direncanakan, bertemu dengan Lollipop. Misca dan Okka akan mencari keberadaan Kak Davine, Kak Terra, dan yang lainnya, sementara Allexa melakukan wawancara terhadap para juara kompetisi musik tahun lalu, ada Lollipop sang juara pertama, F-Five di posisi ke dua, dan Quartet di posisi ke tiga. Allexa berhasil mewawancarai F-Five dan Quartet, kecuali Lolllipop. Hanya saja, memang mereka tidak berhasil menemukan keberadaan Lollipop di sana. Misca kemudian mengajak Okka mencari keberadaan Lollipop. Hasilnya, mereka terpaksa mencarinya mulai dari gedung utama, auditorium yang super megah, gedung pertemuan khusus, dan beberapa studio musik yang dijadikan sebagai tempat kegiatan les musik. Namun hasilnya nihil.

Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Okka, Allexa, dan Misca masih berdiri di bawah pohon rindang di tepi jalan besar. Seragam identitas SMA berwarna biru muda cukup menyita perhatian setiap orang yang berlalu lalang di sana. Gerak-gerik mereka menunjukkan bahwa aktivitas pengamatan pada pengamatan terhadap bangunan megah di depan sana belum berakhir. Mereka menunggu-nunggu waktu kemungkinan menjumpai Lollipop. Membayangkan salah satu dari mereka akan menampakkan diri.  Nyatanya mereka justru semakin mengamati bagian bangunan megah dengan papan nama lumayan besar di gedung bertuliskan SCHOOL ART.

Allexa menghela napas melepas penat. Berbeda dengan kedua Okka mapun Misca, perhatiannya kini tertuju pada hasil wawancara di tangannya. Hari ini dia berhasil mewawancarai F-Five, sebuah grup tari yang menjadi juara ke dua dan satu lagi Quartet, sebuah grup musik yang  gabungan piano, flute, biola, dan seorang penyanyi.  Ia kembali menjatuhkan perhatiannya pada Misca dan Okka. sampai kapan keduanya akan menunggu di depan sini. Sudah setengah jam berlalu. Ponselnya sudah bergetar tanpa ampun. Belasan SMS masuk beralamatkan dari Bima, kakaknya, menanyakan apa yang sedang dia lakukan sampai-sampai belum pulang sekolah sejak tadi siang.

Mencoba mengumpulkan keberanian, ia membuka mulutnya. “Maaf, aku pulang duluan, ya?” Ucapnya dengan nada memohon membuat Okka menoleh ke arahnya. Sebuah tatapan yang jika Allexa mengartikannya agar ia tetap di sana dan tidak pergi ke mana-mana.

Lollipop, kita tunggu mereka sebentar lagi. Kenapa mereka belum datang ya?” gumamnya pada dirinya sendiri. “Setengah jam lagi. Kita tunggu setengah jam lagi.” Pintanya

penuh harap. Ia kembali memfokuskan perhatiannya ke depan sana.

Misca mengangguk bersemangat. “Tentu. Itu sebabnya kita harus menunggu dan

sabar.” Ia melirik pada Allexa yang tampak gusar diliputi kegalauan ini. “Empat jam sebelum

pentas. Nanti malam kau mau kan ikut nonton pentasnya di sini?” tanyanya menaikkan kedua alis tebalnya.

            “Malam ini aku ada acara. Aku harus ke pameran desain dengan Mamaku.” Jawab Allexa dengan nada agar Misca mau memahaminya.

“Kau harus nonton, kau akan menyaksikan penampilan Lollipop yang memukau.ucapnya dengan nada menggebu-gebu penuh semangat.

            “Apa sehebat itu?” Tanya Allexa tak yakin. Ia meihat keduanya mengangguk kompak.

            Allexa justru terkekeh. “Karena sibuk berlatih piano, aku sampai tidak begitu megenal Lollipop.” Ia masih terkekeh dengan tatapan mata melihat ke masing-masing wajah sahabatnya ini. “Kita lihat saja nanti, mungkin aku akan ke sini setelah dari acara pameran.”

            “Bagus!” sorak Okka merasa senang.

            “Allexa!”

            Ketiganya terkejut saat mendengar seseorang memanggil nama Allexa. Ketiganya kompak berputar ke arah yang belakang saat mendengar suara itu seakan menghampiri punggung mereka.

Saat itulah Alleka melihat seseorang yang langsung ia kenali sebagai kakaknya. Siapa lagi kalau bukan cowok bertubuh tinggi, memakai jeans biru tua, dan sebuah jaket warna coklat muda, tengah berlari ke arahnya.

“Itu Kak Bima-mu kan?” bisik Misca saat Bima masih berada dalam jarak dua meter dari mereka.

Allexa mengangguk kecil. “Kak Bima? Bagaimana dia bisa ada di sini?” gumam Allexa panik. Ia kembali melirik ponselnya. Perasaan dia tidak mengirim SMS yang menjurus ke tempat ini.

             “Misca, Okka, Allexa, apa yang kalian lakukan di sini?” ia menatap tiga orang adik kelas yang di matanya seperti tiga anak ingusan dengan seragam sekolah dan tampang polos, melihatnya dengan tatapan asing yang tak ingin direcoki urusannya.

            “Kami sedang menunggu Lollipop.”ceplos Misca jujur begitu apa adanya.

            “Lollipop? Band XII IPA 2 yang menang tahun lalu itu ya?” gumam Bima sedang menerka-nerka.

            Okka dan Misca mengangguk bersemangat.

Kini perhatian Bima terjatuh pada sosok adik perempuannya yang masih bergeming. “Mama mengajakmu datang ke pameran malam ini? Kenapa kau masih di sini?” Bima melirik jam tangannya. “Kau dengar aku?” tanya Bima mulai khawatir.

Allexa masih termangu dalam diam. Kakaknya benar, ia tak bisa membuat Mama khawatir. Alih-alih dia juga tidak ingin Okka dan Misca kecewa karenanya.

“Pulanglah!” celetuk Okka.

Allexa menoleh. Ia menatap Okka dengan pandangan lain. Ia beralih pada Misca. Wajahnya nampak serius tapi berusaha terlihat santai dengan senyum kecil yang ditunjukkan.

“Kau tidak boleh terlambat ke acara pameran. Pulanglah, kami juga akan pulang.” Ucap

Misca seraya tersenyum.

Seakan bicara dari mata ke mata, keduanya hanya saling pandang tanpa mengatakan apa-apa dan hasilnya Allexa menuruti kakaknya lalu bergegas mengikutinya untuk pulang.

 

***

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • kania_young

    @yurriansan Hallo kak, maaf kalau cuma menemukan prolognya saja. Karena novel ini sudah terbit. Next aku unggah beberapa BAB nya ya.. Terima kasih sudah membaca :)

    Comment on chapter PROLOG
  • kania_young

    @yurriansan wkwk... biar penasaran dulu... 😆

    Comment on chapter PROLOG
  • yurriansan

    Aku sedih. Cma dpt prolog di sini 😖😖

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Melody untuk Galang
520      321     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
3413      1720     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Pacarku Arwah Gentayangan
6006      1783     0     
Mystery
Aras terlonjak dari tidur ketika melihat seorang gadis duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum menatapnya. Bagaimana bisa orang yang telah meninggal kini duduk manis dan menyapa? Aras bahkan sudah mengucek mata berkali-kali, bisa jadi dia hanya berhalusinasi sebab merindukan pacarnya yang sudah tiada. Namun, makhluk itu nyata. Senja, pacarnya kembali. Gadis itu bahkan berdiri di depannya,...
Hello, Troublemaker!
1231      573     6     
Romance
Tentang Rega, seorang bandar kunci jawaban dari setiap ujian apapun di sekolah. Butuh bantuan Rega? mudah, siapkan saja uang maka kamu akan mendapatkan selembar kertas—sesuai dengan ujian apa yang diinginkan—lengkap dengan jawaban dari nomor satu hingga terakhir. Ini juga tentang Anya, gadis mungil dengan tingkahnya yang luar biasa. Memiliki ambisi seluas samudera, juga impian yang begitu...
Cinta Pertama Bikin Dilema
5227      1434     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
587      331     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
Sekotor itukah Aku
409      311     4     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
Frasa Berasa
66741      7414     91     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
Stuck In Memories
15979      3275     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
INTERTWINE (Voglio Conoscerti) PART 2
3543      1094     2     
Romance
Vella Amerta—masih terperangkap dengan teka-teki surat tanpa nama yang selalu dikirim padanya. Sementara itu sebuah event antar sekolah membuatnya harus beradu akting dengan Yoshinaga Febriyan. Tanpa diduga, kehadiran sosok Irene seolah menjadi titik terang kesalahpahaman satu tahun lalu. Siapa sangka, sebuah pesta yang diadakan di Cherry&Bakery, justru telah mempertemukan Vella dengan so...