Loading...
Logo TinLit
Read Story - The More Cherlones Mysteries (Story Behind)
MENU
About Us  

the next day...

chapter 8: The Connections (part 1)


"Selamat siang, kalian semua," sapa Agen Logan menyambut kedatangan Don, Chester, dan Cheryl di depan kantornya.


     Ketiga sosok keluarga Cherlone itu diantar melewati akses masuk yang luput dari perhatian media dan publik yang tengah menyoroti peristiwa pembunuhan Brandon.


     Dengan sikap ramahnya, Logan menyalami ketiga tamunya satu demi satu. Kemudian, suara lantangnya memanggil seorang agen lain yang bernama Wood. Seorang laki-laki jangkung dengan raut muka tegas namun bergaya anak muda datang menghampiri.


     "Agen Walter Wood yang membantuku mengurusi kasus pembunuhan ayah kalian," kata Logan mengenalkan salah satu rekan dalam timnya. 


     Lalu dikenalkannya Chester dan Cheryl pada laki-laki ramah itu, sebelum berkata pada si kembar, "Kalian dapat melihat segala penyelidikan kami sekaligus berdiskusi dengannya dan agen-agen yang lain.”


     "Wood, kuharap kau bisa membantu mereka," katanya pada sang rekan.


     "Pasti Mr. Logan, dengan senang hati," jawab Wood mantap pada Logan.


     "Ayo, ikut aku," katanya mengajak si kembar, dengan gerakan tangan dan alis matanya yang terangkat naik.


     Menyaksikan rekannya diikuti Chester dan Cheryl melangkah ke ruangan lain, Logan membukakan pintu kantornya untuk Don, "Silakan, Tuan Don."


     Wood masuk ke ruangannya yang juga ditempati tiga agen lain. Ada empat meja di situ. Mejanya yang terletak di sudut.


     Seorang laki-laki dan dua orang perempuan beranjak dari kursi masing-masing. Memperkenalkan diri pada Chester dan Cheryl. Mereka adalah Laurel Ruben, Verla Fong, dan Harrison Chang.


     Tanpa membuang waktu, Wood meminta sistem komputer menampilkan sesuatu pada layar komunikasi. Sebuah rekaman visual di dalam sebuah ruangan apartemen yang cukup mewah. Ada sosok Brandon Cherlone di situ. Ditemani dua orang laki-laki asing yang tertangkap kamera depan rumah keluarga Cherlone di Area London—Jarred dan Netmos.


     "Ini yang kami dapati dari apartemen pribadi Farah Cherlone yang di Area Perancis," kata Wood memberitahu selagi rekaman tersebut terus berjalan. "Pada pukul lima pagi lewat, beberapa saat setelah ayah kalian ditemukan terbunuh."


     "Secara iseng aku melihat-lihat rekaman di apartemen pribadi Don, Sarron, dan Farah," sambung Chang, "dan menemukan ini."


     "Kami agak curiga dengan pernyataan mereka kemarin pagi di sini, terutama Don dan Farah," ungkap Laurel lugas, "dan kecurigaan kami akhirnya terbukti sejelas-jelasnya di hadapan kita ini."


     Kemudian sosok Brandon memasuki kamar pribadi Farah dengan sebuah kartu di tangannya. Jarred dan Netmos menunggu di ruang tengah—melihat-lihat apa saja yang ada di situ. Sosok yang terlihat lebih pintar sempat duduk di sofa berlengan dekat dengan layar komunikasi.


     Tiba-tiba terjadi hal yang mengejutkan Chester dan Cheryl, yang tentu sudah tidak asing bagi semua agen SARBI di kantornya Wood ini. Kedua orang suruhan tersebut mendadak menghilang begitu saja dari ruang tengah apartemen Farah. Ruangan yang kini jadi kosong melompong. 


     "Inilah kejadian yang terjadi sebelum mereka bertiga datang," ujar Chang, sambil memundurkan waktu rekaman.


     Benar saja, sebelum Brandon serta Jarred dan Netmos datang, ruangan tengah apartemen Farah memang tak berpenghuni. Tampilan rekaman yang sama persis setelah sang pebisnis memasuki kamar putri kandung resminya.


     "Oke, kukembalikan lagi ke bagian setelah Brandon masuk ke kamar itu," kata Chang, "dan kita lihat apa yang terjadi belasan menit sesudahnya."


     Memang tampilan dengan ruangan kosong—rekaman yang jelas-jelas sengaja diambil dari waktu sebelum kedatangan ketiga pelaku—hanya berlangsung sekitar lima belas menit saja. Mendadak tampil sosok lain di situ, seakan muncul begitu saja dari udara di sekitarnya, bagaikan sebuah pertunjukkan sulap. Bukan lagi Brandon, tetapi Farah.


     Farah berdiri tak jauh dari depan pintu kamar. Pandangan matanya sempat mengarah ke kamera pengawas yang menjadi sumber rekaman ini. Ekspresi wajahnya seakan menunjukkan dirinya bagaikan penjahat yang menyadari kalau dirinya tengah diawasi. Itu hanya terjadi selama satu dua detik saja.


     Kemudian, dengan tenangnya perempuan ini melangkah ke pintu masuk, dan meninggalkan apartemen pribadinya. Berakhir sudah rekaman yang diambil oleh Harris Chang.


     "Hingga pergantian hari, Jarred dan Netmos tidak terlihat lagi di tempat itu," kata Chang menjawab pertanyaan pada raut wajah si kembar, seakan mampu membaca pikiran mereka.


     "Jarred dan Netmos—," ujar Laurel mengulangi nama kedua pelaku yang menjadi buronan mereka pagi ini, "—mereka yang tertangkap kamera pengawas di gerbang rumah keluarga kalian di Area London.


     "Berkat kecerdikan dirimulah, Cheryl," katanya dengan pandangan terarah pada perempuan yang disebut namanya, "kami dan tim ERBI dapat mengetahui identitas dua orang asing misterius ini"


     "Tunggu, ada suatu pertanyaan lagi dalam otakku—," kata Chester menyela, "—maafkan diriku ini. Kapan rekaman ini didapatkan? Apakah sebelum Logan menghubungi kami sekeluarga setelah makan siang?"


     "Setelah itu, kira-kira pukul tiga siang," jawab Chang, lalu meneruskan, "dan ternyata juga, Don tidak pulang ke apartemennya yang di Area New York. Padahal keterangannya pada Wood cukup meyakinkan."


     Kemudian, Chang meminta komputer memutar rekaman yang lain. Bersumber dari kamera di apartemen pribadi Don di Area New York. Terlihat Don pulang dengan letihnya pada pukul satu pagi hari Rabu. Satu tangannya menggenggam jasnya.


     "Itu sudah rekayasa waktu, karena yang pasti, bukan saat dini hari terjadinya pembunuhan ayah kalian," kata Chang dengan tajam.


     "Pastilah pukul satu pagi pada hari Selasa," tebak Chester.


     "Sayangnya, penggandaan rekaman tidak terpaku pada suatu waktu saja, Chester," kata Chang tersenyum, lalu menyuruh dengan suaranya, "Komputer, tampilkan pukul sebelas malam hari Jumat!"


     "Bukan pukul satu pagi dua empat jam sebelumnya, Chester. Itulah yang kumaksudkan tadi dengan 'tidak terpaku pada suatu waktu.' "


     Tampilan yang sama persis. Suara Chang mengiringinya, "Pada Senin malam, Don asli pulang masih dalam keadaan lumayan segar. Tidak seletih hari Jumatnya."


     "Simmons tahu jikalau kami akan melacak jam yang sama pada dua puluh empat sebelumnya. Pelayan yang melakukannya berbuat begini, pastilah hanya demi kelangsungan pekerjaannya, dan tidak menyadari keaslian majikannya," katanya lagi menambahkan.


     "Kini aku dapat membaca kronologis kerja kalian," ujar Cheryl. "Kalian menemukan rekaman tak terduga mengejutkan di apartemen Farah, setelah Logan berbicara dengan kami kemarin siang. Sayangnya, itulah yang terjadi sebelum kita mengetahui tipuan terlicik Simmons sebagai Don palsu dan bibi kami sebagai Farah palsu—kita semua telah tertipu mentah-mentah satu harian kemarin.


     "Malam harinya, kami membuka misteri penipuan ini, dan berhasil menyeret Simmons ke dalam genggaman ERBI. Sarron meminta bantuan Logan untuk mengontak ERBI, sehingga kalian semua mengetahui trik terlicik mereka ini.


     "Maka, kalian pasti langsung menjadikan kedua sosok asing misterius pada rekaman di apartemen Farah sebagai tersangka. Dan itu dibuktikan dengan jelas pada pagi ini oleh diriku, ketika aku mengirimkan rekaman dari kamera depan rumah kami tersebut kepada kalian."


     "Sekarang, marilah memikirkan hubungan logis antara semua ini," ajak Chester.


     "Sebenarnya hubungan logisnya sederhana saja," balas Wood, lalu mencoba memberikan penjelasan panjang berikut menurut pemikirannya.

 

bersambung ke part 2

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • AstardiSkai

    @yurriansan saya luruskan ya.. judul sebelumnya, The Cherlones Mysteries. Kalo seri, saya baru masukin Duo Future Detective Series yang cerita pertamanya ya dwilogi The Cherlone Mysteries dan The More Cherlone Mysteries ini.
    Oh ya, kalo mao nulis cermis ya harus baca jenis cerita ini terlebih dulu. Dwilogi ini lahir setelah saya getol baca serinya Sherlock Holmes dan punya si ratu cermis Agatha Christie

    Comment on chapter #3 part 2
  • AstardiSkai

    @yurriansan oke, terima kasih ya udah mau mampir dan juga kasih komentar positifnya di sini

    Comment on chapter #3 part 2
  • yurriansan

    kalau berkenan, mampir juga ya keceritaku. tapi, nggak "semenantang" ceritamu. :)

    Comment on chapter #1 part 1
  • yurriansan

    aku belum baca seri sebelumnya, tapi udah tergoda sama yg ini. yah, meskipun aku hobi nnton drama detektif atau versi film, aku sulit untuk menuliskan cerita misteri. apalagi yang konfkiknya rumit begini. salut buat author :D

    Comment on chapter #1 part 1
Similar Tags
KELAM - CERITA DIBALIK PINTU 402
2994      998     3     
Horror
Pai, Mahasiswi yang baru saja pindah ke sebuah apartemen murah namun super lengkap fasilitasnya yang berada persis di belakang kampus. Awalnya sih dia senang karena harga sewa yang menurutnya murah itu bisa membuat dia merasakan hidup mewah seperti teman-temannya itu. Sampai suatu hari, dia dikejutkan dengan beberapa kejanggalan seperti suara tangisan di malam hari, suara kaca jendela yang sepert...
My Best Man
137      118     1     
Romance
Impian serta masa depan Malaka harus hancur hanya dalam satu malam saja. Dia harus menerima takdirnya. Mengandung seorang bayi—dari salah satu pelaku yang sudah melecehkan dirinya. Tidak mau dinikahkan dengan salah satu pelaku, karena yakin hidupnya akan semakin malang, Malaka kabur hingga ke Jakarta dalam kondisi perut yang telah membesar. Dia ditemukan oleh dua orang teman baik dari m...
Bilik Hidup
615      411     0     
Short Story
Malam itu aku mabuk berat usai menenggak sebotol vodka dan tempe mendoan. Bersama teman lamaku, aku bercinta dengan seorang gadis yang pernah kutemui beberapa waktu silam.
Gue Mau Hidup Lagi
388      250     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
Ternyata...
909      539     1     
Short Story
Kehidupan itu memang penuh misteri. Takdir yang mengantar kita kemanapun kita menuju. Kau harus percaya itu dan aku akan percaya itu. - Rey
A KID WITH NO BODY
382      276     1     
Short Story
A kid trying to solve a mystery that killed his parents
The Eye
415      273     2     
Action
Hidup sebagai anak yang mempunyai kemampuan khusus yang kata orang namanya indigo tentu ada suka dan dukanya. Sukanya adalah aku jadi bisa berhati-hati dalam bertindak dan dapat melihat apakah orang ini baik atau jahat dan dukanya adalah aku dapat melihat masa depan dan masa lalu orang tersebut bahkan aku dapat melihat kematian seseorang. Bahkan saat memilih calon suamipun itu sangat membantu. Ak...
Iblis Merah
9164      2434     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Chloe & Chelsea
7934      1723     1     
Mystery
30 cerita pendek berbentuk dribble (50 kata) atau drabble (100 kata) atau trabble (300 kata) dengan urutan acak, menceritakan kisah hidup tokoh Chloe dan tokoh Chelsea beserta orang-orang tercinta di sekitar mereka. Menjadi spin off Duo Future Detective Series karena bersinggungan dengan dwilogi Cherlones Mysteries, dan juga sekaligus sebagai prekuel cerita A Perfect Clues.
Rahasia Kita
1953      1186     13     
Short Story
Aku tidak tahu sudah berapa hari aku terjebak di dalam lemari yang gelap dan sempit ini tanpa makanan dan minuman. Aku bahkan tidak tahu apa yang harus kulakukan di sini selain menahan rasa lapar dan bau mayat yang membusuk.