Raja Sebenarnya
Sara senang karena kini Addrin mulai menerima keadaannya. ia menikmati menjadi rakyat jelata. Ia pergi ke hutan mencari kayu, pergi kepasar, memotong kayu bakar, bertransaksi jual beli dan melakukan hal yang biasa rakyat jelata lakukan. Senyumnya selalu terhias diwajahnya. ia mungkin bukanlah raja dikerajan in tapi kini ia menjelma menjadi Raja hutan. Karena ia lebih sering menghabiskan waktu dihutan untuk bekerja attaupun bersenang-senang. Addrin tidak melupakan sama sekali dengan takdirna menjadi seorang Raja tapi kini ia telah yakinn pada diri sendiri untuk menjaga wilayahnya tidak harus dengan menggunakan tahta dan duduk disinggasana. Addrin juga kini lebih dekat dengan rakyat dan ia juga lebih sering menghabiskan waktu dengan Sara, mereka sering melakukan perjalan berkeliling Wilayah milik Kerajaan Lasverre, sesekali ia juga mengunjungi kerajaan lainnya untuk mempelajari hal yang belum ia ketahui atau mencari cara.
wajah merea semua memang terpampang jelas diseluruh wilayah tapi berkat Sara semuanya menjadi baik-baik saja. Keahlian sara dalam menyamar tidak mengkhawatirkan mereka. ibu ratu, Addrin , ira dan lainnya benar-benar menikmati hidup sama seperti Sara ketika ia menjadi Linn. Tidak ada sedikitpun momen yang mereka terlewatkan. Addrinn yakinn jika merasa hidup kembali, setidaknya ia tidka merasa rugi karena meninggalkan Istana, hanya saja tangggung jawabnya sebagai pernerus terus menggelayuti. Kehagiaan Addrin tidak sampai disitu saja, ia tidak menyangka jika ucapan ibunya yang terdengar ambigu ternyata tidak berbohong sama sekali. ia benar-benar melihat Luda masih hidup dan sehat. Meski tidak percaya tapi ia senang karena sahabatnya telah kembali kepadanya.
Dibandingkan Sara Addrin justru lebih menikmati penyamarannya bahkan ia tidak ragu-ragu untuk bertemu orang Luar. Addrin membiarkan tahtanya diduduki oleh kakkanya Leo sampai saat ini, sudha sekitar setengah tahun Addrin menghabiskan waktunya untuk dirinya sendiri. Ibu Ratu dan Irapun tidak merasa seidh aau gusar hidup ditengah-tengah kesusahan. Mereka berbaur dengan mudah dan sesekali membantu orang lain meski lebih sering ditipu oleh orang yang berpura-pura meminta pertolongan.
“AKu sangat rindu padamu?” ujar Addrin memeluk Sara dari belakang.
“Aku tidak rindu padamu?” balas sara seraya tangan dan matanya menelusuri setiap inci peta yang ada dihadapannya.
“AKu bosan mendengarmu mengatakanhal itu terus menerus setiap hari bahkan setiap waktu” ujar Sara.
“Ya mungkin karena kita tidak mungkin memilki waktu yang bisa kita habiskan seperti sekarang ini” ujar Addrin. Sara langsung melepas tangan Addrin yang memeluknya.
“Kenapa kau sangat senang sekali membuat orang khawatir” ujar Sara menunjukkan rasa tidak suka diwajahnya.
“Karena aku tidak tahu apa yang kan terjadi kedapan nanti” balas Addrin santai.
“Aku benci padamu yang tidka pernah jujur pada dirimu dan juga orang lain. Kau selalu saja menganggap dirimu menjadi beban untuk orang lain padahal kau juga membutuhkan pertolongan orang lain” jawab Sara, wajahnya kini berubah benci Karena Addrin selalu saja menyembunyikan masalah darinya.
“Bukan begitu maksudku…”
“Kau tahu ketika kau menganggap dirimu beban orang lain dan kau mencari cara dijalanmu sendiri untuk menyelesaikan masalahmu. Apakah kau tahu meski aku duduk tenang, aku tidak merasakan senang Bagaimana jika sesuatu hal yang tidak diharapkan terjadi padamu. apa kau merasa itu semua adalan jakan dan takdirmu. Kau tidak tahu perasaanku jika sampai terjadi seseatu padamu. kau pikir aku akan tertawa. Kau justru membuatku merasa bersalah seumur dihidupku. Ketika aku mampu untuk melakukannya mengapa kita tidak melakukan bersama” Sara menangis dihadapan Addrin. Kejadian saat ini tidak hanya disaksikan oleh Ibu ratu melainkan Luda dan juga Rawnie. “Justru kau membuatku tersiksa seumur hidupku”
“Maafkan aku Sara” ujar Addrin memeluk Sara yang menangis. “AKu hanya tidak ingin kau terluka”
“Justru mnegenalmu yang membuat aku terluka dan aku tidak mungkin untuk menghapus dirimu dari hidupku. Kau terlalu berharga untukku”
“Aku sangat berterima kasih padamu. tapi semua ini sudah cukup biar aku saja yang melanjutkan. Ini semua adalah tanggung jawabku bukan dirimu” kedua tangan Addrin memegang wajah Sara dengan lembuat, ia menatap dalam Sara berharap kekasihnya bisa menikmati hidup layaknya seorng wanita.
“Aku ingin membantumu. Aku tidak terus berdiam diri. Maaf aku bukan wanita yang seperti kau ingiinkan tapi inilah aku. aku menyukai pekerjaan saat ini” ujar Sara melemah begitupun Addrin.
“Aku mencintaimu bukan karena tidak menyerupai wanita” ujar Addrin dengan menunjukan wajah mengejek kepada Sara.
“Apa maksudmu?” ucap Sara melihat wajah Addrin yang tidak enak sekali.
Addrin memeluk mesra Sara. “Aku mencintaimu bukan karena sikapmu yang tidak menyerupai wanita tapi aku suka dengan kepribadianmu. Dan semua yang ada pada dirimu. aku tidak perlu semua itu jika hal itu jika aku tidak merasa nyaman”
“Lebih baik kau nanti bermesraannya jika kau sudah menjadi Raja yang sebenarnya” Ujar Luda yang tiba-tiba masuk diikuti dengan Rawnie, Ryu, Pon, dan Worri.
“Aku berterima kasih kepada kalian karena telah mendungkungku selama ini” Ujar Addrin.
“Ada apa Worri, tidak biasa kau kesini langsung bertemu denganku?” Tanya Sara melihat kedatangan Worri yang tidka biasanya.
“AKu mendapatkan kabar dari salah satu prajuritku jika Kerajaan Inamar sebenarnya tidak hanya mebantu LAsverre melainkan iapun membantu Kerajaan lainnya untuk mengambil alih wilayah Laasverre” jelas Worri.
“Maksudmu ia menggunakan Cara apapun untuk membuat kerjaannya menerima keuntungan?” Tanya Sara.
“Tidak begitu Nona. Justru aku mendengar Kerajaan Inamar hanya melakukan rencananya unutk membantu Raja Leo. Kenyataannya mereka memamfaatkan Raja Leo hanya untuk mempermudah mereka menguasai wilayah Lasverre dari dalam” jelas Worri kembali.
“Kau yakin itu?” tanya Sara khawatir.
“Aku yakin itu Nona” sambung Pon. Aku melihat kerajaan lain sedang sibuk mempesiapkan diri mereka seolah akan terjadi perang besar.
“Itu betul Nona. Aku juga melihat kerajaan lain juga sedang sibuk mempersiapkan diri. Awalnya aku tidak mempermasalahkan hanya saja ketika aku berkunjung keKerjaan Daarz merekapun sedang melakukan hal yang sama. Dan aku berhasil mencari informasi jika mereka sengaja mempersiapaknan untuk menggulingkan kerjaan Lasverre” Ujar Ryu.
“Baiklh kalau begitu,sepertinya perang sudah tidak bisa lagi dihindarkan” Angguk Sara. “Ryu kau sudah mnjalankan tugasmu dnegan baik, bagaimana denagn tugasmu yang lain?”
“Sudah Nona, sudha siap semua. Semuanya tergantung Nona. aku akan langsung mempersiapkannya jika Nona sudha mengambil keputusan” jawab Ryu pasti.
“Bagaimana denganmu Pom?” Tanya Sara.
“Seperti yang kau katakana sebelumnya. Akku akan menjada wilayah Aselin dan sekitarnya, pasti Kerajaan Daarz yang akan menyerang kami. Ia juga memiliki dendam karena pernah kita kalahkan” ujar Pon.
“Bagaimana denganmu Worri?” tany a Sara memastikan dengan rencananya.
“Aku sudah memerintahkan beberapa prajuritku untuk menyusup ketengan prajurit di setiap kerajaan. Tapi aku yakin Kerjaan Inamar yang akan membawa pasukan paling banyak dan aku juga menyakini kerajaan Inamar yang memiliki rencana seperti ini, lalu mereka mnegajak kerjasama kerjaan lain untuk meruntuhkan Lasverre” jawab Worri.
“Rencana Kerjaan Inamar cukup pintar, mereka menyerang kami dari dalam. Strategi mereka cukup bagus, menurutku Kerajaan Inamar yang akan menrerang Lasverre, kerajaan lainnya hanyalah sekedar membantu menyukseskan rencan mereka.” ujar Sara.
“Baiklah kalian lanjutkan kembali tugas kalian masing-masing, jika perang itu sampai terjadi kita atur kembali rencana kita”
Mereka semua keluar hanya memnyisakan Sara, Addrin dann Luda.
“Kau semakin hebat sara?” puji Luda.
“Aku hanya senang saja ketika melakukan ini” senyum sara.
“Kau lebih cocok menjadi Raja dibandignkan dirinya” ujar luda melirik kea rah Addrin yang sedari tadi hanya menyimak tanpa mengatakan sstu katapun.
“Kau benar” angguk Addrin. “Lebih baik aku yang menjadi Raja biar aku yn gmengurus anak-anak kita yang lucu”
“Tidak masalah asalkan kau yang hamil dan melahirkannya” Luda dan Sara tertawa puas.
Mereka bertiga mengatur rencana jika perang benar benar terjadi.
Yang ditakutkan Sara akhirnya terjadi perang besar terjadi diperbatasan Kerajaan Inamar dan Kerjan LAsverre. Leo yang merasa dikhianati tidak terima dengan mereka yang telah membantu leo menjadi raja namun mereka juga diberikan kekuasaan untuk memasuki wilayah LAsverre. Leo tidak meyangka jikaitu hanyalah akal-akalan mereka untuk melancarakan strategi mereka. Leo dengan 100.000 prajurit berjejer rapi dan gagah begitupun dengan Kerajaan Inamar yang membawa 200.000 prajurit. Leo yakin bisa mengalahkan mereka meski perbedaan sampai 2 kali lipat. Leo belum mengethaui jika Kerjaan Inamar tidka hanya dtang seroang diri melainkan ia juga mendapat bantuan dari kerajaan lainnya. Leo bergitu terkejut ketika ia mendpatkan pesan yang Diantarkan kepadanya dari Raska. Raska mudah mengetahui karena ia juga menjalankan rencana dari Sara. Seperti dugaan Sara dan Pon. Sara bersyukur karena Pon sudah berjaga dan mengantisipasinya. Begitupun dengan Worri yang menyebabkan pertumpahan Darah didalam prajurit kerajaan itu sendiri. Dan tugas utama Ryu membawa tahanan untuk menjadikannya prajurit membantu peperangan melawan Inamar. Semua sudah berada diposisi masing-masing seuai yang diperintahkan Sara.
Pereranganpun tidka terelakakn kedua kubu menyorakkann suaranya demi memenangkan peperangan ini. leo menaiki kuda berada paling depan ia membawa kmandan juga 100.000 ribu prajuritnya untuk melawan Kerajaan Inamar. Leo dengan gagah tanpa ada rasa takut memacu kudanya dengan cepat. Ia bertarung sepeti raja sesungguhnya tanpa rasa takut seidkitpun. Sara. Addrin dan Luda masih dalam perjalanan menyusul perbatasan. Pon sudah menguasai Wilayahnya dengan bantuan dari Tahanan yang Ryu bebaskan.
Kalah jumlah mengahruskan LAsverre untuk menyerah diri namun Leo yang sudah bersimbha darah di tubuh dan senjatanya masih belum mau menyerah ia terus menerus menusukkan senjatanya ke lawan. Padahal didepan matanya hanya ada lautan mayat. Leo tidak menyangka jika usaha yang telah ia siapkan dari dulu hancur bernatakan karena kesalahannya sendiri. Leo menangis dalam diam. Ia akhirnyamenjadi Raja seperti yang ia sdan ibunya inginkan waau tidak diinginkan Raska dulu dan sekarang sangat jelas bahkan ia menuliskan langsung disurat sebelum peperangan untuk mundur menjadi Raja LAsverre.
Leo sudah hampir menryerah semuaprajuritnya sudah terkapar tidak berdaya sedangkan Kerjaan Inamar masih memiliki banyak prajurit dan pastinya prajuti bantuan yang dirikimkan oleh kerajaan lainnya. Leo keningungan karena ia tidak tahu bagiamana cara lagi untuk melindungi kerajaan dan rakyatnya. “Apa yang harus kau lakukan jika berada diposisiku saat ini?” ujaran Leo dalam hati ketika ia mengingat betapa tangguhnya Addrin ketika dimedan pertempuran.
Terompet kemenangan Kerajaan Inamar hampir menyeuak ke udara jika tidak ada teriakan dari prajurit lainnya yang berada dimedan pertempuran. Ternyata kerajaan yang berkeja sama dengan Inamar membaginya menjadi 2 bagian, 1 untuk membantu melawan peperangan, satu lagi untuk mengambil alih wilayah yang mereka inginkan. leo sudah pasti dikalahkan dengn telak, iapun tidak bisa berbuat apa-apa lagi dengan untuk mempertahankan kuasanya. Teriakan kemenangan sudah terus berkumandang diudara, merekapun akan emngakhir pertempurna ini dnegan mmbunuh Leo yang merupakan seorang Raja. kusa lawan dengan gagah dan penuh keyakinan menghampiri Leo yang sudah pasrah.
Plentanggg…. Pedang itu leyang dan mencanp kua ditanah.
“Kau jangan lupa jika aku adalah Raja yang sesungguhnya” tegas Addrin menunjukkan kuasanya.
“Kau” desah Leo melihat keberadaan Addrin disamping menolongnya dari serangan itu.
“SErang” teriak Addrin. Sisa PAsukan Worri dan tahanan yang membludak mengejutkan Leo yang tidka menyangka memiliki pasukan sekejam ini. pasukan tanpa jirah dan embel kerajaan begitu menikmati pertarungan. Worri yang selama ini terus berlatih ia ingin sekali menunjukkan gigi dna juga para tahana yang sudha mendekam lama ditahan memangsa mereka dnegan ganas. Bahkan Leo melihat orang tanpa identitas yang menolong Addrin. Sara juga ikut bertarung melawan penjajah, meski sudah dilarang Sara tetap bersikeras.
Peperanganpun akhirnya usai dan dimenangkan oleh Addrin. Mereka semua bersorak sorai memanggil nama Addrin sedangkan Leo tertunduk lemah tidak terima dengan pencapaian Addrin. Leo berjalan menghampiri Addrin.
“Akhirnya kau menang” ujar Leo.
Angguk Addrin tersenyum. “ini semua berkat teman-temanku”
“AKU HANYA INGIN MEMPERCEPTAMU UNTUK MENGAKHIRI KUTUKAN INI”
Settttt... Sara berlari secepatmungkin melihat Leo mengeluarkan pedangnya dan ingin menghunus Addrin. “Kutukan itu akan kulepaskan”
“SARAAAA” teriak Addrin. Addrin tidak menyangka jika pedang itubenar-benarmenusuk jantung Sara. Tidka mungkin Sara bisa thaumengenai kutukannya. “Inilah yang ku benci, lebih baik kau mEmbiarkan Lasverre lenyap daripada harus kehilangamu”
Addrin terus menangis dan menopang tubuh sara yang bersimbah darah. Sara ditusuk tepat dijantung sesuai yang kutukan itu inginkan. kutukanitu akan hilang jika ada yang emncintai Addrin dan rela memberkan jantungnya untuk menukarnya dengan kutukan itu.
Sara tidak mungki mnegethaui hal itu jika ia tidka bertanya pada Raska. Beban Addrin terlaluberat baginya sehingga Sara sudah merelakan dirinya jika sutu saat hal ini terjadi. Sara senang karena ia tidka hanyamenolong Addrin melainkna Kerajaan LAsverre dan Rakyatanya.
“Jangan jadikan kehilanganku sebagai kelemahanmu. Aku akan terus menunggumu dan menjadi orang pertama yang menyambutmu. Bahkan ketika kau buta aku menjadi cahaya yang akan menuntunmu”
Addrin selalu mengingat kalimat terakkhir Sara dan Menuntunya mnejadi Raja sesungguhnya untuk negeri ini
Konsep ceritanya menarik dengan sudut pandang istana sentris. walaupun banyak typo. Aku suka, sukses untuk ceritanya. Kunjungi ceritaku juga ya... yang RARANDREW.
Comment on chapter 01. SI BUNGSU