Strategi
Teng… secepat kilat Luda mengarahkan besi yang selalu ia sembunyikan kepada seseorang yang mendekati Sara. Seseorang yang mencurigakan datang dan menghmapiri Sara. Luda bersiap-siap bisa saja orang itu adalah suruhan Leo. Seperti mata-mata ataupun orang suruhan, ia juga mundur dan menghindar dari serangga dadakan yang tidak diketahuinya.
“Siapa kau?” wajah bengis Luda keluar menatap orang itu.
Sara mengetahui mereka saling adu, Sara hanya diam meringkuk. “Bagaimana Rawnie?”
“Nona, aku sudah menyelidiki begiupun dengan Adia dan Worri aku mendapat kabar. Leo dan misha sedang berusaha untuk mencari cara untuk merebut tahta milik pangeran dan aku rasa pangeran juga sudah tahu mengenai hal itu, 2 orang tunangan Pangeran Addrinpun adalah matta-mata yang sengaja Leo masukkan untuk Addrin. Bisa dipastikan 3 tunangan lainnya tidak terlibat apapun. Selama anda tidak ada Adia menjadi pelayan untuk Putri Ira, putri Ira menceritakan jika selama ia diistana selalu sja ada yang mengejar dna kinni tidak hanya satu orang saja yang mengejarnya. Worri juga menyakini jika Pangeran Leo sedang mengumpulkan banyak prajurit bahkan ia meminta bantuan dari kerajjaan Inamar. Dimana pangeran Raska yang kini sedang menjaga perbataasan itu” jelas Rawnie.
Sara hanya tertunduk mendegar setiap cerita yang dikataan Rawnie, rencana sangat sempurna sekali. leo orangg yang pintar dan licik bahkania sengaja mengirim Raska kesana untuk mengetahui perkembangan antara 2 kerajaan. “Apa yang dilakukan Addrin?”
“Nona, Pangeran Addrin masih sekuat tenaga mencoba menstabilkan kerajaaan tapi ia sudah lama kehilangan kepercayaan. Menurut pendapatku aku yakin pasti pangeran Addrin akan jatuh dan menyerahkan tahtanya untuk pangeran Leo. Kekuatan Pangeran leo denganpangeran Addrin sangatlah besar perbedaannya sekitar 70 : 30, hampir sebagian istana bahkan sudah dimiliki kekuasaannya oleh Pangeran Leo dan juga Putri MIsha”
“Perbedaannya cukup mencolok sekali. jika seperti Addrin sudah pasti tidak mungkin menang melawannya. Ia juga pasti masih merasakan rasa sakit karena Misha” tutur Luda.
Sara terbangun dari duduknya menegaskan jika ia adalah orang ayng akn melawan Leo. Auranya sangat jelas sekali jika ia memiliki kekuattan yang cukup hebat. Luda dibut terpesona oleh tingkah perempaun yang ada didepannya ini, tidka pernah sekalipun ia melihat wanitta yang pemberani seperti Sara. Pantas saja Addrin rela memberikan liontin itu kepadanya. Pasti bukanhanya sekedar ingin memberi. Luda bersyukur setidaknya kini Addrin mulai melupakan Misha meskiia yakin tidak mungkin ia bisa membunuhnya ataupun menyiksanya. Rasa itu pastti masih sedikit tertinggal dihatinya, cahaya misha begitu terang menerangi hatinya sampai pada akhirnya ia memadamkan cahaya itu sendiri.
“Kau yakin kau akan kel…”
Tang... suara Rawnie yang membesakan Sara dari penjara membuat Luda terkejut.
“Hey tunggu, penjara ini bukanlah penjara biasa. Kau tidak bisa keluar begitu saja” ungkap Luda.
“Kau tidak perlu takut, mungkin hanya tinggal sedikit prajurit yang masih bertahan” jelas RAwnie.
“Kau sudah gila ini adalah penjara yang sulit ditem…bu…sss” Luda dibuat terkejut dengan aksi temannya yang lain, kemampuan mereka sudah pasti bukanlah orang yang sembarangan. Luda sangat mengetahui jika penjara ini sangatlah ketat semenjak Leo yang memegang kunci penjara ini.
“Sesulit apapun bukan berarti tidak ada celah” tegas Sara seraya melawan prajurit yang ada didepannya. “Kalian tidak membunuh mereka?”
“TIDAK NONA, KAMI MELAKUKAN SESUAI YANG ANDA PERINTAHKAN” mereka semua berlutut dan mengikuti aturan Sara, Sara memerintahkan kepada anggota Lingga untuk tidak membunuh, ada orang yang pantas mati dan ada juga yang tidak perlu mati.
Setelah semua prajurit terkapar dan ditahan. Sebagian dari anggota Linggga kini membantu Rawnie untuk membebaskan Sara, mereka tetap menyembunyikan identitasnya namun tidak sebagai anggota Lingga. Sara duduk diatas tong dengan gagahnya, tidak ada aura Ia seorang putri. Wajahnya mengeaskan jika ia sedang marah dan tidak boleh ada yang mengusiknya. Matanya begitu tajam dan kuat, wajahnya tanpa ekspresi sangat menyiratkan jika ia memnag adalah ketua. Luda yang melihatnya tidak menyangka jika wanita ini benar-benar kuat bahkan bisa memerintahkan orang yang hampir keseluruhannya laki-laki, cara ia bertarungpun hebat, tapi ia lebih kagum karena ia tidak ingin membunuh para prajurit ini.
Untuk sementara sara menduduki benteng tahanan ini untuk segera melancarkan seranggannya setidaknya untuk melindungi Addrin. Ia juga harus berjaga jika ada prajurit yang datang kepenjara ini dan dipastikan kekacauan diistana.
“Nona, sebelumnya maafkan aku jika aku tidak tahu terima kasih dan berani menyembunyikan hal ini tapi aku merasa bersalah jika tidak memberitahukan hal ini” Rawnie berlutut dan tertunduk dengan rasa bersalahanya.
“Ada apa Rawnie. Aku memang tidak tahu apa yang kau sembunyikan dariku tapi aku tahu kau menyembunikan beberapa hal dariku. Aku tidak ingin memaksamu karena aku yakin kaupun butuh pertimbangan untuk emngataknnya padaku” ujar Sara.
“TErima kasih Karena kepercayaaan Nona. Tapi aku juga tidka menyangka jika ia melakukan hal itu. aku benar-benar terkejut”
“Apa yang kau lihat?”
“Ketika aku membantu kerajaan Lasverre di peperangan tepatny ketika hari dimana Raja meninggal. Aku yakin kelompok bayangna milik pangeran Leo ikut ambil andil. Mereka memiliki tandanya sendiri dan kami sudah mengetahui identitas mereka dan Pon yang akan mengurusnya. namun ada satu orang di kelompok bayangan yang benar-benar menyembunyikan identitasnya namun dari gerak-gerik aku yakin dia salah satunya karena ia cukup kuat hanya untuk dikatakan prajurit biasa. Meski mereka menggunakan pakaian prajurit seperti kelompok bayangan lain hanya dia seorang yang tertutup, kami tidak tahu wajahnya dengan persis karena hanya matanya saja yang terbuka dan tujuan ia hanyalah membunuh sang Raja” jelas Rawnie semakin tertunduk.
Sara membelalakan mata, ia kaget tidak percaya hanya untuk mendapatkan tahta leo beranai memmbunuh ayahnya sendiri, itu sangatlah kejam sekali. ia yang membenci ayahnya tidak mungkin berani membunuhnya. Sara semakin kesal dan dipenuhi amarah. “Lalu…”
Rawnie terdiam beberapa saat karena ia tidak berani untuk mengatakannya bahkan untuk memikirkannya saja ia tidak sanggup. “Aku mengejarnya karena setelah ia membunuh Raja ia langsung pergi melarikan diri. Aku bertarung dengannya dan aku berhasil melepaskan penutupnya dan ketika aku mnegetahinya aku tidak snaggup untuk melanjutkan perarungan dan aku berusaha melarikan diri”
“Siapa dia?”
“Di.. di… a Nona Isvara” Rawnie gelagapan dan tertunduk takut.
“Hahahahahah…” Sara tertawa. “Aku tidak terkejut jika ia
bisa membunuh tapi aku tidak menyangka jka ia berni menjadi hewan peliharaan Leo dan membunuh Raja. Kakakku yang pintar dan angkuh sejak kapan dia menjadi peliharaan orang lain. Baru kali ini aku mengakuinya jika dia adalah orang bodoh”.
“AKu pernah mendengar tentangnya jika dia adalah wanita tangguh. Justru aku tidak pernah mendengar namamu Saralee” ujar Luda yang tidak percaya dengan yang ia dengar.
“Aku telah selidiki jika Nona Isvara memiliki hubungna dengan pangeran Leo” ujar Rawnie.
“Pantas saja ia bersikeras tidak ingin menikah dengan Addrin, padahal jelas seharusnya ia yang pergi” Sara tertawa, entah mengapa ia merasa puas sekali mendengar tentang kakaknya.
“Tidak mungkin, Leo hanya mencintai Misha. Karena itu juga Addrin melepaskannya karena mereka saling mencintai” kilah Luda yang pastinya sangat mengenal mereka.
“Mungkin kakakku terlaluberharap padanya, kenyataannya kakakku tidak tahu apapun tentang leo. Ia bahkan berani membunuh Raja, pasti Leo memberikan sesuatu yang lebih padanya” ujar Sara menunjukan rasa sedihnya yang patut dikasihani jika ucapan luda benar adanya.
“Setidaknya Aku bersyukur bukan Isvara yang datang ke istana, tapi aku tidak menyangka jika leo banyak memiliki dukungan sebanyak itu” Luda seakan hilang harapan mengingat tuannya.
“Lalu bagaimana dengan istana sekarang ini?”
“Yang pasti aku dengar, para prajurit pangeranL eo sudah berkumpuul untuk melakukan pemberontakan pada hari penobatan Pangeran Addrin.. pangeran Leo sangat berhati-hati dan kini penjaggan istana mungkinsudah berada didalam genggamannya” tutur Rawnie.
“AKu serhakan kelompok bayangan Leo itu pada Pon, rawnie kau harus didekatku. Tengah malam ini kita kesana dan yang lainnya sebarkan keseluruh penjuru istana, carailah tempat yang memungkinkan untuk melindungi orang yang berada disana. Kau beritahu Worri bersiaplah untuk melakukan pertarungan jika itu memang dibutuhkan dan Komandan Luda aku ingin kau membereskan semua musuh yang ada di dalam istana, karena hanya kau yang mengetahui setiap seluk beluk istana itu. aku akn pergi kesana dengan diam-diam” jelas Sara kepada semua orang yang berada disana.
“Bagaiaman dengan Nona ISvara” ujar Rawnie.
“Aku serahkan kepada Pon, carilah idenitas lain jangan gunakan Lingga. Ia akan ku gunakan untuk sesuatu yang lebihbesar lagi” ungkap Sarah. “Ryu kau masuklah kedapam penjara ini ajaklah mereka bertaruh, aku butuh lebih banyak orang. waktunya mungkin tidak saat ini tapi aku yakin dalam waktu dekat pasti aku akan menggunakan mereka”
Degan arahan Sara mereka menganggukan kepala mengiyakan smeua yang diperintahkan Sara, setidaknya startegi untuk menyelinap kedalam istana sudah diputuskan. Kali ini hanya untuk menggertak Leo agar tidak mlangkah lebih jauh lagi. Kejahatannya sangat brutal berani membunuh keluarganya sendiri. Sara memulai aksinya, tanpa bantahan semua anak buahnya langsung turun tangan. Ia mengikuti semua perintah Sara dan langusng berpencar mengikuti arahan Sara. Luda masih terdiam melihat wanita dihadapanya yang menakjubkan, untuk pertama kalinya ia melihat seorang wanita yang memerintah bahkan semuanya mengikutinya. Semua rencananya cukup matang padahal waktu tidak cukup banyak.
Biasanya Luda hanya menerima perintah dari Addrin, ia tidak pernah menerima perintah dari siapapun bahkan raja sekalipun. Karenanya ia lebih baik mendekam diri didalam penjara daripada harus mengikuti perintah orang lain. Apalagi yang memrintah adalah orang yang patut untuk dijauhi dan sehrusnya dimusnahkan, namun ia tidak memiliki tangan tuhan yang memiliki kehendak seperti itu. luda mengikuti perintah Sara setelah ia mempertimbangkanya dan itu bukanlah hal yang buruk untuk dilakukan. Luda tidak mencurigai Sara sedikitpun meski ia melihat kekuatan Sara cukup lumayan untuk mengalahkan Leo. Ia juga tidak ada niatan sedikitpun untuk memilki tahta. Keadaan istana sudah diambang kehancuran tidak ada salahnya ia untuk mengikuti perintah sara menyelamatkan Addrin.
Semuanya meninggalkan penjara itu kecuali Ryu dan 2 orang lainnya untuk menemani Ryu bernegosiasi dengan para tahanan. Jika sara sudah merintah, semua anggitanya tahu pasti jika Nonanya sedang dalam keadaan marah. Karena Sara hanya memerintah jika ia sedang menjadi Lingga. Ryu yang memiliki perawakan tubuh kecil, ia juga lincah namun ia pintar sekali menggunakan kata-kata yang keluar dari mulutnya sehingga membuat lawan bicaranya bingung. caranya memutar balikkan kata membuat Sara tertarik dengannya dan merekrutnya.
Konsep ceritanya menarik dengan sudut pandang istana sentris. walaupun banyak typo. Aku suka, sukses untuk ceritanya. Kunjungi ceritaku juga ya... yang RARANDREW.
Comment on chapter 01. SI BUNGSU