---------
Batam Hail Basketball
Sekuel dari Antologia (©2018) dan Ankle Breaker: Origin
Aku tidak mengira, kemegahan Batam yang selama ini terbangun, adalah hasil kerja dua tangan yang seharusnya saling melawan, namun saling berjabat tangan demi suatu tujuan. Ada konspirasi antara pemerintah kota dengan Demiro The Forbidden Most Wanted yang mengendalikan sentralisasi berjalannya distribusi gawai black market, narkotika, senjata ilegal dan human trafic supaya tidak lagi berjalan bebas. Semua bisnis gelap di kota itu harus melalui sentralisasi ke management perusahaan Demiro. Tapi ada salah satu divisi kepolisian yang tidak setuju bagaimana Demiro diistimewakan. Jadi, cerita ini dimulai saat terjadi konspirasi ganda dalam kota sedang bekerja secara kontra.
Segala upaya dan metode pendekatan penyelidikan tidak membuat Demiro masuk dalam jangkauan kepolisian. Arex pimpinan divisi khusus pemburu Forbidden Most Wanted, meminta kerjasama dari Alter si Ankle Breaker, Agung dan Arias -pemain basket jalanan- untuk menjalankan operasi dengan metode pendekatan berbeda.
Di belakang Arex yang merasa berhasil menyelesaikan tugasnya, justru Arias membuat tindakan yang mengejutkan.
Sejak awal Arias tahu Arex bukan polisi dari divisi resmi. Didukung beberapa salinan data dari ayahnya, Arias mengungkap ID Arex sebenarnya adalah mantan eksekutif yang bekerja sebagai tangan kanan Demiro sebelum berhianat. Jadi akhirnya Arex berhasil mengambil alih, kuasa, pengaruh, perusahaan, properti dan orang-orang yang selama ini pernah Demiro miliki. Namun tidak bertahan lama ketika divisi anti-terorisme di bawah komando Mursar Hagean -ayah Arias- membekukannya di CCR.
Alter bersama Ribka datang pada situasi yang tidak seharusnya, malah mendesak supaya Arex dibiarkan bebas demi jaminan keselamatan Trea yang disandera dengan perangkap larutan peledak di atap Hotel Akemi. Hasil negosiasi tidak sesuai kesepakatan, justru Arex mempermainkan unit komando kepolisian dan siapa pun yang ingin terlibat dalam urusan itu.
Sebab permintaan Ribka yang tak terelak, Arex tetap memenuhi janjinya memberikan kunci untuk membebaskan Trea. Diketahui, kuncinya ada di dalam "satu" di antara "dua juta" bola basket yang di jatuhkan lewat kabin empat awak pesawat Dreamlifter dari seputaran langit Batam Center untuk menghujani pusat kota -sehingga membuat bencana berupa kekacauan lalu lintas, kecelakaan, ledakan, kebakaran, banyak korban luka dan sebagian meninggal- pada hari yang dinamai Batam Hail Basketball.
Alter, Ribka dan unit komando Mursar bertaruh melawan sisa waktu yang mungkin akan lebih dulu meledakkan diri Trea di antara hancurnya pusat kota ATAU upaya mereka akan lebih dulu sempat menghentikan kedip detik countdown tersisa. Kemungkinan seperti apa yang akan Alter dan Ribka lakukan untuk menyelamatkan Trea, atau justru kemustahilan besar telah menentukan hasil akhirnya sejak awal?
@CandraSenja ehm, ternyata mengganggu dan tidak match ya. Makasih, tanggapannya. Aku perbaiki
Comment on chapter BLURB