Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
MENU
About Us  

Rhea berjalan gontai menuju sekolah karena hampir semalaman ia tidak bisa tidur. Rasanya surat-surat hitam itu menerornya bahkan dalam tidur. Lebih parahnya lagi, motor Rhea bahkan hampir nyungsep ke pintu angkot yang lagi nurunin penumpang! Baru kali ini ia kehilangan kendali atas motornya. 

“Rhe! Lo gila yah?!” suara Bram memecah pikiran Rhea, menyelematkannya dari terror Black Hummingbird di dalam otaknya.

“Pagi, Bram!” jawab Rhea dengan nada sangat nelangsa.

“Kenapa lo? Digigit zombie?” tanya Bram sambil menepuk pundak Rhea.

“Nggak! Diisep burung kolibri!” jawab Rhea dengan nada yang tidak jadi lebih ceria sedikit pun bahkan setelah mendengar joke garingnya Bram.

“Aduh, Rhe! Nggak usah dipikirinlah! Kan Kiran sekarang dah aman. Biar Clyde nggak jago-jago amat berantem, seengganya dia bisa ngelindungin Kiran sambil ngajarin dia. Paling nggak, Cassanova kita satu itu bisa manggil satu pleton tentara wanita buat ngecover dia ma Kiran. Well, itu pun kalau Kirannya belum dijadiin Prisoner of War sama penggemar Clyde,” jelas Bram panjang lebar. Sayangnya, ketika Bram selesai ceramah, orang yang diceramahi sudah berjalan setidaknya lima meter di depannya. Masih dengan cara jalan yang lebih mirip zombie di film the Walking Dead daripada panglima perang.

“Woy! Lo dengerin gue nggak sih? Udah susah-susah sok puitis juga!” protes Bram.

Ia berlari mengejar Rhea dan merangkul gadis itu asal. Bram memang tidak pernah memperlakukan Rhea seperti cewek.

“Apa lagi, Bram?” tanya Rhea, tidak bersemangat.

“Gue tadi mau ngomong..”

“Ngomong apa?”

“Ehm..Gue lupa.” Bram terkekeh seraya menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya.

Rhea yang biasanya pasti sudah memukul pundak Bram sambil bercanda. Namun Rhea versi zombie yang sekarang berjalan di sisinya sama sekali tidak bereaksi.

“Akunya diwaro dong, Rhe!” Bram menggelayut tangan Rhea dengan manja, berharap akan dibogem sama cewek tomboy ini. Lagi-lagi, Rhea tidak bereaksi. Ia tetap berjalan lurus dengan Bram yang sekarang diseret di belakangnya, padahal tinggi tubuh Bram jauh di atas Rhea yang bisa terhitung mungil.

Bram tidak menyadari bahwa dari jauh ada sepasang mata yang memperhatikan dirinya dan Rhea. Bukan hanya memperhatikan, sepasang mata itu menatap mereka tajam-tajam. Jika mata itu laser, pasti tubuh Bram dan Rhea sudah bolong-bolong. 

“Sialan! Udah gue bilangin kalo Rhea itu punya gue!” Tembok yang tadinya digunakan sebagai tempat persembunyian pun berubah fungsi jadi samsak.

“Tenang, Will! Bram temen kita. Dia tahu kok posisi lo sebagai kandidat pertama buat dapetin sang tuan puteri,” Clyde yang sedari tadi berdiri di belakang William dengan setia pun berusaha menenangkan sahabatnya itu.

“Terus kenapa dia coba-coba manja-manjaan gitu sama dia, Clyde?!” tangkas William.

“Karena lo nggak pernah ngapus aturan konyol yang lo bikin sendiri, Will. Kalo lo apus kan lo punya kesempetan deketin Rhea sekaligus nunjukkin sama Bram kalau lo yang punya kuasa,” kata Clyde, masih dengan nada tenang dan kepala dingin. Ia tahu benar, William tidak bisa dihadapi dengan keras. Api lawan api tidak pernah berakhir dengan damai. William menggeram dan memukul tembok tak berdosa itu sekali lagi.

“Inget, Will! Bram temen lo dari kecil!” kali ini Clyde terdengar seolah ia tidak lagi berada di pihak William. Ia berusaha memperingatkan William agar tidak gegabah.

Tindakan Clyde sebenarnya beralasan mengingat WIliam, Bram dan Clyde sudah bersahabat sejak mereka masuk TK. Clyde hanya berusaha bersikap diplomatis dan tidak berpihak pada salah satu sahabat. Namun karena William kali ini benar-benar jatuh cinta dan Bram sama sekali tidak berusaha menjauhkan diri dari Rhea seperti yang Clyde lakukan, posisi Clyde menjadi lebih sulit. Terkadang ia berharap ia bisa menjadi Jaxon. Yang selalu tenang dan belum kenal William dan Bram selama Clyde mengenal kedua makhluk yang sangat bertolak belakang itu sifatnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • TamagoTan

    @Kang_Isa Thank you so much! Salam kenal juga, Kak! Nanti aku mampir yah ke cerita Kakak!

    Comment on chapter Prolog
  • Kang_Isa

    Keren. Ceritanya mistis banget, ikutan merinding juga. Salam kenal, Kak. Jika berkenan, mampir juga di ceritaku, ya.
    Salam semangat selalu. :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Frasa Berasa
66774      7415     91     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
Manusia Air Mata
1167      710     4     
Romance
Jika air mata berbentuk manusia, maka dia adalah Mawar Dwi Atmaja. Dan jika bahagia memang menjadi mimpinya, maka Arjun Febryan selalu berusaha mengupayakan untuknya. Pertemuan Mawar dan Arjun jauh dari kata romantis. Mawar sebagai mahasiswa semester tua yang sedang bimbingan skripsi dimarahi habis-habisan oleh Arjun selaku komisi disiplin karena salah mengira Mawar sebagai maba yang telat. ...
November Night
388      278     3     
Fantasy
Aku ingin hidup seperti manusia biasa. Aku sudah berjuang sampai di titik ini. Aku bahkan menjauh darimu, dan semua yang kusayangi, hanya demi mencapai impianku yang sangat tidak mungkin ini. Tapi, mengapa? Sepertinya tuhan tidak mengijinkanku untuk hidup seperti ini.
Menemukan Kebahagiaan di Tengah Pandemi
246      184     1     
True Story
Siapakah yang siap dengan sebuah perubahan drastis akibat Virus Corona19? Pandemi akibat virus corona 19 meninggalkan banyak luka dan trauma serta merenggut banyak kebahagiaan orang, termasuk aku. Aku berjuang menemukan kembali makna kebahagiaan. Ku kumpulkan foto-foto lama masa kecilku, ku rangkai menjadi sebuah kisah. Aku menemukan kembali makna kebahagiaan di tengah pandemi. Kebahagiaan itu ad...
Beautiful Sunset
816      504     3     
Short Story
Cinta dan Persahabatan. Jika kau memiliki keduanya maka keindahan sang mentari di ujung senja pun tak kan mampu menandinginya.
FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
3453      993     2     
Romance
Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan kakaknya selalu khawatir karenanya. Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan banyak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat A...
Layar Surya
1746      1011     17     
Romance
Lokasi tersembunyi: panggung auditorium SMA Surya Cendekia di saat musim liburan, atau saat jam bimbel palsu. Pemeran: sejumlah remaja yang berkutat dengan ekspektasi, terutama Soya yang gagal memenuhi janji kepada orang tuanya! Gara-gara ini, Soya dipaksa mengabdikan seluruh waktunya untuk belajar. Namun, Teater Layar Surya justru menculiknya untuk menjadi peserta terakhir demi kuota ikut lomb...
Stay With Me
202      169     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
Hatimu jinak-jinak merpati
588      396     0     
Short Story
Cerita ini mengisahkan tentang catatan seorang gadis yang terlalu berharap pada seorang pemuda yang selalu memberi kejutan padanya. Saat si gadis berharap lebih ternyata ...
WALK AMONG THE DARK
814      452     8     
Short Story
Lidya mungkin terlihat seperti gadis remaja biasa. Berangkat ke sekolah dan pulang ketika senja adalah kegiatannya sehari-hari. Namun ternyata, sebuah pekerjaan kelam menantinya ketika malam tiba. Ialah salah satu pelaku dari kasus menghilangnya para anak yatim di kota X. Sembari menahan rasa sakit dan perasaan berdosa, ia mulai tenggelam ke dalam kegelapan, menunggu sebuah cahaya datang untuk me...