Read More >>"> LABIL (Plin-plan) (Bab Enam) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LABIL (Plin-plan)
MENU
About Us  


"Pria itu, lumayan juga!" gumam Ghinta secara perlahan.
Pria itu menoleh ke arah Ghinta, lalu Ghinta hanya menebar senyuman malu kepadanya. Untunglah pria nomor 26 itu tidak sombong, ia membalas senyuman dari Ghinta.
"Kok saat dia senyum, dia tambah menarik sih? Kan jadi suka!" ucap Ghinta dalam batin, seraya sesekali mengingat senyumannya.
Saat menunggu, sesekali Ghinta sering mencuri-curi pandang kepada pria itu. Ghinta memang tertarik untuk memiliki seorang kekasih yang pandai bernyanyi, karena ia bisa mendengarkan suara nyanyiannya setiap saat, setiap ia pinta. Di manapun, kapanpun, apapun itu, Ghinta akan terus mendengar suaranya yang indah. Ghinta sangat yakin, dari caranya pria itu mengekspresikan lagu yang akan dibawakannya, ia tahu benar bahwa suaranya memang bukan main.
"Benar-benar pria menarik," gumam Ghinta yang masih memperhatikannya secara diam-diam.
Tak lama setelah itu, kini gilirannya untuk bernyanyi dan menaiki panggung. Ghinta menarik napasnya dalam-dalam, mencoba untuk merasa tenang dan tidak merasa tegang.
"Tenang ... Jangan tegang ... Jangan tegang ... Harus tetap mengontrol jiwa dan raga ini," gumamnya berkomat-kamit.
Ia mulai melangkahkan kakinya menuju tempat uji nyali. Setelah sampai di atas panggung, Ghinta mulai memberi intruksi kepada panitia di sana untuk menyetelkan lagu yang akan dinyanyikannya.
Lagu sedang diputar, Ghinta berdiri ditengah-tengah panggung dan mulai bernyanyi, terlihat ia hanya mematung di sana sambil bernyanyi dengan perlahan. Ia berdiri tegang tanpa ekspresi dan tangan kanannya memegang sebuah microfon, lalu tangan kirinya memegang rok. Mencoba untuk memberikan sebuah penampilan terbaiknya, namun bukan itu yang dilakukannya, melainkan ia terlihat sangat aneh.
Pria nomor 26 itu menengok dan memperhatikan Ghinta secara seksama, ia tersenyum seperti meremehkan Ghinta.
"Nyanyi kok kayak patung. Aneh! Nggak ada ekpresi sama aksi panggungnya. Dasar!" gumam pria itu.
Ghinta memang tidak biasa jika harus mengekspresikan diri dihadapan semua orang,  apalagi suara dia memang pas-pasan. Namun karena semua orang melihat ke arahnya, mereka semua menatap aneh ke arah Ghinta, karena Ghinta memang terlihat seperti patung di tengah panggung.
Namun, Ghinta mencoba untuk mengumpulkan semua keberaniannya untuk bisa menghibur mereka yang melihatnya, akhirnya semua keberanian dirinya sudah terkumpul dan di tengah-tengah lagu, Ghinta mulai mengangkat tangannya seraya melambai-lambaikan tangannya untuk mengajak semua penonton ikut larut dalam nyanyiannya.
"Patungnya jadi bergerak," kata pria nomor 26 itu.
Rupanya pria itu juga memperhatikan Ghinta sedari tadi, ada kemungkinan pria itu juga mulai tertarik terhadap Ghinta. Atau bahkan malah sebaliknya, ada kemungkinan ia hanya sekadar merasa penasaran dengan sosok  Ghinta.
Musikpun berhenti, Ghinta segera turun dari panggung. Saat turun, terlihat pria nomor 26 itu menatap wajah Ghinta yang semu memerah dengan penuh keringat. Wajar saja, karena Ghinta melawan rasa malu saat ia berada di atas panggung.
"Gi-giliranmu," kata Ghinta malu-malu.
"Cukup bagus!" puji pria itu kepada Ghinta.
"Terima kasih." Ghinta merasa malu bertemu dengannya. Ia tahu, bahwa sedari tadi, mungkin pria itu sudah memperhatikannya.
"Daripada awalnya kayak patung. Tapi akhirnya sih bagus, kek patung yang dikasih nyawa," ujar pria nomor 26 itu.
Entah apa maksud dari kalimat itu. Entah itu pujian atau hinaan, Ghinta tidak tahu. Yang pasti pria nomor 26 itu cukup berbicara dengan angkuh kepada Ghinta. Lalu ia berjalan melewatinya dan segera naik ke atas panggung.
"Hey!" Tiba-tiba seseorang mengejutkan Ghinta dari arah belakangnya.
"Lo bikin gue kaget."
"Lo lucu tahu, nggak? Di panggung cuma diem berdiri, udah kek patung aja," kata Fani tersenyum.
"Lo orang kedua yang bilang gue kek patung."
"Emang yang pertama siapa?" tanya Fani penasaran.
Lalu mereka mendengar suara musik yang sudah dimainkan di panggung. Terdengar musik pop yang cukup ngebeat, membuat penonton mulai menyuraki, juga ikut bernyanyi bersama pria nomor 26 itu. Ternyata, pria jang dijuluki dengan pria nomor 26 itu, selain pandai bernyanyi, ia juga pandai membawa suasana. Sampai-sampai penonton dina ikut larut dalam lantunan disetiap lirik yang yang diucapkannya.
Tak tanggung-tanggung, pria itu mulai berjoged-joged dan berjingkrak-jingkrak layaknya seorang penyanyi papan atas. Ia menganggap bahwa panggung itu adalah miliknya sendiri.
"Gila!" ucap Ghinta pelan-pelan.
"Aduh, Hilman. Ada-ada aja!" kata Fani.
Ghinta yang mendengarnya terkejut. Pasalnya ternyata Fani mengenal pria tersebut.
"Lo kenal sama dia?" tanya Ghinta.
"Jelas kenallah, orang dia dulu suka main bareng sama gue," jawab Fani.
"Emang lo dulu satu sekolah ya, sama dia? Sampe bisa kenal segala dan pernah main bareng gitu, emangnya rumah dia deket sama rumah lo?" Ghinta mulai mengintrogasi dan mencari tahu tentang pria itu tanpa malu. Fani mulai curiga dengan pertanyaan yang diajukan ileh temannya itu, ia mulai merasa bahwa Ghinta memang menyukai pria yang termasuk teman kecilnya itu.
"Lo kenapa sih? Lo suka ya dia?" tanya Fani.
"Ih, apaan deh!" bantah Ghinta, "Udah ah! Ke kantin yuk! Haus nih."
Ghinta menarik tangan Fani dan pergi menjauhi panggung, sebelum ia pergi, ia sempat menengok ke arah pria nomor 26 itu dan memperhatikannya. Lalu ia menyadari bahwa dirinya harus ingat untuk tidak tergesa-gesa dalam memilih target.
"Nah, ketahuan kan?" goda Fani.
"Ssstt ...." Ghinta melototkan matanya dengan raut wajah yang malu dan pipi memerah.  Rasa suka memang sulit dihilangkan jika sudah ketahuan.
*****

How do you feel about this chapter?

1 2 0 0 2 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • ShiYiCha

    Lucu n seru bangett prolognya🤣. Bikin semangat bacanyaa OMG.

    Comment on chapter PROLOG
  • GNR

    👍👍👍

    Comment on chapter Bab Enam
  • Bulan_Lani

    Semoga merasa terhibur ya! 😊

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
Pantang Menyerah
201      174     0     
Short Story
Rena hanya ingin mengikuti lomba menulis cerpen tetapi banyak sekali tantangannya, untuk itu dia tidak akan menyerah, ia pasti akan berhasil melewati semua tantangan itu dengan kegigihan yang kuat dan pantang menyerah
Palette
3591      1507     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Motor yang tertukar
343      214     1     
Humor
memalukan memang.
Yu & Way
825      424     28     
Romance
Dalam perjalanan malamnya hendak mencari kesenangan, tiba-tiba saja seorang pemuda bernama Alvin mendapatkan layangan selembaran brosur yang sama sekali tak ia ketahui akan asalnya. Saat itu, tanpa berpikir panjang, Alvin pun memutuskan untuk lekas membacanya dengan seksama. Setelah membaca selembaran brosur itu secara keseluruhan, Alvin merasa, bahwa sebuah tempat yang tengah dipromosikan di da...
Antara Depok dan Jatinangor
274      173     2     
Romance
"Kan waktu SMP aku pernah cerita kalau aku mau jadi PNS," katanya memulai. "Iya. Terus?" tanya Maria. Kevin menyodorkan iphone-nya ke arah Maria. "Nih baca," katanya. Kementrian Dalam Negeri Institut Pemerintahan Dalam Negeri Maria terperangah beberapa detik. Sejak kapan Kevin mendaftar ke IPDN? PrajaIPDN!Kevin × MahasiswiUI!Maria
Pangeran Benawa
35277      5794     5     
Fan Fiction
Kisah fiksi Pangeran Benawa bermula dari usaha Raden Trenggana dalam menaklukkan bekas bawahan Majapahit ,dari Tuban hingga Blambangan, dan berhadapan dengan Pangeran Parikesit dan Raden Gagak Panji beserta keluarganya. Sementara itu, para bangsawan Demak dan Jipang saling mendahului dalam klaim sebagai ahli waris tahta yang ditinggalkan Raden Yunus. Pangeran Benawa memasuki hingar bingar d...
REMEMBER
3838      1187     3     
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa. Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
It Takes Two to Tango
409      299     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Gagal Menikah
4124      1341     4     
Fan Fiction
Cerita ini hanya fiktif dan karanganku semata. Apabila terdapat kesamaan nama, karakter dan kejadian, semua itu hanya kebetulan belaka. Gagal Menikah. Dari judulnya udah ketahuan kan ya?! Hehehe, cerita ini mengkisahkan tentang seorang gadis yang selalu gagal menikah. Tentang seorang gadis yang telah mencoba beberapa kali, namun masih tetap gagal. Sudut pandang yang aku pakai dalam cerita ini ...
REGAN
6519      2347     4     
Romance
"Ketika Cinta Mengubah Segalanya." Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya. Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah semakin penasaran. Hingga s...