Selama satu minggu, Ghinta memang sibuk dengan persiapan acara pensi yang akan diadakan di sekolahnya. Setiap jam pulang sekolah, ia berkumpul dan mempersiapkan segalanya bersama anggota OSIS lainnya. Lalu disela-sela kesibukannya, ia juga harus mengurus dan melatih anggota ekstrakulikuler yang diikutinya, yaitu PKS (Patroli Keamanan Sekolah). Begitulah Ghinta.
Ia pun mengikuti salah satu acara yang diselenggarakannya, yaitu mengikuti partisipasi dalam hal bernyanyi atau bisa disebut juga acara karokean sekolah. Ghinta dan Fani merencanakan untuk pergi membeli cd ke toko kaset, mereka pun pergi bersama dan memilih lagu yang mudah di hafal oleh mereka. Pintarnya, Ghinta tidak perlu membeli cd. Karena lagu yang akan dinyanyikannya ada di cd yang akan Fani beli.
"Emang rejeki gue nih," kata Ghinta.
"Rejeki apaan?" tanya Fani heran.
"Gue nggak perlu beli cd, Fan. Karena lagu gue ada di cd lo. Jadi gue minjem aja sama lo," jawab Ghinta.
"Idiiih... Ogah banget."
"Jangan pelit gitulah." Ghinta memasang raut wajah memelas di depan Fani.
"Jangan gitu deh! Aku jijik!"
"Afifah?"
"Fani! Bukan Afifah."
"Yaaa ... Itu kan kalimat di sinetron, Fan. Makanya nonton! Filmnya kurang berfaedah," sahut Ghinta.
"Ogah!" ujar Fani. "Yaudah deh! Lo boleh minjem, dasar nggak bermodal banget lo jadi panitia OSIS," lanjut Fani mengubah pikirannya.
"Kok nyesek ya?" umpat Ghinta dengan menatap wajah Fani dengan tajam.
Setelah mereka selesai membeli cd tersebut, Fani singgah di rumah Ghinta dan mulai melakukan latihan vokal di rumah Ghinta. Awalnya Fani dahulu yang berlatih bernyanyi, lalu dilanjut oleh Ghinta.
"Suara lo emang bagus, Fan!" Pujinya.
"Gue nggak sombong lo ya!" kata Fani senyum manja.
Suara Fani diakui memang bagus, sangat bagus. Ia menyanyikan sebuah lagu dengan penuh penghayatan, sampai orang yang mendengarnya ingin terus mendengar suara merdunya. Sedangkan saat Ghinta bernyanyi, suaranya memang fals, sangat fals dan sumbang. Ghinta memang tidak cocok menjadi seorang penyanyi, lebih cocok lagi ia menjadi pelatih karena hobbynya yang selalu teriak-teriak.
"Lo nada kemana-mana deh, Ge," kata Fani.
"Kemana-mana gimana?" tanya Ghinta.
"Nggak masuk, gembel."
"Ah, bodo amat! Gue emang bukan penyanyi," sahut Ghinta begitu saja.
"Dasar lo anjay!"
"Maimunah, maimunah, maimunah." Ghinta malah melantunkan lagu yang sedang hits dikalangan salah satu aplikasi yang sedang tren.
Fani membuang napasnya dengan kasar. Ghinta memang gadis yang menyebalkan, salah satu teman Fani yang sangat menyebalkan. Namun Fani masih tetap saja ingin menjadi temannya, padahal Fani nggak akan rugi juga kalau nggak berteman dengan Ghinta. Hahahaha....
Sampai akhirnya, pada hari sabtu ini acara pensi mulai dilakukan. Semua orang yang ada di sekolah berantusias dengan acara tersebut. Acara pensi ini ada berbagai acara, seperti khusus pameran melukis, dancer, theater, band-band sekolah, bahkan bernyanyi. Berbagai bakat bisa terlihat di acara ini, lebih tepatnya acara pensi ini bertepatan dengan acara milad sekolahnya, yaitu acara ulangtahun sekolah ini. Maka dari itu, acara ini dibuat sangat meriah oleh pihak sekolah.
Terlihat Fani dan Ghinta berada di bawah panggung, mereka sedang menunggu giliran mereka untuk bernyanyi. Perasaan gugup, tegang dan demam panggung mulai mereka rasakan sebelumnya. Lalu setelah lama menunggu dengan jantung yang berdebar dengan cepat tak terkontrol, akhirnya giliran Fanilah yang lebih dulu.
"Do'ain gue, Ge."
"Do'aku selalu menyertaimu, nak!" sahut Ghinta seraya mulai memeluk tubuh Fani.
"Lo jangan lebay ah! Emangnya ini ajang pencarian bakat apa?"
"Serba salah, kan gue?" tanyanya sendiri.
"Udah ah! Bye!" Fani pun pergi ke atas panggung dan memberikan kaset cd kepada panitia yang bertugas di sana.
Lalu Fani mulai melantunkan lirik pertama dari lagu yang akan dinyanyikannya, banyak orang yang mengagumi suara teman Ghinta itu. Membuat Ghinta merasa minder dan rasa percaya dirinya mulai hilang, padahal rasa narsisme dia sangatlah tinggi.
Pandangan Ghinta teralihkan ketika mendengar samar-samar suara seorang pria yang bernyanyi. Ia melihat ke arah sekitarnya, mencari-cari asal suara tersebut. Terlihat di samping panggung ada seorang lelaki yang sedang bernyanyi sambil menggerakkan kedua kakinya dan kedua tangannya, seakan ia sedang bermain drum sambil bernyanyi.
Pandangan itu, membuat Ghinta merasa mulai menyukai dirinya. Ia berbadan kecil, tidak terlalu tinggi, namun kalau diperhatikan secara seksama ia terlihat tampan dan juga keren. Karena Ghinta ingin mengenal sosok pria itu, ia pun memberanikan diri untuk bertanya padanya.
"Hai!" Ghinta menyapa pria itu, namun karena kerasnya musik sampai tak terdengar. Ia pun mencobanya sekali lagi, "hai! Hello!"
Pria itu menoleh, "Iya? Kenapa?" tanyanya.
"Mm... Kamu bagian nomor berapa?" tanya Ghinta basa-basi baso tahu.
"Nomor 26," jawabnya singkat. Laku ia kembali melanjutkan lantunan nyanyiannya.
"Ah, iya. Aku nomor 25," kata Ghinta seraya berteriak.
Pria itu menganggukkan kepalanya saja. Seakan ia mendengar ucapan Ghinta setelahnya. Namun Ghinta malah penasaran dengan pria itu, ia masih ingin mengajak ngobrol perihal dirinya. Ia pun mencoba sekali lagi.
"Berarti gue dulu setelah ini, lalu lo yang nyanyi selanjutnya," ungkap Ghinta.
Pria itu kembali menoleh, "angka 26 angka keberuntungan."
Ghinta tidak paham dengan kalimat itu, ia tidak tahu maksud dari kata keberuntungan dan angka tersebut. Namun ia merasa sangat senang, karena bisa mengobrol walaupun hanya sebentar dan bahkan mungkin Ghinta tidak mendengar jelas suara yang dimilikinya. Tak sia-sia bagi Ghinta terus menatapnya, dan juga memberanikan diri untuk bertanya. Dengan hal itu, membuat Ghinta merasa sedikit puas dan tidak merasa penasaran lagi terhadapnya.
*****
My Perfect Stranger
9174
3394
2
Romance
Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu.
Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misteri...
Cinta untuk Yasmine
2225
969
17
Romance
Yasmine sama sekali tidak menyangka kehidupannya akan jungkir balik dalam waktu setengah jam. Ia yang seharusnya menjadi saksi pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi mempelai perempuan. Itu semua terjadi karena Elea memilih untuk kabur di hari bahagianya bersama Adam.
Impian membangun rumah tangga penuh cinta pun harus kandas. Laki-laki yang seharusnya menjadi kakak ipar, kini telah sah...
A - Z
2976
1025
2
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya.
"Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai
"Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
TEKA-TEKI SILANG
441
283
3
Short Story
Teka-teki silang atau TTS merupakan sebuah teka-teki dengan kotak-kotak vertikal dan horizontal, dimana orang dapat menerka-nerka jawabannya.
CHERRY & BAKERY (PART 1)
4165
1119
2
Romance
Vella Amerta—pindah ke Jakarta sebagai siswi SMA 45. Tanpa ia duga kehidupannya menjadi rumit sejak awal semester di tahun keduanya.
Setiap hari dia harus bertemu dengan Yoshinaga Febriyan alias Aga. Tidak disangka, cowok cuek yang juga saingan abadinya sejak jaman SMP itu justru menjadi tetangga barunya.
Kehidupan Vella semakin kompleks saat Indra mengajaknya untuk mengikuti les membuat cu...
Ellipsis
2285
958
4
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
Premium
Lingkaran Bodoh dan Sikap Apatis Tanpa Titik
4047
1267
1
True Story
Sebuah kisah kehidupan dari orang yang dihina karena kelemahan-kelemahan di dalam dirinya. Lantas, bagaimana dirinya bangkit untuk membalas dendam terhadap kesuksesan orang lain.
Bifurkasi Rasa
126
107
0
Romance
Bifurkasi Rasa
Tentang rasa yang terbagi dua
Tentang luka yang pilu
Tentang senyum penyembuh
Dan
Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala
Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara
"Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...
Eternal Sakura
1003
572
1
Short Story
\"Sampai jumpa tahun esok Hana...!! di hari yang sama, di musim semi ketika bunga Sakura mekar, kami akan mengunjungi mu lagi.......!!\"
Lucu n seru bangett prolognya🤣. Bikin semangat bacanyaa OMG.
Comment on chapter PROLOG