Kematian Jackson yang sudah hampir seminggu masih meninggalkan duka yang mendalam bagiku. Walaupun sampai detik ini aku masih belum menerima semua kenyataan itu kalau aku harus berpisah dengan Jackson selamanya,seorang kekasih yang sudah menemaniku bertahun-tahun bahkan sudah berencana melamarku di depan orang tuaku,tetapi semua itu belum sempat terwujud karena kedatangan seorang Kim Wonshik. Haruskah aku menyalahkannya atas kematian Jackson ini. Aku memandang tali gelang couple di pergelangan tanganku. Sengaja aku membelinya agar kembaran dengan Jackson dan sebagai hadiah buat dia yang aku beli di Bali untuknya sedangkan jaket yang aku berikan sudah penuh dengan darah jadi tidak mungkin aku simpan. Hanya ini yang dapat aku simpan sebagai kenangan bersamanya.
"La,mau sampai kapan loe begini terus?",tanya Lulu yang sudah seminggu ini menemaniku tinggal di apartemen. Lulu takut aku melakukan tindakan yang tidak masuk akal atas kematian Jackson yang mendadak
"Entahlah",jawabku singkat
"La,kalau loe begini terus yang ada Jackson bakal sedih disana,ayolah,loe juga udah seminggu tidak pergi kerja,lama-lama loe bisa dipecat,untung saja bos loe baik dan pengertian"
"Terserah kalau gua harus dipecat juga. Buat apa gua hidup lagi di dunia ini",ujarku sambil menangis
"Lala! Gua nggak suka loe kayak gini! Loe begini terus tidak akan membuat Jackson hidup lagi,loe tau itu khan",teriak Lulu padaku
"Gua nggak tau,tapi gua harus gimana Lu?"
"Gua tau loe sayang dan cinta sama Jackson,tapi dengan melakukan semua ini yang ada loe menyiksa diri sendiri,gua nggak mau loe begini terus. Loe harus ingat kalau masih ada papa,mama dan gua saudara kembar loe. Kita semua sayang sama loe,jangan gini terus ya La. Loe harus kuat"
"Iya gitu Lu?"
"Iyalah,gua mau loe kembali seperti dulu. Seminggu gua rasa sudah cukup loe bersedih,gua yakin Jackson yang sudah tenang di alam sana juga mau loe melanjutkan hidup dan mencari kebahagiaan"
"Tapi gua belum mau mencari pengganti Jackson"
"Siapa yang nyuruh loe cari pengganti Jackson Lala,mencari kebahagiaan bisa dengan berbagai cara,misal loe kerja dengan giat atau loe mau kita liburan?"
"Liburan kemana? Jangan ke Bali,karena itu akan mengingatkanku dengan Jackson"
"Iya,gua tau. Gimana kalau ke Yogya aja? Kita main ke rumahnya Aunty Sarah. Kita sudah lama nggak kesana"
"Iya,boleh. Kapan?"
"Besok"
"Hah? Besok? Nggak salah Lu?"
"Nggaklah,gua cari penerbangan yang siang di online sekarang,jadi kita masih sempat beres-beres"
"Iya,bolehlah Lu. Gua beres-beres baju sekarang"
"Nah gitu dong. Gua pinjam laptop dan M-Banking loe ya buat pembayaran tiketnya"
"Dasar! Loe yang ngajak tapi gua yang bayar"
"Pulangnya gua yang bayar tiketnya,owkay?"
"Owkay"
Begitulah Lulu Yulia saudara kembarku yang satu ini,kalau dia sudah nekat melakukan sesuatu pasti dilakukannya. Seperti hari ini yang mana kami nekat pesan tiket pesawat untuk penerbangan besok siang dan ternyata kami pun dapat tiketnya.
Akhirnya sampai juga kami di Bandara Adisutjipto. Lulu langsung memesan taksi online untuk mengantar kami ke rumah Aunty Sarah. Kami sengaja tidak memberi kabar lebih dahulu untuk membuat kejutan. Adik mama yang satu ini sampai umur 40 tahun belum menikah,padahal Aunty Sarah berwajah cantik dan mempunyai karier yang sangat cemerlang sebagai pemilik galeri lukisan terkenal di Yogyakarta. Satu lagi tanteku yang satu ini juga seorang pelukis terkenal walaupun sekarang sudah memilih pensiun melukis dan hanya mengurus galerinya saja.
Akhirnya kami sampai juga di rumah Aunty Sarah dan betapa kagetnya tante melihat kedatangan kami yang mendadak.
"Ada angin apa keponakan-keponakan cantik aunty tiba-tiba main ke sini,pakai nggak kasih kabar dulu lagi",ujar Aunty Sarah pada kami
"Namanya juga surprise aunty,hehehehe",sahut Lulu
"Ohya aunty,ini ada sedikit oleh-oleh buat auty",ujarku menyerahkan tas yang berisi kebaya yang kami ambil dari butiknya Lulu.
"Wah,ini bagus sekali Lu,aunty suka,kamu sekarang sudah jago ya jadi desaigner kebaya"
"Hahahahaha,belum kok aunty,masih belajar",ujar Lulu malu-malu dipuji
"Kalian pasti kesini mau liburan ya"

Pasti dong aunty"

"Ya udah,sekarang kalian istirahat dulu,aunty akan buatin makanan,atau kita mau makan di luar aja?"
"Kalau kata Lala enak makan di luar deh aunty"
"Owkay,auty yang traktir,kalian istirahat dulu aja,aunty mau beresin kerjaan dulu,kalau kalian mau makan cemilan dulu,ambil aja di kulkas"
"Siap aunty"
Akhirnya tepat jam 6,Aunty Sarah mengajak kami makan di salah satu restoran yang ada di Yogya ini. Restorannya sederhana tetapi makanannya luar biasa enaknya.
"Gimana,suka nggak dengan makanannya?"
"Suka,enak banget auty",ujar Lulu
"Kamu diam aja daritadi La,kamu nggak suka ya?",tanya aunty yang melihatku diam
"Suka kok aunty"
"Ya udah beres makan kita ke galeri aunty,mau nggak?"
"Boleh aunty",ujar aku dan Lulu bersamaan
Sesampainya di galeri Aunty Sarah,betapa terkejutnya kami karena galerinya yang luar biasa mewah dan bagus,padahal terakhir kami kesini galerinya masih biasa saja. Memang hebat auntyku yang satu ini. Lukisan-lukisan yang dipajang juga sangat bagus-bagus,walaupun kami tidak mengerti tapi kami tahu kalau lukisan yang dibuat dengan sepenuh hati.
"Aunty,lukisan ini artistik banget,aku suka",ujarku
"Oh,yang ini? Ini yang melukis namanya Lucas,dia pelukis hebat,kapan-kapan aunty kenalin ke kalian"
"Boleh aunty"
"Kamu suka sama lukisan ini La?",tanya Aunty Sarah
"Suka aunty",ujarku tidak berhenti melihat lukisan di depanku ini
"Ambil aja La"
"Serius aunty?"
"Iya"
"Makasih aunty"
Betapa senangnya aku mendapat lukisan ini,aku dapat merasakan lukisan ini menggambarkan kesedihan dari pelukisnya,seperti yang sedang aku rasakan saat ini.