Loading...
Logo TinLit
Read Story - Noterratus
MENU
About Us  

Azalea menarik jepit rambut dari tatanannya. Dia memekik kesakitan tatkala beberapa rambutnya ikut tertarik. Azalea tidak peduli akan hal itu. Yang terpenting saat ini dia harus keluar dari gudang sekolah. Dia memasukkan jepit rambutnya ke dalam lubang pembuka jendela yang sudah rusak. Jendela kuno yang ada di situ adalah satu-satunya jalan yang bisa membawanya keluar. 

Setelah dirasa kuncian jendelannya agak longgar, Azalea mengangkat gaunnya. Dengan sekali tendang dia bisa membuat jendela itu terbuka. Azalea melangkah keluar, dia harus segera berada dipesta agar tidak mendapatkan masalah dari guru seninya. Dia juga harus memberi pelajaran pada Cornie, Abel, dan Greed yang menguncinya di gudang. Namun, lengan gaunnya tersangkut paku yang tertanam di papan kayu. Sobekannya cukup panjang, membuat lengannya terekspos sebagian. Tidak ada pilihan lain, Azalea menyobek kedua lengannya. Menyisakan gaunnya yang  tanpa lengan. Azalea berlari menuju ke arah aula pesta.

Seingatnya, sebelum meninggalkan aula tadi ada musik yang berdentum dengan keras. Namun, saat ini hanya hening dan sepi yang dapat dia rasakan. Ketika dia melangkah masuk, dia menemukan semua yang ada di pesta itu membeku. Mereka tidak bergerak, bahkan beberapa dari mereka menampilkan raut terkejut dan mulut yang terbuka kaget. Azalea mengalihkan pandangannya menyusuri sekeliling ruangan. Dia menemukan satu sosok berwarna hitam yang dikelilingi aura berwarna hijau pekat. Otaknya memerintahnya ke sana hanya saja tubuhnya lebih dulu di tarik oleh seseorang ke bawah meja.

“Sttsss!” Krissan mengisyaratkan diam lewat telunjuk tangannya. Dia kemudian melihat sosok itu lagi dari lubang kecil yang ada pada taplak meja. Sosok hitam itu pergi dari sana.

“Itu siapa?” tanya Azalea penuh dengan rasa penasarannya.

Black Died. Dia banyak menghancurkan sekolah-sekolah untuk mencari reinkarnasi dari permaisuri Anzelline.”

“Permaisuri.... Anzelline?”

“Kamu pasti belum mendegarnya.” Krissan keluar dari kolong meja diikuti Azalea. Mereka berjalan keluar aula pesta. Krissan berhenti berjalan, ada sesuatu yang dia lupakan. Tentang gaun tanpa lengan yang dipakai Azalea.  Krissan sangat tidak nyaman melihatnya. “Apa kamu sengaja memamerkan bahumu pada semua orang?” tanya Krissan dengan sarkatik.

Azalea melebarkan matanya tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari Krissan tentang gaunnya. Dia juga reflek menutup tubuh bagian atasnya ketika Krissan menatapnya dengan sangsi. “Jaga bicaramu!”

Azalea melangkah pergi menjauhi Krissan tapi Krissan lebih dulu melemparinya jaket. Krissan menyuruhnya memakainnya. Lagipula suasana bahaya yang saat ini sangat kentara tidak baik untuk berjalan sendiri-sendiri. Azalea memakainnya dengan terpaksa. Jaket Krissan melekat di tubuhnya dengan kebesaran mengingat tubuh Krissan yang tinggi tegap dan tubuhnya yang atletis sangat berbnding terbalik dengan tubuhnya yang kecil dan agak pendek.

“Ah, aku baru ingat. Kita harus ke ruangan Grey. Dia pasti tahu sesuatu tentang ini. Dia pasti bisa membantu kita.” Azalea melihat Krissan yang mengangkat alisnya tidak mengikuti instruksi Azalea. Tanpa kata lagi, Azalea menarik tangan Krissan ke arah perpustakaan sekolah. Grey adalah penjaga perpus sekolah Asdagra yang sangat Azalea hormati.

“Grey! Ada sesuatu yang harus kamu tahu.” Azalea langsung berbicara pada Grey ketika dia sudah berada di dalam perpustakaan bersama Grey.

“Tentang apa?”

“Apa kamu tidak tahu kalau seluruh penghuni sekolah yang berada dipesta membeku?” Grey menggeleng tapi raut wajahnya tidak terkejut sama sekali. Memang Grey selalu seperti itu. Sifatnya tenang tanpa bisa berubah seperti manusia pada umumnya. “Apa ada yang bisa kita lakukan untuk membebaskan mereka?” tanya Azalea penuh harap. Azalea sangat ingin Cornie, Abel, dan Greed kembali seperti sebelumnya. Meski Azalea tidak menyukainya, tapi Azalea sudah terbiasa dengan kehadiran ketiga orang itu. Sangat tidak nyaman rasanya jika dia tidak berada di antara mereka meski dirinya selalu jadi bulan-bulanan mereka.

“Ada. Menurut beberapa sumber buku yang pernah aku baca beberapa bulan yang lalu. Mereka yang membeku bisa diselamatkan dengan  mantra yang ada dibuku Noterratus. Tapi buku itu sudah lama hilang dan tidak ada yang tahu tempatnya dimana. Kecuali dewa dan dewi negeri atas yang tahu semua itu. Sangat sulit untuk mendapatkan jawaban dari mereka.”

“Kenapa begitu? Apa dewa dan dewi adalah orang yang jahat?” Azalea bertanya dengan mata yang membulat antara tidak percaya dan takut jika memang benar itu keadaanya.

“Tidak. Hanya saja mereka akan membuatmu bertanya-tanya tentang dirimu sendiri. Dan mereka akan memberimu ujian sebelum kamu mendapatkan apa yang kamu cari. Sebelumnya, kamu harus tahu jika ada tiga tahap sebelum teman-temanmu menjadi batu selamanya. Itu membutuhkan waktu tiga hari dan dalam waktu itu kamu harus mendapatkan bukunya. Jika tidak, tidak ada lagi murid yang dapat sekolah di sini. Sekolah ini juga akan ditutup seperti sekolah lain yang bernasib sama seperti sekolah kita saat ini.”

“Tunggu. Sebenarnya aku ingin menanyakan ini. Mengapa hanya aku, Krissan, dan Anda yang selamat?”

“Karena... kita tidak ada dipesta itu.”Grey menghembuskan napasnya. “Apa kamu akan mencari buku itu?”

“Iya.” Azalea mengangguk mantap berbeda dengan Krissan yang menggeleng tegas pada Grey. Dia tidak mau terlibat sesuatu yang meribetkan dirinya.

“Kami akan pergi!” Azalea menatap Krissan dengan melotot, memerintahkan Krissan agar mau menemaninya. “Bisa kamu bawa kami ke sana?”

“Iy...”

“Ganti pakaian dulu.” Krissan melenggang pergi sebelum Azalea memprotesnya.

Setelah mereka berganti pakaian. Grey menunjukkan jalan mereka untuk sampai ke negeri atas. Mereka berjalan menuju taman belakang sekolah. Pohon beringin dengan diameternya yang lebar terbuka di depannya. Menampilkan pintu kayu yang hanya dapat dibuka dengan mantra yang Grey punya. Karena memang hanya Grey yang bebas keluar masuk dunia atas. Selain itu tidak ada lagi kecuali memang pemilik dunia atas sendiri yang bisa keluar masuk seenaknya.

Tags: tlwc19 fantasy

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When I Was Young
9230      1920     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Good Art of Playing Feeling
404      298     1     
Short Story
Perkenalan York, seorang ahli farmasi Universitas Johns Hopskins, dengan Darren, seorang calon pewaris perusahaan internasional berbasis di Hongkong, membuka sebuah kisah cinta baru. Tanpa sepengetahuan Darren, York mempunyai sebuah ikrar setia yang diucapkan di depan mendiang ayahnya ketika masih hidup, yang akan menyeret Darren ke dalam nasib buruk. Bagaimana seharusnya mereka menjalin cinta...
HAPPILY EVER AFTER
393      247     4     
Short Story
“Aku benci cinta. Aku benci cinta sejati. Aku benci semua hal yamg berhubungan dengan cinta. Aku muak dengan semua ucapan manis berbau cinta. Aku tak ingin melihat cinta. Aku tak melihat kebahagiaan cinta. Aku benci cinta sejati dan aku benci “Happily Ever After””
Saksi Bisu
807      457     10     
Short Story
Sebuah buku yang menjadi saksi bisu seorang penulis bernama Aprilia Agatha, yang di butakan oleh cinta. Yang pada akhirnya cintalah yang menghancurkan segalanya.
KATAK : The Legend of Frog
426      343     2     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
Mic Drop
759      448     4     
Fan Fiction
Serana hanya ingin pulang. Namun, suara masa lalu terus menerus memanggilnya, dan tujuh hati yang hancur menunggu untuk disatukan. Dalam perjalanan mencari mic yang hilang, ia menemukan makna kehilangan, harapan, dan juga dirinya sendiri. #bangtansonyeondan #bts #micdrop #fanfiction #fiction #fiksipenggemar #fantasy
THE HISTORY OF PIPERALES
2088      813     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Bisakah Kita Bersatu?
615      353     5     
Short Story
Siapa bilang perjodohan selalu menguntungkan pihak orangtua? Kali ini, tidak hanya pihak orangtua tetapi termasuk sang calon pengantin pria juga sangat merasa diuntungkan dengan rencana pernikahan ini. Terlebih, sang calon pengantin wanita juga menyetujui pernikahan ini dan berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani pernikahannya kelak. Seiring berjalannya waktu, tak terasa hari ...
Goddess of War: Inilah kekuatan cinta yang sesungguhnya!
7000      1771     5     
Fantasy
Kazuki Hikaru tak pernah menyangka hidupnya akan berubah secepat ini, tepatnya 1 bulan setelah sekembalinya dari liburan menyendiri, karena beberapa alasan tertentu. Sepucuk surat berwarna pink ditinggalkan di depan apartemennya, tidak terlihat adanya perangko atau nama pengirim surat tersebut. Benar sekali. Ini bukanlah surat biasa, melainkan sebuah surat yang tidak biasa. Awalnya memang H...
Bee And Friends
2990      1174     1     
Fantasy
Bee, seorang cewek pendiam, cupu, dan kuper. Di kehidupannya, ia kerap diejek oleh saudara-saudaranya. Walau kerap diejek, tetapi ia memiliki dunianya sendiri. Di dunianya, ia suka sekali menulis. Nyatanya, dikala ia sendiri, ia mempunyai seseorang yang dianggap sebagai "Teman Khayalan". Sesosok karakter ciptaannya yang ditulisnya. Teman Khayalannya itulah ia kerap curhat dan mereka kerap meneman...