Sagara tertawa kencang, sementara Queenie cemberut. Sagara bertanya mengenai wawancaranya kemarin dan Queenie bercerita. Padahal Queenie hanya mengikuti jawaban Sagara untuk menjawab, tapi kenapa Sagara malah tertawa kencang?
"Dasar bego! Lo tuh tolol atau gimana?" tanya Sagara masih tertawa, tapi berangsur mereda.
"Eh, betewe, cewek yang wawancara sebelom gue keluar sambil nangis loh!" kata Queenie heboh, bersemangat untuk gosip.
"Gara-gara?"
"Ditolak si panahan," jawab Queenie. "Terus, sumpah, gue malu banget. Lo tau kakak kelas yang namanya Athena gak?" tanya Queenie lagi.
"Hooh, kenapa?" Sagara balik bertanya.
"Dia ada di situ, kayaknya nemenin Archer buat nebeng pulang. Gue minta maaf kan soal yang kemaren gue marah-marah, terus Athena tau soal gue marah-marah, dia—"
"Ya pasti tau, kayaknya satu sekolah aja tau deh. Lo tuh harus berterimakasih sama gue, gara-gara gaulnya sama gue jadi kagak ada yang berani ngelabrak," cetus Sagara panjang lebar.
"Gak usah alay," balas Queenie malas.
"Eh anjir, dia kagak percaya."
Queenie memutar bola matanya malas. "Terus Athena malah ngeledek gue. Terus tambah ngeledek pas denger jawaban gue."
Sagara menjentik kening Queenie. "Itu sih jelas, siapa suruh lo jawab gitu? Kalo gini sih gue gak perlu ngerjain tugas lo."
"Eh tapi, Athena bilang gue pasti lolos. Dia bilang bakal dia pastiin kalo gue bakal masuk," ujar Queenie girang.
"Ya, elah. Lo percaya gitu? Dia aja bukan OSIS kan?" tanya Sagara memastikan.
"Ya, bukan sih. Tapi jawaban gue masuk akal kok," balas Queenie tidak mau kalah.
"Ye, si anjing. Terserah lo dah," balas Sagara malas.
"Masuki dunia fantasi, dunia ajaib nan mempesona," nyanyi Queenie tiba-tiba.
"Ayo ke dufan," ajak Sagara.
"Ngapain?" tanya Queenie heran.
"Melayat," jawab Sagara asal. "Tapi sama cewek gue."
"Dih, ogah."
"Ya udah, lo bawa cowok lo," balas Sagara.
Queenie cemberut. "Gak punya cowok," jawabnya.
"Ya udah, gue jadi cowok dua cewek," ucap Sagara santai.
"Gak ah. Nanti gue dilabrak lagi," tolak Queenie.
"Bercanda sih."
"Heh, kalian berdua mau saya nikahin?" tanya Bu Alra, guru sejarahnya.
Sagara dan Queenie terdiam sebentar. "Dih, ogah Bu!" jawab keduanya berbarengan.
"Abisnya kalian ini, ngobrol terus dari tadi. Titisannya Elang sama Athena ya?" tuduh Bu Alra.
"Athena yang mana sih? Kok gue kayak familier gitu ya sama namanya?" bisik Sagara saat guru sejarahnya sudah lanjut mengajar.
"Tadi kata lo tau yang mana," balas Queenie heran.
"Pernah denger doang."
"Oh gitu."
"Iya gitu."
"Gak jelas, dih. Apa salah gue sampe punya temen kayak lo," ujar Queenie memelas.
"Kenapa? Gue terlalu ganteng sampe lo takut lama-lama bakal suka sama gue?"
wow queenie galak dan mau bunuh diri, hmhh apa sebabnya ya?
Comment on chapter 02seru nih ceritanya.gayamu menceritakan juga asyik. tapi, sebagai pembaca, aku merasa tiap chapternya spti tanggung. padahal udah bagus dri atas. kurang klimaks aja. tapi mungin, kalau aku selesaiin bacanya, bakalan 'ngeh ni critanya.
mampir2 juga ya ke Three boys and a man punya ku, :D