Bermilyaran juta insan yang hidup di dunia ini, memiliki 5 rasa di antarannya rasa tertarik, rasa kagum, rasa suka, rasa sayang, dan rasa cinta yang di dalamnya terkadung kesedihan, kebahagiaan, keberanian, kejujuran, kenyamanan, kesamaan, perbedaan, toleransi, saling menghormati, dan tolong menolong dalam kebaikan, dan masih banyak hal yang perlu kau ketahui mengenai itu.
Mungkin rasa yang selalu melanda umat manusia adalah cinta yang tak semudah diterjemahkan dalam untaian kata, membuat hati berdegup lebih cepat menjadi tidak karuan dan hari-hari menjadi rumit seketika, waktu menjadi lama berlalu, bahkan ketika dunia cerah tiba-tiba hati menjadi mendung, gelap gulita dalam hitungan detik seolah runtuh diterjang badai.
Bukankah cinta hadir sejak zaman Nabi Adam A.S dan kemudian diciptakanlah Hawa sebagai pasangan hidupnya?
“Terkadang manusia salah menafsirkan rasa cinta tersebut, mereka selalu beranggapan bahwa cinta adalah ketika sepasang pria dan wanita saling membalaskan perasaan masing-masing, bermain dengan perasaan, dan pikiran mereka satu sama lain, saling menerka untuk menemukan kenyamanan, menerima segala keluh kesah, membangung harapan setinggi langit dan tak sadar bahwa suatu saat harapan itu yang akan membawamu ke dasar laut yang paling dalam, dan jika ditanya bukankah cinta membuat orang yang lemah menjadi kuat? Aku jawab, iya benar dan nyatanya cinta memang sesederhana itu.” Dzikri berkata demikian kepada seorang pria yang berdiri di hadapannya
“Kemudian apa yang salah dalam memahami cinta tersebut? Fisikah? Kekayaankah? Ilmukah? Kebaikannya? Ketulusannya? Itu semua sudah kupahami dengan begitu benar dan begitu baik. Maka apa lagi? Tolong jelaskan semua itu padaku!”
“Semua hal yang kamu sebutkan itu benar adanya, yang perlu kamu pahami lebih dalam lagi mengenai cinta itu sendiri, bahwa cinta adalah fitrah alami manusia dan tanpa keberadaan manusia, orang menyebutnya sebagai perasaan yang hampa. Cinta juga banyak memberikan inspirasi dan pengorbanan akan tetapi cinta jugalah yang terkadang membawa kesengsaraan bagi mereka yang merasakannya. Dan cinta yang sesungguhnya adalah limpahan kasih sayang Allah kepada makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaa, ketahuilah Dialah maha pemilik cinta sejati.”
“Pertanyaan untuk hal ini, mengapa cinta selalu hadir tanpa permisi? Tak bisakah cinta memberikan sinyalnya terlebih dahulu? Agar aku dapat menyambutnya dengan penuh kehangatan dan tanpa keraguan?” tanya pria itu kepada Dzikri kembali.
“Cinta hadir karena keinginan dan kemauan yang membuat hatimu terlena kemudian sampai kau lupa membiarkan hatimu terlalu lama bersepi. Kosong. Tak pernah kau isi dengan hal-hal yang membuat dirimu sibuk memikirkan akhirat, di sisi lain kamu jangan sampai lupa memikirkan urusan dunia yang membuatmu menjadi pribadi yang lebih mencintai yang mana, apakah kau lebih memilih mencintai ciptaan-Nya ataukah dengan pencipta-Nya?”
“Apabila aku menggagumi seorang wanita, apa itu salah?”
“Kamu ingin jawaban jujur dariku?” tanya Dzikri menggoda Taufan. Pria yang sedari tadi berdiskusi dengannya.
“Tentu saja, aku ingin jawaban jujurmu.”
“Tidak salah, menurutku itu diperbolehkan. Asal kamu tak berharap terlalu berlebihan dan tak memaksakan segala sesuatunya untuk menjadi milikmu. Ingat, Allah tak suka hambanya yang berlebih-lebihan. Urungkanlah niatmu yang terlalu mendamba, kagumilah sewajarnya. Apalah arti cinta jika pada akhirnya kamu harus menerima kekecewaan atas perasaan yang kamu bangung sendiri dan detik itu pula kamu harus menghancurkanya kembali menjadi serpihan-serpihan yang tak berarti.”
@Riyuni Sukses yaa, semangat jg :)
Comment on chapter Perjumpaan yang Mengagumkan