Ketika Katarina menyebutkan namanya, hati Hadi terasa perih. Untuk sebentar saja, biarkan Katarina menjadi miliknya. Ditariknya Katarina ke dadanya dan tangis gadis itu pecah seperti bocah yang mainannya direbut.
Miris, ketika Hadi harus melepas Katarina justru dia memiliki kesempatan menyentuhnya. Maka ia mengambil kesempatan itu walaupun sebentar saja. Hadi mengelus punggung Katarina untuk menenangkannya. Katarina terasa lembut dalam tangannya. Josh menatapnya dan memalingkan wajah.
Didekatkan bibirnya ke telinga Katarina sambil berkata lembut, "Kat, kita semua bukan mau menghakimi lo disini. Kita mau ngerayain acara lo jadian sama Josh, mestinya lo bahagia. Lo jangan nangis dong, liat tuh ... Sylvia dan Cyanne jadi ikutan nangis."
Dielusnya rambut Katarina yang menangis dalam dekapnya dengan sayang, sesuatu yang dari dulu ingin dilakukannya namun tidak berani.
"Nggak, gue gak mau jadian sama dia! Gue mau tetap sama lo orang!"
Hadi terkekeh, hatinya terasa perih. "Gue ulangi lagi, Kat. Kita merestui hubungan lo sama Josh, jadi gak ada persahabatan yang rusak disini. Udah jangan nangis lagi. Tuh, liat ... Josh cemburu lo mandiin gue pake air mata." Katarina menggeleng dan menyerusuk lebih dalam ke lengan Hadi.
Hadi tergelak, kemudian kedua tangannya menjauhkan Katarina dari dekapannya, menangkup wajahnya dengan dua tangan besarnya yang hangat, menunggu mata indah yang sembab itu terbuka. Dan ketika mata Katarina membuka, ia tak kuasa bertanya, "Lo percaya sama gue kan, Kat?"
Sambil terisak, Katarina mengedarkan pandangannya ke Sylvia dan Cyanne yang sedang menyeka air matanya, Hendra dengan tatapan prihatinnya dan Josh yang tersenyum sabar. Kemudian dia mengalihkan tatapannya ke Hadi dan mengangguk. Hadi mengejapkan matanya dan menyeringai senang, merasa rohnya yang hilang telah kembali.
"Udah dong dramanya, bentar lagi gue ikutan mewek nih, Kat." Hendra terkekeh canggung, membubarkan suasana haru itu sambil mengedarkan lembar menu yang baru dilaminating. "Mau nunggu sampe keroncongan baru pesen bakso atau kita pesen sekarang, mumpung ada yang traktir?"
"Balikin cewek gue, Di. Bikin cemburu aja lo." Hadi menyeringai sambil melepaskan Katarina dari peluknya. Tangan Josh menyambutnya, merangkul bahu Katarina – yang sibuk mengelap air mata dan hidungnya.
Setelah mencatat semua pesanan di otaknya, Hadi bangkit berdiri dan menghampiri si abang bakso.
********
Katarina memajukan tubuhnya, "Cyanne, gue minta maaf ya ...."
"Apaan sih lo, Kat, gue pikir ada apa kita dikumpulin disini. Ternyata masalah lo jadian sama Josh. Pake acara nangis segala, gue jadi sedih tau lihat lo nangis." Cyanne menyeka air matanya yang lolos.
Sylvia menarik dan menggenggam satu tangan Katarina, "Kat, udah keliatan Josh naksir lo dari pertama kali ketemu, lo aja yang ba'al. Lo pikir ngapain dia gabung sama genk yang gak populer gini kalau gak ada maksud?"
"Tapi Cyanne naksir sama Josh, Syl, gue gak berhak." Ujar Katarina pada Sylvia.
"Gue kan pernah bilang, 'kenapa Josh gak jadian sama salah satu dari kita'. Kalau kenyataanya dia nembak lo, gue rela, Kat." Giliran Cyanne menarik satu tangan Katarina lagi, menggenggamnya. Hati Katarina menghangat karena cinta dari sahabat-sahabatnya.
Tiba-tiba Katarina terkesiap, "Tapi dia belom nembak gue, Cyan." Semua mata menatap ke Josh, kecuali Hadi yang belum hadir di tempat.
"Nah lho?!" Celetuk Hendra.