Loading...
Logo TinLit
Read Story - Throwback Thursday - The Novel
MENU
About Us  

Memasuki bulan Februari, cuaca Jakarta mendung dan sering turun hujan. Udara menjadi lebih sejuk, membuat ruang kelas terasa seperti kamar tidur.

Bel tanda pelajaran telah usai, berkumandang. Murid-murid bangkit dan membereskan tempat duduknya, banyak dari mereka bahkan sudah melesat pergi begitu guru pengajar melangkah keluar.

Katarina sedang merapihkan bukunya di atas meja ketika suara Josh menegurnya, "Kat ... Hadi sibuk, gue anter lo pulang ya?"

Katarina terkejut mendapati Josh berdiri tiga meja di depannya. Ia berdiri canggung sambil matanya menyapu ke sekeliling kelas. Gosip yang menerpanya belum lagi menguap dari udara, sehingga keberadaan Josh di kelas IPS III-D membuat semua mata memandang mereka - sebagian merasa iri, sebagian lagi menguping -- untuk mendapatkan gosip baru sebagai bahan perbincangkan besok.

"Gak papa, gue bisa pulang sendiri koq." Jawab Katarina sambil berpaling, melanjutkan lagi membereskan buku dan alat tulisnya.

"Udah, buruan. Gue anterin pulang, searah juga."

"Gue masih lama." Alis Josh berkerut melihat Katarina bukannya membereskan malah mengeluarkan lagi jurnal akuntansi dan beberapa alat tulisnya ke atas meja.

"Gue tungguin." Jawab Josh kesal.

Katarina mendelik pada Josh dengan wajah cemberut, berusaha mengusirnya. "Gue belum mau pulang dulu."

"Lo mau kemana? Gue temenin." Timpal Josh, balas menatapnya. 

Kemudian lelaki itu berdiri dan berjalan mendekat. Katarina dapat merasakan tatapan ingin tau yang mengorbit di sekitarnya mulai berkembang menjadi tatapan kepo. Mata anak-anak itu membesar, menanti apa yang akan terjadi.

Rasa takut dan gemetar menjalari tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung jempol kakinya ketika jarak mereka semakin dekat, jantungnya berdetak cepat dengan panik. "Lo pulang dulu aja ... atau anterin Cyanne tuh, dia juga searah."

Josh berhenti dan menatapnya tajam, "Oh ... jadi lo cuma mau dianterin Hadi? Begitu?"

Katarina mendongak dan mendapati sorot kekesalan di mata lelaki itu. Josh mendengkus sebelum berbalik dan pergi. Sekarang ia menjadi khawatir, aduh ... dia jadi marah. Bisa runyam urusan segenk.

Buru-buru dijejalkan buku dan peralatan tulisnya ke dalam ransel dan segera menyusul Josh untuk menjelaskan kalau ia tidak bermaksud kasar. Katarina tidak peduli akan tatapan kepo yang sekarang mengikuti langkahnya mengejar Josh.

Ketika Katarina sampai di koridor, sosok josh sudah separuh jalan menuju tangga, "Hey, tunggu! Wooiii ...." Cepet banget sih tuh orang, jalan apa ngibrit? Batin Katarina

"Tunggu!!!" Katarina mulai berlari menyusul ketika teriakannya tidak memberikan efek berhenti pada langkah Josh. Josh berbelok ke tangga dan menghilang. Panik melandanya, "Josh, tunggu!"

Katarina berlari lebih kencang dan berbelok ke arah tangga, kemudian langkahnya terhenti. Josh disana, berdiri dua undakan dibawahnya sehingga tinggi mereka hampir sama. Sinar mentari sore yang mengintip dari balik tembok menyinari separuh wajah di depannya yang tengah menatapnya lekat. Pandangan Katarina terkunci pada kilat hitam manik mata Josh yang hanya berjarak beberapa sentimeter saja darinya.

Lelaki itu menyeringai senang. Dalam kedekatan itu - di bawah bayangan tembok - Katarina melihat jelas wajahnya dimana menghias bibir yang tersenyum indah, hidungnya yang mancung dan alis matanya yang tegas. Taulah ia apa yang salah dengan lelaki ini - yang membuat perasaannya terganggu sejak awal pertemuan mereka - Josh sangat tampan, sesuatu yang baru disadarinya.

"Tadi bilang apa? Coba di ulang." Kata-katanya lembut, menghipnotis.

"... Tunggu?"

"Bukan, sebelumnya lagi?"

"... Woi?"

"Hadeh! Bukan itu, sesudahnya."

"Josh?"

Seringainya berubah menjadi tawa kemenangan. Baru kali ini Katarina mendengarkan seksama suara tawa Josh yang tebal terpantul di dinding-dinding tangga. Pipinya terasa panas sekarang, rasanya ia bersemu dan berharap Josh tidak melihatnya.

"Coba ulangi lagi?"

Katarina menggigit bibirnya, "Josh."

"Nama gue gak susah disebut kan? Sadar gak Kat, kalau lo manggil gue kek manggil kucing jalanan, lo gak pernah manggil nama gue." Manik mata hitam itu berkilat senang, kemudian senyumnya mengembang lagi. "Kenapa tadi manggil-manggil, Kat?"

Katarina mengatupkan bibirnya - ia merasa malu - Josh menyadari bahwa ia menghindari, bahkan untuk menyebut namanya, seakan-akan itu adalah sebuah kata yang tabu. Sekarang setelah ia menyebutkan nama Josh, Katarina menjadi tau mengapa ia mentabukan nama itu. Ia mendapati nama itu terasa lembut dan terlalu manis di bibirnya.

"Lo gak marah kan, Josh?"

"Gak," Tukasnya cepat, Katarina merasa lega mendengar jawaban Josh. Kemudian lelaki itu melanjutkan, "Asal lo mau pulang sama gue."

Manik mata Katarina membesar menatap Josh sementara jantungnya berdegub keras. "Gak mau, ah! Cyanne bilang dia mau pulang sama lo, lagian rumah dia lebih deket dari rumah lo."

"Gue baru ketemu Cyanne tadi, dia juga sibuk." Potongnya cepat.

"Masa sih? Yang bener?" Katarina menyuarakan pikirannya. Seingatnya, Cyanne tidak ada jadwal ekstrakulikuler apapun hari ini.

"Iya. Udah jangan mikir lagi, ikut gue." Josh tidak membuang waktu, ia segera menarik tangan Katarina dan menyeretnya turun.

"Eh, aduh, Josh. Gak usah pake pengangan kali!"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When Magenta Write Their Destiny
6278      1695     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
ATHALEA
1407      632     1     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
The Secret
418      288     1     
Short Story
Aku senang bisa masuk ke asrama bintang, menyusul Dylan, dan menghabiskan waktu bersama di taman. Kupikir semua akan indah, namun kenyataannya lain. Tragedi bunuh diri seorang siswi mencurigai Dylan terlibat di dalam kasus tersebut. Kemudian Sarah, teman sekamarku, mengungkap sebuah rahasia besar Dylan. Aku dihadapkan oleh dua pilihan, membunuh kekasihku atau mengabaikan kematian para penghuni as...
Kesempatan
20602      3290     5     
Romance
Bagi Emilia, Alvaro adalah segalanya. Kekasih yang sangat memahaminya, yang ingin ia buat bahagia. Bagi Alvaro, Emilia adalah pasangan terbaiknya. Cewek itu hangat dan tak pernah menghakiminya. Lantas, bagaimana jika kehadiran orang baru dan berbagai peristiwa merenggangkan hubungan mereka? Masih adakah kesempatan bagi keduanya untuk tetap bersama?
Renata Keyla
6812      1576     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...
Salted Caramel Machiato
14349      4451     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu
ZAHIRSYAH
6623      1949     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
Bus dan Bekal
3296      1508     6     
Romance
Posisi Satria sebagai seorang siswa sudah berkali-kali berada di ambang batas. Cowok itu sudah hampir dikeluarkan beberapa kali karena sering bolos kelas dan lain-lain. Mentari selalu mencegah hal itu terjadi. Berusaha untuk membuat Satria tetap berada di kelas, mendorongnya untuk tetap belajar, dan melakukan hal lain yang sudah sepatutnya seorang siswa lakukan. Namun, Mentari lebih sering ga...
MONSTER
6418      1757     2     
Romance
Bagi seorang William Anantha yang selalu haus perhatian, perempuan buta seperti Gressy adalah tangga yang paling ampuh untuk membuat namanya melambung. Berbagai pujian datang menghiasi namanya begitu ia mengumumkan kabar hubungannya dengan Gressy. Tapi sayangnya William tak sadar si buta itu perlahan-lahan mengikatnya dalam kilat manik abu-abunya. Terlalu dalam, hingga William menghalalkan segala...
Dearest Friend Nirluka
1579      802     1     
Mystery
Kasus bullying di masa lalu yang disembunyikan oleh Akademi menyebabkan seorang siswi bernama Nirluka menghilang dari peradaban, menyeret Manik serta Abigail yang kini harus berhadapan dengan seluruh masa lalu Nirluka. Bersama, mereka harus melewati musim panas yang tak berkesudahan di Akademi dengan mengalahkan seluruh sisa-sisa kehidupan milik Nirluka. Menghadapi untaian tanya yang bahkan ol...