Read More >>"> Throwback Thursday - The Novel (08.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Throwback Thursday - The Novel
MENU
About Us  

Psychological bullying itu menorehkan luka yang dalam dan menjadi beban yang sangat berat bagi seseorang seperti Katarina yang tidak memiliki catatan buruk selama hidupnya. Seperti terjebak dalam gumpalan benang perasaan yang kusut dan menjeratnya di tengah-tengah, sampai pernah terpikir olehnya untuk mati. Gosip – entah apapun itu –seakan dicapkan dengan besi panas ke wajahnya agar semua orang dapat melihat.

Katarina tidak ingat lagi sudah berapa lama ia bersembunyi di kelas. Ditundukkan terus kepalanya dan dihadapkan wajahnya ke meja setiap kali bel istirahat berbunyi. Ia memilih berteman dengan pena dan kertas.

Aksi yang ditunjukkan Billy dan Linda di depan kelas – jika bukan di belakangnya – semakin berani, mereka saling melempar rayuan dan meneriakkan kata-kata kotor. Mereka memang cocok. Katarina tidak perlu melihat, ia dapat menilai dari suara dan sorakan di sekelilingnya.

Jika Billy mengira Katarina diam karena cemburu padanya, dia salah. Katarina sedang mengisolasi perasaannya memilih moda bertahan dari gosip buruk yang menerpa, untuk menyelamatkan serpihan rasa waras yang masih tersisa, demi bertahan hidup.

Hari itu, Katarina merasakan frustasinya memuncak, jika harus berada di dalam kelas lebih lama lagi ia akan benar-benar gila! Ia membayangkan orang-orang akan menatapnya dan bisik-bisik liar itu akan mulai lagi ketika mereka melihatnya bergerak, namun ia tetap memberanikan diri untuk keluar kelas.

Matanya terpicing ketika sinar matahari menyambut langkahnya keluar kelas, menyeberangi koridor menuju balkon. Di sepanjang koridor itu hanya beberapa siswa siswi yang sedang asik bercengkrama, mereka tidak terlalu memperhatikan Katarina. Lega.

Ia menatap pada lapangan volley yang terletak jauh di bawahnya, anak-anak kecil berkejaran dengan bahagia dan teriakannya menggema pada dinding kelas yang mengelilinginya, membuat Katarina tersenyum sendiri. Lihatlah, Kat, dunia tetap berputar apapun yang terjadi.

Kemudian senyumnya memudar, seandainya ia bisa kembali ke masa lalu, ia akan memperbaiki semuanya. Sungguh suatu ironi bahwa dalam semalam reputasinya yang putih menjadi begitu hitam.

"Kat!" Seruan Hadi menggema melintasi lapangan volley yang terbentang jauh di bawah mereka, membuat Katarina mendongak. Ketika pandangan mereka bertemu, lelaki itu menyeringai lebar dan segera berlari mengelilingi koridor untuk menghampirinya. Wajahnya yang cerah menyapanya, "Tumben baru keliatan, Kat?"

Oh, Tuhan ... ia sangat merindukan sahabatnya. Dadanya terasa perih mendengar suara Hadi lagi dari jarak dekat. Katarina menatap Hadi lama, lalu dengan wajah cemberut, ia menjawab ketus pertanyaan Hadi, "Lo tuh yang gak pernah cari gue, Di. Kemana aja lo?"

"Lo yang keasikan pacaran sampe lupa sama temen." Balas Hadi tajam, mereka beradu tatapan. Kemudian mata Hadi melembut, meminta maaf atas kata-katanya. "Sorry ...."

Hadi benar ... dialah yang bermasalah, bukan sahabatnya. Katarina mengalihkan kembali pandangannya jauh ke bawah. "Lo bener, Di ... gue yang salah. Sorry."

"Lo gak papa, Kat?" Katarina merasakan tatapan Hadi mempelajarinya.

"Emangnya gue kenapa?" Jawab Katarina datar.

Tinggi tubuh Hadi membuatnya harus memiringkan kepala mendekat untuk berbisik di telinga Katarina. "Kabarnya lo dah putus sama Billy ya?" Ia tidak menjawabnya, tentunya semua orang sudah tau ketika melihat Billy berkeliaran kemana-mana berdua dengan Linda. "Soalnya ada gosip dimana-mana tentang alasan dia mutusin lo."

Katarina menoleh cepat ke Hadi. "Dia mutusin gue? Gak salah tuh orang?! Gosipnya apa, Di?"

Kepalanya terasa berdenyut mencerna informasi dari Hadi. Katarina berusaha terdengar santai, namun buku-buku jarinya memutih mencengkram railing balkon. Kebohongan apa lagi yang sudah disebarkan Billy kemana-mana?

"Lo beneran gak tau?" Tanyanya lagi sambil melemparkan tatapan prihatin. Katarina menggeleng menjawab pertanyaannya. Hadi menarik nafas panjang, kemudian dipalingkan wajahnya menatap jauh ke langit biru sebelum menjawab, "Parah deh, Kat, pokoknya."

Antara ingin tau dan takut, Katarina mengulang lagi pertanyaannya, "Gosipnya apa, Di?" Ia mencengkram lengan seragam batik Hadi tanpa sadar.

Hadi menggenggam lembut kepalan Katarina pada lengan seragam batiknya. Tatapannya sekarang penuh rasa kasihan, "Mending lo gak usah tau, Kat."

Alih-alih melepaskan lengan baju Hadi, Katarina mencengkramnya lebih dalam dan memuntir kain batik dalam genggamannya. Pandangannya gelap oleh rasa marah, gerahamnya terkunci dengan suara gemeretuk dan matanya berkaca-kaca. Rasanya ia ingin mengoyak-ngoyak lelaki berandalan itu sekarang juga.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Palette
3918      1575     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Kare To Kanojo
5373      1480     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
It's Started in Osaka
84      75     0     
Romance
It is a story about a girl and a boy
Ibu
493      286     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Right Now I Love You
390      291     0     
Short Story
mulai sekarang belajarlah menyukaiku, aku akan membuatmu bahagia percayalah kepadaku.
Aku Biru dan Kamu Abu
573      326     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
KAU, SUAMI TERSAYANG
612      416     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Photobox
4336      1147     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
Koude
3048      1103     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...