Dengan langkah cepat Rizki menyusuri koridor sekolah, berharap cepat sampai ke kelasnya karna ada urusan yang harus dia selesaikan. Sesampainya di kelas Rizki langsung menuju ke arah Surya dan tentu saja semua murid yang sudah datang memilih untuk keluar kelas daripada terkena imbas dari pertengkaran Rizki dan Surya.
“Maksud lo apa nyuruh Bulon ngejauhin gue?” tanya Rizki dengan emosi tertahan.
“Gak ada maksud,” ucap Surya tenang dengan mata yang masih terfokus pada layar ponselnya.
“Gue lagi ngomong sama lo,” Rizki mengambil ponsel Surya. “Lo suka sama Bulon? Iya? Terus lo nyuruh Bulon buat jauhin gue biar Bulon bisa jadi milik lo?” tanya Rizki dengan nada meninggi.
“Bulon yang suka sama lo.”
“Terus kenapa lo nyuruh dia buat jauhin gue?”
“Bulon cerita sama lo?”
“Kenapa? Jawab dulu pertanyaan gue tadi.”
“Cerita apa aja dia?”
“Gak penting! Yang terpenting kenapa lo nyuruh dia ngejauhin gue?”
Surya tersenyum sinis sambil berkata, “Semua cewek emang ember.”
“Lo belum jawab pertanyaan gue,” cecar Rizki.
“Lo bukan soal ujian, jadi gue gak perlu repot-repot jawab pertanyaan lo,” tukas Surya mengakhiri percakapan pagi ini.
*****
Surya memandang soal matematika yang tergeletak di mejanya, biasanya jika dia sudah berkutat dengan rumus logaritma dan semacamnya maka masalah yang dihadapinya akan lenyap untuk sementara waktu. Namun kali ini berbeda, Surya sama sekali tak berselera untuk menyentuh soal yang ada di hadapannya.
Bulon memonopoli pikiran Surya, nama dan wajahnya tak lelah wira-wiri di kepala Surya dan mematikan semua logika Surya. Surya merogoh saku celananya, mengambil ponsel dan menuju ke menu panggilan, dengan lihai tangan Surya mengetik nomor Bulon lalu menekan tombol panggil.
Panggilan pertama direject, begitupun dengan panggilan-panggilan selanjutnya. Surya mendesis kesal, kenapa Bulon tidak menerima panggilannya? Sedetik kemudian dia teringat jika Bulon pasti sedang bersama Rizki di kantin, jadi mana mungkin Bulon menerima panggilannya. Lalu Surya berinisiatif mengirimkan pesan kepada Bulon.
Surya Pradigawa :
Lo bisa ke kelas? Ada sesuatu yang perlu gue obrolin sama lo.
Xafeedbulon :
Iya Surya, Bulon ke kelas sekarang.
Surya memejamkan mata sebentar, pikirannya mulai tenang ketika Bulon membalas pesannya dan bersedia kembali ke kelas untuk menemuinya. Kedua sudut bibir Surya terangkat, membentuk senyum yang sangat tipis, saking tipisnya orang lain gak akan tahu kalau Surya sedang tersenyum.
Bangku di depan Surya ditarik oleh seseorang sehingga menimbulkan decitan. Surya segera membuka mata, memastikan bahwa Bulonlah yang menarik bangku di depannya. Namun, prediksinya salah, bukan Bulon yang datang.
“Kenapa? Kaget ya karna yang dateng gue bukan Bulon,” ucap Rizki dengan nada mengejek.
“Gak,” jawab Surya kembali memejamkan matanya.
“Ngapain lo nyuruh Bulon nemuin lo?”
“Bukan urusan lo.”
“Semua yang berhubungan sama Bulon, itu urusan gue.”
Surya membuka matanya, terdiam sesaat untuk mengolah perkataan Rizki.
“Emang lo siapanya Bulon?” tanya Surya kemudian.
“Bulon pacar gue,” ucap Rizki tanpa beban.
“Lo poligami?” tanya Surya sambil kembali memejamkan matanya. “Punya pacar itu satu aja, gak usah dua-duanya lo embat, maruk tau gak,” sambung Surya.
“Maksud lo apaan?”
“Mentang-mentang pacar pertama sakit-sakitan terus cari ganti yang lebih fresh,” ucap Surya lebih tajam.
“Jaga mulut lo,” geram Rizki sambil menarik kerah sragam Surya. “Pacar gue cuma satu, Bulon.”
“Terus Tari siapa lo? Pembokat?”
“Sialan lo, ternyata mulut lo bisa lemes juga ya.”
Tanpa segan Rizki melayangkan tinjunya ke arah muka Surya. Surya tidak tinggal diam, dia melayangkan tinjunya kearah perut Rizki sebagai balasan. Perkelahian tak terelakan, Rizki dan Surya saling serang, tidak ada yang berani melerai.
Hingga akhirnya Pak Wahyono datang dan melerai perkelahian antar Rizki dan Surya. Pak Wahyono membawa mereka berdua ke ruang BK, di sana mereka di suruh menjelaskan apa penyebab perkelahian diantara mereka. Namun, keduanya saling bungkam, tidak ada yang mau menjelaskan dan akhirnya Surya dan Rizki mendapat skors untuk merenungkan baik-baik kelakuan brutal mereka selama tiga hari.
Aku keasyikan bacaππ
Comment on chapter Bulan dan Ksatria BintangGoodjob kakβ€