Loading...
Logo TinLit
Read Story - Memeluk Bul(a)n
MENU
About Us  

   Di sana senang, di sini senang

   Di mana-mana hatiku senang

   Syalala ... lala ...  lala ...  lala ...  lalala ....

    Bis yang mengangkut rombongan siswa siswi SMA Garuda melaju dengan tenang melintasi jalan berkelok yang akan membawa mereka ke bumi perkemahan, yang terletak di dekat kebuh teh. Bulon mendapatkan bis yang berbeda dengan Ara, Bulon di bis pertama dengan Rizki, Anjelo, dan Alvi. Sedangkan Ara, Tari dan Surya ada di bis nomor empat.

   Sepanjang perjalanan, Alvi dan Anjelo tak berhenti menyanyi dengan diiringi gitar. Banyak yang protes karna suara cempreng Anjelo dan Alvi dianggap menganggu tidur mereka, tapi banyak juga yang ikut tertawa dan menyanyi melihat ulah ke dua manusia abstrak itu.

   “Lagu ini dipersembahkan untuk Mbak Bulon,” ujar Anjelo dimanis-manis ‘kan. “Abang Alvi, mainkan gitarnya.”

   Alvi segera memetik gitarnya, sedangkan Bulon yang duduk bersebelahan dengan Rizki langsung bengkit berdiri untuk melihat Alvi dan Anjelo yang menyanyi di bangku barisan paling depan.

   “Bila hatiku sedang rindu, pada siapa harus mengadu ...” Anjelo memulai nyanyiannya.

   “Pada mamas Iky dong,” sahut Alvi mengoda

   Rizki hanya tersenyum saat mendengar kedua sahabatnya itu mulai menyanyi sesuka hati mereka. Pukul sembilan mereka tiba di bumi perkemahan, semua peserta diberi CO-Card, dalam CO-Card tersebut tertera nama rekan setenda dan rundown acara.

   “Yah, kita setenda sama Tari,” ucap Bulon kepada Ara.

    “Udah, gapapa, kan ada gue juga,” Ara mencoba menenangkan sahabatnya itu. “Jadi, lo gak usah takut, gue jamin deh si Tari pasti gak bakal berani nyentuh lo.”

    “Bener? Tari gak akan menyentuh Bulon?”

    “Bener, Bul, se-senti pun dia gak bakal bisa nyentuh lo.”

    Pukul dua belas siang, Upacara pembukaan dan kata sambutan dari ketua panitia sudah terlaksana, tenda pun sudah berdiri dengan kokohnya. Ada sekitar enam puluh enam tenda yang berdiri, di samping kanan adalah tenda Putri dan di sisi kiri adalah tenda Putra.

   Mereka diberi waktu untuk memasak, makan, dan bersiap-siap sampai pukul empat sore. Di tenda putra. Anjelo, Alvi, Surya dan Rizki mendapatkan tenda yang berbeda. Surya dan Rizki di tenda pertama, Alvi di tenda sebelas, dan Anjelo di tenda tujuh.

   “Shimi ... shimi kokobop, i think you like it ...” Bulon bernyanyi di sela-sela aktivitas memasaknya. Sedangkan Ara yang berada tak jauh dari Bulon kadang ikut menyahut di bagian reff lagu yang dinyanyikan Bulon.

  “Oh ... ohh ... oh ... urin ohh ... oh ... oh ...” suara Bulon dan Ara menyatu dalam lagu.

   “Lo berdua bisa diem gak sih?” Protes Tari. “Gue jadi gak fokus nih, ngupas bawangnya.”

    “Lo ngomong sama gue?” Balas Ara sambil menunjuk dirinya sendiri.

    “Menurut lo? Lagian lo berdua nyanyi gak jelas, lagu kok ada urin urinnya, mau test urin lo?” tanya Tari dengan nada sinis. “Ngefans kok sama manusia plastik!”

    “Bener-bener nih bocah, minta digetok pake sendok sayur.” Ara yang hendak berjalan ke arah Tari buru-buru ditarik Bulon.

    “Ara udah Ara, kata bunda, orang yang suka nyiyir itu orang gila,” cegah Bulon sambil menyelipkan perkataan bundanya Rizki.

   “Iya, bener Bul, Cuma orang gila yang suka nyiyirin hidup orang.”

    Tari yang tidak terima dikata gila oleh Bulon dan Ara langsung meletakan pisau yang digunakan untuk mengupas bawang lalu berjalan kearah Bulon dan Ara.

    “Jaga mulut lo ya! Mami gue itu penyumbang terbesar di sekolah kita, gue bisa dengan mudahnya membuat kalian dikeluarkan dari sekolah,” ucap Tari mengancam sambil menunjuk ke arah Bulon dan Ara. “Camkan!”

    “Eh, Nona Mentari Aldiazwa yang terhormat,” balas Ara penuh penekanan. “Lo gak inget, kalo penyakit lo itu udah akut! Lo masih mau buat dosa? Bentar lagi mati juga, masih berlagak!”

    Seketika semua siswi yang berada di dapur putri segera menghentikan aktifitas mereka dan menonton perkelahian antara Tari dan Ara. Sudah menjadi rahasia umum jika Ara dan Tari merupakan musuh bebuyutan.

    Bulon pun tidak tinggal diam. Dia berlari menuju ke tenda putra untuk mencari Fahmi, Bulon menyusuri tenda sambil meneriaki nama Fahmi. Sebenarnya di dekat pintu masuk menuju Buper ada pos yang digunakan sebagai tempat guru, tetapi Bulon tidak mau membuat nama Ara dan Tari menjadi buruk di depan guru SMA Garuda.

   “Kak ... kak Fahmi,” ucap Bulon seraya menyusuri deretan tenda putra yang berjumlah tiga puluh dua tenda.

  “Eh, Bunglon, ngapain lo di sini?” Teriak Anjelo yang melihat kehadiran Bulon.

   “Bulon nyari kak Fahmi,” jawab Bulon. “Anje tahu dimana kak Fahmi?”

   “Oh, itu,” ucap Anjelo seraya menunjuk ke tenda paling depan. “tendanya ada di depan tenda Rizki.”

   Bulon segera berlari kembali ke arah dia masuk, menuju ke tenda paling depan. Bulon berhenti di antara dua tenda yang berhadapan, ia lupa menanyakan pada Anjelo, yang mana tenda Kak Fahmi dan yang mana Tenda Rizki. Akhirnya, Bulon mengambil keputusan untuk ketenda sebelah kanan.

   “Kak, Kak Fahmi ...” Bulon memanggil nama Fahmi di depan tenda berwarna oranye.

   “Tenda Fahmi yang di depan.” Surya muncul sambil menunjuk tenda di depannya.

   “Oh, Bulon salah.” Bulon yang hendak beranjak mengurungkan langkahnya. “Surya, mau bantuin Bulon gak?”

   “Gak.”

   “Kenapa?”

   “Gak minat.”

   “Bantuin sesama manusia itu dapat pahala lo,” ucap Bulon menasehati. “Sekarang, Surya mau bantu Bulon?”

    “Gak,” jawab Surya mencoba bersabar.

    “Surya, itu Tari sama Ara berantem, tolong pisahin dong.” Bulon tidak menghiraukan penolakan dari Surya, dia tetap keukeh meminta tolong kepada Surya.

    Surya masuk kedalam tenda, untuk membangunkan Rizki. “Ki, tunangan lo berantem.”

   “Gak peduli gue,” balas Rizki yang enggan untuk bangun.

   “Bulon kecebur sumur noh,” ucap Surya mengerjai Rizki.

   Seketika Rizki bangun, lalu meraih tas ranselnya untuk mengambil sisir dan parfum. Setelah rambutnya disisir dan menyemprotkan parfum secukupnya, Rizki langsung berlari keluar tenda.

*****

    Sesampainya di kawasan tenda Bulon, Rizki berhenti sejenak. Matanya menangkap sosok Fahmi, Bulon, Ara, dan Tari sedang duduk melingkar di depan tenda, tanpa ragu Rizki langsung berjalan mendekati Bulon.

    “Bul, lo gak kenapa-napa, kan?” tanya Rizki panik.

   “Bulon gapapa kok, kan yang berantem Ara sama Tari,” ucap Bulon polos. “Iky ngapain ke sini? Kan udah ada Kak Fahmi.”

   “Oh.” Rizki memandang Fahmi yang sedang tersenyum penuh arti. “Yaudah, gue balik. Fahmi tolong jagain pacar gue.”

   “Oke beres, Tari aman kok,” balas Fahmi.

   “Pacar gue Bulon, bukan Tari,” ucap Rizki penuh penekanan.

    Seketika Tari menengadahkan wajahnya memandang Rizki, bagaimana bisa dia mengakui Bulon sebagai pacarnya?

   “Gak janji.” Fahmi mengangkat sudut bibirnya, tersenyum sinis. “Soalnya gue juga suka Bulon, jadi gue bakal jaga Bulon buat diri gue sendiri.”

   Kali ini Bulon yang dibuat melongo dengan perkataan Fahmi, sedangkan Ara, lebih memilih diam, mengatur perasaanya yang koyak karna pengakuan Fahmi barusan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (11)
  • kairadish

    Aku keasyikan baca😍😍
    Goodjob kak❀

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
  • rara_el_hasan

    @ellyzabeth_marshanda ho! bulon sadis .. gk mungkin

    Comment on chapter 3rd Days : Sabtu With You, Surya Pradana Adigawa
  • ellyzabeth_marshanda

    @rara_el_hasan wkwkw nanti yg sadis malah si Bulon nya
    #spoiler alert

    Comment on chapter 3rd Days : Sabtu With You, Surya Pradana Adigawa
  • rara_el_hasan

    Pak cipto awas sadis sama bulo gue kuliti ... wkwkwkw

    Comment on chapter 3rd Days : Sabtu With You, Surya Pradana Adigawa
  • ellyzabeth_marshanda

    @yurriansan aku juga takut, takut ga dapet feel-nya

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
  • yurriansan

    Wow aku takut deh kamu buat cerita romantis Hehehe

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
  • ellyzabeth_marshanda

    Makasih kakak" udah mau mampir, happy writing ya kak😍😍😍

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
  • rara_el_hasan

    Harus baca cerita ini ... lucu, bikin sakit perut karena ketawa... authornya kreatif .. temanya unik n gk kepikir sama aq yg notabenya penulis juga ... pokoknya wajib baca. ... kalau mau hari libur kalian berwarna wajib baca mbk Bulon dan Mas Iky yg kocak

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
  • IndyNurliza

    Ceritanya Selalu menarik 😍😍😍

    Semangad dek

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
  • ellyzabeth_marshanda

    @SusanSwansh siap kak, makasih udah mampir

    Comment on chapter Bulan dan Ksatria Bintang
Similar Tags
Jurus PDKT
382      241     1     
Short Story
Heran deh.. Kalau memang penasaran kenapa tidak dibuka saja? Nina geleng-geleng kepala. Tidak mengerti jalan pikiran sahabatnya Windi yang tengah tersiksa dengan rasa penasaran ditambah cemas.
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
14976      2077     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
Strange and Beautiful
4813      1312     4     
Romance
Orang bilang bahwa masa-masa berat penikahan ada di usia 0-5 tahun, tapi Anin menolak mentah-mentah pernyataan itu. β€œBukannya pengantin baru identik dengan hal-hal yang berbau manis?” pikirnya. Tapi Anin harus puas menelan perkataannya sendiri. Di usia pernikahannya dengan Hamas yang baru berumur sebulan, Anin sudah dibuat menyesal bukan main karena telah menerima pinangan Hamas. Di...
Flying Without Wings
1031      549     1     
Inspirational
Pengalaman hidup yang membuatku tersadar bahwa hidup bukanlah hanya sekedar kata berjuang. Hidup bukan hanya sekedar perjuangan seperti kata orang-orang pada umumnya. Itu jelas bukan hanya sekedar perjuangan.
Dari Sahabat Menjadi...
537      372     4     
Short Story
Sebuah cerita persahabatan dua orang yang akhirnya menjadi cinta❀
Meja Makan dan Piring Kaca
57926      8496     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Simplicity
10530      2469     0     
Fan Fiction
Hwang Sinb adalah siswi pindahan dan harus bertahanan di sekolah barunya yang dipenuhi dengan herarki dan tingkatan sesuai kedudukan keluarga mereka. Menghadapi begitu banyak orang asing yang membuatnya nampak tak sederhana seperti hidupnya dulu.
Cinta Tiga Meter
742      463     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...
Coldest Husband
1635      826     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
Bismillah.. Ta\'aruf
832      521     0     
Short Story
Hidup tanpa pacaran.. sepenggal kalimat yang menggetarkan nurani dan menyadarkan rasa yang terbelenggu dalam satu alasan cinta yang tidak pasti.. Ta\'aruf solusi yang dia tawarkan untuk menyatukan dua hati yang dimabuk sayang demi mewujudkan ikatan halal demi meraih surga-Nya.