Read More >>"> Time Travel : Majapahit Empire (air terjun pacet 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Time Travel : Majapahit Empire
MENU
About Us  

"sudah belum"  tanya hayam wuruk yang berada dua meter tepat di batu besar.

dia memalingkan badanya, menungguku berganti baju di balik batu besar. aku tak terbiasa melilit-lilitkan kain di kakiku, jadi butuh waktu untuk memakai pakaian dyah.

"beluuum..." aku menjawab, mataku sedikit mengintip ke arah hayam wuruk, namun dia sama sekali tak memalingkan tubuhnya.

rambutku yang tadinya basah, perlahan menjadi kering, dan aku masih berkutat dengan kain hijau yang melilit tak karuan di pinggangku, lebih susah daripada memakai kemben yang hanya tinggal pasang di badanku. hingga akhirnya aku menyerah, dan keluar dibalik batu besar, hayam wuruk memalingkan badanya lalu tertawa kecil.

"sarah.. kenapa cara berpakaianmu seperti itu?"  hayam wuruk tertawa, sambil bersendekap tanganya.

aku menghela nafas panjang,

"entahlah bagida rajasa, aku sudah menyeraaaah..." jawabku lesu.

"hahaha... itu karena kamu belum terbiasa sarah,tidak apa-apa. tutup bahumu dengan kain panjang"

hayam wuruk mengambil sehelai kain sisa dan melingkarkan ke bahuku. setelah itu kami bersiap untuk pulang, matahari juga sudah mulai beranjak pergi dari atas langit. kali ini hayam wuruk mengendalikan kudanya santai, tak seperti tadi siang. mungkin karena dia ingin menikmati cahaya senja yang mulai menguning di bilik-bilik ranting pohon besar. tanganya melingkar di pinggangku sambil memegang tali kendali kuda. otot-otot lenganya jelas sekali terbentuk,meliuk-liuk indah,namun kuat.

"baginda rajasa..."

"iya.. "

"terima kasih untuk hari ini" kataku.

kami terdiam sejenak, hayam wuruk tak langsung menjawabku. namun yang aku tau pasti dari desis nafasnya, dia tersenyum di belakangku.

"sama-sama sarah.. sebenarnya ada banyak tempat yang indah yang ingin aku tunjukkan kepadamu. tapi sepertinya waktumu tidak banyak disini"

"iya baginda.. aku juga harus kembali ke asalku."

parfum rempah tercium kembali olehku, sedikit manis tapi segar. membuatku ingin bertanya parfum apa yang mejadi ciri khas hayam wuruk.

"baginda rajasa..."

"iya sarah..."

"boleh aku tanya satu hal , tapi mohon maaf jika ini agak lancang"

"boleh.. apa yang ingin kau tanyakan sarah?"

"parfum baginda rajasa. aku rasa seperti bau rempah, tapi menyegarkan. terbuat dari apa parfum di majapahit baginda?"

"ooh.. ini memang rempah sarah. dari cengkeh dan kayumanis. apa kamu menyukainya?"

"mmm.. iya. sangat segar sekali"

"kalau begitu, aku akan terus memakai parfum ini"

aku tersenyum kecil mendengar hayam wuruk mengatakan hal itu. tak lama kemudian kami sampai di pohon wringin tempat tadi siang kami bertemu. bulan sedikit tampak, namun masih terdapat senja. hayam wuruk menghentikan kudanya di balik pohon wrigin. sehingga para prajurit tak mengenalnya. akan tetapi tampak mahapatih yang sedang berbicara dengan prajurit menyadari kehadiran kami. beliau pun menghampiri kami yang turun dari kuda.

"gusti baginda raja hayam wuruk"

mahapatih gajah mada bersimpuh lalu berdiri kembali. dia menatapku, lalu menatap hayam wuruk dengan raut wajah serius. aku menunduk kepada mahaptih sebagai salam hormat.

"ada berita yang harus hamba sampaikan"

gajah mada melihatku, aku yang menyadari bahwa ini adalah sebuah berita rahasia aku langsung undur diri kepada hayam wuruk dan gajah mada. aku berjalan melewati gapura, kedua prajurit melihatku. namun aku tak menghiraukanya dan segera mencari delman untuk menuju ke pemukiman mleccha.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    Ah sama. Aku pun tak suka sejarah. :D

    Comment on chapter Sejarah, pelajaran yang membosankan !
  • dhannianggra

    @rara_el_hasan aaahh.. makasii ^_^ share ke teman-temanmu juga ya :)

    Comment on chapter perkampungan majapahit
  • rara_el_hasan

    wah keren ....

    Comment on chapter perkampungan majapahit
Similar Tags
Surat untuk Tahun 2001
3063      1709     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...