“Prosedur operasi siap dilakukan.”
“Pemberian anestesi inhalasi pada kedua pasien sukses, pasien satu dan pasien dua siap menjalani operasi.”
“Suntikan obat Imunosupresan untuk menekan kerja sistem imun, agar setiap tubuh dari masing-masing pasien tak menyerang balik kepala hasil transplantasi. Cara ini akan menekan resiko terjadinya komplikasi.”
“Pemberian Imunosupresan sudah dilakukan.”
“Baik, kita akan mendinginkan kedua pasien dengan cara CRYONICS. Suntikan anti koagulan dan berikan Cryoprotectant untuk menghentikan pembekuan darah dan sel selama pendinginan.”
“Pemberian suntikan anti koagulan dan Cryoprotectant kedua pasien telah dilakukan.”
“Masukan kedua pasien ke dalam cold storage.”
“Jaga suhunya agar tetap stabil, pastikan direntang -15 derajat celsius.”
“Baik.”
“Tetap awasi detak jantung kedua pasien.”
“Detak jantung pasien satu stabil.”
“Detak jantung pasien dua stabil.”
“Pendinginan tubuh kedua pasien berhasil.”
“Pendinginan ini akan menunda kematian jaringan otak sekitar satu jam, terus awasi semua kemungkinan. Kita harus melakukannya dengan cepat.”
“Baik.”
“Pindahkan kedua pasien dari cold storage ke meja operasi.”
“Siapkan alat transfusi, selang untuk aliran darah dan alat bantu pernapasan untuk kedua pasien.”
“Alat transfusi, selang aliran darah dan alat bantu pernapasan sudah disiapkan.”
“Pasangkan setiap alat pada kedua kepala dan tubuh pasien. Jaga aliran darah dan oksigennya agar kondisi otak kedua pasien bisa tetap stabil.”
“Alat transfusi, aliran darah dan alat bantu pernapasan telah dipasang. Kondisi stabil.”
“Pemisahan kepala dua pasien siap dilakukan.”
“Lakukan bersamaan, dalam satu... dua... tiga!”
“Pemisahan kepala pasien satu sukses, pemotongan sumsum tulang belakang juga telah dilakukan.”
“Pemisahan kepala serta sumsum tulang belakang pasien dua sukses.”
“Tolong jaga kondisi kepala kedua pasien sampai tahap perekatan!”
“Baik!”
“Bagaimana kondisi detak jantung dan aliran darah pasien?”
“Detak jantung dan aliran darah kedua pasien masih stabil.”
“Mulai prosedur perekatan!”
“Pindahkan kepala pasien dua ke tubuh pasien satu, dan sebaliknya.”
“Prosedur perekatan siap dilakukan!”
“Berikan Polyethyle glycol pada area potongan untuk menyatukan kedua ujung sumsum tulang belakang.”
“Pemberian PEG pada pasien satu telah dilakukan.”
“Pemberian PEG pada pasien dua telah dilakukan.”
“Lakukan perekatan. Lakukan dengan cepat dan hati-hati. Sambungkan semua jaringan saraf dengan teliti, jangan ada yang terlewat.”
“Perekatan pasien satu sukses, selanjutnya dilakukan penjahitan untuk pasien satu.”
“Perekatan pasien dua sukses, penjahitan akan dilakukan.”
“Penjahitan kedua pasien telah dilakukan.”
“Kita akan mulai mencoba prosedur percobaan.”
“Baik.”
“Bersiap untuk lakukan pelepasan alat aliran darah, alat bantu pernapasan, dan semua alat penunjang lainnya pada masing-masing pasien.”
“Lakukan dalam, satu... dua... tiga!”
“Semuanya berjaga dalam posisi. Bersiap untuk kembali memasangkan alat penunjang saat ada yang tak beres diantara kedua pasien.”
“Baik.”
“Kita harus menunggu selama tiga puluh menit, apakah transplantasi ini berhasil atau tidak.”
“Bagaimana detak jantung kedua pasien?”
“Detak jantung masih stabil.”
“Aliran darah di dalam kepala kedua pasien setelah pelepasan masih stabil.”
“Dalam beberapa menit, suhu tubuh dan kepala akan kembali normal.”
“Sudah tiga puluh menit! Semua kondisi tubuh kedua pasien dinyatakan normal! Detak jantung stabil! Aliran darah juga stabil! Kedua pasien sudah bisa kembali bernapas normal!”
“Operasi ini dinyatakan berhasil!”
“Selamat Dokter Harun!”
“Minggu depan kami akan mengadakan preskonfres untuk mengumumkannya pada media.”
“Tunggu!”
“Pernapasan pasien dua terganggu!”
“Pasien dua mengalami kegagalan pernapasan!”
“Pasangkan kembali alat bantu pernapasan dan aliran darahnya!”
“Bagaimana kondisi pasien satu?”
“Pasien satu masih tetap stabil.”
“Pindahkan pasien satu ke ruangan lain!”
“Baik!”
“Detak jantung pasien dua melemah!”
“Dokter! Jantung pasien dua berhenti berdetak!”
“Siapkan alat kejut jantung! Tetap awasi aliran darah dan oksigen dalam kepalanya.”
“1, 2, 3, clear!”
“Tak ada respon! Coba sekali lagi!”
“1, 2, 3, clear!”
“1, 2, 3, clear! Masih no respon!”
“Lakukan sekali lagi!!!”
“1, 2, 3, clear! No respon!”
“Tidak! Tidak mungkin! Kau pasti kuat! Kau pasti bisa! Lakukan lagi!”
“1, 2, 3, clear! 1, 2, 3, clear! Tetap tak ada respon, dokter!”
@Ditnata sama2. Ditunggu next chapternya ya. Oh iya, mampir juga dong di ceritaku. Hehe.
Comment on chapter Prolog