Read More >>"> Secret Melody (BAB 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Secret Melody
MENU
About Us  

"Ryan, tolong bawa motorku dulu. Boleh kamu pinjem atau kamu bawa pulang ke rumahku." Ujar Adrian sambil melempar kunci motornya pada Ryan sahabatnya. 

"Emang lo mau kemana?" Tanya Ryan penasaran.

"Ada urusan," Ujar Adrian sambil berlari. Ia meninggalkan Ryan yang berdiri di tengah lapangan bingung.

Hari ini Adrian ingin mengikuti Melody pulang. Ia tahu ia jadi aneh gara-gara gadis itu. Tapi ia hanya merasa tidak suka diabaikan apalagi dengan gadis itu. 

Adrian menoleh mencari keberadaan gadis itu di lautan siswa yang pulang. Tidak sulit untuk menemukan Melody. Karena hanya dia satu-satunya siswa yang berjalan dengan menunduk. 

Adrian berjalan di belakang gadis itu. Ia melihat gadis itu bergerak menuju halte memasuki bis. Adrian juga mengikutinya ia duduk di belakang gadis itu. Setelah 15 menit perjalanan bis sepi hanya ada mereka berdua, Adrian menatap Melody yang nampak menatap kosong jendela. Kadang ia penasaran apa yang ada dipikiran gadis itu. Apa karena dirinya gadis itu menjadi pendiam seperti itu? Adrian merasa bersalah. Tapi Adrian selalu berpikir apa hanya karena itu gadis itu berubah pasti ada hal lain yang disembunyikan gadis itu. Adrian penasaran dan ingin tahu. Entah magnet apa yang membuat gadis itu menariknya.

Bis berhenti gadis itu juga ikut turun. Adrian tetap mengikutinya. Ia ingin tahu dimana rumah gadis itu. Ia berjalan di belakang Melody. Sepertinya Melody merasakan kehadirnyannya karena gadis itu berulang kali menoleh ke belakang. Untung saja Adrian mempunyai reflek yang bagus untuk bersembunyi. 

Tiba-tiba di persimpangan jalan. Adrian melihat anak-anak kecil berusia 6-8 tahun menghadang Melody. Adrian mengamati itu bahkan mengikuti disaat anak-anak itu menarik Melody ke sebuah lapangan.

Pemandangan yang menakjubkan. Ini pertama kali Adrian melihat gadis itu tersenyum dan tertawa. Anak-anak tadi ternyata mengajak Melody untuk bermain. Mata Melody di tutup dengan kain, sedang anak-anak itu berlari minta di kejar. Adrian terkekeh melihat itu. Tanpa sadar ia mendekat. Ia ingin mengamati itu dari dekat. 

Melody masih berlari mencari anak-anak kecil itu. "Kalian dimana?" Adrian terpaku mendengar suara itu. Ini pertama kali sejak peristiwa 3 tahun lalu gadis itu berbicara. Ternyata gadis itu hanya akan bicara disaat dia ingin. 

"Aku akan menangkap kalian." 

"Kejar-kejar."

"Jangan lari kencang-kencang nanti kalian jatuh." Melody berusaha mengingatkan, Adrian tersenyum samar. Padahal yang paling berpotensi jatuh adalah gadis itu. Karena gadis itu berlari dengan mata tertutup. Ternyata tebakannya tepat, gadis itu tersandung, Adrian dengan sigap menarik tangan gadis itu. Adrian merasa lega karena berhasil menyelamatkan gadis itu. Ia melepas genggamannya pada gadis itu. Anak-anak yang tadi berlari pada diam dan menggoda kak Melody.

"Cie Kak Melody.." Ucap Indra salah satu anak yang paling besar disana.

"Itu pacar kakak yah." Teman-temannya yang lain ikut menimpali.

"Terimakasih." Ucap Melody pipinya memanas dengan godaan  .

"Sama-sama." Melody ingin membuka penutup matanya melihat orang yang menolongnya. 

Tangan Adrian bergerak cepat menggenggam tangan Melody yang ingin membuka tutup matanya.

"Jangan." Cegah Adrian. Ia belum siap diusir Melody karena Melody pasti akan pergi jika tahu itu dirinya.

"Kalian main sendiri dulu yah. Kak Melody mau bicara sebentar." Anak-anak itu mendesah kecewa tapi mereka tidak berani membantah Melody.

Melody menurut sebagai gantinya ia menyuruh Adrian untuk duduk di tanah bersamanya. Awalnya Adrian enggan duduk di tanah lapangan itu. Namun entah sihir apa yang diberikan Melody membuatnya menurut.

"Jadi siapa namamu?"

"Ryan." Adrian menyebutkan nama kecilnya cepat.. Melody tersenyum mendengar itu, ini kali pertama ia berinteraksi dengan orang yang tak ia kenal. 

"Melody. Namaku Melody." Adrian menerima uluran tangan Melody. Gadis itu terasa hangat saat ini dengan wajah ceria walau dengan mata tertutup.

"Kamu masih sekolah?"

"Iya." Melody seperti tidak senang mengucapkan itu. Adrian merasa gadis itu menyimpan sesuatu. 

"Aku juga." Ujar Adrian.

"Kamu bermain dengan anak-anak kecil itu." 

"Iya, mereka temanku." Adrian menggelengkan kepala. Seharusnya Melody bermain dengan anak seusianya bukan anak kecil yang terpaut jauh dengannya. Pantas saja gadis itu sulit bergaul.

"Kamu tidak punya teman sepantaran kamu?" Tanya Adrian hati-hati. Raut wajah Melody berubah menjadi sedih. Walau ditutup matanya Adrian menyadari itu karena senyum yang tadi ia lihat luntur entah kemana.

"Aku tidak punya teman." Tak ada nada kesedihan disana. Adrian tahu pasti gadis itu kesepian. Ia saja yang mempunyai teman banyak saja merasa kesepian apalagi Melody tapi gadis itu bertingkah seperti dia bisa hidup tanpa teman sekalipun.

"Bagaimana jika aku jadi temanmu?" Tawar Adrian cepat. Ia tahu Melody tidak ingin menceritakan apapun.

"Maksud kamu."

"Kita jadi teman rahasia. Setiap pulang sekolah kita akan bertemu disini, kita bermain bersama. Tapi dengan syarat kamu menutup matamu." Adrian tahu itu ide gila tapi ia harus mengenal Melody dengan cara apapun.

"Bagaimana hanya teman rahasia?"

"Jadi kau tidak akan tahu siapa aku. Dan aku tidak tahu tentangmu."

Awalnya Melody terlihat ragu, tapi akhirnya ia menyetujui itu. Karena ia merasa bertemu dengan orang yang tulus ingin berteman dengannya dan orang itu juga tidak akan mengkhianatinya karena mereka tidak akan saling mengenal satu sama lain. Apalagi matanya ditutup seperti ini, pasti Ryan tidak akan tahu seperti apa wajahnya dengan jelas. 

Melody mengangguk pelan, Adrian menjerit senang. Hal itu membuat Melody tertawa. Tawa yang indah, Adrian terpesona dengan Tawa itu. Melody nampak cantik di bawah pantulan sinar matahari, rambut panjangnya berkilau dan tawanya yang berdesir dengan angin seperti alunan lagu terindah yang pernah Adrian dengar.

"Teman rahasia ya." Guman Adrian menyadari hal bodoh yang pertama kali ia lakukan hanya demi seorang Melody. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • yurriansan

    Baru baca Prolog Adrian udah marah? humh apa yang terjadi selanjutnya, aku perlu cari tau..
    tulisanmu udah rapi, diksinya juga bagus.
    kamu boleh kasih saran ke ceritaku, judulnya WHEN HE GONE. trims

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
KETIKA SEMUA DIAM
1361      783     8     
Short Story
Muhammad Safizam, panggil saja Izam. Dilahirkan di kota kecil, Trenggalek Jawa Timur, pada bulan November 2000. Sulung dari dua bersaudara, memiliki hobby beladiri \"Persaudaraan Setia Hati Terate\". Saat ini menjadi seorang pelajar di SMK Bintang Nusantara School Sepatan Tangerang, prog. Keahlian Teknik Komputer & Jaringan kelas 11. Hub. Fb_q Muhammad Safizam
IMAGINE
327      225     1     
Short Story
Aku benci mama. Aku benci tante nyebelin. Bawa aku bersamamu. Kamu yang terakhir kulihat sedang memelukku. Aku ingin ikut.
A - Z
2490      847     2     
Fan Fiction
Asila seorang gadis bermata coklat berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa tas ransel hijau tosca dan buku di tangan nya. Tiba tiba di belokkan lorong ada yang menabraknya. "Awws. Jalan tuh pake mata dong!" ucap Asila dengan nada kesalnya masih mengambil buku buku yang dibawa nya tergeletak di lantai "Dimana mana jalan tuh jalan pakai kaki" jawab si penabrak da...
HAMPA
366      249     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Phi
1792      647     6     
Science Fiction
Wii kabur dari rumah dengan alasan ingin melanjutkan kuliah di kota. Padahal dia memutus segala identitas dan kontak yang berhubungan dengan rumah. Wii ingin mencari panggung baru yang bisa menerima dia apa adanya. Tapi di kota, dia bertemu dengan sekumpulan orang aneh. Bergaul dengan masalah orang lain, hingga membuatnya menemukan dirinya sendiri.
Perahu Waktu
360      240     1     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu
For One More Day
433      296     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
RINAI
366      262     0     
Short Story
Tentang Sam dan gadis dengan kilatan mata coklat di halte bus.
the invisible prince
1510      807     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
Heya! That Stalker Boy
515      306     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy