Read More >>"> TRISQIAR (14. PERTEMUAN TAKDIR) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - TRISQIAR
MENU
About Us  

 

14. PERTEMUAN TAKDIR

Pertarungan antara Zayang dan Ratu memakan waktu cukup lama belum lagi dengan kekuatan mereka yang membuat sekitarnya terkena dampak dari pertarungan mereka. pertarungan mereka benar-benar mengejutkan meski tanpa bersetuhan langsung. Karena pertarungan Zayang dan Ratu membuat semua prajurit, MEREKA dan yang lainnya menjauh dari mereka. Harsa dan Wilma yang baru pertama kali melihat hal seperti ini dengan matanya sendiri, diam terpaku merekam kejadian demi kejadian dalam bola matanya. Harsa yang menginginkan hal  itu semakin tidak berdaya betapa dalam lubuk hatinya masih menginginkannya, kini ia tidak melihat dalam televisi seperti  biasanya tapi ia melihat langsung dengan matanya.

Gerakan bola mata Wilma tidak hanya memperhatikan pertarungan mereka berdua, tapi warna yang ia lihat dari tubuh sang Ratu, Ratu itu memiliki bola mata hijau daun persis dengan warna tubuhnya, tidak hanya itu warna hijau yang ada pada tubuhnya tersebar dalam hutan yang sedang ia pijak. Setiap kali Ratu menangkis serangannya warna hijau itu langsung samar-samar dan tidak lama warna itu kembali memenuhi tubuhnya. Wilma yakin Ratu itu mendapatkan kekuatan dari hutan di wilayahnya. Namun Wilma masih belum menyakini hal itu. Wilma masih tutup mulut tidak mengatakan sepatahkatapun mengenai penglihatanya. Ia masih ragu karena pohon yang rusak ataupun tanah yang terbakar karena ulah Zayang bisa kembali seperti semula. Ia tidak mengerti sang Ratu yang menerima kekuatan atau yang memberi kekuatan. Wilma masih tidak percaya dengan penglihatanya itu karena yang ia lihat warna pada Ratu dan Zayang hampir seluruh tubuh mereka, sedangkan prajurit Kratian yang ia lihat hanya setitik warna pada jantung mereka, bahkan Ia tidak melihat warna lainnya dari para MEREKA itu.

Mata Zayang semakin abu gelap dan mata sang Ratu yang hijaunya semakin terang. Mereka berdua terus berkelahi. Ini adalah pertarungan pertamanya semenjak kejadian 17 tahun yang lalu. Zayang yang biasa menikmati pertarungan kini sudah tidak ingin lagi bertarung,  terlihat Zayang yang lelah karena pertarungannya dengan sang Ratu. Zayang yang merupakan penyihir tangguh keempat diKerajaannya maupun dikalangan penyihir tidak bisa berbuat apapun. Ratu Kressa mendapatkan kesempatan untuk membuat Zayang jatuh ketangannya.

Pertarungan yang sengit pun akhirnya dimenangkan oleh Ratu Kressa, Zayang tidak mampu lagi menahan kekuatan dari Ratu Kressa yang terus menyerangnya ditambah Zayang yang tidak ada niat untuk bertarung. Ia hanya terpaksa melakukan hal itu untuk membantu Alyea agar tetap hidup dan bisa menemukan keberadaan Triliesti. Hanya itu cara yang ada dipikirannya untuk menghentikan Qrisor yang terus mengamuk membabi buta dan tidak memandang siapapun itu.

Zayang dan yang lainnya digiring kedalam Kerajaan Kratian. Zayang terus melihat Alyea yang takut diperlakukan kasar dan membunuhnya. MEREKA Khusunya Gideon memperhatikan Zayang yang berbeda dari biasanya. Seorang penyihir gelap memiliki aura membunuh yang tinggi bahkan sudah terasa keberadaannya dari kejauhan, hanya mementingkan diri sendiri dan tidak pernah peduli pada apapun yang ada disekitarnya, namun kenyataan yang dilihat sangat berbanding terbalik. Meski para MEREKA baru bertemu Zayang beberapa kali setelah sang Raja menikah tapi rumor mengenai penyihir gelap sudah santer terdengar dan diketahui oleh setiap lapisan masyarakat bahkan tidak sedikit yang memiliki julukan khusus dari para lawan atau dari masyarakat yang pernah melihat kekuatan para penyihir gelap.

Wilma hanya mengikuti prajurit itu berjalan menuntun mereka meski tatapan tidak pernah berpaling dari Ratu. Ia terus memperhatikan sekitaran hutan itu, ia masih penasaran dengan warna yang ia lihat dari Ratu ataupun Zayang. Harsa masih belum bisa melupakan pertarungan Zayang dan Ratu yang membuatnya semakin ingin mendapatkan kekuatan seperti itu meski ia tahu kerusakan yang dibuat oleh mereka benar-benar parah. Tami masih belum bisa menerima dengan akal sehat semua yang telah ia lihat didunia ini. Hal itu tidak pernah sama sekali ada dipikirannya untuk melihat semua yang terjadi. ia tidak menyangka jika akan berpetualang ke dunia yang tidak ia kenal. Sedangkan Alyea hanya bisa menundukkan kepala mencoba mencerna semua yang telah ia lihat dan yang ia dengar. Alyea yang sudah terbiasa berada didunia yang ditinggali merasakan hal yang sama dengan Tami, dunia ini adalah kebohongan dan sesuatu yang mustahil.

Tami dan lainnya tidak menampik jika yang disuguhkan dunia itu sungguh membuatnya senang. Semua imajinasi yang ada di pikirannya atau yang ia lihat didalam film semuanya menjadi kenyataan. Ilmu sihir, mata yang bersinar, pohon yang bisa tumbuh dalam sekejap dan lain sebagainya. tidak hanya itu yang membuat mereka takjub. Semua yang ada didalam hutan ini semua menghormati sang Ratu. sang Ratu tidak mengizinkan kakinya untuk menginjak apapun kecuali tanah. Semut yang berjalan seakan berhenti memberi penghormatan pada Ratu. mereka sungguh terharu dengan semua mahluk yang ada didalam hutan ini. wajah sang Ratu juga berubah lembut dan tersenyum kepada para bawahannya bahkan kepada penghuni hutan, namun sangat berbeda ketika bertemu dengan mereka. Namun sayangnya Alyea tidak bisa menikmati apa yang dilihatnya. Ia terus menunduk memperhatikan langkah kakinya yang entah akan dibawa kemana. Hatinya cukup sedih untuk menerima kenyataan yang terjadi.

Sebelum sampai ke Kerajaan dipertengahan jalan Ratu Kressa tiba-tiba memberhentikan mereka semua. Entah apa  yang akan dilakukannya, tiba-tiba mengeluarkan cahaya hijau dimatanya dan mengangkat sebelah tangannya, beberapa tanaman merespon kekuatan yang dikeluarkan oleh Ratu. Zayang sempat mengeluarkan kekuatannnya untuk melindungi Alyea dan yang lainnnya, ia takut akan terjadi seuatu pada Alyea. Sang Ratu menyakinkan Zayang untuk tidak menyakiti Alyea sampai ke dalam Kerajaannya. Ratu dengan sengaja melakukan hal itu  agar tidak ada satupun orang yang mengetahui dimana letak Kerajaannya.

Matahari yang tenggelam mengakhiri perjalan mereka. Alyea dan yang lainnya tiba diKerajaan milik Ratu Kressa yaitu Kerajaan Kratian. Alyea menghentikan langkah kakinya, mengangkat kepalanya dan matanya bersinar terang. Kerajaan Kratian yang ia lihat sungguh indah. Langkah kaki mereka berhenti tepat disebuah gerbang masuk kedalam Kerajaan Kratian. Gerbang yang terbuat dari kayu dengan tanaman merambat, bunga yang indah. Matahari yang terbenam mulai membanggunkan sang penguasa dan penghuni malam yang membelalakan mata menunjukkan atraksinya.

Mereka berjalan memasuki gerbang yang telah dibuka oleh penjaga pintu Kerajaan Kratian, mereka berjalan melewati jembatan dengan sungai yang tidak kalah indah dibawahya. Satu persatu Hewan malam dan bunga kuncup langsung bermekaran bersinar memberikan penerangan bak lampu dan berjejer rapi. Penjaga Kerajaan menyambut kedatangan Ratu yang telah meninggalkan singgasana dalam waktu yang cukup lama. Menginjak ranah Kerajaannya, symbol yang ada pada gaun yang dikenakannya bersinar hijau terang seperti matanya ketika sedang bertarung dengan Zayang. Begitupun dengan para penjaga lainnya.

Sama halnya dengan Alyea dan teman-temannya yang terkejut, para MEREKA yang sudah lama tinggal didunianyapun tidak kalah terkejut melihat Kerajaan itu. Kerajaan yang begitu bersinar namun sulit untuk ditemukan oleh manusia ataupun penyihir. Kerajaan benar-benar tersembunyi dan tidak bisa dirasakan meski mereka selalu memperhatikan keadaan sekitar.

Suasana Kerajaan Kratian mendadak ramai, mereka terkejut dengan Ratu yang telah menangkap penyihir gelap Zayang. Meski bukan Zayang yang melakukan kerusakan di wilayah mereka tapi kehidupan mereka seketika langsung putus asa dan sulit diselamatkan. Sehingga sang penguasa rela mati untuk melindungi hutan yang sampai sekarang tetap hidup dan semenjak saat itu hutan ini menjadi ditakuti dengan segala keindaan didalamnya. Sama takutnya dengan Tatapan mereka yang dingin melihat segerombolan tawanan yang dibawa Ratu. Tatapan penuh kebencian dan dendam karena merenggut kehidupan mereka.  Mereka juga kini tahu alasan Ratu Kressa yang tidak ada tempat dalam waktu yang cukup lama.

"Ratu... " ucap salah seorang wanita muda yang khawatir dan langsung menghampiri Ratu Kressa.

"Adikku... Kau... "

Ratu menggenggam tangan adik yang terus menoleh kebelakang memperhatikan Alyea yang tertunduk sedih. Ia berjalan menuju singgasa yang telah ia tinggalkan sembari menceritakan yang telah terjadi padanya. Disusul Alyea dan lainnya yang kini sudah menjadi tawanan di dalam Kerajaan Kratian tersebut. Semua orang puas karena akhirnya mereka bisa membalaskan dendam kepada sang penghancur yang telah mengambil kebahagiaan.

Dari awal kedatangan kedunia asal Alyea hanya Wilma saja yang masih kebingungan melihat semua hal yang terjadi. Tidak seperti Harsa dan Tami yang takjub dan ketakutan melihat ilmu sihir, pertarungan dan berbagai macam manusia yang hanya ada didalam TV. Wilma sibuk dengan  warrna yang terus memenuhi bola matanya. Tidak seperti Ratu Kressa dan Zayang, Wilma melihat warna yang berbeda dari adik sang Ratu itu, warna mirip seperti yang ada pada Alyea. Wilma semakin bingung, Wilma pikir Ratu Kressa yang merupakan penguasa hutan memiliki warna sihir hijau dan Zayang yang merupakan penyihir kegelapan memiliki sihir warna abu-abu. Wilma mencoba merumuskan semua yang telah dilihatnya dari asal usul mereka dan kini ditambah dengan adik sang Ratu yang memiliki warna kuning keemasan seperti cahaya yang dikeluarkan oleh Alyea.

Wilma yang paling malas berpikir harus berpikir keras untuk mencari jawaban itu, Wilma merasa semua yang ada didalam dunia ini seperti mengancam kehidupannya. Wilma tidak mungkin untuk menceritakan hal yang dilihatnya kepada KHIYAN atapun Zayang, meski mereka melindungi tapi Wilma masih belum percaya kepada mereka sepenuhnya tidak seperti kepada Tami. meski begitu Wilma juga tidak ingin menceritakannya kepada Tami sebelum ia mengetahui apa maksud dari warna itu. Wilma menatap serius sang Ratu dan adiknya. Sedangkan adik terus memperhatikan Alyea yang tertunduk, berada dengan yang lainnya yang sedari tadi tidak memalingkan pandangannya dari Zayang, adik sang Ratu lebih focus menatap Alyea.

“Masukkan mereka kedalam penjara bawah tanah. Pisahkan mereka!” ucap Ratu kepada prajuritnya.

Seperti titah Ratu, prajurit itu membawa membawa Zayang dan para MEREKA itu terlebih dahulu disusul mereka berempat yang dibawa penjara yang berbeda. Ratu tahu betul siapa Zayang dan para MEREKA itu. Ratu membawa mereka ke penjara khusus untuk Zayang. Sedang kan Alyea dan yang lainnya masih berdiri dihadapan Ratu.

“Tunggu Ratu, dia seperti…” tunjuk sang adik pada Alyea.

“Kau pasti teringat pada Albee-mu, Leinna” ucap Ratu mengelus rambut adiknya.

Sembari berjalan mengikuti langkah kaki prajurit Ratu Kratian. Alyea terus tertunduk tanpa ekspresi dan tidak mengatakan satupatahkatapun. rasa sedih masih menyelimuti hati Alyea karena ulah orang tuanya. Hati dan pikiran Alyea terasa berat sekali, ini untuk pertama kalinya bagi Alyea menginjakkan kaki didunia asalnya dan ia juga baru pertama kali bertemu dengan satu kaum. Ya, hanya satu kaum tapi ucapan dan tatapan mereka seperti kutukan seluruh manusia untuknya. Jangankan untuk mengatakan satu kata untuk membela dirinya sendiri, melihat orang yang disekelilingnya saja Alyea tidak mampu. Oleh karenanya Alyea hanya tertunduk, meski tundukannya itu tidak mengubah apapun, karena wajahnya tetap mengingatkan semua orang dengan orang tuanya yang tidak pernah ia lihat dan kenal.

Ulah orang tua Alyea baik zaman dulu ataupun sekarang selalu menyelimuti belahan bumi bahkan aliran darah mereka. Dahulu kala sang ibu sering membuat ulah dan kini sang ayah yang dikenal sebelumnya orang yang paling baik sampai bisa meluluhkan Triliesti sang penyihir terkuat justru kini lebih menakutkan bahkan Lebih menakutkan dari ayahnya Triliesti yang merupakan penyihir no 1 yang paling mengerikan.

Alyea yang belum mengetahui apapun tentang orang tuanya harus menanggung beban yang sangat memberatkannya. Tatapan mereka lebih menyakitkan dari ucapan ibunya didunia tempat tinggalnya. Alyea tidak kuasa untuk menahan dan membalas tatapan mereka yang terasa menyakitkan untuknya. Alyea tidak mengerti dengan dunia tempat tinggalnya ataupun asalnya semua orang memandangnya dengan tatapan yang sama. Padahal Alyea tidak melukai mereka bahkan niat Alyea untuk berteman langsung ia urungkan ketika tatapan dari mata itu berbeda.

Ratu mengikuti prajurit yang membawa Zayang ke penjara bawah tanah untuk menyiapkan penjara khusus untuk  Zayang. Ratu sangat berhati-hati kepada Zayang meskipun Zayang tidak ada niat untuk bertarung, bukan berarti ia telah lemah. Melihat Ratu yang sibuk dengan Zayang, Leinna terus memperhatikan Alyea dan teman-temannya. Setelah cukup lama Leinna memperhatikan Alyea dari  singgasananya. Leinna melangkahkan kaki dan mendekat kepada Alyea.

“Kau tidak perlu merasa tanggung jawab” ucap sang putri Leinna.

“LEEEEIINNAAa.. menyingkir dari sana!” ucap salah satu petinggi yang duduk didekatnya.

Suara tetua itu langsung menggema seluruh ruangan dengan mata melotot penuh amarah.

Adik dari sang Ratu langsung mengangkat tangan kanannya dan langsung membuatnya bungkam. Tingkah Leinna tidak hanya membungkan tetua itu. sifatnya yang sebelumnya tidak pernah seperti ini menjadi bahan pembicaraan tetua, prajurit dan semua orang yang sedang hadri didalam istana itu. Leinna merupakan adik dari sang Ratu yang tidak pernah sekalipun ikut campur tangan ataupun mengatakan sepatahktapun didalam perkumpulan pentng seperti ini, ia biasanya hanya sebatas melihat dan mendengarkan tanpa bertindak, namun tingkahnya kali ini membuat pertanyaan dibenak mereka.

Melihat Alyea yang masih bersedih Tami  memberanikan diri untuk  bicara, “Maaf yang mulia, jujur saja, meski tatapan itu bukan untukku. Aku merasakan ketakutan”

“Aku mengerti maksudmu. Aku bukannya ingin membela kaumku. Tapi mereka merasakan kehilangan yang membuat mereka tidak ingin hidup dan aku juga tidak bisa menyalahkan putri dari Ratu Triliesti, tapi wajah mereka benar-benar mirip dan membuatku terkejut. Aku berharap kakakku tidak mengatakan akan membunuhnya” jelas putri Leinna.

“Ya, Ratu mengatakan hal itu pada Alyea” balas Wilma.

“Oh… namamu Alyea. Nama yang cukup asing. Kau pasti tidak tahu apapun mengenai dunia ini dan orang tuamu?” Tanya Leinna.

Alyea tetap menunduk dan tidak memberikan jawaban apapun.

“Kau tidak perlu takut” ucap putri Leinna ramah.

“Bagaimana kami tidak takut jika kami semua akan dihukum mati” jawab Harsa.

Putri Leinna tersenyum manis, “Kami memiliki hukum sendiri. kakakku mungkin mengatakan hal itu karena wajah Alyea yang sangat mirip dengan ibunya pasti akan menjadi santapan bagi orang yang dendam kepada kedua orang tuanya. Tapi kakakku tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah”ujar putri Leinna ramah tidak seperti Ratu Kressa.

“Mengapa kau begitu yakin?” Tanya Wilma yang akhirnya membuka mulut.

“Kakakku adalah penguasa wilayah hutan ini. Hutan ini merupakan peraturan tentang hukum itu dan kakakku adalah hukumannya. Kakakku tahu siapa saja orang yang masuk kedalam wilayah ini bahkan niatan buruk ataupun baik kakakku pasti sudah mengetahui bahkan ketika kalian berasa disini untuk pertama kalinya,” ujar Leinna.

“Berarti Ratu mengetahui kami sudah lama berada ditempat itu?” Tanya Tami.

“Ya, bahkan sebelum kalian datang kakakku sudah tahu disana ada kekuatan yang tersembunyi milik Zayang. Tapi kakakku belum mengetahui maksud kedatangan Zayang. Bagaimanapun Zayang bukanlah manusia biasa karena itu kakakku hanya diam tidak bergerak mengingat siapa yang menginjak wilayahnya” jelas Leinna.

“Mengapa  kau memberitahu ini semua pada kami?” Tanya Tami.

“Karena kalian akan berdiri ditempat yang sama dengan hukum yang berbeda” ujar Leinna.

Leinna langsung menghentikan ucapannya ketika melihat kedatangan Ratu.

“Apa yang akan mulia lakukan pada mereka” Tanya Leinna kepada Ratu.

Ratu hanya menatap Leinna dan tidak mengatakan apapun. Leinna membalas tatapan sang kakak. Leinna tahu betul sang kakak akan melakukan cara apapun untuk melindungi hutan dan wilayahnya. Sang Ratu hanya ingin melakukan pencegahan, bagaimanapun keberadaan Alyea diwilayahnya tidak akan membuatnya aman namun Ratu tidak bisa langsung melepaskan Alyea. Ratu merasakan sesuatu pada Alyea ketika ia menginjakakn kakinya diwilayahya. Jika Alyea tertangkap dan mati dipastikan akan ada kericuhan dan peperangan dimana-mana.

Qrisor juga tidak mungkin berpikir panjang untuk melawan Kerajaan manapun yang akan mempermainkannya. Wajah Alyea bagaikan cerminan dari ibunya. Qrisor pasti akan langsung mengenali wajah Alyea, entah itu sebagai anaknya, istrinya atau orang yang ingin mempermainkannya dengan meniru wajah yang Qrisor kenali. Leinna melihat dengan jelas urat wajah sang kakak yang memiliki  banyak  pikiran. Keberadaan Alyea seharusnya menjadi kartu as untuk meruntuhkan Qrisor. Karena Alyea pasti akan sangat berharga untuk Qrisor, namun kenyataan ketakutan yang akan membuat mereka untuk berpikir dua kali menghadapi Qrisor.

“Bawa mereka ke penjara” ucap Ratu Kressa yang duduk tenang disinggasananya.

Para pengawal membawa mereka berempat di jebloskan kepenjara yang cukup jauh dari Zayang, meski begitu Alyea masih dalam pengawasan mata Zayang. Suara gaduh memenuhi penjara bawah tanah. Kedatangan Zayang membuat semua tahanan gaduh dan tidak percaya akan kedatangan penyihir gelap yang paling terkenal seantero negeri. Para tahanan tidak percaya jika Zayang bisa ditahan dengan mudahnya. Para pengawal Kerajaan yang menjaga penjara tidak pernah melepaskan pandangannya dari Zayang. Pengawalpun merasakan takjun melihat Zayang namun tidak bisa dipungkiri mereka ketakutan jika sewaktu-waktu Zayang berulah, padahal Ratu telah menyiapkan penjara khusus untuknya namun ketakutan tetap saja menyelimuti hawa penjara bawah tanah.

Penjara semakin ricuh meihat kedatangan Alyea yang diyakini itu adalah Triliesti. Semua orang mengakui kemampuan Triliesti dan sahabatnya Zayang.  Meski begitu mereka tidak yakin jika kedua penyihir tergelap itu dengan mudahnya ditangkap oleh sang Ratu Kressa. Para tahanan masih mengingat dengan jelas ketika Kerajaan Kratian ditemukan oleh Triliesti dan saat itu pula Triliesti seorang diri melakukan hal yang membuat Raja Albee kakak dari Ratu Kressa harus bertarung dengan Triliesti. Dan pertarugan itu dimenangkan oleh Triliesti dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Raja Albeepun kalah karena harus melindungi rakyatnya, dengan kekuatan yang tersisa Raja Albee menyelamatkan dan memperbaiki Kerajaannya. Para tahanan baru mengetahui jika kekuatan yang dimiliki Ratu Kressa lebih mengerikan, terbukti mereka ia bisa menangkap dua penyihir sekaligus.

Tangkapan Ratu Kressa sangat dipuja oleh rakyatnya dan tahanannya, tapi para tahanan yang menyangka Alyea adalah Triliesti dibuat ketakutan. Sebagian dari tahanan bisa merasakan keberadaan hawa dari seseorang dari kejauhan. Para tahanan juga terkejut dengan kekuatan penyihir, mereka melihat Triliesti tidak menua sedikitpun. Hal itu tidak aneh dikalangan penyihir karena mereka bisa hidup beberapa Ratus tahun namun seiring waktu penyihir menggunakan kekuatannya,hal itu bisa memicu berkurangnya umur penyihir itu sendiri namun jika penyihir itu kuat mereka tidak akan mudah kehilangan tenaga dan kekuatannya, dan mereka semua tampak aneh karena Triliesti justru semakin muda saja bahkan lebih muda dari Zayang yang justru memiliki kekuatan Molan yang bisa merubah wajahnya sesuai tahun yang ia masuki.

Kegaduhan tidak terjadi di penjara bawah tanah tapi di Kerajaan Kratian. Para tetua yang mengetahui Triliesti dan Zayang ditangkap langsung menghadap Ratu dan diadakan pertemuan dadakan. Para tetua ada yang setuju dan tidak setuju dengan keputusan Ratu yang membawa penyihir itu datang Kerajaan. Para tetua yang setuju dengan keberadaan penyihir itu meminta Ratu untuk menjadikan mereka senjata untuk menyerang Qrisor, namun bagi yang tidak setuju mereka menginginkan penyihir itu dilepaskan dan diberikan kepada Raja Qrisor untuk mengakhiri kemarahannya. Pertentanganpun terjadi didalam pertemuan itu, Ratu hanya diam karena menyembunyikan siapa Alyea sebenarnya. Leinna yang berada disamping Ratu terus memperhatikan kakak kesayangannya itu yang bingung untuk mencari keputusan. Melihat sang kakak yang sibuk dengan pertemuannya. Leinna pergi menuju ruang bawah tanah dan menemui Alyea dan temannya yang sedang duduk diam menerima nasib.

“Putri…” Harsa terkejut melihat sang putri itu datang ke penjara.

“Alyea sudah kukatakan kau tidak perlu merasa bebanmu berat,karena itu tidak akan mengubah apapun. Semua tentang orang tuamu sudah terekam jelas diingatan semua orang. Meski kau bersikeras untuk mengatakan apapun tentang dirimu ataupun orang tuamu. Itu semua tidak akan berubah” jelas putri Leinna.

“Lalu apa yang membawamu kesini. Bukankah kau sudah mengatakan hal itu putri lee…”

“Jangan sebut namaku…” ucap putri Leinna memotong ucapan Wilma.

“Bukankah kau tadi yang memberikan namamu?” Tanya Tami.

“Tidak ada yang boleh mengetahui namaku bisik Leinna sembari melirik kekiri dan kanan penjara itu.

“Mendekatlah…” ucap putri itu kepada Alyea.

“Apa yang ingin kau lakukan padanya? sudah cukup Alyea mendengar dan melihat semua yang orang tujukan padanya” ujar Wilma.

“Aku hanya ingin menolongnya”

“Kau yakin ingin menolongnya. Bagaimana jika suatu saat Alyea justru menyerang Kerajaanmu?” Tanya Wilma.

“Aku tahu. seperti wajah, ketenaran dan ketangguhan yang dimilikinya sangat mirip dengan orang tuanya. Ditambah dengan kekuatan orang tuanya yang sangat kuat. Aku yakin dia bisa dengan mudah meruntuhkan Kerajaanku lebih cepat daripada ibunya. aku juga yakin dia pasti mewarisi semua yang ada pada orang tuanya, tapi Alyea bisa merubah hal itu jika ia tidak menginginkan sifat yang diturunkan orang tuanya” jelas putri Leinna bijak dan tersenyum, namun ucapan terakhirnya membuat senyuman manis sang putri seperti ancaman.

“Apa maksudmu?” Tanya Tami,.

“Setiap anak pasti memiliki sifat yang diiturunkan kedua orang tuanya dan dipastikan itu tidak akan bisa hilang. Buruk ataupun baik terserah sang anak akan memilih jalan yang mana, semua tergantung padanya. Ia memiliki keputusan untuk menekan sifat orang tuanya atau semakin memperburuk sifat orang tuanya, itu semua terserah padanya dan kalaupun ia menyerang keluargaku akupun tidak segan untuk membunuhnya” ujar putri Leinna tersenyum. “Aku yang akan menghadapinya paling depan dan seorang diri”.

“Ternyata kau menakutkan juga. Dilihat dari wajahmu seperti kau seumuran dengan kami? Ujar Harsa.

“Kalian adalah manusia biasa dari manusia didunia kami, tapi aku merasakan kekuatan kalian sangat besar”

“Apa kau memanfaatkan kekuatan kami?” Tanya Wilma.

“Aku sudah berumur 137 tahun aku sudah banyak melihat orang kuat,lemah dan bermacam-macam sifat. Aku juga melihat pertarungan kakakku dan aku tidak berbohong melihat wajahnya membuatku marah dan ingin sekali membunuh kalian dengan tanganku. Namun aku tidak bisa membunuhnya meski ia anaknya. Itu semua terserah kalian. Aku hanya ingin melakukan apa yang ingin kulakukan” putri Leinna tersenyum dan menyakinkan mereka. “Kemarilah Alyea…”

Mendengar penjelasan putri Leinna. Tanpa bertanya kepada sahabatnya Alyea langsung menghampiri sang putri. Sang putri memasukkan tangannya ke dalam penjara dan menyentuh wajah Alyea sebelah kanan. Entah apa yang sedang dilakukan sang putri yang sedari tadi selalu ramah dan tersenyum kepada mereka. sangat bereda sekali dengan sang kakak yang menunjukan wajah penuh amarah. Alyea merasakan sesuattu masuk kedalam tubuhnya melalui wajahnya. Wilma hanya memperhatikan yang sedang dilakukan oleh putri Leinna. Ia melihat kekuatan sang putri masuk ke dalam Alyea. Namun sang putri yang selalu tersenyum mencoba menahan kekuatan didalam diri Alyea yang menolak kekuatan putri Leinna.

“Seperti hanya sedikit… meski kekuatan kita sama, kekuatan murnimu menolakku” ujar Leinna.

Mereka bertiga terperangah melihat Alyea setelah yang dilakukan oleh putri Leinna. Mereka tidak percaya dengan yang dilakukan sang putri. Dalam sekejap Wajah Alyea berubah meski hanya sebagian. Tidak seperti  didunia tempat tinggalnnya yang mebutuhkan waktu berjam-jam untuk merubah wajahnya, bahkan harus melalui operasi dengan harga yang cukup mahal.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Tami terkejut.

“Ternyata aku tidak merubah banyak. Aku hanya ingin menolongnya. Dengan begini tidak akan ada yang mengenali wajah Alyea seperti orang yang mereka takuti” ujar sang putri.

Melihat mimic wajah teman-temannya, Alyea merasa memang ada yang perubahan yang terjadi padanya. Alyea juga merasakan kekuatan mengalir ke dalam tubuhnya.

“Awww…”

“Ada apa denganmu?” Tanya Harsa.

Sang putri tiba-tiba merasakan sesuatu dalam tubuhnya dan dalam sekejap sang kakak sudah berada didepan penjara Alyea.

“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya sang Ratu sedikit kesal pada Leinna.

Ternyata benar jadi kau yang bernama leeisna atau Leinna” ucap Zayang dari kejauhhan melihat sang Ratu.

“JAdi ini tujuanmu yang sebenarnya” sang Ratu membalas tatapan Zayang. “Kau sengaja berpura-pura kalah didalam pertarungan agar aku membawamu kesini” Ratu Kressa tersenyum dengan kesal

“Sudah kukatakan aku tidak ingin bertarung”balas Zayang

Sialan kau, bagaimana bisa kau mengetahui tentang adikku?”

Apa yang ingin kau katakan dan inginkan dariku?” ujar Leinna membalas ucapan Zayang.

Apa, jadi kau bisa mendengar percakapan kami?” sang Ratu terkejut.

Kau tidak perlu takut Ratu, aku tidak akan berteriak memanggil namanya, jadi benar apa yang dkatakan orang-orang diluar sana adikmu memiliki kekuatan yang hebat bahkan lebih hebat dari sahabatku dan dirimu” ujar jangan tersenyum.

Alyea dan yang lainnya hanya menatap mereka berdua yang entah sedang melakukan apa. Tatapan putri Leinna dan Ratu Kressa sangat serius. Tatapan yang mengarah pada penjara Zayang. Mereka bertiga melakukan Interaksi yang hanya bisa dilakukan oleh mereka bertiga. Ratu Kressa merasa dipemainkan oleh Zayang yang sengaja ditangkap olehnya hanya untuk bertemu dengan adiknya. Ratu Kressa yang mendengar percakapan adiknya dengan Zayang membuatnya harus mengeluarkan Zayang dari penjara menuju tempat pertemuan yang dirahasiakan. Sang Ratu mengabaikan para tetua yang mengecam tindakannya. Sang Ratu yang menyayangi adiknya dan Kerajaannya mengikuti keinginan Zayang untuk berbicara dengan adiknya.

“Kau tidak perlu takut Ratu. Aku mungkin bisa lari darimu tapi aku tidak mungkin bisa lari dari adikmu” ujar Zayang yang semakin membuat Ratu kesal.

“apa yang sebenarnya kau inginkan. Kau tidak pernah puas untuk menyebarkan penderitaan dan menjatuhkan air mata” ucap Ratu dipenuhi amarah.

“Tenang kak, aku tidak akan membiarkan tanah kelahiranku di hancurkan, aku bukan Leeinna yang dulu lagi kak. Tapi aku sudah besar dan akan melindungi tanah kita” ucap Leinna bijaksana.

“Kalian benar… aku tidak bisa menampik hal itu. bagiku penderitaan orang lain adalah kebahagiaanku dan kebahagian orang lain adalah tangisan untukku. Dan ketika aku menyebarkan penderitaan semua itu seperti kekuatan untukku. Namun kini aku benar-benar tidak ingin bertarung denganmu atau siapapun. Aku akan menebus semua kesalahanku dengan merawat Alyea” ungkap Zayang.

“SETELAH KAU MERAWATNYA KAU AKAN KEMBALI MENEROR DUNIA INI BERSAMANYA” teriak Ratu. “Aku merasakan air mata jatuh diKerajaanku. Bahkan manusia biasa yang tidak memiliki kekuatan apapun kau merubahnya lebih menakutkan”.

“Hanya satu yang aku takutkan dalam hidupku yaitu pertarunganku dengan Triliesti. air mata tidak pernah akan jatuh diKerajaanku. Karena menangis dan bersedih adalah larangan di Kerajaanku sekalipun kami kehilangan Raja ataupun kaumku. Dan alasanku merawat Alyea karena aku yakin hanya dia yang mungkin bisa mengalahkan Qrisor. Meski aku juga mendengar jika adikmu adalah satu-satunya orang yang bisa melawan Qrisor” ujar Zayang.

“Apa yang kau katakan?” Ratu Kressa terkejut mendengar ucapan Zayang. “Bukankah kau salah satu penyihir terkuat. Kau yakin anak itu bisa melakukannya? Apa kau sadar kau ingin membuat ayah dan anak bertarung”

“Kegelapan yang kumiliki dengan kegelapan miliknya sangatlah berbeda. aku tidak bisa merasakan nafas ketika aku berada didekat Qrisor. Aku tidak sanggup untuk bertarung dengannya. Triliesti menang dari kakakmu karena kakakmu harus melindungi kaummu. Peraturan kami adalah pertarungan. Tidak ada melindungi atau dilindungi. Tangan dibalas kepala, kepala dibalas nyawa. Bahkan jika itu keluarga kami sendiri. Namun semuanya merubahku ketika Alyea lahir kedunia ini. kaupun bisa memenggal kepalaku jika aku tidak menepati janjiku” jelas Zayang.

“Kau pikir aku akan mempercayaimu?” ujar Kressa.

“Kau tahu mengapa Kerajaanku menjadi yang terkuat, bahkan kaumku yang mengikuti Triliesti tidak lari dari Kerajaan Liarnoc. Bukan dikarenakan kami penyihir kegelapan melainkan kepribadian Kerajaaan Walgar, Karena sumpah kami seperti kehidupan. Meski mereka kini tidak menyukai Qrisor tapi mereka tidak akan pernah lari padahal mereka tahu jika mereka akan menghadapi kematian. Dan kami tidak takut pada kematian itulah yang diajarkan diKerajaan Walgar”

Perbincangan antara Zayang dan Ratu Kressa cukup alot. Ratu Kressa kesal karena Zayang sengaja masuk kedalam wilayah Kerajaan hanya ingin bertemu dengan adiknya yang selama ini disembunyikan oleh Kerajaannya. Sang Ratupun tidak mengetahui darimana Zayang bisa mengenal adiknya. Padahal selama ini, ia tidak pernah sekalipun membawa adiknya keluar dari bayangan Kerajaan. Ratu Kressa tidak tahu jika diluar Kerajaan ada orang yang mengetahui tentang adiknya. Sama seperti halnya Ratu.  Zayangpun tidak mengetahui mengapa harus adik dari Ratu Kressa yang harus ditemuinya. Zayang perlu waktu yang lama untuk menemui Ratu Kressa. Sebelumnya Zayang tidak pernah sekalipun muncul didepan Ratu dikarenakan belum siap untuk menemui Ratu. Begitu banyak kenangan ketika ia menginjakkan kakinya ditanah ini. Kenangan yang diceritakan oleh sahabat dan tidak pernah dilupakannya.

Putri Leinna membuka suaranya melihat perseteruan antara kakaknya yang tidak menerima kehilangan Raja Albee dan Zayang yang memiliki rencana yang ia sembunyikan. Putri Leinna berusaha untuk menenangkan kakaknya dan mendengar kembali penjelasan Zayang yang bersikukuh untuk meminta bantuannya. Ratu hanya mengikuti apa yang didinginkan oleh adiknya tu. Selama Ratu mengenal adiknya, ia tidak pernah sekalipun melawan atau bersifat kritis seperti ini, bahkan ketika Raja Albee meninggal, tidak pernah sekalipun dari mulutnya untuk membalas dendam, ia hanya diam dipelukan Ratu Kressa. Dan kini teman musuhnya ada didepan matanya tapi ia justru ingin menolongnya. Ratu Kressa yang ketika itu melihat pertarungan kakaknya tidak pernah terima apapun yang dikatakan dan yang dilakukan oleh penyihir kegelapan. Rasa sakitnya dan sedihnya sulit sekali ia tepis apalagi ketika ia harus melindungi dan menggantikan posisi sang kakak. kenangan itu selalu muncul dan semakin sulit ia hilangkan.

Zayang masih bersikukuh untuk meminta pertolongan Ratu Kressa yang sudah menganggapnnya musuh. Zayang tidak menyalahkan Ratu  yang marah besar kepadanya karena ulah temannya dan pastinya sejarah penyihir kegelapan yang hampir diketahui semua orang. Demi meminta pertolongannya Zayang rela mengorbankan dirinya sebagai jaminan jika ia mengingkari janjinya. Zayang yang tidak  pernah  memohon sekalipun kepada Rajanya rela melakukan semua itu demi tujuannya. Akhirnya Ratu Kressa pun menyetujui untuk membantunya dengan syarat yang dikatakan Zayang. Ratu berdiri menghadap Zayang dan meyentuh pundak Zayang, entah apa yang sedang dilakukan oleh Ratu yang jelas Zayang merasakan kesakitan terlihat dari urat diwajahnya menahan sesuatu yang dimasukan Ratu  Kressa kedalam tubuhnya.

Zayang masih mencoba untuk memulihkan dirinya dan beristirahat sejenak. Zayang mencoba untuk menahan sesuatu yang dimasukkan oleh Ratu kedalam tubuhnya.  Putri Leinna hanya bisa melihat yang dilakukan oleh mereka berdua. Ia tidak  bisa ikut campur jika kakaknya benar-benar sedang serius. Putri Leinna juga tidak memiliki  hak untuk melakukan apapun yang diinginkannya selagi kakinya masih menginjak wilayah Kerajaan Kratian. Ratu adalah peraturan terkuat yang ada Kerajaan Kratian. Ratu memiliki ikatan dengan wilayahnya, jika terjadi sesuatu pada Ratu bukan tidak mungkin Kerajaan akan ikut imbasnya. Ratu akan melindungi apapun dan mengeluarkan peraturan secara tiba-tiba tanpa adanya pertemuan dengan para ketua jika hal itu mengancam keRajannya.

“Apa yang kau inginkan dari adikku?” Tanya sang Ratu yang mulai menerima Zayang.

Zayang masih merasakan kesakitan dan mengatur nafasnya, “Aku ingin adikmu mengubah wajah Alyea. Meski itu hanya sedikit, bagiku tidak masalah asalkan jangan sampai satu orangpun yang melihat wajahnya akan teringat pada ibunya”

“Apa kau sudah gila!” sang Ratu tidak menyangka jika keinginan Zayang adalah suatu hal yang tidak boleh dilakukan oleh adiknya. “Bagaimana kau bisa mengetahui segalanya tentang adikku?”

“Kau jangan pernah meremehkanku. Aku mengetahui apa yang tidak kau ketahui”

“Apa sebenarnya rencanamu? Sejak kapan kalian semua kehilangan percaya diri kalian?” Ratu semakin dibuat bingung oleh tingkah penyihir yang sangat berbeda sifat dari biasanya.

“Sudah aku lakukan” ujar putri Leinna tiba-tiba memotong pembicaraan.

Zayang dan Ratu melihat kerarah putri Leinna bersamaan. Zayang tidak menyangka jika adik dari sang Ratu sudah melakukannya sebelum ia meminta sedangkan Ratu yang masih ingin mengetahui rencana Zayang tidak mengerti dengan sikap adiknya yang telah melakukannya tanpa meminta izin darinya. Ratu kesal karena ia mengetahui efek yang akan putri Leinna terima setelah ia mengeluarkan kekuatan itu. Sama seperti halnya Ratu Kressa, keruturunan darah Kerajaan mewarisi kekuatan secara turun temurun tapi entah mengapa putri Leinna diberkati kekuatan yang berbeda dari keturunan lainnya. Bahkan Ratu Kressa mengakui jika ia belum tentu bisa melawan adiknya itu. karena kekuatan yang dimiliki putri Leinna sangat berbeda dengan miliknya dan keturunan Kerajaan Kratian, karena itu Ratu tidak mengizinkan untuknya pergi dari wilayah Kerajaan. putri Leinna mengetahui jika ucapan Ratu adalah peraturan dan bisa menjadi sebuah hukuman, tapi lebih dari itu putri Leinna sangat mengetahui jika kakaknya menyayanginya dan ia ketakutan jika ia harus kembali kehilanggan saudaranya. Karenanya putri Leinna diberi kebebasan oleh sang Ratu untuk melakukan yang dia inginkan didalam Kerajaan kecuali menggunakan kekuatannya.

Kekuatan yang dimiliki putri Leinna tidak diketahui semua orang, hanya Ratu dan satu dayang yang telah mengasuh Leinna sejak kecil. Bahkan para tetuapun tidak ada yang mengetahui karena ditakutkan akan dijadikan sebagai senjata untuk membalas dendam. Ratu Kressa memang marah setiap kali ia mendengar kabar tentang penyihir kegelapan tapi ia tidak ingin memanfaatkan kekuatan adiknya. Keturunan Kerajaan Kratian memiliki kekuatan bisa dengan mudah menumbuhkan pohon dengan cepat dan dikenal sebagai tanahnya yang subur, setelah ia diangkat menjadi Raja ataupun Ratu ia bisa dengan mudah menguasai dan menjangkau wilayahnya. Raja ataupun Ratu bisa merasakan jika ada seseorang yang menginjakan hutannya, merusak ataupun apapun itu.

Karenannya banyak warga yang senang mencari makanan dan kebutuhan lainnya didalam hutan Kratian ini, Raja Albee yang dikenal sangat baik tidak pernah mempermasalahkan jika penduduk yang bukan dari wilayahnya mengambil hasil hutannya. Kecintaan Raja Albee tehadap Kerajaan sangat disukai semua penduduknya terkadang ia senang sekali berjalan didalam hutannya dan melihat para manusia yang sedang mencari kebutuhan dalam hutannya namun Raja Albee tidak menampakkan dirinya didepan manusia. Kalaupun ia terlihat sudah pasti hanya  kecil yang bisa melihatnya.

Raja Albee yang mencintai perdamaian akhirnya telah tiada dikarenakan ia harus bertarung dengan Triliesti yang melihatnya sedang berjalan dihutannya. Sang Raja tidak menyadari jika ada penyihir gelap yang sedang memperhatikannya. Penyihir Molan sekuat Triliesti bisa dengan mudah menyembunyikan dirinya. Akhirnnya sampailah Triliesti didalam sebuah Kerajaan dan Raja Albee baru menyadari jika ada yang mengikutinya. Pertarunganpun terjadi dan Triliesti seorang diri melawan Raja Albee Kerajaan Kratian. pertarungan terjadi dalam beberapa hari dan akhirnya Kerajaan Kratian harus kalah. Ratu Kressa dan yang lainnya tidak bisa berbuat apapun karena Raja Albee tidak mengizinkan mereka ikut bertarung. Dalam tangisan Ratu Kressa terus memperhatikan kakaknya yang sedang bertarung, ia hanya bisa menbantu dengan mempertahankan Kerajaan Kratian agar tidak hancur sepenuhnya. Triliesti yang telah melihat sang Raja kalah telak langsung pergi setelah menatapnya beberapa detik.

Kekuatan terakhir Raja Albee ia gunakan untuk mengembalikan kerusakan setelah pertarungan dan ia terbaring lemah selama beberapa hari dan akhirnya kehilangan nyawa didepan adiknnya. Setelah kehilangan Rajanya seharusnya hutan ini mati, namun karena kekuatan terakhir Raja, hutan ini masih bisa diselamatkan namun tidak akan berangsur lama jika tahta Kerajaan dalam keadaan kosong. Namun sayangnya Ratu Kressa tidak bisa menaiki tahtanya meski sudah dipastikan ia akan menjadi Ratu, melainkan karena ritual tertentu yang harus dijalaninya sebelum menjadi seorang Ratu. Pertarungan itu sudah terekam jelas dimata Ratu yang membuatnya benci pada penyihir padahal ketika itu untuk pertama kalinya Ratu melihat penyihir Triliesti.

Dan kini karena putri Leinna yang seenaknya melakukan hal yang paling diinginkan oleh Zayang membuat Ratu Kressa menjadi marah, marah bukan hanya karena akan ada orang yang melihatnya melakukan hal itu melainkan bisa membahayakan tubuhnya. kekuatan yang dimiliki Ratu Kressa sudah pasti dimiliki oleh putri Leinna tapi kekuatan putri Leinna tidak dimiliki oleh Ratu Kressa. Sampai saat ini yang diketahui Ratu Kressa jika kekuatan adiknya bisa mengubah tubuh seseorang ataupun hewan, namun bahaya yang harus diterima putri Leinna adalah mempercepat umurnya atau anggota tubuhnya yang berubah karena menggantikan orang yang telah dirubahnya.

“Entah kak, tapi aku merasa Alyea tidak bersalah bahkan ia sepertinya tidak tahu apapun dan seharusnya kakak tahu itu? tapi aku tidak bisa dan tidak mampu untuk merubah semuanya” ujar putri Leinna yang memberikan alasan tidak masuk akal bagi Ratu Kressa

Zayang berterima kasih kepada putri Leinna yang telah memberikan kekuatannya untuk merubah sebagian wajah Alyea. Padahal ia belum mengatakan tujuannya meminta bantuan pada putri Leinna, tapi ia sudah melakukan hal itu. Zayang benar-benar senang dan ia juga barus menyadari masih ada kebaikan dihati seseorang padahal ia memiliki kekuatan yang lebih besar darinya. Zayang terharu pada sikap putri Leinna yang tidak memandang Alyea sebagai putri Triliesti yang telah menyebabkan kakaknya mati. Meski rasa curiga selalu ada di pikiran Zayang tapi Zayang mencoba untuk berpikiran baik meskipun itu sangat sulit baginya

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags