Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

Xiumin POV

 

Jika saja aku adalah tokoh kartun, saat ini kedua bola mataku pasti sudah keluar dari kelopaknya. Apakah yang aku lihat ini mimpi atau kenyataan? siapapun tolong bangunkan saja aku, rasanya tidak sanggup melihat ini semua.

 

"Annyeong uri-Umin..." Baekhyun duduk disebelah Rye Hyun bersama seorang gadis dengan gaun putihnya-malam ini dia begitu cantik-yang entah kenapa harus datang bersama sahabatku.

 

"Kalian bisa ada disini?" tanya ku.

 

Terlihat wajah Rye Hyun menyimpan pertanyaan yang sama sepertiku. Baekhyun menatap Rye Hyun sebentar lalu menjawab pertanyaanku.

 

"Kami suka menonton film baru. Eh, ternyata ada kalian disini. Kebetulan sekali ya.."
Baekhyun tertawa diakhir kalimatnya.

 

Aku merasa aneh padanya, kenapa pula dia bisa mendapat kursi bioskop tepat disebelahku. Apakah ini benar-benar kebetulan?

 

Saat layar bioskop sudah memutarkan film nya aku dan Rye Hyun fokus menonton, samar-samar kulihat Baekhyun memperhatikan Rye Hyun. Aku tidak tahu pasti karena pencahayaan yang kurang.

 

Apa Baekhyun sengaja membawa Sis Kae hanya untuk memanas-manasi Rye Hyun? awas saja kalau itu benar, aku pasti akan membalasmu tuan Byun.

 

Aku melirik ke arah Sis Kae,matanya yang kecil terlihat indah begitu fokus pada layar bioskop. Dia memang makhluk yang indah bagiku. Andai saja aku tidak membuat kesepakatan drama mungkin saat ini aku menonton dengannya bukan bersama Rye Hyun.

 

"Xiumin!" aku tersadar ternyata Rye Hyun memanggilku.

 

"Wae?"

 

"Kau kenapa? kau terlihat melamun daritadi"

 

"Annirago"

 

Rye Hyun kembali menonton film dan mengabaikan kelilingnya. Gadis itu tidak sadar Byun tengil sedang memperhatikannya. Aku juga bisa saja mengikuti permainanmu Byun, Akan ku buat kau terbakar. Ah, aku sudah seperti tokoh antagonis yang bertanduk di dalam komik.

 

***

 

Author POV

 

Ini salah satu dari sekian ribu ide gila Byun Baekhyun. Ia menggandeng erat pergelangan tangan Sis Kae dan membawanya keluar bioskop setelah film berakhir.

 

Dengan berjalan agak terseok-seok karena harus menyeimbangi langkah Baekhyun, Sis Kae menghela nafas agar tidak cepat terbawa emosi dekat-dekat dengan Baekhyun.

 

Setelah jauh dari Xiumin dan Rye Hyun barulah Baekhyun melepaskan genggamannya.

 

"Ish...yakh! Sunbae, apalagi ini?kenapa kau bersikap seenaknya sendiri, huh?" gadis itu sungguh tidak mengerti jalan pikiran namja dihadapannya.

 

Kendati merespon kata-kata Sis Kae, dengan tangan yang bebas Baekhyun mengeluarkan ponselnya dari kantung jeans nya.

 

"Ini benar-benar aneh, Bagaimana bisa kita tidak bertukar nomor?" kedua bahu Baekhyun terangkat.

 

Sis Kae menggembungkan pipinya. Terlalu heboh untuk ukuran seseorang yang lupa satu tahap kebohongan. Apa ini adalah pemikiran Byun Baekhyun yang super jenius itu? Sungguh Sis Kae ingin menghilang saja hari ini.

 

"Jadi apa harus kau menarikku seperti itu Sunbae? apa yang ada di pikiran temanmu. Kita bukannya terlihat seperti pasangan tapi malah seperti...ah sudahlah"

 

"Yasudah berikan ponselmu"

 

Tangan Sis Kae membuka tas kecilnya dan meraih ponselnya, sedikit kesal Sis Kae harus menyentak saat memberikannya pada Baekhyun.

 

***

 

Rye Hyun sebenarnya bisa saja tertawa melihat tingkah Baekhyun yang sedang memamerkan hubungannya dengan Sis Kae. Hal itu terlihat jelas dari tawa Baekhyun dan juga arah pandangnya melihat Sis Kae dan Rye Hyun bergantian. Sedangkan Xiumin, namja itu memilih diam saja.

 

Saat ini mereka sedang duduk melingkar disebuah restoran jepang dekat bioskop. Mereka tidak berniat makan bersama, kalau saja Baekhyun tidak memaksa.

 

Begitu seorang pelayan datang membawa buku menu, Baekhyun langsung mengambil dan membukanya.

 

"Kau pesan apa Rye Hyun-ah?"
Baekhyun mendongak karena baru saja dia salah menyebut nama. Kenapa mulutnya harus sejujur itu. Rye Hyun hanya terkekeh.

 

Sis Kae hanya mendengus sebal.ia yang duduk disebelah kanan Baekhyun dan sebelah kiri Xiumin merasa terabaikan. Bagaimana bisa Baekhyun yang membawanya kemari malah memperdulikan orang lain. Demi EXO, Sis Kae ingin meneriaki Baekhyun saat ini juga.

 

"Maksudku...Aku hanya bertanya Rye Hyun mau pesan apa. Dan..." Baekhyun memalingkan wajahnya memandang Sis Kae yang terpaksa harus mengumbar senyum palsu.
"Kau mau makan apa Sis Kae-yah?"

 

"Samakan saja denganmu, Sunbae"
Jawab Sis Kae.

 

"Xiumin pesen apa?" Xiumin yang terlihat sedang melamun tersentak ditanya oleh Rye Hyun.

 

"Samakan saja denganmu" jawab Xiumin.

 

"Kenapa dialog kalian harus sama?" pertanyaan ini hanya bisa dilontarkan Baekhyun. Seperti biasa karena tidak penting juga mereka pantas mengabaikannya.

 

Baekhyun memberitahu pesanan apa yang dipesan pada seorang pelayan dan setelah kepergian pelayan, suasana kembali hening. Sungguh hal yang paling Baekhyun benci.

 

"Mari kita berfoto, kan jarang-jarang nih kita pergi sama-sama kaya gini" ajak Baekhyun menyalakan kamera diponselnya.

 

"Ayo lakukan Baekhyun" sahut Rye Hyun.

 

Xiumin dan Sis Kae saling pandang karena heran kelakuan Baekhyun ada yang menanggapi juga.

 

Xiumin mengulas senyumnya saat kamera ponsel yang dipegang Rye Hyun-sebenarnya mereka duduk melingkar tapi, bila dipegang Rye Hyun posisinya akan pas-menampilkan wajahnya.

 

Rye Hyun merapat kearah Baekhyun dan Xiumin maju kearah Sis Kae. Mereka mengambil tiga gambar sekaligus. Didalam foto itu baik Baekhyun maupun Xiumin sama-sama tersenyum. Meskipun malam ini Xiumin berpasangan dengan Rye Hyun, siapa mengira kalau ia duduk disamping Sis Kae nya.

 

"Ayo makan" seru Baekhyun saat makanan yang mereka pesan datang.

 

Saat beberapa suapan masuk kedalam mulut Baekhyun, Terbesit beberapa ide gila lain dari seorang Byun Baek Hyun ini. Ia mengambil sushi dengan sumpitnya dan mengudarakannya tepat didepan mulut Sis Kae. Gadis itu terkejut menerima perlakuan Baekhyun. Jangankan Sis Kae, Xiumin dan Rye Hyun saja sampai menghentikan kunyahannya.


Sis Kae membuka mulutnya dan mengunyah sushi tersebut.meskipun ia menyadari Xiumin sedang memperhatikannya.

"Yang ini enak Rye Hyun" Xiumin mengangkat sumpitnya didepan Rye Hyun. Seperti Baekhyun yang menyuapi Sis Kae, ia juga bisa melakukannya pada Rye Hyun.

Dengan senang hati Rye Hyun menerimanya. Tidak memperdulikan hati-hati yang meringis. Xiumin tersenyum dengan melirik kearah Baekhyun yang sudah mengeluarkan kedua tanduk dikepalanya. Diambilnya menu makanan lain oleh Baekhyun dengan sumpitnya dan menyuapi kembali Sis Kae yang mulutnya masih penuh.

Susah payah Sis Kae menelan makanan dimulutnya saat ini. Mau menolak juga bagaimana, Baekhyun sungguh tipe orang yang tidak bisa ditolak. Sis Kae menyesal menerima ajakan Baekhyun ini. Karena ternyata ini penyiksaan. Oh..eomma!

Xiumin merasa Baekhyun sedang menantangnya saat ini. Seperti yang dilakukan Baekhyun, Xiumin juga memberikan suapan keduanya untuk Rye Hyun.

"Coba yang ini Rye Hyun-ah"
Xiumin terlihat setengah memaksa membuat Rye Hyun tidak bisa menolaknya meskipun mulutnya penuh. Akhirnya dengan berat hati gadis itu membuka mulutnya dan menerima makanan dari Xiumin masuk begitu saja.

"Wah...Teriaki ini luar biasa Sis Kae-yah"

"Rye Hyun-ah, bukankah ini kesukaanmu. Buka mulutmu"

"Wow...kau sangat lapar rupanya ya...ini pasti enak Sis Kae"

"Rye Hyun-ah, sayuran bagus untuk rambutmu"

Mulut Rye Hyun penuh sekarang. Sis Kae bahkan secepat kilat mengunyah makanan dimulutnya.

"Sis Kae-yah...." Baekhyun memainkan sumpitnya didepan wajah Sis Kae, gadis itu menghela tubuhnya ingin menolak.

"Aku ke toilet dulu Xiumin"
Rye Hyun berjalan meninggalkan mereka karena mulutnya sudah tidak kuat lagi menerima sesuatu. Xiumin menghela napasnya. Apa yang baru saja ia lakukan membuat Rye Hyun tersiksa.

Sis Kae menerima suapan terakhir Baekhyun. Namja itu tersenyum penuh kemenangan karena Sis Kae tidak menolak suapannya. Sis Kae meneguk minumannya untuk melonggarkan kerongkongannya.

Semua makanan sudah tidak tersisa lagi. Sebagian ada diperut Sis Kae, seperempat masuk keperut Rye Hyun dan sisanya mungkin masuk ke kloset-Rye Hyun pasti sedang muntah disana.

"Aku saja yang membayar. Kalian tunggu disini. Sis Kae-yah, aku kesana sebentar, ne?"

Sis Kae menunduk menghindari tatapan Xiumin disampingnya. Ia menyelipkan rambutnya kebelakang telinga--berapa banyak Sis Kae makan?--gerah membayangkan semuanya. Dengan perutnya yang sudah kenyang, Sis Kae sangat menahan diri untuk tidak muntah seperti Rye Hyun.

"Kau cantik"

Sis Kae mengangkat kepalanya. Didapatinya Xiumin tengah tersenyum memperhatikan dirinya.

"Kau cantik sekali hari ini"

Kenapa malam ini begitu menyiksa,tadi perutnya yang diuji dan sekarang jantungnya.
Bahkan sudah bisa dipastikan pipi Sis Kae pasti semerah kepiting rebus.

"Malam ini akan sangat berarti Sis Kae-yah. Gimana ya...hmm...aku jadi sedikit sensi sama Baekhyun" ujar Xiumin.

"Aku tidak bermaksud menjadi penghalang ditengah-tengah kalian, Umin. Mian...",Diajak kesini saja Sis Kae sudah merasa bersalah.

"Karena dia sudah membuat gadis cantik dihadapanku ini kekenyangan" Xiumin mengangkat kedua alisnya.
"Hahaha.....bukankah kau begitu kenyang. Kenapa kau tidak menolaknya Sis Kae-yah?" kekeh Xiumin.

"Tidak mungkin, Umin. Dia begitu berkuasa disini"

"Dia hanya ingin membuat Rye Hyun cemburu. Dia tidak akan membuatmu tersakiti. Baekhyun..orang yang baik"

"Ara"

Rye Hyun kembali kekursinya dengan wajah yang lebih baik menurutnya. Xiumin tidak menanyakan apapun, ia merasa tidak enak membuat gadis itu muntah.

"Baekhyun mana?" tanya Rye Hyun.

"Aku tidak kemana-mana Rye Hyun-ah" Baekhyun kembali ketempatnya.

"Sudah jam delapan. Kita harus pulang Rye Hyun-ah" kata Xiumin bangkit berdiri.

Rye Hyun mengangguk dan ikut berdiri. Ia meraih tas tangannya menarik kursi kebelakang dan berdiri disamping Xiumin.

Sebelum pergi Xiumin berpamitan pada Baekhyun dan sis Kae.
"Kami pulang duluan. Hati-hati pulangnya Byun"
Xiumin seperti tidak rela melepas tatapannya pada Sis Kae. Sedangkan gadis itu hanya diam tidak menanggapi siapapun. Melihat tangan Xiumin dan Rye Hyun saling bertautan saja membuat hatinya sedikit mencuat. Cukup tau saja jika dirinya hanya sekedar drama yang mempertanyakan ending.

Baekhyun dan Sis Kae sama-sama menghela napas. Menghirupnya dan membuangnya bersamaan.duduk berdua meratapi nasib seperti ini sungguh sangat memprihatinkan.

"Kau suka drama, sunbae?" tanya Sis Kae asal, gadis itu hanya ingin berbicara saja. Meskipun tatapannya tidak mengarah kepada lawan bicaranya.

"Suka" sahut Baekhyun.

"Aku juga suka. Tapi itu dulu"
Sis Kae diam sejenak membayangkan perkataan Xiumin waktu pertama kali memintanya berperan. Sis Kae pikir itu hanya sementara, hingga sampai sekarang itu masih berlaku amatlah membuat hatinya tergores.

"Aku benci menanti endingnya. Akan seperti apa nanti si tokoh utama"

Baekhyun menoleh pada Sis Kae.mendengar ucapan gadis itu yang semakin aneh membuatnya mengangkat alis. Baekhyun sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan Sis Kae.

"Drama apa yang membuatmu sampai terbawa suasana begitu?"

Sis Kae menghela napas,Ia menyunggingkan senyum kesabarannya pada Baekhyun tapi sedikit menambah embel-embel cibiran halus pada Baekhyun.

"Yakh! Bukannya dia temanmu? tapi kenapa dia jalan dengan Sehunnie...oh..benar itu Sehunnie"

Sis Kae menoleh kearah telunjuk Baekhyun yang heboh melihat Han Mel dan Sehun. Sis Kae heran memangnya kenapa?

"Mereka pacaran. Memangnya kenapa?"

"Pacaran? bagaimana bisa? sejak kapan?"

"Molla aku tidak tahu sejak kapan. Memangnya kenapa?"

Baekhyun menatap Sis Kae dengan penuh emosi. Sis Kae tidak sekalipun berani berkedip saat ini.

"Sehunnie pacarnya Park Nopi, bagaimana bisa dia pacaran dengan temanmu?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc😉

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Jendral takut kucing
935      486     1     
Humor
Teman atau gebetan? Kamu pilih yang mana?. Itu hal yang harus aku pilih. Ditambah temenmu suka sama gebetanmu dan curhat ke kamu. Itu berat, lebih berat dari satu ton beras. Tapi itulah jendral, cowok yang selalu memimpin para prajurit untuk mendahulukan cinta mereka.
Flower With(out) Butterfly
441      305     2     
Romance
Kami adalah bunga, indah, memikat, namun tak dapat dimiliki, jika kau mencabut kami maka perlahan kami akan mati. Walau pada dasarnya suatu saat kami akan layu sendiri. Kisah kehidupan seorang gadis bernama Eun Ji, mengenal cinta, namun tak bisa memiliki. Kisah hidup seorang gisaeng yang harus memilih antara menjalani takdirnya atau memilih melawan takdir dan mengikuti kata hati
Emily
651      397     5     
Short Story
... aku mencintainya.
(Un)perfect Marriage
687      477     0     
Romance
Karina Tessa Ananda : Tak tau bagaimana, tiba-tiba aku merasakan cinta begitu dalam pada pria yang sama sekali tak menginginkanku. Aku tau, mungkin saja pernikahanku dan dia akan berakhir buruk. Tetapi--entah kenapa, aku selalu ingin memperjuangkan dan mempertahankannya. Semoga semua tak sia-sia, dan semoga waktu bisa membalik perasaannya kepadaku sehingga aku tak merasakan sakitnya berjuang da...
Pilihan Terbaik
4930      1490     9     
Romance
Kisah percintaan insan manusia yang terlihat saling mengasihi dan mencintai, saling membutuhkan satu sama lain, dan tak terpisahkan. Tapi tak ada yang pernah menyangka, bahwa di balik itu semua, ada hal yang yang tak terlihat dan tersembunyi selama ini.
Altitude : 2.958 AMSL
722      494     0     
Short Story
Seseorang pernah berkata padanya bahwa ketinggian adalah tempat terbaik untuk jatuh cinta. Namun, berhati-hatilah. Ketinggian juga suka bercanda.
My Rival Was Crazy
139      122     0     
Romance
Setelah terlahir kedunia ini, Syakia sudah memiliki musuh yang sangat sulit untuk dikalahkan. Musuh itu entah kenapa selalu mendapatkan nilai yang sangat bagus baik di bidang akademi, seni maupun olahraga, sehingga membuat Syakia bertanya-tanya apakah musuhnya itu seorang monster atau protagonist yang selalu beregresi seperti di novel-novel yang pernah dia baca?. Namun, seiring dengan berjalannya...
Time Travel : Majapahit Empire
53376      5566     10     
Fantasy
Sarah adalah siswa SMA di surabaya. Dia sangat membenci pelajaran sejarah. Setiap ada pelajaran sejarah, dia selalu pergi ke kantin. Suatu hari saat sekolahnya mengadakan studi wisata di Trowulan, sarah kembali ke zaman kerajaan Majapahit 700 tahun yang lalu. Sarah bertemu dengan dyah nertaja, adik dari raja muda Hayam wuruk
Pacarku Pergi ke Surga, Tapi Dia Lupa Membawa Buku Catatan Biru Tua Itu
1117      398     7     
Fantasy
Lily adalah siswa kelas 12 yang ambisius, seluruh hidupnya berputar pada orbit Adit, kekasih sekaligus bintang pemandunya. Bersama Adit, yang sudah diterima di Harvard, Lily merajut setiap kata dalam personal statement-nya, sebuah janji masa depan yang terukir di atas kertas. Namun, di penghujung Juli, takdir berkhianat. Sebuah kecelakaan tragis merenggut Adit, meninggalkan Lily dalam kehampaan y...
Sejauh Matahari
563      349     2     
Fan Fiction
Kesedihannya seperti tak pernah berujung. Setelah ayahnya meninggal dunia, teman dekatnya yang tiba-tiba menjauh, dan keinginan untuk masuk universitas impiannya tak kunjung terwujud. Akankah Rima menemukan kebahagiaannya setelah melalui proses hidup yang tak mudah ini? Happy Reading! :)