Pangeran pembawa senapan.
"Princess Ku..."
"Pangeran"
Pangeranpun berlari menghampiri si princess. Lalu pangeran memberikan sebelah tangannya kepada si princess.
"Will you dance with me?"
Si princess berbunga-bunga sekali. Ia pun segera menganggukkan kepalanya dan menggamit tangan pangeran.
"Tentu saja. Dengan senang hati Pangeran"
Si pangeran melingkarkan tangannya dipinggang princess sedangkan si princess mengalungkannya pada leher pangeran. Mereka bergerak seirama. Entah dari mana asal musik itu. Mengalun sangat romantis.
Door....!
Mereka berhenti menari. Wajah si pangeran pucat. Tangannya memegangi perutnya. Si princess kaget luar biasa melihat darah bercucuran disana.
Pangeran terkulai dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Pangeran....pangeran...hiks"
Tangis princess meledak.
"Saranghae...princess Han Mel" kata pangeran kemudian menutup mata.
"Jangan tinggalkan aku pangeran Sehun" teriak Princess.
Princess terus menggoyangkan tubuh pangeran. Berharap kehidupan datang kembali.
"Hahahah....Annyeong princess Han Mel" kata orang yang tiba-tiba saja datang dengan membawa senapan ditangannya.
Princess berdiri dan menatap intens orang tersebut.
"Siapa kau? kau jahat membuat pangeranku meninggal" tanya Princess.
"Aku adalah pangeranmu yang sesungguhnya. Pangeran Chanyeol. Jodohmu princess. Hahaha...." kata orang itu memekakkan telinga princess.
"Andwae....!!" teriak Princess.
Kring...kring...kring...
"ANDWAE !!!"
Gadis itu segera membuka matanya. Dimatikannya jam yang berbunyi disampingnya. Ia mengatur nafasnya yang berderu. Mimpi itu ternyata terlihat begitu nyata.
Ia pun kembali menenggelamkan wajahnya diatas bantal dengan bibir dimajukan karena kesal.
"Bahkan dimimpi pun harus ada dia" ujar Gadis itu menggaruki kepalanya yang tidak gatal.
"Ah...molla"
***
Kim Sis Kae POV
Ini masih libur hari kedua, kenapa aku harus bangun sepagi ini. Jika saja eomma tidak membangunkanku, aku akan bangun siang. Lagipula hari ini tidak ada acara. Tadinya aku ingin ke rumah sakit lagi karena hari ini Xiumin sudah dibolehkan pulang. Tapi disana ada teman-temannya, ada Chen sunbae, Baekhyun sunbae dan yang bikin aku sakit hati Rye Hyun sunbae.
"Ayo sayang mandi...eomma udah bikin sarapan kesukaan kamu" eomma datang membawa beberapa pakaian yang kotor dari kamarku lalu keluar lagi.
Drrt...drrt...
Ponselku bergetar, aku segera meraihnya. Ada sebuah pesan masuk.
From : Umin-ku
Kau tidak ingin datang menjemputku dari Rumah Sakit?
Itu pertanyaan? atau memang sindiran? mian Umin, aku malas memabalasnya. Lagipula hal yang jauh lebih penting adalah aku tidak ingin bersembunyi lagi. Sembunyi adalah sesuatu yang sangat aku benci mulai saat ini.
Aku melempar ponselku di atas tempat tidur. Kemudian aku beranjak ke kamar mandi.
Meskipun diluar sedikit bersalju, tapi air dingin dari shower tidak membuatku beku. Hatiku masih panas, sesuatu yang dingin bisa aku kalahkan.
***
"Muka kenapa sih ditekuk mulu" kata Lay oppa. Sejurus kemudian aku tersenyum. Aku mengambil tempat duduk di depan Lay Oppa. Disebelahku ada Appa dan disebelah Lay oppa ada eomma.
"Kenapa sayang? lagi ada masalah disekolah? atau masalah sama temen?" Tanya Appa sambil mengelus kepalaku.
Aku menggelengkan kepala. Masalahnya aku tidak mungkin bercerita aku marah karena benci bersembunyi. Lagian siapa juga yang membuat kesepakatan konyol seperti itu. Aku, Kim Sis Kae.
"Tidak ada Appa. Aku hanya sedih Lay Oppa harus ke Cina lagi" Aku menatap wajah Lay Oppa yang kemudian menghentikkan kunyahannya.
"Cup...cup...adikku sayang" Kata Lay Oppa.
Eomma dan Appa terkekeh. Aku merasa bersalah membohongi semuanya. Mian.
"Oh, iya. Xiumin gimana? Sudah boleh pulang belum?"
Aku berhenti menggerakkan sumpit. Pertanyaan sakral itu kenapa harus keluar juga. Aku tidak mau jawab. Aku tidak mau jawab. Aku tidak mau jawab.
"Sis Kae" sahut eomma.
"Ne eomma hari ini Umin pulang" kataku.
"Kau tidak menjemputnya?" Kata Lay Oppa.
Aku sibuk
Aku sibuk
Aku sibuk
Sibuk memilin hati.
Aku menggeleng kuat.
"Umin keluar dari rumah sakit pagi....sekali. Aku tidak bisa bangun sepagi itu"
"Oh..." Semua bersahutan.
Kenapa keluargaku jadi begitu kompak. Aku kembali memakan makananku. Sambil melihat jendela. Salju turun perlahan-lahan. Sangat indah sekali.
***
Author POV
Go Han Mel keluar dari kamarnya. Ia sudah melihat ada Sehun sedang menunggu dibawah dan berbincang dengan ibunya.
"Sehunnie..."
Sehun menoleh dan memandangi Go Han Mel dari atas kepala hingga kaki. Kedua mata Sehun tak bisa berkedip. Go Han Mel sangat cantik hari ini.
"Sudah sana berangkat. Mumpung lagi ada salju kan indah cuacanya" Kata eomma Han Mel.
Sehun dan Han Mel lantas saling berpandangan. Apakah suasana sekarang pas?
"Kami berangkat eomma" kata Han mel. Merekapun keluar dengan berjalan beriringan. Kemudian Sehun berlari membukakan pintu untuk Gadisnya. Jantung Go Han Mel berdegup tak karuan lagi.Sehun pandai membuatnya tersipu.
Go Han Mel segera masuk kedalam mobil dan disusul sehun.
Mobil Sehun melaju begitu santai.hari ini namja itu tak ingin membuat gadisnya terluka. Beberapa kali Sehun terlihat mencuri pandang ke arah Han mel.
"Kau belum sarapan kan? bagaimana kalau kita makan dulu" kata Sehun mengawali pembicaraan.
"Ne. Aku juga lapar" kata Han Mel.
"Kau cantik sekali hari ini Han Mel-ah" ujar Sehun.
"Oh ya?menurut mu begitu" kata Han Mel malu-malu. Perhatian Sehun teralihkan karena memandang Go Han Mel.
***
Ditengah turunnya salju yang sebagian membuat orang bahagia, sepertinya tidak bagi namja Tinggi yang sedari beberapa menit yang lalu masih berdiri didepan mobilnya. Ia merutuki ponselnya yang mati. Dalam situasi genting begini kenapa juga ponselnya harus mati.
Namja bernama Park Chanyeol itu memilih masuk kedalam mobilnya karena tak ingin berlama-lama terkena salju.
Tiba-tiba saat dirinya baru mengambil sikap duduk, tubuhnya terhuyung kedepan. Ternyata mobilnya tertabrak mobil lain. Ia pun segera keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"Mobilku..." erang Chanyeol
"Yakh! Keluar kau. Cepat ganti rugi"
Dari dalam mobil berwarna hitam yang menabrak mobil Chanyeol keluar seorang namja dan yeoja yang amat Chanyeol kenal.
"Kau...Yakh! Benar-benar pembawa sial" umpat Chanyeol.
"Mian Sunbae. Aku sungguh tak sengaja. Aku akan mengirim montir kesini. Kau tidak perlu khawatir" kata Sehun mencoba menenangkan Chanyeol.
Go Han Mel gerah ingin memaki Chanyeol. Seenaknya saja berkata. Meskipun ini salah Sehun yang tidak fokus menyetir, tapi setidaknya bicara yang sopan tanpa marah-marah. Toh juga Sehun akan ganti rugi.
Chanyeol mengerutkan keningnya. Ia punya ide yang brilian sekali. Untuk bisa pulang kerumah tanpa repot-repot. Mobilnya yang mogok bisa sekalian diberesi oleh Sehun dengan alasan rusak karena tertabrak.
"Kalian harus mengantarku pulang" celetuk Chanyeol membuat alis Go Han Mel terangkat.
"Lebay tau nggak. Memang kenapa dengan mobilnya? cuma tertabrak sedikit aja pengen numpang"
"Eh,Liat sana. Coba nyalhari inimesinnya. Ayo sana!" Chanyeol mengangkat dagunya memerintahkan Sehun untuk memeriksa mobilnya. Sehun pun menuruti perintah Chanyeol.
"Kalian berkencan?",
tanya Chanyeol pada Go Han Mel setelah Sehun berlalu.
Gadis itu enggan menjawab ia hanya memalingkan wajahnya.
Saat Sehun kembali Go Han Mel langsung menarik tangan Sehun.
"Eotteohge?" Gadis itu sungguh berharap bisa terus berdua.
Sehun menggelengkan kepalanya. Tapi, aneh juga karena ia merasa hanya mendorong sedikit mobil Chanyeol.
Dengan bangganya Chanyeol berkacak pinggang sambil mengangkat alisnya.
"Andwae ! Kau tunggu saja disini sampai montirnya datang" kata Han Mel.
"Baik. Aku akan lapor polisi" tantang Chanyeol.
"Polisi katamu?"
"Benar. Polisi. Wae? Kau takut"
"Takut. Tidak sama sekali"
"Oh..yah?"
"Silahkan saja. LA
aporkan kami pada polisi. Kau tidak tahu kan Sehun itu anaknya polisi"
Chanyeol terdiam tidak meneruskan perdebatannya dengan Go Han Mel.
Sehun mendekati Han Mel, lalu mengelus pundak gadis itu.
"Han Mel-ah. Biarkan saja Chanyeol sunbae kita antar pulang. Kau tahu kan jika Aboeji tahu aku bikin masalah. Ia tidak akan memaafkan aku"
Chanyeol menyeringai lebar. Kemenangan mutlak berada ditangan Chanyeol. Sementara Go Han Mel harus menelan semua amarahnya.
"Silahkan sunbae"
Sehun mengiringi langkah Chanyeol untuk masuk kedalam mobilnya.
"Yakh! Duduk dibelakang sana.itu tempatku" Teriakkan Go Han Mel tak dihiraukan oleh Chanyeol. Namja itu tak mau mengalah.
Sehun berlari kecil menghampiri Go Han Mel. Ia membukakan pintu mobil untuk gadisnya.
"Tidak apa ya Han Mel"
Jika saja bukan Sehun yang mengatakannya. Go Han Mel pasti sudah melemparnya jauh ke Afrika sana.
Dengan berat hati gadis itu duduk dibelakang sendirian. Sehun pun segera melajukan mobilnya mengikuti instruksi Chanyeol.
***
"Stop...stop.."
Sehun menghentikan mobilnya tiba-tiba karena Chanyeol berkata tiba-tiba juga. Sontak itu membuat Go Han Mel yang duduk dibelakang terhuyung kedepan.
"Ish..."Dengus gadis itu.
"Sekali lagi saya minta maaf Sunbae" Kata Sehun.
Tanpa embel-embel apapun Chanyeol langsung turun dari mobil dan pergi begitu saja.
Sehun menoleh kepada Go Han Mel.
"Han Mel-ah, Ayo pindah kedepan"
"Ne"
Gadis itu turun dan berpindah tempat disamping Sehun.
"Kita makan kan? dimana?" tanya Sehun.
"Hmm...aku lagi pengen makan masakan Jepang nih"
"Oke Sayang"
Deg!
Duh...Sehun bilang sayang, bikin jantung Go han Mel makin gencar aja. Gadis itu menatap Sehun yang kini sudah melajukan mobilnya.
"Sayang?" Ulang Go Han Mel.
Sehun tersenyum tanpa melihat Go Han Mel.
"Ne. Sayang.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Unch ππ So sweet bingitzz sih Sehun...