Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kamu&Dia
MENU
About Us  

Belaian angin lembut itu merayuku sesaat lalu pergi begitu saja. Mecampakkan aku dan gadis mungil bernama Raina di hadapanku. Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore dan warna Jingga juga sudah memenuhi langit tetapi gadis ini masih juga menangis.

   "Aku benci dia." Ucapnya yang kemudian kembali menangis dengan bahu bergetar.

   Aku segera merengkuh tubuh mungil itu ke dekapanku, mengelus pucuk kepalanya dengan lembut. "Aku yakin kau tak bisa membenci kekasihmu."Ucapku dengan senyuman kecil di wajahku.

   Raina itu gadis yang kuat, hanya saja ia sedikit emosional dalam hubungan dan sering kali tersakiti karena perasaan rapuhnya. Namun gadis itu hanya butuh sebuah pelukan dan semuanya akan baik-baik saja. Ia gadis yang sederhana.

   Aku menjauhkan tubuhnya dari tubuhku lalu menghapus jejak air mata di pipinya. " Kau pasti lelah menangis dengan mata sipitmu itu. Tunggu di sini, aku akan membelikanmu minum." Aku segera berlari ketika mendapat anggukan kecil gadis itu dan beruntungnya aku melihat mesin minuman yang tak jauh dari posisi Raina. Bahkan dari sinipun aku bisa melihat sosok mungil yang sedang menunduk tersebut.

   Baru aku ingin memasukkan beberapa lembar uang, seorang pemuda tegap menghampiri Raina dan terlihat berbincang dengan gadis tersebut. Itu kekasihnya.

   Terkadang aku bingung kenapa Raina mau menjalin hubungan dengan lelaki yang sering membuatnya menangis. Aku benar-benar tak mengerti bagaimana pikiran wanita berjalan.

   Tak lama kemudian ku lihat mereka berpelukan dan aku tersenyum lega. Semoga saja ini yang terakhir kalinya pemuda itu membuat Raina menangis.

   Ah... Tugasku hari ini mungkin sudah selesai. Raina pasti akan bahagia dengan kekasihnya di sampingnya.

   Tapi... Kenapa pipiku terasa lembab? 

   Ku lihat langit cerah tanpa awan kelabu disekitarnya jadi tak mungkin sekarang turun hujan.

   Namun saat aku bercermin di kaca mesin minuman aku menyadari bahwa lembabnya pipiku berasal dari air mataku yang entah kenapa keluar begitu saja.

   Aku menghapus air mataku dengan linglung. Ada apa denganku?

   Ku lihat lagi Raina yang berjalan menjauh dengan kekasihnya lalu ku rasakan sakit yang menjalar dari arah jantungku.

   Ah... Ini gawat. Aku terlalu mencintai Raina.

Tags: FFWC2 twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
One Day.
574      393     1     
Short Story
It's all about One Day.
Who Is My Husband?
15713      3198     6     
Romance
Mempunyai 4 kepribadian berbeda setelah kecelakaan?? Bagaimana jadinya tuh?! Namaku.....aku tidak yakin siapa diriku. Tapi, bisakah kamu menebak siapa suamiku dari ke empat sahabatku??
Past Infinity
257      221     0     
Romance
Ara membutuhkan uang, lebih tepatnya tiket ke Irak untuk menemui ibunya yang menjadi relawan di sana, maka ketika Om Muh berkata akan memenuhi semua logistik Ara untuk pergi ke Irak dengan syarat harus menjaga putra semata wayangnya Ara langsung menyetujui hal tersebut. Tanpa Ara ketahui putra om Muh, Dewa Syailendra, adalah lelaki dingin, pemarah, dan sinis yang sangat membenci keberadaan Ara. ...
Metamorfosis
3363      1268     3     
Romance
kehidupan Lala, remaja usia belasan monoton bagaikan air mengalir. Meskipun nampak membosankan Lala justru menikmatinya, perlahan berproses menjadi remaja ceria tanpa masalah berarti. Namun, kemunculan murid baru, cowok beken dengan segudang prestasi mengusik kehidupan damai Lala, menciptakan arus nan deras di sungai yang tenang. Kejadian-kejadian tak terduga menggoyahkan kehidupan Lala dan k...
Sanguine
6058      1919     2     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
Love Rain
22081      3451     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
If Is Not You
11589      2624     1     
Fan Fiction
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. *** "Apa mencintaiku sesulit itu, hmm?" tanyanya lagi, semakin pedih, kian memilukan hati. "Aku sudah mencintaimu," bisiknya ragu, "Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Ia menarik nafas panjang, "Kau tidak pernah tahu penderitaan ketika aku tak bisa melangkah maju, sementara perasaank...
Enigma
1813      997     3     
Inspirational
Katanya, usaha tak pernah mengkhianati hasil. Katanya, setiap keberhasilan pasti melewati proses panjang. Katanya, pencapaian itu tak ada yang instant. Katanya, kesuksesan itu tak tampak dalam sekejap mata. Semua hanya karena katanya. Kata dia, kata mereka. Sebab karena katanya juga, Albina tak percaya bahwa sesulit apa pun langkah yang ia tapaki, sesukar apa jalan yang ia lewati, seterjal apa...
LANGIT
29270      4767     13     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
Cadence's Arcana
6665      1791     3     
Inspirational
Cadence, seorang empath, tidak suka berhubungan dengan orang lain. Ketika dia kalah taruhan dari kakaknya, dia harus membantu Aria, cewek nomor satu paling dihindari di sekolah, menjalankan biro jasa konseling. Segalanya datar-datar saja seperti harapan Cadence, sampai suatu saat sebuah permintaan klien membawanya mengunjungi kenangan masa kecil yang telah dikuburnya dalam-dalam, memaksanya un...