Sejatinya, penyesalan seorang mantan itu bukanlah karena setelah putus si dia jadi lebih menarik. Melainkan karena saat masih bersama, kita tidak menyadari betapa manis senyumnya, betapa hangat pelukannya, dan betapa indah dirinya.
Itulah yang aku alami saat ini, tepatnya beberapa menit yang lalu saat dia berkata, “Aku mau kita putus.”
Dan aku hanya bisa terdiam, menatap lekat seorang gadis yang hanya bisa menundukkan kepalanya di depanku.
Aku, Luffy Wijaya, pengelola sebuah café yang biasanya bicara dengan lancar dan tegas di hadapan karyawanku, kini justru merasa seperti tak tahu cara berbicara. Mulutku hanya bungkam.
“Queen,” pada akhirnya hanya lirihan namanya yang keluar dari mulutku. Nama lengkapnya adalah Queen Nadhira.
“Aku udah gak tahan sama kamu, Fy. Kamu selalu sibuk sama bisnis kamu dan gak pernah ada waktu buat aku. Kita putus aja.” Lalu Queen langsung bangkit dan pergi begitu saja dari hadapanku.
Dan hubungan yang kita bangun 2 tahun ini… berakhir.
Awalnya, aku biasa saja. Sama sekali tak merasa hampa tanpa kehadirannya di sekitarku. Hingga saat hari-hari telah berganti menjadi minggu, dan berlalu menjadi bulan, saat itulah aku merasa ada setitik sepi di sudut hatiku. Perasaan tak tahu malu yang terus berkembang menguasai hatiku hingga membawa diriku kepadanya. Berulang kali.
Aku tahu, ini salah. Sangat salah disaat aku hanyalah seorang mantan kekasih tetapi masih mengikutinya diam-diam seperti ini. Terlebih dia sudah bersama yang lain. Tapi, terserah, aku tidak peduli itu dan tetap memandanginya dari kejauhan.
Bodoh.
Sebelumnya, dua tahun lamanya gadis itu bersama denganku. Menghabiskan banyak waktu dengan berkeliaran manja di sekitarku. Tapi, kenapa baru kini kusadari?
Gadis itu… memiliki mata yang indah, benar-benar indah saat dipadukan dengan wajah cerahnya yang tersenyum. Suara tawanya juga terdengar merdu walaupun gadis itu terlihat malu-malu. Kenapa baru kini kusadari?
Dan saat kulihat gadis itu memeluk kekasih barunya, hatiku berdenyut sakit, pelukan gadis itu pasti terasa hangat bukan? Bodohnya aku baru menyadari hal itu sekarang!
Bulan sudah berganti tahun. Disini aku masih merutuki betapa bodohnya diriku, juga masih menyesali diri karena sudah mengabaikan mantan kekasihku yang luar biasa cantik dalam balutan gaun pengantin putih itu.
THE END.