Loading...
Logo TinLit
Read Story - Penyesalan Seorang Mantan
MENU
About Us  

Sejatinya, penyesalan seorang mantan itu bukanlah karena setelah putus si dia jadi lebih menarik. Melainkan karena saat masih bersama, kita tidak menyadari betapa manis senyumnya, betapa hangat pelukannya, dan betapa indah dirinya.

Itulah yang aku alami saat ini, tepatnya beberapa menit yang lalu saat dia berkata, “Aku mau kita putus.”

Dan aku hanya bisa terdiam, menatap lekat seorang gadis yang hanya bisa menundukkan kepalanya di depanku.

Aku, Luffy Wijaya, pengelola sebuah café yang biasanya bicara dengan lancar dan tegas di hadapan karyawanku, kini justru merasa seperti tak tahu cara berbicara. Mulutku hanya bungkam.

“Queen,” pada akhirnya hanya lirihan namanya yang keluar dari mulutku. Nama lengkapnya adalah Queen Nadhira.

“Aku udah gak tahan sama kamu, Fy. Kamu selalu sibuk sama bisnis kamu dan gak pernah ada waktu buat aku. Kita putus aja.” Lalu Queen langsung bangkit dan pergi begitu saja dari hadapanku.

Dan hubungan yang kita bangun 2 tahun ini… berakhir.

Awalnya, aku biasa saja. Sama sekali tak merasa hampa tanpa kehadirannya di sekitarku. Hingga saat hari-hari telah berganti menjadi minggu, dan berlalu menjadi bulan, saat itulah aku merasa ada setitik sepi di sudut hatiku. Perasaan tak tahu malu yang terus berkembang menguasai hatiku hingga membawa diriku kepadanya. Berulang kali.

Aku tahu, ini salah. Sangat salah disaat aku hanyalah seorang mantan kekasih tetapi masih mengikutinya diam-diam seperti ini. Terlebih dia sudah bersama yang lain. Tapi, terserah, aku tidak peduli itu dan tetap memandanginya dari kejauhan.

Bodoh.

Sebelumnya, dua tahun lamanya gadis itu bersama denganku. Menghabiskan banyak waktu dengan berkeliaran manja di sekitarku. Tapi, kenapa baru kini kusadari?

Gadis itu… memiliki mata yang indah, benar-benar indah saat dipadukan dengan wajah cerahnya yang tersenyum. Suara tawanya juga terdengar merdu walaupun gadis itu terlihat malu-malu. Kenapa baru kini kusadari?

Dan saat kulihat gadis itu memeluk kekasih barunya, hatiku berdenyut sakit, pelukan gadis itu pasti terasa hangat bukan? Bodohnya aku baru menyadari hal itu sekarang!

Bulan sudah berganti tahun. Disini aku masih merutuki betapa bodohnya diriku, juga masih menyesali diri karena sudah mengabaikan mantan kekasihku yang luar biasa cantik dalam balutan gaun pengantin putih itu.

THE END.

Tags: Ffwc2

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
300 Ribu
534      350     0     
Short Story
Yoga bimbang. Dengan uang 300 ribu dari ibu kosnya, jaminannya ia harus mencoblos pasangan capres nomor 3 itu, maka ia bisa mentraktir kekasihnya. Politikus adalah pembohong. Tetapi, apakah Yoga akan tahan godaan dari uang itu?
Perihal Hati
557      329     2     
Romance
Hati manusia siapa yang tahu, hati manusia siapa yang tak mau dijaga. Namun hati siapa juga yang mau tersakiti. Ini semua hanya permainan hati.
F E A R
293      233     1     
Short Story
Satu semester telah berhasil aku dan Al lewati. Semuanya berjalan lancar dan baik-baik saja. Sampai pada hari ulang tahunku, dan hari dimana Al memberikan keputusan untuk kembali berjuang meraih impiannya. Andai kupon permintaan yang ia beri dapat mencegah kepindahannya..
Kata Tanpa Nyawa
301      247     0     
Short Story
Cahaya bulan yang pecah berserak telah dikumpulkan, menjadi letera yang memperjelas dosa di bawah cahaya : Kamu orang yang salah, tapi jatuh cinta padamu adalah hal yang benar.
Definisi Kebohongan
694      427     4     
Short Story
Apa kalian tau pemicu paling fatal yang mengakibatkan kehancuran terbesar dalam suatu hubungan?
Hujan Terakhir Bersamamu
349      264     1     
Short Story
"Kamu tak punya alasan untuk tidak menyukai hujan," katamu waktu itu. Namun sekarang aku punya banyak alasan untuk membencinya.
Bersyukurlah
462      325     1     
Short Story
"Bersyukurlah, karena Tuhan pasti akan mengirimkan orang-orang yang tulus mengasihimu."
ANSWER
747      471     6     
Short Story
Ketika rasa itu tak lagi ada....
Secangkir Kopi dan Sajak Hujan
1912      1176     6     
Short Story
"Secangkir kopi dan gerimis merayakan kesepian. Berembunlah kaca jendela, kulihat kita bertahan di dingin air mata yang sama."
Candamu Sakitku
572      332     2     
Short Story
Meski bercanda, mengejek, mencela, itu bagian dari hari-hariku bersama Mas Alif, hatiku berkata lain. Setiap candanya membuat aku tersipu dan berbunga. Namun, begitu cepat pula berubah menjadi sakit dan luka.