Loading...
Logo TinLit
Read Story - Definisi Kebohongan
MENU
About Us  

Sering berpapasan dengan sepasang kekasih yang tengah bergandengan tangan mesra memenuhi trotoar jalan pada malam minggu? Atau, pernah mengamati padatnya cafe bernuansa romantis yang berisi pasangan-pasangan remaja mabuk asmara? Pasti mereka tampak bahagia dari luar, bukan?

Tapi, pernah sadar nggak jika kebahagiaan yang terpancar itu memiliki suasana yang berbeda dengan isi hati masing-masing? Tanpa orang awam sadari, kebiasaan mengumbar kemesraan justru merupakan tameng awal untuk menutupi kebohongan yang tersembunyi dalam hati.

Nggak percaya, kan? Tapi, yakinlah bila dunia terkadang memang senaif itu.

Coba kemari dan duduk sebentar denganku, beri aku sedikit waktu bercerita soal perjalanan cinta dalam duniaku. Dunia yang setidaknya akan membuatmu memahami kaitan tipis antara kebohongan dengan kebiasaan.

Dulu, awal perjalanan cintaku juga mulus serta menyenangkan seperti pasangan pada umumnya. Suka duka selalu kita lalui bersama. Orang yang melihat kami sudah pasti akan merasa iri. Ibarat amplop dengan perangko, aku bahkan tak pernah melalui satu hari tanpa bertatap muka dengan pujaan hati.

Lalu, sampailah pada masa ketika aku mengetahui perselingkuhan kekasihku untuk pertama kalinya. Tapi, entah mengapa saat itu aku luluh hanya dengan rangkaian kata, "maafkan, aku berjanji takkan mengulanginya."

Semudah itu? Haha, iya! 

Aku membiarkannya, dengan gampang memaafkan usai ia menunjukan senyuman -entah tulus atau palsu- serta tak lupa mengucap janji manis bila takkan lagi berhubungan dengan sosok lain di luar sana.

Namun, semakin lama aku mulai bisa merasakan, senyuman yang kekasihku berikan pada setiap pertemuan kita rasanya hanya keceriaan semu yang sengaja ia ciptakan.

Dia bersandiwara dengan apik, bersikap biasa di hadapan banyak orang seolah semua baik-baik saja. Memainkan topeng kebohongannya dengan sempurna hingga membuatku sempat terlena.

Kala musim hujan pertengahan Desember, aku mulai menyadari ada curiga yang tumbuh mengganjal dalam hati. Rasanya, tawanya sedikit demi sedikit sirna dan dunianya bukan lagi terfokus untukku. Seakan ada tembok pembatas tinggi, aku bahkan mulai kesulitan untuk sekedar menggenggam tangannya. 

Kebiasaan kami kemudian juga ikut berubah. Dia tak lagi datang tepat waktu, tak lagi mengajakku jalan-jalan berujung bercengkerama sembari minum teh, bahkan enggan menghabiskan sabtu malam berdua untuk sekedar berbincang di bawah naungan langit kelabu.

Lambat laun kebenaran muncul ke permukaan dan aku memergoki kekasihku berduaan dengan sosok lain. Padahal sebelumnya, ia beralasan padaku bila sedang sibuk dengan pekerjaan.

Waktu itu tanpa rasa malu, aku sontak brutal memaki keduanya tanpa peduli dengan alasan asal muasal kebersamaan mereka.

Tapi, sesaat setelahnya aku memahami bila itu sepenuhnya bukan kesalahan mereka. Tak bisa dipungkiri, sebenarnya aku turut berperan serta sejak awal karena membiarkan bibit kebohongan berkembang begitu saja.

Aku ingat, dulu malah tertawa ketika kekasihku bercerita bila setiap malam ia kembali diganggu oleh sosok masalalunya. Tanpa menaruh waspada, aku lantas membiarkannya. Sampai pada puncaknya, saat dia berkeluh kesah akan kepenatan hidupnya dan aku kesulitan mengatasi, aku lantas mengijinkannya menenangkan diri dengan caranya. Berharap hal itu bisa membuatnya senang sembari meyakinkan diri bila keputusanku takkan menggoyahkan iman bersama komitmennya.

Bodoh,  satu kata yang kini terus terlontar dalam hati kecilku.

Membuatku tersadar bila kebohongan bukanlah sepenuhnya niat dari dasar hati, namun, ada campur tangan dari kebiasaan yang tak selalu menyediakan penawar dari efek kecanduannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
Nightmare
622      448     1     
Short Story
Ketika mimpi buruk datang mengusik, ia dihadapkan pada kenyataan tentang roh halus yang mengahantui. Sebuah 'dreamcatcher' sebagai penangkal hantu dan mimpi buruk diberikan. Tanpa ia tahu risiko sebenarnya. Pic Source : -kpop.asiachan.com/Ash3070 -pexels.com/pixabay Edited by : Picsart Cerita ini dibuat untuk mengikuti thwc18
Something's Gone
572      321     1     
Short Story
Jika buat kebanyakan orang Desember itu merupakan bulan yang penuh keceriaan, bagi ku Desember merupakan bulan yang kelabu
Sadness in the rain
469      307     3     
Short Story
Mengiklaskan orang yang telah pergi bukan hal yang mudah.
Penenun Nasib
1002      599     14     
Short Story
Hari kasih saya tak terbatas untuk sepasang kekasih. Hari kasih sayang berhak termiliki siapapun yang mengagungkan cinta. Kupersembahkan kisah ini untukmu, wahai pemintal mimpiku ... (True Story)
SIREN [ RE ]
665      378     5     
Short Story
nyanyian nya mampu meluluhkan hati. namanya dan suara merdunya mengingatkanku pada salah satu makhluk mitologi.
The Last Station
423      282     0     
Short Story
Yah, pulang. Meski aku bukan pelabuhan ataupun rumah. Setidaknya aku adalah stasiun terakhir yang membawamu pulang.
Menunggumu
485      315     4     
Short Story
Jika menunggumu adalah cara untuk membuatmu kembali bersamaku, aku akan menunggumu. Untuk waktu yang lama pun aku tak peduli, aku akan menunggumu...
Bukan Romeo Dan Juliet
441      328     2     
Short Story
Kita bukan Romeo dan Juliet yang rela mati hanya demi cinta. sebab hidup dan mati itu kehendak Allaah.
Bukan Untukku
372      264     2     
Short Story
Tak selamanya orang yang kita cintai adalah takdir.
Coklat untuk Amel
264      224     1     
Short Story
Amel sedang uring-uringan karena sang kekasih tidak ada kabar. HIngga sebuah surat datang dan membuat mereka bertemu