Loading...
Logo TinLit
Read Story - Akhirnya Aku Datang
MENU
About Us  

Entah harus sedih ataukah bahagia ketika mendengar berita ini. Tapi, dengan berita sakitnya Aldrian yang aku dapat dari sahabatnya, ini menjadi ketiga kalinya aku menyusuri lorong ini. Lorong rumah sakit yang bukan hanya mencekam, tetapi menjadi saksi bahwa aku pernah tersedu tak tertahankan menangisi orang-orang yang aku cintai. 

Ya, lorong ini menuju ruang ICU. Ruang dimana Ibuku terbaring lemah menatapku untuk yang terakhir kalinya, dan ruang ini juga yang memisahkan aku dengan sahabatku Egra untuk selama-lamanya. Dan sekarang, aku harus melalui lorong ini lagi untuk bertemu Aldrian. 

"Alisha? Ya ampun, kamu kenapa? Ayo, aku bantu kamu jalan. Atau, kamu mau duduk dulu di sini?"

"Gak apa-apa, Fer. Antar aku ke ruang ICU saja. Sebelum semuanya terlambat."

Ferdin adalah sahabat Aldrian yang mempertemukan aku denganya. Suaranya yang keras dan lantang pernah membuat kami kaget. 

"ALLLL, Jangan dulu di gasssss?"

"Kenapa?" Aku dan Aldrian berbarengan menoleh dan menjawab.

"Lho, panggilan kamu 'Al'? 

"Iya. Kamu juga? 

"Iya. Emang nama kamu Alisha, ya?

"Ya, nggak nama cewek juga, kali.​​​​ Nama aku Aldrian."

Huft, waktu sepertinya berjalan dengan cepat. Rasanya baru kemarin aku diajari Aldrian belajar motor boat. Dia, satu-satunya staf hotel yang mau dibonceng sama cewek. Yang lain lebih banyak gengsinya. Risih, kata mereka. 

"Kamu kok main ini? Biasanya cewek cuma berenang atau main-main ombak di pantai."

"Ya, ingin coba saja."

"Gak takut kulitmu jadi hitam? Satu jam lama, lho. Biasanya yang main hanya 15 menit."

"Gak, lah. Biar saja. Aku ingin keliling lautan"

"Hah! Sepertinya tidak boleh, hanya bisa sampai batas pelampung itu saja."

Hmm .. Andai saja aku dulu mengikuti kata-kata Aldrian. Sepertinya dia tidak akan dipecat oleh bosnya. Setelah aku puas putar-putar lautan, lalu motor boat aku arahkan menuju pantai. Dan, banyak staf hotel termasuk Ayahku sudah menunggu kami di pinggir pantai. 

Dan sekarang, di ruangan ini, Aldrian sudah tidak sadarkan diri selama satu minggu.

"Al, ini aku, Alisha. Maaf aku sudah lama tidak memberimu kabar."

Entah apa lagi yang bisa aku ucapkan. Melihat kondisi badannya saja sudah membuatku sesak napas. Apakah aku harus mengucapkan bahwa aku mencintainya. Setelah persahabatan yang terjalin bertahun-tahun bisa hancur dengan kata-kata yang keluar dari egoku sendiri. 

Setelah Aldrian dipecat, aku sering main ke rumahnya. Anaknya lucu, ramah, dan membuatku nyaman. Sebenarnya bisa saja dulu aku nyatakan cinta kepadanya. Tapi, tidak ada satu tatapan pun darinya yang meyakinkanku bahwa dia juga suka kepadaku atau tidak ada satu sikap darinya yang membuat feeling aku semakin yakin bahwa dia yang akan mengisi hatiku. 

"Al, I love you."

Jantungku berdebar kencang. Akhirnya kata-kata itu keluar juga dari mulutku. Bukan untuk kata-kata terakhir karena sakitnya yang semakin parah. Hanya saja, mungkin ini saatnya aku ungkapkan. Setidaknya, walaupun Aldrian sembuh dan malah menjauhi aku, toh sekarang aku memang sudah jauh. Dia di Jakarta dan aku di Singapura.

"Aku sayang kamu,  Al. Cepat sembuh, ya."

Aku tidak tahu apakah Aldrian mendengarku atau tidak. Yah, setidaknya sekarang aku sudah tenang. Akhirnya aku sudah ungkapkan isi hatiku yang sudah lama aku pendam. Dan, akupun tersenyum lega sambil menyeka air mata yang membasahi pipinya. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 1 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Di Tengah Hujan
569      345     4     
Short Story
Kisah lama itu masih terukir di pikiranku. Dia hadir di tengah kegalauanku, kemudian kembali menghilang. Apa maksudnya? Tidak perlu datang jika hanya untuk pergi, aku benci rasa ini ternyata menyiksaku. Tolonglah, enyah saja dariku.
Kisah-Kisah Misteri Para Pemancing
1636      769     1     
Mystery
Jika kau pikir memancing adalah hal yang menyenangkan, sebaiknya berpikirlah lagi. Terkadang tidak semua tentang memancing bagus. Terkadang kau akan bergelut dengan dunia mistis yang bisa saja menghilangkan nyawa ketika memancing! Buku ini adalah banyak kisah-kisah misteri yang dialami para pemancing. Hanya demi kesenangan, jangan pikir tidak ada taruhannya. Satu hal yang pasti. When you fish...
Perayaan Patah Hati
507      346     2     
Short Story
Satu, dua, hingga 730. Aku terus menghitung hari yang terlewati setelah kaupatahkan hati. Di bawah langit sore ini, bibirku memulas senyuman. Bukankah luka yang menemani manusia mendewasa?
Milikku
394      267     2     
Short Story
Menceritakannya mudah, Kamu mengkhianati, aku tersakiti, kamu menyesal dan ingin kembali. Mudah, tapi tidak dengan perasaan setiap kali kau ada. Hati ini bimbang, dan sulit bagiku untuk menahannya agar tidak tumbang. ~ *'Soy' dalam bahasa Spanyol memiliki arti yang sama dengan kata 'My'.
Mungkin
601      347     5     
Romance
Mungkin dia datang.. Atau mungkin dia hanya menghampiri, Hampir datang. -Karena terkadang kenyataan tak seindah mimpi-
Fallen
350      248     0     
Short Story
Ternyata, dirimu itu diperlukan. Dirindukan. Disayangi.
Sebuah Jawaban
404      293     2     
Short Story
Aku hanya seorang gadis yang terjebak dalam sebuah luka yang kuciptakan sendiri. Sayangnya perasaan ini terlalu menyenangkan sekaligus menyesakkan. "Jika kau hanya main-main, sebaiknya sudahi saja." Aku perlu jawaban untuk semua perlakuannya padaku.
Secret Love Song
369      262     1     
Short Story
Cinta tidak untuk dijalani dengan cara saling menyakiti. Tetapi yang lazim terjadi, ia tumbuh melalui sesuatu yang terkadang sulit dipahami oleh hati. Seperti yang kami alami.
Emily
648      394     5     
Short Story
... aku mencintainya.
Little Riding Hood Alternative Universe
424      287     1     
Short Story
Little Riding Hood yang harus dihadapkan pada sebuah perintah. Ia tak mampu berkutik untuk melawan karena ia hanya anak pungut, namun perintah yang sederhana itu adalah sebuah ketakutan yang tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Pic Source : -pexels.com/@stacey-resimont-183655 -rs9seoul Edited with : -Picsart Cerita ini diikutsertakan untuk mengikuti thwc18