"Dok, bagaimana kondisi istri saya. Ini sudah lebih dari sebulan istri saya belum sadar juga dari komanya"
"Itulah yang saya bingung Pak Woojin, kalau dari kondisi badannya Ibu Lulu semua sudah stabil dan normal, tidak ada masalah sama sekali, seharusnya sudah bangun", ujar dokter menjelaskan kepada Woojin
" Apa yang harus saya lakukan dok untuk kesembuhan istri saya? Saya bayar berapapun untuk kesadaran dan kesembuhan istri saya dok"
"Saya mengerti bagaimana perasaan Anda Pak Woojin, tapi sekarang kita hanya bisa berdoa dan menunggu untuk kesadaran dari istri Anda"
"Sayang,bangunlah... Mau sampai kapan kamu tidur terus, apa kamu tidak kangen sama aku dan Hoho anak kita, aku selalu mencintaimu istriku. Bagiku kamu istri terhebat dan wanita yang aku cintai. Maafkan aku yang mengambil keputusan perceraian. Aku sangat menyesal. Bangunlah sayang, aku mohon", ujar Woojin sambil mencium bibir istrinya
Sudah seminggu aku berada di Korea dan bolak balik dari apartemennya Lala ke rumah sakit dimana Woojin dirawat, tetapi belum ada perubahan yang signifikan, walaupun kemarin jarinya Woojin mulai bergerak tetapi Woojin belum sadar dari komanya. Dokter bilang ini suatu kemajuan, tidak lama lagi Woojin akan sadar dari komanya.
Semenjak Lala sibuk dengan kuliah dan kerja part timenya membuat aku full mengurus Woojin. Aku selalu setia menunggu Woojin dari luar ruangan ICU. Waktuku dihabiskan di rumah sakit. Pagi-pagi sekali aku sudah di rumah sakit dan pulang ke apartemen Lala biasanya malam. Biasanya aku bawa bekal ke rumah sakit dan kadang makan di kantin rumah sakit. Itulah yang aku lakukan tiap hari. Setiap hari aku juga tidak lupa memberi kabar dengan Lucas, bagaimanapun Lucas harus tau kegiatan yang aku lakukan di Korea, walaupun tentunya aku berbohong sama Lucas.
Untungnya Lucas tidak curiga sedikitpun, dia percaya seratus persen dengan semua yang aku lakukan di Korea. Jujur sebenarnya hati kecilku merasa tidak enak berbohong terus sama Lucas apalagi kini Lucas sudah menjadi tunanganku, tetapi kalau aku bicara jujur yang ada Lucas akan marah, sakit hati dan pasti akan menyusul ke Korea. Sifat Lucas di masa depan dan sekarang sudah jauh berbeda dan berubah banyak. Itulah yang membuatku tidak tega menyakiti dirinya. Seperti hari ini saat aku menelponnya dia bilang padaku kalau uangku sudah habis jangan langsung minta sama orang tuaku tetapi mintanya sama dia, karena sekarang aku sudah menjadi tanggung jawabnya.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan berarti saatnya aku harus balik ke apartemennya Lala. Sesampainya di apartemennya Lala ternyata masih sepi, berarti Lala belum balik dari kerja part timenya. Berhubung perutku sudah sangat lapar, aku memutuskan melihat isi kulkas untuk membuat beberapa menu masakan yang nantinya buat aku dan Lala makan malam. Aku membuat masakan Indonesia yang sangat sederhana. Dulu saat masih bersama Woojin aku paling senang memasak dan Woojin selalu memuji masakanku. Walapun di awal-awal pernikahan kami masakan yang aku buat selalu gagal tetapi Woojin tetap memakannya sampai habis.
"Hai Lu, udah nyampe aja", ujar Lala
" Gimana hari ini La? Rame pengunjung nggak? "
" Nggak usah ditanya Lu, sampai badan rasanya mau patah. Kamu masak apa Lu, kok wangi banget "
" Aku masak soto ayam, perkedel dan sambal. Yuk kita makan bareng La"
" Weiz, soto ayam, itu makanan favorit aku, ya udah aku mandi dulu ya. Kamu sudah mandi belum Lu? "
" Belum, hehehehehe. Habis kamu, aku mandi deh. Tadi aku langsung masak soalnya perut sudah lapar "
" Kalau gitu kamu makan duluan aja Lu, daripada sudah kelaparan "
" Nggaklah, kita makan bareng aja La "
" Oke, kalau gitu, aku mandi dulu deh "
Tidak berapa lama aku dan Lala sudah berada di meja makan. Tampak Lala makan begitu lahapnya. Aku senang melihat Lala makan begitu lahapnya, dengan begitu kelihatan kalau Lala menyukai masakanku.
" Lu, sumpah masakan kamu enak banget ", ujar Lala memuji masakanku
" Aku senang La kalau kamu suka masakan buatanku "
" Aku nggak sangka kamu pintar masak di umur yang masih muda gini "
" Hahaha, pasti kamu ngiranya aku tipe anak manja yang nggak bisa apa-apa ya "
" Ih, bukan gitu Lu, tapi jujur aku kagum sama kamu Lu, mulai detik ini aku dengan suka rela memberikan Woojin untukmu "
" Hahahaha, apa-apaan sih La, emang Woojin barang "
" Aku serius Lu "
" Soal itu nanti kita bahas lagi "
" Berhubung kamu sudah capek masak sekarang tugas aku yang mencuci piringnya ya "
" Oke deh La, aku mau ke kamar mandi buat sikat gigi habis itu aku mau tidur "
" Iya Lu, kamu tidur duluan aja, aku masih mau nonton tv "
" Iya La "
Akhirnya aku menuju ke kamar mandi untuk sikat gigi, habis itu aku menjatuhkan badanku di kasur dan tanpa kusadari mata ini sudah terlelap.