Read More >>"> Power Of Destiny (Chapter Dua Puluh Empat) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Power Of Destiny
MENU
About Us  

Beres nonton kami tidak jadi dinner karena mami menyuruh kami untuk kembali ke rumah, karena ada tamu yang katanya temanku dari Korea datang ke rumah. Siapa kira-kira yang datang ke rumah. Apakah itu Woojin,aku rasa tidak mungkin karena Woojin tidak tau alamat rumah aku di Indonesia.

Akhirnya aku sampai juga di rumah, karena sudah malam Lucas hanya mengantarku saja, tidak ikut masuk ke dalam lagi selain itu besok pagi Lucas juga ada meeting yang harus dia ikutin. Sampai ke dalam rumah betapa terkejutnya aku kalau tamu yang datang adalah Lala.

"Lala",  ujarku dengan nada kaget

"Hai Lu", jawabnya santai sambil tersenyum

"Kamu kok bisa ada disini La? Dan kamu kok bisa tau alamat rumah aku"

"Maaf sebelumnya Lu kalau aku lancang ke rumah kamu,aku cari tau ke sana kemari untuk mengetahui alamat rumah kamu ini, ohya boleh aku ngobrol berdua aja denganmu"

"Boleh La,kita ngobrol di kamarku aja ya", ujarku sambil mengajaknya ke kamar

"Oke Lu"

"Sekarang tinggal kita berdua,kamu mau ngobrol apa La?"

"Lu,aku harap setelah mendengar ceritaku kamu harus kuat ya dan sebelumnya aku minta maaf selama ini tidak tau perasaan kamu dengan Woojin begitupula sebaliknya perasaan Woojin denganmu", ujar Lala dan itu membuatku terkejut

"Kamu tau darimana kalau aku suka sama Woojin,tapi tenang aja La aku sudah melupakan Woojin kok,jadi kamu bisa tenang sekarang, justru aku yang harusnya minta maaf kalau mengganggu hubunganmu dengan Woojin"

"Lu, Woojin itu sangat mencintai kamu dan aku harap kamu tidak akan melepaskan Woojin karena hanya kamu yang dia butuhkan saat ini dan hanya kamu yang dapat menolong Woojin saat ini"

"Menolong? Emang Woojin kenapa La?"

"Lu, maafin aku ya,Woojin begini gara-gara nolongin aku, ini semua salahku, ini semua karena keegoisanku yang ingin memiliki Woojin", ujar Lala sambil menangis

"Jangan nangis La,aku tidak menyalahkan kamu kok,seperti yang aku bilang disini aku yang salah. Woojin dan kamu khan sudah berpacaran lama dan tiba-tiba aku yang masuk diantara kalian dan aku yang mengganggu hubungan kalian berdua. Disini akulah yang egois La. Harusnya aku lebih sadar dari awal kalau Woojin sudah ada yang memiliki yaitu kamu La. Ohya kamu kesini Woojin tau nggak? Woojin gimana kabarnya?"

"Lu, Woojin sekarang sedang koma di rumah sakit", ujar Lala dan itu membuatku terkejut dan rasanya mau pingsan. Bagaimana mungkin Woojin bisa tiba-tiba koma. Padahal terakhir ketemu sebelum aku meninggalkan Korea Woojin masih dalam keadaan baik-baik saja dan kini aku harus mendengar dari Lala kalau Woojin sedang koma. Kenapa ketika aku balik ke masa lalu justru membuat semuanya menjadi rumit. Apakah semua ini adalah hukuman dari Tuhan terhadap semua dosa dan kesalahanku di masa depan.

"Woojin koma? Kok bisa La? Apa yang terjadi dengan Woojin? Sudah berapa lama Woojin koma La?", tanyaku dengan suara pelan, karena jujur kini badanku lemas tidak berdaya mendengar perkataan Lala bahwa Woojin suamiku di masa depan sedang koma di rumah sakit

"Tenang Lu. Woojin koma semua gara-gara aku. Lu, kamu tau khan kalau ibuku masuk rumah sakit. Aku tau kalau kamu ke rumah Woojin waktu itu, Yerin menceritakan semuanya padaku kalau kamu waktu itu datang dan mencari Woojin. Aku heran ada urusan apa ke rumah Woojin. Saking penasarannya aku tanya ke Woojin ada hubungan apa kamu dengannya. Sebagai perempuan aku curiga Lu pasti ada apa-apa antara kamu dan Woojin. Dan dengan jujur nya Woojin mengakui kalau kamu dan dia pacaran dan kalian backstreet, Woojin jujur padaku kalau dia sangat mencintai kamu Lu dan begitupula sebaliknya kalau kamu juga sangat mencintai dia. Betapa hancur perasaanku saat itu Lu dan aku langsung lari dan tanpa kusadari ada mobil yang melaju kencang, seharusnya aku yang mengalami kecelakaan saat itu Lu, tetapi justru Woojin yang mengalaminya karena dia menolongku. Aku penyebab Woojin koma Lu. Maafkan aku Lu", sahutnya masih menangis sambil memegang tanganku

"Apakah tidak ada cara agar Woojin kembali sadar La? Apa kata dokter La? "

"Dokter bilang Woojin bisa sadar kalau ada sosok yang sangat dia cintai berada di dekat dia, misalkan dengan mengajak dia ngobrol "

"Apa kamu sudah melakukan itu La? Siapa tau dengan kamu ajak ngobrol Woojin maka dia cepat sadar"

"Lu, tadi aku khan sudah cerita panjang lebar kalau Woojin hanya mencintai kamu Lu, hanya kamu yang dapat membuat Woojin sadar Lu. Aku mohon Lu, kamu ikut aku ke Korea. Tolong bantu aku agar Woojin sadar dari komanya",ujar Lala masih memegang tanganku. Jujur aku ingin rasanya langsung terbang ke Korea, tetapi aku sadar kalau kini aku sudah bertunangan dengan Lucas dan alasan apa yang harus aku katakan sama Lucas dan tentu saja mami kepergianku ke Korea

"Maafkan aku La, aku tidak bisa bantu kamu",sahutku

" Kenapa Lu? Apa kamu sudah tidak mencintai Woojin? Apa kamu tidak ingin Woojin sadar?", tanya Lala padaku

"La, aku sudah bertunangan dengan Lucas. Terakhir aku meninggalkan Korea, aku berjanji dalam hati kalau aku melepaskan Woojin untuk bersamamu La"

"Secepat itu kamu bertunangan Lu, aku kaget kalau kamu sudah bertunangan Lu"

"Sebenarnya dari kecil aku sudah dijodohkan dengan Lucas La dan dari awal aku memang tidak mencintai Lucas tetapi kini aku berusaha mencintai dia La"

"Lu, sekarang jawab dengan jujur, tatap mata aku Lu, apakah kamu sudah tidak mencintai Woojin? Jawab yang jujur Lu"

"Iya La, aku sudah tidak mencintai Woojin", jawabku berbohong padahal dalam hati kecilku kalau aku masih sangat mencintai Woojin, tetapi aku rasa ini yang terbaik

" Kamu bohong Lu! Aku tau kalau kamu masih sangat mencintai Woojin. Kamu berbohong padaku karena kamu masih merasa tidak enak sama aku khan Lu"

"Dengar ya La, kalaupun misalkan aku jujur masih mencintai Woojin, aku tetap tidak bisa ke Korea La, alasan apa yang harus aku bilang sama Lucas dan mami"

"Aku yang akan bantu kamu Lu, aku yang akan berbohong sama Lucas dan mami kamu. Pokoknya kamu harus ikut aku ke Korea. Hanya kamu yang bisa membuat Woojin sadar Lu"

"La, kamu segitunya mau bantu aku?"

"Iya Lu, aku akan bantu, karena aku tau semua ini adalah kesalahan dan keegoisanku Lu", ujarnya. Entah mengapa aku melihat ketulusan di mata Lala

" Makasih ya La, kamu mau bantu aku"

"Justru aku yang makasih ke kamu Lu, karena mau ikut ke Korea bersamaku. Mau membantuku untuk membuat Woojin sadar dari komanya"

"Iya La, aku harap Woojin cepat sadar setelah kedatanganku"

"Aku yakin Woojin bakal cepat sadar Lu, karena aku tau hanya kamu yang tepat berada di sampingnya"

"Iya La, aku harap juga demikian", ujarku

"Ya Tuhan,tolong sembuhkan suami Hamba,karena tanpanya Hamba tidak bisa hidup,Hamba sangat mencintai suami Hamba,Tuhan. Buatlah suami Hamba sadar dari komanya", ujarku dalam hati berdoa

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
You Are The Reason
2017      805     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Truth Or Dare
7871      1424     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
Black Roses
28498      4130     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
Ketika Sang Mentari Terbenam di Penghujung Samudera
148      125     2     
Short Story
Tentang hubungan seorang ayah dan putranya yang telah lama terpisah jauh
Temu Yang Di Tunggu (up)
16488      3115     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Perfect Love INTROVERT
9500      1744     2     
Fan Fiction
Surat untuk Tahun 2001
3160      1742     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Redup.
435      264     0     
Romance
Lewat setiap canda yang kita tertawakan dan seulas senyum yang kerap dijadikan pahatan. Ada sebuah cerita yang saya pikir perlu kamu dengarkan. Karena barangkali saja, sebuah kehilangan cukup untuk membuat kita sadar untuk tidak menyia-nyiakan si kesayangan.
Secret Elegi
3879      1107     1     
Fan Fiction
Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun kesepakatan diantar dua keluarga membuat keduanya mau tidak mau harus menjalaninya. Aiden berpikir mungkin perjodohan ini merupakan kesempatan kedua baginya untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Menggunakan identitasnya sebagai tunangan untuk memperbaiki kembali hubungan mereka yang sempat hancur. Tapi Eun Ji bukanlah gadis 5 tahun yang l...
Gomawo
2272      894     10     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.