Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bye, World
MENU
About Us  

17 Maret 2347
Pulau Weda, Maluku Utara.

"Selamat datang, Sir." Neo menyambut dua orang yang baru saja datang, Maxime dan Luz, "Terima kasih tidak mengganggu kami bulan kemarin, nah, karena kalian pasti sudah menyiapkan pasukan untuk menangkap kami lagi, langsung saja, tidak perlu berbasa-basi lagi. Sir Luz, tidakkah kau ingin memberitahu pada dunia? Tentang hubunganmu dengan aku, dan juga dengan Nicola? Selagi ada reporter dari banyak stasiun televisi?"

"Ah, tertebak, ya. Baiklah, keluarlah kalian semua." Maxime berkata, disambung oleh Luz, "Tidak perlu. Mereka akan tahu sendirinya nanti, ketika kalian sudah tertangkap untuk ke-dua kalinya."

"Sayangnya, itu tidak akan terjadi, Sir. Tidakkah kau paham? Waktu itu, kamu sengaja merusak nama kami. Kami sengaja tertangkap, hanya untuk melihat ke-aslian dokumen itu, ya, ternyata asli, dan sudah kami musnahkan. Jadi, dokumen yang kalian temui sekarang itu, hanyalah sebuah kesalahan, hanya sebuah dokumen palsu yang kami buat semirip mungkin. Ya, aku tidak tahu kalian membuka atau tidak lagi dokumen itu, yang pasti, isinya sudah berbeda. Setelahnya, ternyata sesuatu terjadi tidak sesuai dengan rencana, membuat eksekusi rencana kami berikutnya tertunda." Neo menjeda ucapannya, membiarkan Maxime berekspresi, "Sekarang, apa maumu?"

"Mauku? Tentu saja, menjelaskan kepada dunia, semuanya. Ya, mengenai semuanya. Kalian paham, Sir?" Neo berkata santai, membuat Luz yang mengerti langsung berlari ke arah Neo, hendak meraih tombol di belakang leher Neo, tetapi dengan cepat dihalangi oleh Ver, "Berhenti, Sir."

Ver memelintir tangan kanan Luz, membuat lelaki berambut cokelat itu meringis pelan setelah melepaskan dirinya dari Ver yang menyunggingkan senyum di wajahnya, "Itu untuk leherku waktu itu, Sir."

"Kau, kemari," Neo memanggil, meminta salah satu reporter yang ada di dekatnya datang kepada gadis itu, dengan gugup, reporter perempuan itu berlari kecil menuju Neo, "A-ada apa?"

"Apa siaranmu live ke seluruh dunia? Juga menyiarkan apa yang aku lakukan sekarang?" Neo bertanya pada reporter itu, yang segera diberi anggukan takut, segera, Neo berkata, "Berikan kepadaku, aku akan menyampaikan sesuatu."

Neo mengambil mikrofon yang disodorkan oleh reporter itu dengan cepat, ia menoleh sebentar ke arah teman-temannya yang memberi jempol, "Baiklah, di sini Neo. Salah satu dari Zo'r. Dijamin kalian mengetahuinya. Oke, aku hanya ingin memberikan kalian fakta-fakta menarik. Ingin tahu?"

Neo menjeda ucapannya dengan sengaja, membiarkan salah satu kru reporter itu berteriak, "Jumlah penonton siaran kita bertambah pesat!"

"Ah, tampaknya kalian sangat antusias, terima kasih. Pertama-tama, aku akan mulai dari fakta yang paling umum, tetapi masih saja disangkal oleh sebagian orang." Neo berkata dengan ekspresi wajah malas yang tidak peduli, lalu kembali berkata, dengan nada tajam, "Sir Maxime dan Sir Luz memang saudara kandung, mereka punya nama khusus keluarga diakhir nama mereka. Netunum. Mungkin, ada dari kalian yang bertanya dari mana aku tahu, maka aku akan menjawab, itu karena ... nama itu ... juga berada diakhir namaku."

Kru dari reporter itu kembali berteriak, memberitahu lonjakan penonton siaran mereka semakin banyak dari seluruh dunia, membuat Neo mengembangkan senyum mengerikan di wajahnya, "Maxime Delafose Netunum, Luz Lussier Netunum, dan aku sendiri, Fetaneo Chandelle Netunum. Satu keluarga. Tidakkah kalian percaya itu? Oh, tetapi kenyataannya, Fetaneo Chandelle sudah mati sejak dulu dibunuh oleh seseorang yang kalian agungi, yang ada kini hanyalah Neo. Bukan manusia tentunya, apakah manusia bisa melakukan ini?"

Neo berhenti sejenak, untuk menunjukkan lubang di telapak tangannya yang tidak terlalu besar yang membuka dan menutup, lalu melanjutkan ucapannya setelah menurunkan tangannya, "Aku ini ... cyborg, ah, tidak, teman-temanku manusia, kok. Oke, secara tidak sadar aku sudah memberitahu dua fakta, ya, tidak apa. Mari lanjut ke fakta selanjutnya, ada yang bilang, kami membunuh target secara asal. Hei, tentu saja tidak, tujuh target utama kami selain Nicola Lissauer: Shin In-sik, Anelise Huitfeldt, Avel Arakelov, Mitsuda Lemasa, Julius Fiag, Diana Capecchi, dan Cruzita Escalera. Mereka tidak kami bunuh secara asal, para pejabat itu, sangat pintar bermain peran, kalian tahu? Mereka mafia. Mafia besar, yang menjual kami ke Nicola Lissauer semasa kecil. Tidak, bukan hanya dendam, kok. Aku tahu, kalian yang tahu pasti menutupi ini: mereka, menjual anak-anak kecil yang terlantar dengan bayaran besar secara ilegal. Ilegal. Bukankah, orang seperti mereka harus dimusnahkan? Hukuman tidak akan membuat mereka kapok."

"Lanjut, untuk sembilan puluh target kami lainnya, ah, kalian tidak tahu, bukan? Mereka terdiri dari para koruptor kelas kakap, mafia besar, penipu ulung, dan banyak lainnya. Perlu diketahui, kami tidak membunuh sembarang orang, mereka yang melakukan sesuatu yang tidak bisa ditoleransi lagi adalah target kami. Sampai sekarang paham? Kuanggap iya, tetapi ada pengganggu, aku akan lanjut nanti, aku akan mengurus lalat kecil ini dulu." Neo berkata sambil menahan lengan Luz yang mengarah padanya dari belakang sambil berkata sinis, "Tidak sopan menyerang dari belakang, Sir."

Neo memelintir ke-dua tangan Luz ke belakang, lalu menahannya dengan tubuhnya, membuat Luz terpaksa terduduk di tanah itu, lalu Neo memberi isyarat kepada reporter yang tadi ia pinjam miknya untuk kembali meminjam benda yang sama, sambil menahan Luz yang memberontak, dia kembali berkata di depan dunia, "Selanjutnya, mungkin ini fakta terakhir? Aku tidak tahu, aku hanya mendadak lupa dengan apa yang ingin kuberitahu, yang pasti. Selamat tinggal, dunia. Ini akhir dari semua peran kami. Untuk kalian, siapapun, yang berada di pulau yang sama, dalam jangkauan lima meter dari kami, dimohon untuk mundur, minimal jaraknya sekitar sepuluh meter. Terima kasih. Kalian tahu apa yang akan kami lakukan. Au revoir. Merci ... pour tout."

Neo mengembalikan mik itu kepada reporter dan krunya yang mulai menjauhi Neo dan Luz, sambil berjalan, Neo menyeret Luz tanpa ampun dibantu oleh Xi yang tiba-tiba muncul, sedangkan yang lainnya, mereka menyeret Maxime, mereka bergerak menuju satu titik, yang di tengah, setelahnya, Foss berkata, "Kalian akan menjadi korban ke-99 dan ke-100 kami. Apa kalian bersedia?"

Maxime dan Luz masih saja memberontak, tetapi Zo'r mengepung mereka, tidak membiarkan mereka sama sekali, membuat Maxime hanya bisa berteriak-teriak sedangkan Luz yang terdiam, "Hei! Apa yang akan kalian lakukan?!"

"Hitungan mundur dimulai dalam 10 detik," Neo berkata santai, membuat yang lainnya tersenyum, "Katakan selamat tinggal pada dunia."

"10." Neo berkata, memulai hitungan mundur, membuat Maxime semakin memberontak, "9."

"8."

"7."

"6."

"5."

"4."

"3."

"2."

"1." Neo berkata, membuat Maxime dan Luz menahan napas gusar, pada detik selanjutnya, Neo kembali berkata, membuat ledakan dalam jangka lima meter meledak, menewaskan mereka semua, di sana. "0. Kuharap kita bisa bertemu lagi di kehidupan selanjutnya, Zo'r."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • felitas3

    @aisalsa09 yes, reinkarnasi. Btw makasii

    Comment on chapter 00| Epilog
  • aisalsa09

    Ini mereka di kmpus reinkarnasi gitu?
    Wkwk, fantasinya matapp uiii

    Comment on chapter 00| Epilog
Similar Tags
Nyanyian Laut Biru
2228      821     9     
Fantasy
Sulit dipercaya, dongeng masa kecil dan mitos dimasyarakat semua menjadi kenyataan dihadapannya. Lonato ingin mengingkarinya tapi ia jelas melihatnya. Ya… mahluk itu, mahluk laut yang terlihat berbeda wujudnya, tidak sama dengan yang ia dengar selama ini. Mahluk yang hampir membunuh harapannya untuk hidup namun hanya ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan mahluk penghuni laut. Pertentangan ...
Pertualangan Titin dan Opa
3498      1339     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
OF THE STRANGE
1097      597     2     
Science Fiction
ALSO IN WATTPAD @ROSEGOLDFAE with better graphics & aesthetics! Comment if you want this story in Indonesian New York, 1956 A series of mysterious disappearance baffled the nation. From politicians to socialites, all disappeared and came back in three days with no recollection of what happened during their time away. Though, they all swore something attacked them. Something invisible...
The Maiden from Doomsday
10679      2385     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
The Cherlones Mysteries (sudah terbit)
20407      2280     13     
Mystery
Chester Lombardo dan Cheryl Craft tidak pernah menyangka kalau pembunuhan trilyuner Brandon Cherlone akan mengubah hidup mereka untuk selamanya. Selain bertemu dengan tiga sosok keluarga Cherlone yaitu Don, Sarron, dan Farah, mereka juga ikut menyingkap berbagai misteri dahsyat di dalam keluarga tersebut, selama 12 jam. Cerita ini menjadi pembuka kisah perdana dari Duo Future Detective Series ya...
LINN
13530      2036     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Gloomy
600      395     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
Forlorn
836      510     3     
Short Story
Ever wonder how life would be for the only living man on Earth?
Teman Khayalan
1685      731     4     
Science Fiction
Tak ada yang salah dengan takdir dan waktu, namun seringkali manusia tidak menerima. Meski telah paham akan konsekuensinya, Ferd tetap bersikukuh menelusuri jalan untuk bernostalgia dengan cara yang tidak biasa. Kemudian, bahagiakah dia nantinya?
Ballistical World
9941      1949     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.