Seorang pemuda terdiam menatap gadis di depanya.
"Maaf!" ucap Gadis tersebut, sambil berjalan menjauh meninggalkan Pemuda itu dengan sebuah luka yang tidak mengeluarkan darah, namun sebuah tangisan.
"Sudah selesai, apa semuanya berakhir di sini?" Tanya Pemuda itu, tanpa sadar air mata jatuh begitu saja.
Di kejauhan, Gadis tersebut berdiri di balik sebuah pohon mengintip ke arah Pemuda itu, Gadis itu menutup mulut dengan tangan kanannya menahan isakan tangis yang bisa meledak kapan saja, karena melihat seseorang yang begitu ia sayangi menangis.
Keputusan yang menyakitkan, dua hati dengan cinta pada satu sama lainnya, namun dalam sebuah hubungan yang seharusnya tidak mereka jalani.
2210**
Meskipun kini jalan kita berbeda, hati kita tetaplah sama, duniamu berbeda dengan ku, dalam perjalanan singkat ini, tangan kita telah berpadu.
Aku bisa hidup dengan cinta mu, jika kamu tak bisa menjadi milik ku, aku bisa hidup di dalam detak jantung mu.
Ketika cinta ada di antara kita, mengapa masih ada perpisahan?
Aku tidak bisa menyentuh mu, dan bahkan tidak bisa berpaling dari mu, aku di suatu tempat dalam diri mu, masih tampaknya bahwa aku tidak ada di sana.
o...kekasih kenangan mu menyiksa ku, mengantarkan buliran air mata pada mata ku, tanpa mu hatiku gelisah, tanpa mu hidup ku seperti jantung yang tak berdetak, bagaimana kita jelaskan kepada dunia tentang cinta kita?.
Marilah kita berjuang untuk cinta kita, ya tuhan rahasia apa yang menyelimuti kisah kami?.
Kami hanya saling jatuh cinta, dan kini semua warna telah pudar dari kehidupan kami, dunia telah menang, dan cinta kita tenggelam.
Tak pernah ku bayangkan kita akan berpisah, semuanya telah berakhir, namun aku tak bisa berpisah dengan mu, tidak dengan cara seperti ini.
Pemuda itu berhenti menulis, melipat kertas tersebut lalu memasukannya ke dalam sebuah kotak, dan menyimpan kotak itu di bawah tempat tidurnya.
Di sisi lain, seorang pemuda yang lebih muda satu tahun dari pemuda terdiam buku di tangannya.
"Hei!" tegur seorang Gadis yang baru saja sampai, Pemuda tersebut melirik Sang Gadis lalu menyerahkan buku yang sejak tadi ia pegang.
"Buku apa ini?" Tanya Sang Gadis, sambil meneliti sampul buku tersebut kemudian menatap Pemuda itu.
"Kamu akan mengerti setelah membacanya" ucap Pemuda itu lalu beranjak dari posisinya untuk pergi.
"Tunggu kamu siapa?" Tanya Sang Gadis, Pemuda itu berhenti tanpa berbalik lalu berkata, "Siapa aku mungkin kamu tidak akan mengingatnya, walaupun aku member tahu siapa aku sebenarnya, tapi aku akan selalu mengingat mu, walaupun hati ini tersakiti, karena hanya bisa mencintai dalam diam, seperti sunyinya pegunungan!" lalu melangkah menjauh membuat Sang Gadis di penuhi berbagai pertanyaan.
Aku bisa melihat mu, tapi tak bisa menggapai mu
Aku bisa berada di dekat mu, namun tak bisa bersama mu
Beginningnya udh bikin penasaran nih, sukses selalu 😊 Jika berkenan mampir dan like story aku ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575.. Terima kasih :)
Comment on chapter Prologue