Read More >>"> NIKAH MUDA (CHAPTER 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - NIKAH MUDA
MENU
About Us  

"jaga bicara kamu ya terhadap orang yang lebih tua" dia mau mencoba memakai kata-kata laknat itu. Tapi sorry aja, gak mempan ya sama gue.

"udah ya, maafkan adik saya karna nabrak kamu walaupun adik saya yang jatuh, sekarang kamu minta maaf sama dia krna udah kamu tabrak " kata koko mencoba mengakhiri debat sengit kami. Idih klo gue mah gak sudi lahir bathin klo disuruh minta maaf duluan, mau ditaruh mana muka gue yang cantik ini.

"loh ko kok aku yang harus minta maaf, kan aku yang jatoh aku yang malu" kataku masih tak mau mengalah.

"yaudahlah dek, mau gimana lagi klo gak gini gak akan selesai-selesai masalahnya" aku yang mendengar ucapan koko langsung pergi untuk memesan makanan saja.

"yaudah ya mas, sekali lagi saya minta maaf karna mengganggu waktu mas, dan maaf atas nama adik saya"

"iya gapapa, saya juga minta maaf, pasti tadi badan adik mas sakit dan maaf karna telah membuat keributan dan malu adik mas"

"iya sama-sama saya pergi dulu adik saya kelihatannya sudah ngambek tingkat dewa"

"oh iyh silahkan, saya juga masih ada urusan"

Setelah itu koko menyusul aku dimeja yang telah aku pesan, dan dia memulai pembicaraan.

*Velix POV*

"dek, lo pesen apa aja buat makan siang kali ini"

Dia tidak menjawab, hanya diam sambil memainkan ponselnya padahal tidak ada pesan masuk.

"dek, lo marah ya"

"koko itu, aku emang salah udah tabrak dia tapikan aku yang jatoh ko, harusnya dia kan bantuin kek atau ngalah gitu, tapi dia malah debat kan aku jadi kesel ko, laki-laki tapi gak mau ngalah"

"yaudah ya, mendingan kita makan aja, kamu emangnya pesen apa aja? "

"aku pesen ayam geprek dua, nasi 2, es jeruk 2, iga bakar penyet 1 dan sop buah 1"

"waduh itu lo mau makan semua emangnya? "

"ya kan kita berdua ko, pasti nanti koko yang bakal abisin, "

"kenapa bisa bilang kek gitu"

"ya karna makanannya enak, sambelnya nagih jadi koko pasti bakal suka dan mau lagi"

Pelayanpun datang dengan membawakan pesanan kami.

"yaudah yuk makan, udah laper nih"

#Author POV#

Mereka pun makan dengan lahap, apalagi sang koko, dia malah minta tambah nasi karna gak sanggup habisin klo gak pakek nasi dan es jeruk karna pedesnya yang kebangetan. Akhirnya acara makan siang kami kali ini dihiasi dengan peluh dan keringat yang bercucuran akibat makan makanan pedas.
Setelah selesai membayar makan, kami memutuskan untuk pulang saja, karna udah gak sanggup jalan karna sangat kekenyangan.

"kita pulang aja ya, gue udah gak sanggup banget buat jalannya", kata koko sambil mengusap perutnya yang kotak-kotak tapi makannya banyak seperti karet itu. " janji deh besok atau lusa pulang sekolah gue ajak jalan-jalan lagi"

"iya ko, aku juga kenyang banget, gak sanggup jalan juga",  "klo untuk jalan-jalan lagi kita pikirin nanti dirumah aja ya, gue udah gak kuat banget"

Akhirnya kami sampai di parkiran motor, dan kokopun langsung mengambil motornya itu. Setelah itu kami pulang, diperjalanan kami hanya diam dalam pikiran masing-masing karna koko melajukan motornya pada kecepatan normal jadi aku tak terlalu ketakutan dan tak terlalu erat memeluk pinggang koko.

Skip dirumah

Setelah sampai aku langsung membaringkan tubuhku diatas sofa empuk di ruang keluarga, koko pun datang setelah memarkirkan motor sport nya dan menyusul untuk tiduran di sofa. Setelahnya kami terlelap bersama karna kekenyangan tadi.

Skip beberapa jam....

Telepon rumah di atas nakas disamping sofa tempat kami tidur berbunyi nyaring menandakan jika ada telepon masuk, kami yang sedang tertidurpun terlonjak kaget karnanya, setelahnya aku menyuruh koko saja untuk menerima telp itu.

"duh ngagetin aja" jawab kami yang kaget dengan suara parau khas orang baru bangun tidur.

"siapa sih?, koko aja yang terima" jawabku sambil mengusap mata ngantukku ini.

"iya, siapa sih?", kata koko sambil mengambil telp disampingnya. "ayah!, tumben?"

"gak tau?,jawab aja"

Koko langsung menyapa terlebih dulu.
"halo, assalamualaikum yah, ada apa?"

"waalaikumsalam ko, kalian lagi ada dimana? "

"dirumah yah, ini aja baru bangun tidur"

"yaudah, ayah cuma mau ngabarin klo ayah dan ibun gak bisa pulang kerumah hari ini , karna ada masalah diperusahaan kita yang ada di Malang, kamu jagain adek kamu itu ya, paling satu minggu lagi ayah sama ibun bakal pulang klo masalahnya cepet selesai"

"oh iyh yah hati-hati disana, aku disini bakal jagain adek kok, jadi ayah gak usah kuatir ok"

"iya ko, makasih ya, udah dulu ya ayah mau lanjutin liat berkas-berkas kantor, udah sana lanjutin tidurnya"

"udah gak bisa tidur yah, "

"yaudah lanjut makan aja sana deh apa ngapain gitu"

"iya yah, assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Nah kira-kira seperti itulah isi percakapan antara ayah dan kokoku.

"ko, gimana ayah ngomong apa aja"

"oh ayah bilang klo dia sama ibun gak bisa balik kerumah hari ini "

"loh kenapa?"

"katanya perusahaan yang di Malang ada masalah"

"oh gitu, terus mereka mau pulang kapan ko?"

"kemungkinan satu minggu lagi, itu aja klo masalahnya cepet selesai" yang hanya aku angguki saja.

"eh, gue laper deh ko"

"gue juga govlok"

"padahal lo tadi kan udah makan nasi 2 piring, ayam sama iga plus 2 gelas es jeruk kok masih laper aja, pake ngatain gue govlok lagi dasar koko vangsat lu"

"kualat lo ngatain gue vangsat, hehehh iya juga ya gue udah makan segitu banyaknya tapi sekarang udah laper lagi, emang sekarang jam berapa sih?" kata koko sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal itu.

"tunggu gue liat dulu di hp gue, wah ternyata udah jam 23 : 43 WIB, udah malem banget berarti" jawab gue sambil memencet tombol power di hp dan melihat jam berapa sekarang.

"wah, lama banget dong berarti kita tidurnya, gila kebo banget sumpah"

"iya, trus kita mau makan apa nih ko, kayaknya dilaci dapur mie instannya udah abis deh"

"yaudah ayo kita jalan-jalan lagi aja, cari tenda makan pinggir jalan klo gak ada yaudah terpaksa ke minimarket kita beli bahan mentah atau mie instan dan buat sendiri di rumah", "cepet sana cuci muka bantal lu dulu dan ganti baju dan jangan lupa pake jaket" kata koko menginterupsiku

"siap komandan velix!" kataku sambil memberi tanda hormat dan langsung berlari menaiki tangga rumahku menuju kamar kesayanganku yang sudah aku tinggalkan hampir seharian penuh. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • rara_el_hasan

    Asyik ceritanya.. cuma tanda bacanya ya sayong diperhatikan. biar mkin asyik lagi nanti bacanya

    Comment on chapter CHAPTER 1
Similar Tags
My Silence
646      435     2     
Inspirational
Seseorang pergi bukan hanya karena kalah ataupun bersalah, tapi karena dia tahu bahwa sudah tidak ada hal berharga yang harus dipertahankan disana.”
Behind The Scene
1116      450     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
Pahitnya Beda Faith
412      289     1     
Short Story
Aku belum pernah jatuh cinta. Lalu, aku berdo\'a. Kemudian do\'aku dijawab. Namun, kami beda keyakinan. Apa yang harus aku lakukan?
Hear Me
460      328     0     
Short Story
Kata orang, menjadi anak tunggal dan hidup berkecukupan itu membahagiakan. Terlebih kedua orangtua sangat perhatian, kebahagiaan itu pasti akan terasa berkali lipat. Dan aku yang hidup dengan latar belakang seperti itu seharusnya merasa bahagia bukan?
Gagal Menikah
4013      1323     4     
Fan Fiction
Cerita ini hanya fiktif dan karanganku semata. Apabila terdapat kesamaan nama, karakter dan kejadian, semua itu hanya kebetulan belaka. Gagal Menikah. Dari judulnya udah ketahuan kan ya?! Hehehe, cerita ini mengkisahkan tentang seorang gadis yang selalu gagal menikah. Tentang seorang gadis yang telah mencoba beberapa kali, namun masih tetap gagal. Sudut pandang yang aku pakai dalam cerita ini ...
Thantophobia
1104      632     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Baniis
598      361     1     
Short Story
Baniis memiliki misi sebelum kepergian nya... salah satunya yaitu menggangu ayah nya yang sudah 8 meninggalkan nya di rumah nenek nya. (Maaf jika ada kesamaan nama atau pun tempat)
Detik Kesunyian
372      272     3     
Short Story
Tuhan memiliki beribu cara untuk menyadarkan kita. Entah itu dengan cara halus, kasar, bahkan menampar. Tapi peringatan itu yang terbaik, daripada Tuhan mengingatkanmu dengan cara penyesalan.
DUA PULUH MENIT TERAKHIR
363      258     0     
Short Story
Setiap waktu sangat berarti. Selagi ada, jangan terlambat untuk mengatakan yang sesungguhnya. Karena kita tak tahu kapan waktu akan merenggutnya.
NADA DAN NYAWA
12361      2444     2     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...