CV
Alhamdulillah,,
Cuaca malam itu cerah.
Dewi rembulan tampak di angkasa.
Bintang – bintang pun bekerlap – kerlip, manja.
Rista merasa lega.
Dirinya senang langit malam cerah.
Cewek itu bisa fokus untuk memaksimalkan tariannya.
Sungguh luar biasa.
Itu adalah geladi terbaik bagi mereka.
Gerakan tari sesuai dengan irama, Juga gemulai tari mereka dapat.
Siska tampak senang.
Juga Rista terlihat sangat puas dengan penampilannya.
Mereka menjadi percaya diri untuk tampil esok hari. Memberikan yang terbaik untuk para penonton pentas seni.
Alhasil, malam itu mereka bertiga bisa tidur dengan nyenyak.
Siska yang biasanya gelisah, menjadi tenang melelapkan kesadaran.
CVI
Esok harinya,
Sungguh luar biasa energi pada hari itu.
Tampak greget dan berkobar – kobar. Seolah – olah seluruh kebaikan dunia ada di dalam diri.
Pikiran jernih. Juga batin terasa tenang.
Bidadari – bidadari seksi itu siap menghibur penonton dengan keseksian dan sensualitas mereka.
“Semangat ya, Nov,, Tunjukkan gregetmu,, Bikin semua orang terpukau sama kamu,”
“Iya, mas Reno,, Makasih ya,, Aku seneng mas Reno nyemangatin aku kayak gini,”
“Hahaha,, Iya,, Pokoknya kamu harus tampilkan yang terbaik,, Ok,”
“Siap,, Hahaha,, Insya allah aku akan tampil maksimal, mas,”
“Ok,, Good luck ya,”
“Iya, makasih ya, mas,”
Novi kembali memasukkan hp nya ke dalam tas.
Dirinya tampak sangat senang.
Cewek itu begitu yakin jika Reno sudah bisa menerimanya dengan baik.
Rasa cinta itu pun semakin membuncah di dalam hati.
Melihat temannya tampak kurang on fire. “Kenapa, Sis?”
“Huuhh,, mama ku nggak bisa dihubungi,, Kayaknya mama nggak lihat show ku lagi,”
“Mosok?, Aku yakin mama mu lihat show mu ini kok, Sis,”
“Emang kamu pernah ketemu langsung sama mama aku,? Ngkhayal aja kamu itu,” Mengembalikan hp ke dalam tas.
“Hahaha,, Apa kamu nggak tahu,? Kalo mama kamu udah lihat kamu dari hati kamu yang paling dalam,”
“Ah, kamu bikin aku tambah melow aja, Nov,”
“Hahaha,, Nha gitu dong, Kamu tu harus tetep greget meskipun lagi melow gitu,”, canda Novi, menghibur temannya.
“Iya, iya,,” Siska tampak kembali greget.
“Eh, btw,, Rista mana ya?”
“Aku tadi terakhir lihat dia mau ke kamar mandi.”
“Astagaa,, Pasti dia mau ngobat tuh,”
“Iyalah,, Mau ngapain lagi coba? Kayaknya Rista sulit lepas dari obat – obatannya itu,”
“Aku harap dianya nggak ngobat kali ini,”
Meremehkan, “Kalo itu kayaknya nggak mungkin deh, Dia kan suka demam panggung gitu,” Seolah – olah sudah tahu yang akan terjadi.
“Iya, Padahal waktu geladi kemarin dia on fire banget lo, Great lah pokoknya,”
“Iya, Aku juga nggak nyangka kemarin Rista bisa total gitu,, Salut aku,”
CVII
Saat mereka bertiga tengah bersiap untuk tampil,
Siska melihat bulir – bulir keringat membanjiri dahi temannya.
Juga nafas Rista tampak tersengal – sengal.
“Tenang aja, Ris,, Kamu kemarin pas geladi hebat kok,”
“Iya, Ris,, Tunjukkan lagi aksi kamu yang kayak kemarin itu,”, imbuh Novi.
“Makasih ya, temen – temen,, Aku ngerasa terbantu sekali,”
Sambil Rista menyeka bulir – bulir keringat itu.
Tampaknya cewek imut itu sangat berdebar – debar kesadarannya.
“Ya allah,, aku tambah deg – degan aja,”
“Apa aku minum aja ya obat itu?”
Sungguh Rista menghadapi dilema yang sangat sulit.
“Sis, aku tak minum obatku dulu ya?”
“Hah? Kamu belum minum obatmu?”
“Belum, Sis,”
“Ya udah sana, Cepetan,”
“Eh, ntar, ntar,, Baiknya nggak usah aja, Anggep aja ini ujian mental kamu,”
“??,, Tapi, Nov,, itu beresiko banget,”
“Yakin aja sama Rista, Sis,, Kamu nggak sadar sejak awal tadi kita ngiranya Rista udah minum obatnya kan?”
“Iya, Kamu benar, Nov,,”
“Bener katanya Novi, Kamu sejak awal nggak berniat minum kan? Ya udah, kamu harus terus pada tekadmu itu, Bisa kan?”
“Tapi ntar kalo aku gugup pas nari gimana?”
“Aku yakin kamu pasti bisa, Ris,, Kamu bisa tampil tanpa obat kamu itu,”
“Sis,, Aku seneng bisa seperti itu, tapi ,, ”
“Aku yakin kamu pasti bisa, Bahkan kamu bisa lebih atraktif dari Novi kalo kamu mau,”
“Iya, Ris,, Itu bener,,”, imbuh Novi.
Sambil tersenyum. “Gimana mau berkompetisi siapa yang lebih atraktif?”
Sepasang mata Rista membulat, besar.
Entah kenapa dirinya menjadi begitu greget dengan tantangan Novi.
Dengan sangat percaya diri Rista menyambut jabat tangan temannya itu.
“Yee,, Semangat, Ris,, Aku yakin kamu bisa mengalahkan Novi,”
“Tapi itu nggak bakal mudah lo, Ris,”, ucap Novi, begitu percaya diri.
CVIII
Layaknya bidadari yang muncul dari pekatnya kabut,
Mereka langsung menggelorakan aroma sensual.
Memancing mata lelaki untuk tunduk atas gairahnya.
Mereka memainkan jari jemari dengan melentik.
Menunjuk – nunjuk pada hati mereka nan ingin dibelai.
Suatu polah yang membangkitkan satu rasa ingin.
Sungguh Novi menjadi pusat atas keseksian itu.
Dengan lagu Pink Panther dirinya menelanjangi apa itu mata binal.
Menjerat, lalu menariknya dalam godaan pinggulnya.
Benar – benar pemandangan yang membuat putus hubungan berpacaran.
Keseksian itu berlanjut,
Dengan balutan tarian bebas para bidadari itu menunjukkan karakter masing – masing.
Menggorengnya dalam gemulai rasa cinta.
Sekaligus meramunya dengan gaya break dance nan energetik.
Sungguh irama lagu Friends mampu menurunkan tempo yang cepat.
Kembali menampilkan sisi feminim para bidadari yang suka memberi harapan palsu.
Gaya mereka nan gemulai, Sungguh jinak – jinak merpati.
Melayang – layangkan dengan cepat aroma cinta laki – laki yang mendekat.
Sambil menonjolkan kesan jual mahal hingga akhir.