Menjadi pelajar putih abu-abu, membuat Ayudia lebih sibuk dari sebelumnya. Apalagi saat ini Ayudia mengikuti kegiatan organisasi Osis, yang memiliki jadwal kegiatan yang padat. Tetapi Ayudia adalah tipe orang yang selalu berusaha meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk menikmati kehidupannya sebagai remaja.

    Ayudia dan teman-temannya biasanya selalu meluangkan waktunya untuk nongkrong-nongkrong selayaknya anak muda seusianya. Tetapi hari libur kali ini, Ayudia memilih meluangkan waktunya bersama Fattah yang sudah beberapa kali mengajak Ayudia untuk bertemu, tetapi Ayudia baru menyetujui ajakan Fattah hari ini.

                          ********

   Pukul 15.45

  Ayudia sedang bersiap-siap untuk pergi bersama Fattah sore ini. Kostum elegan berwarna hitam dan putih telah berpadu ditubuh Ayudia. Memang penampilan yang elegan sudah menjadi ciri khas Ayudia.

   "Ka aku udh selesai siapsiap nih, aku otw sekarang ya ka?" kirim Fattah kepada Ayudia melalui pesan whatsapp.

  "Oke. kaka udah nge-share location rumah kaka, udh ada kan?" balas Ayudia singkat.

   "Iya udah ada ko ka. Aku otw sekarang ya ka" isi pesan masuk dari Fattah di hp Ayudia.

   15 menit kemudian,

   Hp Ayudia kembali berdering memandakan ada pesan whatsapp masuk. Ternyata dari Fattah, dia memberitahu kepada Ayudia kalau dia sudah sampai didepan rumah Ayudia. Ayudia pun berjalan menuju kedepan rumahnya, tanpa membalas pesan Fattah terlebih dahulu.

   "Heyy" sapa Ayudia kepada Fattah sambil menutup pagar.

   "Heyy ka" ucap Fattah membalas sapaan Ayudia.

    Lalu Ayudia dan Fattah pun pergi menggunakan sepeda motor milik Fattah.

                         ********

    Saat ini mereka sedang berjalan dari parkiran motor menuju restoran sejuta umat, yap KFC.

    Saat keduanya sedang berjalan beriringan. Fattah memulai percakapan, "Kaka cantik" puji Fattah sambil menatap Ayudia dan tersenyum kearahnya.

   "Udah sampe nih, kita duduk disitu aja yuk" ujar Ayudia mengalihkan pembicaraan, sambil menunjuk meja nomor 22 yang terletak cukup jauh dari keramaian.

    Setelah Ayudia sudah memposisikan diri di meja nomor 22, Fattah masih berdiri disamping Ayudia, "Ka,aku pesen dulu ya.Kaka tunggu sini aja" kata Fattah sambil memegang pundak Ayudia.

    Ayudia hanya tersenyum, dan Fattah pun berlalu dari pandangan Ayudia untuk memesan menu.

                          ********

    Sembari menunggu Fattah dan pesanannya datang. Ayudia sibuk memainkan gadgetnya.

   Kurang lebih sudah 20 menit Ayudia menunggu, akhirnya Fattah dan berbagai pesanan mereka pun datang.

   "Maaf ya ka lama, ayo ka kita makan dulu" kata Fattah sambil menaruh makanan dan minuman di meja yang sudah tersedia.

  "Iya gapapa ko, btw makasih yaa" jawab Ayudia sambil tersenyum dan memposisikan makanan dan minuman yang ada dimeja mereka agar terlihat rapi.

   "Iya sama-sama ka" jawab Fattah akhirnya. Lalu merekapun menyantap makanan yang ada didepannya, untuk saat ini tidak ada suara percakapan yang terdengar dari meja nomor 22.

                        ********

    Setelah Ayudia dan Fattah selesai melahap makanan dan minuman yang dipesan Fattah. Akhirnya Fattah pun kembali mengawali percakapan, untuk memecahkan keheningan diantara mereka, dan juga untuk mengutarakan perasaan yang dia miliki kepada Ayudia.

    "Ka, Fattah mau ngomong sesuatu sama kaka, boleh?"

   Mendengar perkataan Fattah, Ayudia pun mengangguk, "Mau ngomong apa?" Kata Ayudia mempersilahkan Fattah untuk segera berbicara.

   "Ka, aku ngerasa nyaman ada dideket kaka, aku juga ngerasa kalo aku bahagia bisa ketemu kaka" balas Fattah sambil menatap Ayudia dengan lembut, "Boleh ngga kalo aku jadi pacar kaka?" lanjut Fattah sambil menggenggam kedua tangan Ayudia.

   Ayudia pun kebingungan mendengar pengakuan dari Fattah, kenapa Fattah bisa begitu berani mengatakan hal ini padahal itu pertemuan pertama mereka. "Kamu nge-prank kaka ya" jawab Ayudia sambil melepaskan tangannya dari genggaman tangan Fattah.

   "Aku serius ka, Aku ga lagi nge-prank kaka, apa yang aku omongin barusan itu yang sebenernya.Aku boleh ngga jadi pacar kaka?" tegas Fattah pada Ayudia, sambil kembali menggenggam tangan Ayudia, dan kali ini genggamannya lebih erat.

    Sebenarnya Ayudia tidak memiliki perasaan lebih dengan Fattah, saat didekat Fattah, Ayudia merasa biasa aja, tidak nyaman dan juga bahagia. Beda saat berada di dekat Tiyo, Ayudia selalu merasa nyaman dan juga bahagia, tapi sayang saat ini Tiyo entah kemana.

   Tapi mungkin dengan menerima Fattah, Ayudia bisa berhenti berharap kepada Tiyo. Toh percuma dia terus menunggu Tiyo, karena Tiyo juga entah akan kembali lagi atau tidak.

    "Oke" hanya kata itulah yang keluar dari mulut Ayudia, setelah dia berpikir cukup panjang.

   "Oke? Maksudnya ka?" kali ini Fattah yang kebingungan dengan perkataan Ayudia.

  "Kamu boleh jadi pacar kaka" jelas Ayudia kepada Fattah, sambil menyambut genggaman tangan Fattah.

    "Serius ka? makasih ya ka" ucap Fattah kegirangan.

   Ayudia hanya tersenyum sambil menatap Fattah. Dalam hatinya terus berharap, semoga ini pilihan terbaik yang dia putuskan.

                        ********

   Pukul 19.00

   Malam ini Ayudia sedang berbaring di kamarnya, Hp nya ada digenggamannya. Dia masih memikirkan keputusannya ini, entah ini benar atau salah. Apa Tiyo benar-benar tidak akan kembali lagi dikehidupannya. Banyak sekali yang Ayudia pikirkan tentang kisah cinta yang sedang dia hadapi saat ini.

  Ayudia belum bisa mencintai Fattah, tapi dia berfikir mungkin kedepannya dia akan bisa mencintai Fattah. Ayudia harus lebih sering chattingan dengan Fattah, walaupun sebenarnya dia malas melakukannya tapi dia juga tidak ingin menyakiti Fattah karena sikapnya.

                         ********

   Dan saat Ayudia sedang memikirkan keputusan yang telah dibuatnya. Hp Ayudia yang ada digenggamannya tiba-tiba bergetar tanda ada pesan whatsapp masuk.Ternyata dari Shifa, teman sekelas Ayudia.

   "Yu? Lo pacaran sama Fattah Firmansyah? Sejak kapan?" ujar Ayudia pelan membaca pesan yang dikirim Shifa.

  Ayudia pun langsung membalas pesan Shifa, "Iya,barusan tdi sore shif.kenapa? eh btw, sebenernya gue ga punya perasaan lebih ke Fattah, ya gue cuma main-main aja sih ngejalanin hubungan gue sama Fattah sekarang"

   "Ko bisa ya Shifa tau Fattah? Padahal selama ini dia gak pernah cerita tentang Fattah dari sekian banyak manusia khususnya laki-laki yang dia ceritain ke gue" lirih Ayudia pada dirinya sendiri, dan masih dengan raut wajah seakan-akan dia sedang berpikir keras untuk mendapatkan jawaban dari persoalan yang ia hadapi.

   Disaat ia sedang melamun dan memikirkan pesan yang dikirim Shifa, tiba-tiba hp Ayudia berdering menandakan telfon masuk. Ternyata Telfon itu dari Shifa, lalu Ayudia pun langsung mengangkat telfon dari Shifa.

   "Halo Shif, lo kenal sama Fattah?   Sejak kapan? Lo gapernah kan cerita tentang Fattah ke gue, atau gue yang lupa sih" tanya Ayudia kepada Shifa.

   "Gue pernah deket sama Fattah yu, tapi setau gue dia tuh playboy. Dan emang bener sih gue belum cerita tentang Fattah ke lo, ya karena gue mikirnya dia itu gapenting buat diceritain" jawab Shifa, suaranya terdengar jelas ditelfon.

   "Gue saranin lo jangan serius jalanin hubungan sama Fattah, karena gue bisa pastiin Fattah bukan cowo baikbaik buat lo yu" lanjut Shifa dengan nada tegas.

   "Keliatan sih, tenang aja kali gue juga gaakan serius sama Fattah. Gue juga gaada perasaan apaapa ko sama Fattah. Btw lo sejak kapan pernah deket sama Fattah?" kata Ayudia pada Shifa

   "Eh bentar dulu, kita lanjut di chat aja yaa, daaah." sambung Ayudia, sambil mematikan telfonnya dengan Shifa.

                        ********

   Setelah melanjutkan chattingan-nya dengan Shifa, akhirnya Ayudia mendapatkan jawaban dari pertanyaannya. Shifa pernah sangat dekat dengan Fattah saat kelas VIII, dan Shifa juga tidak menceritakan Fattah selain menganggap Fattah tidak penting untuk diceritakan, juga tidak ada waktu yang lama untuk Shifa menceritakannya pada Ayudia karena kelas mereka berbeda dan saat itu Ayudia juga sangat sibuk dengan kegiatan pramukanya. Tetapi Shifa tidak pernah berpacaran dengan Fattah, karena Fattah tidak pernah menyatakan perasaannya pada Shifa. Pada saat itu juga Shifa mengetahui kalau Fattah dekat dengan banyak perempuan dan memperlakukan semua perempuan itu dengan spesial. Lalu akhirnya Shifa menjauh dari Fattah, dan tidak pernah berkomunikasi lagi sampai detik ini.

    Mengetahui cerita Shifa tentang sisi buruknya Fattah, Ayudia tidak langsung memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Fattah walaupun Ayudia tidak memiliki perasaan lebih dengan Fattah. Ayudia hanya ingin bermain-main saja dengan Fattah, agar dirinya tidak terus memikirkan Tiyo. Dan jika saatnya sudah tiba, Ayudia akan mengakhiri hubungannya dengan Fattah secara halus namun menyakitkan untuk Fattah.

                       ********

   Setelah mengetahui sikap Fattah dari Shifa, rasanya Ayudia semakin malas menanggapi 'playboy ingusan' itu.

    Tetapi, Ayudia tetap harus bersikap baik saat ini dengan Fattah. Akhirnya Ayudia membalas pesan whatsapp dari Fattah yang sedari tadi belum dia balas.

   "Maaf de, kaka baru selesai ngerjain tugas nih. Kaka mau langsung tidur ya de, udah ngantuk banget nih. Kamu juga jangan tidur kemaleman yaa. selamat malem:)" ketik jemari Ayudia dengan gemulainya membalas pesan dari Fattah.

     Sehabis mengirim pesan yang barusan Ayudia ketik untuk Fattah, dia langsung menonaktifkan hpnya dan bergegas untuk tidur.

                        ********

   Pagi ini, Ayudia sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah, seperti anak sekolah pada umumnya. Setelah selesai menyiapkan semuanya, Ayudia hanya tinggal menunggu Ayahnya untuk mengantar Ayudia ke sekolah.

  Ayudia pun menyempatkan diri untuk mengecek hpnya yang sedari tadi dengan tenang berada di kantong roknya. Ternyata Fattah sudah mengirimi 7 pesan di whatsapp untuk Ayudia.

  "Kaka baru ngecek hp de, ini baru kelar siapsiap mau otw ke sklh. Kamu udh di sklh blm? Jaga kesehatan ya:)" ketik Ayudia di smartphonenya membalas pesan dari Fattah.

  "Ayo de, berangkat" terdengar suara Ayah Ayudia yang berasal dari teras rumahnya. Ayudia pun langsung beranjak dari kamarnya dan berpamitan pada bundanya, lalu dia pun berangkat dengan Ayahnya menggunakan mobil milik Ayah Ayudia yang sudah 3 tahun ini selalu jadi kendaraan yang dipakai keluarga Ayudia.

                          ********

     Setelah melakukan aktivitas seperti biasanya di sekolah, hari ini Ayudia bisa pulang ke rumah dengan tepat waktu karena tidak ada acara kegiatan ekskul yang dia ikuti.

   "Kaka pulang jam berapa? Aku jemput ya" isi pesan masuk whatsapp dari Fattah di hp Ayudia.

  "Kaka udh jam pulang nih. boleh, emang kamu udh plng?" ketik Ayudia membalas pesan dari Fattah.

   "Oke deh, kaka tunggu yaa aku otw sekarang:) Aku udah pulang ko" ucap Ayudia dalam hati membaca pesan Fattah.

    "Kaka masih ada dikelas de, kalo kamu udah nyampe depan kabarin kaka aja yaa" ketik Ayudia lagi di chatting-an whatsapp-nya dengan Fattah.

  15 menit kemudian, Fattah menelfon Ayudia untuk memberi tahu kalo dia sudah sampai didepan sekolah Ayudia. Lalu Ayudia pamit dengan teman-temannya untuk pulang lebih dulu dari mereka, dan segera menghampiri Fattah didepan gerbang sekolahnya.

                          ********

    Di perjalanan, Ayudia melihat-lihat pemanadangan sepanjang jalan yang ia lalui bersama Fattah sambil hatinya terus berbicara "biarpun gue ga cinta sama Fattah, dan gue tau Fattah bukan cowo baik-baik tapi seengganya ngga salah juga kan kalo gue nerima tawaran Fattah yang menguntungkan gue, toh wajar juga kan sekarang ini status kita masih pacaran" tetapi disisi lain hatinya, Ayudia merasa sebagai perempuan jahat yang hanya memanfaatkan Fattah sebagai bahan pelariannya saja agar tidak terus-menerus mengingat Tiyo yang saat ini tak tau dimana dan entah bagaiamana kabarnya sekarang.

                        ********

.

.

.

.

  12 hari Ayudia dan Fattah sudah berpacaran, padahal baru saja sebentar mereka memutuskan untuk berpacaran tetapi sudah banyak kebusukan-kebusukan yang Ayudia ketahui dari Fattah.

   Kemarin lusa saat Ayudia dan Fattah menghabiskan waktu bersama, Ayudia sempat membuka chatting-an whatsapp yang ada di hp Fattah secara diam-diam. Ternyata Fattah banyak sekali berhubungan sangat dekat dengan banyak perempuan, jelas saja setiap Ayudia ingin meminjam hp milik Fattah, dia selalu tidak memperbolehkan.Benar kata Shifa, sifat busuk Fattah sejak dulu memang sudah melekat di hidupnya.

   Dan baru saja kemarin siang, Aghnia teman sekelasnya saat SMP yang juga mengetahui hubungan Ayudia dan Fattah ke rumah Ayudia dan menunjukkan akun facebook Fattah yang menggunakan foto sampul mantannya yaitu Nur dan tidak hanya itu, nama facebook Fattah juga menyertakan nama Nur, dan saat Ayudia menanyakan apa maksud dari semua itu. Fattah menjawab kalau Fattah sudah lama tidak menggunakan aku facebook itu jadi dia belum sempat menggantinya, padahal saat Ayudia melihat akun Fattah, dia baru saja aktif facebook 2 jam yang lalu. Tapi karena Ayudia sudah tahu kebusukan Fattah, Ayudia pura-pura percaya dengan Fattah.

   Dan hari ini, waktu menjukkan pukul 14.45.

    "De, sorry kita udahan aja ya.Kaka tau kamu sama Nur itu masih pacaran kan? dan kemaren lusa, kaka sempet liat whatsapp kamu, disitu kaka liat chattinga-an kamu isinya cewe semua udh kayak asrama putri aja deh, kamu juga keliatannya perhatian bgt sama mereka semua. Kaka cuma mau ngingetin kamu de, jangan terus-terusan kayak gini, karena nanti juga kamu yang bakalan paling berat ngerasain akibat dari semua perbuatan kamu sekarang ini" kata Ayudia mengirimi pesan suara di whatsapp untuk Fattah.

   Fattah awalnya menolak untuk menyudahi hubungan dengan Ayudia, tetapi Ayudia tetap kukuh pada pendiriannya untuk segera menyudahi hubungannya dengan Fattah. Akhirnya Fattah menyetujuinya.

    Rasanya Ayudia sangat lega berpisah dari Fattah, dan ternyata keputusan awalnya menerima Fattah agar bisa secepatnya melupakan Tiyo adalah keputusan yang salah. Karena sekarang Ayudia malah berpikir, selama perjalanan hidup Ayudia selama ini hanya Tiyo laki-laki yang terbaik dari laki-laki lainnya yang Ayudia temui.

   "Ternyata keputusan awal gue salah, sekarang gue bukannya lupa sama Tiyo malah jadi makin keingetan sama dia mulu" keluh Ayudia pada dirinya sendiri sambil melempar pelan smartphone-nya yang sedari tadi ada digenggamannya dan menelungkupkan dirinya ke kasur hello kitty di kamarnya.