Setelah menjalani pagi yang singkat bersama Tiyo. Lalu Ayudia pun melanjutkan harinya dengan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Mungkin nanti mereka tidak akan semudah ini menghabiskan waktu bersama, karena sebentar lagi mereka akan jadi anak SMA yang pastinya lebih sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Perihal Tiyo, sampai sekarang hubungan pertemanan Ayudia dengan Tiyo masih baik-baik saja. Tapi entahlah kedepannya,apa mereka masih bisa tetap berteman, atau malah pertemanan Ayudia dan Tiyo akan berakhir dengan tragis. Semoga saja tidak.
"Gimana kabar lo sama Tiyo, Yu?" tanya Kahfi memecah keheningan.
"Tiyo? baik-baik aja ko. Kenapa lo tiba-tiba nanyain itu?" jawab Ayudia menunggu jawaban Kahfi.
"Syukurlah kalo baik. Gapapa sih yu" jawab Kahfi sambil tersenyum.
Teman-teman Ayudia memang sangat mendukung pertemanan Ayudia dan tiyo, mereka berharap Ayudia dan Tiyo bisa semakin akrab dan tidak akan terpisah. Karena menurut teman-teman Ayudia,Tiyo adalah teman laki-laki yang baik untuk Ayudia.
Lalu merekapun melanjutkan perbincangan mereka, yang mungkin tidak berbobot tapi bisa menghibur satu sama lain.
********
Malam pun tiba, setelah seharian menghabiskan waktu bersama teman-temannya, Ayudia merasa lelah. Dan berniat untuk segera tidur.
Tetapi ketika Ayudia baru saja memejamkan matanya, hp yang sedari tadi masih ada digenggamannya berbunyi tanda ada telfon masuk.
Ternyata Tiyo yang menelfon, "Halo Tiyo,loh kamu belum tidur? Padahal saya kira kamu udah tidur loh" Ayudia mengawali percakapannya dengan Tiyo.
"Belum dong, kamu sendiri kenapa belum tidur?" ujar Tiyo, mengulang pertanyaan Ayudia.
"Malem ini kamu belum absen sama saya, jadi saya tungguin, karena itu saya belum tidur" gurau Ayudia pada Tiyo.
"Kamu nih bisa aja. Saya boleh ngomong sesuatu ngga sama kamu?" tanya Ayudia kepada Tiyo.
"Boleh dong, kamu mau nanya apa? jawab Ayudia mempersilakan Tiyo.
"Eh tapi ini udah malem, kamu kan cewe ngga baik tidur malem-malem gini. Saya ngomong besok aja ya.sekarang kamu tidur aja yaa" kata Tiyo dengan suara yang lembut.
"Yah ko gitu" jawab Ayudia dengan nada kecewa.
"Saya janji deh besok saya kasih tau, tapi sekarang kamu harus tidur dulu yaa" kata Tiyo menegaskan masih dengan suara lembut.
"Yaudah deh, selamat tidur yaa" ujar Ayudia mengikuti mau Tiyo.
"Nah gitu, selamat tidur juga" jawab Tiyo. Setelah Tiyo mematikan telfon, Ayudia langsung tidur dengan rasa penasaran apa yang akan Tiyo bicarakan dengannya.
Pagi-pagi sekali, Ayudia sudah bangun.Dan ada satu pesan whatsapp dari Tiyo, yang berisi "Ketika seseorang pergi bukan berarti membenci, dan ketika seseorang pergi mungkin dia hanya ingin memperbaiki diri dan akan menemuimu lagi suatu saat nanti."
Ayudia sama sekali tidak mengerti maksud Tiyo mengirim pesan itu, Ayudia menanyakannya kepada Tiyo, tapi Tiyo tidak pernah membalasnya lagi. Nomornya pun sudah tidak aktif.
********
Perpisahan Siswa/Siswi kelas IX SMPN 7 Jakarta, dilaksanakan hari ini. Ayudia datang bersama teman-temannya. Tetapi dari kemarin tidak ada lagi kabar dari Tiyo, Tiyo bagai hilang ditelan bumi. Atau memang Tiyo ingin menjauh dari Ayudia. Entahlah maksud Tiyo sebenarnya. Tapi yang jelas Ayudia gelisah dengan keadaan ini.
Setelah sampai di tempat perpisahan, Ayudia mencari-cari sosok tinggi berhidung mancung, iya Tiyo yang sedang Ayudia cari, tapi sialnya Tiyo tidak muncul disegala sudut yang sedang Ayudia tuju.
"Sebenernya Tiyo kenapa? Dan kemana dia? Kenapa dia seakan-akan mau ngejauh dari Ayu, apa pas Tiyo care sama Ayu, Tiyo cuma nganggep Ayu temen disaat Tiyo kesepian? Dan sekarang Tiyo udah ngga kesepian lagi, jadi Tiyo mgejauh dari Ayu?" tutur Ayudia dalam hati.Ayudia menjalani acara perpisahan dengan tidak semangat, seperti ada yang kurang sehingga dia tidak bisa bersemangat. Ayudia hanya duduk disudut belakang kursi penonton sambil terus-menerus mengecek hp berharap Tiyo memberi kabar, tapi ternyata nihil.
********
Setelah selesai acara, Ayudia pun berniat langsung pulang meninggalkan tempat acara. Ketika Ayudia sedang berjalan menuju pintu keluar dia berfikir harus menanyakan penyebab Tiyo seperti ini sebelum dia pulang. Lalu Ayudia pun mencari Tiyo, disaat berjalan menyusuri setiap sudut tempat ketika sampai di gerbang keluar Ayudia berpapasan dengan Tiyo, dan ketika Tiyo berada di tepat disamping Ayudia, dia langsung menahan Tiyo dengan menggenggam tangannya menanyakan, "Kenapa kamu kayak gini? Saya salah apa sama kamu? Apa emang ini akhirnya?" lirih Ayudia kepada Tiyo. Tetapi tidak satu katapun yang keluar dari mulut Tiyo, Tiyo melepas genggaman tangan Ayudia dan langsung bergegas pergi meninggalkan Ayudia.
Dengan sedih, Ayudia terus menatap tajam punggung Tiyo yang sedang berjalan membelakanginya. Dengan mulut tertutup tapi sebenarnya Ayudia masih terus bertanya-tanya "Apakah ini Akhirnya? Apakah memang harus sepahit ini akhir dari pertemanan dengan Tiyo"
Rasanya memang sangat menyakitkan, padahal Ayudia dan Tiyo sedang baik-baik saja tanpa ada permasalahan dan perdebatan. Tetapi Tiyo malah tiba-tiba pergi memutus tali pertemanannya dengan Ayudia.
@Kang_Isa hayy ka:) terimakasih ka atas dukungannya. Siaap ka, terimakasih banyak juga atas sarannya yang sangat membantu aku untuk lebih baik lagi dalam berkarya:))
Comment on chapter Bab 1:Pertemuan pertama dibulan Maret