Read More >>"> Popo Radio (Siaran Perdana) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Popo Radio
MENU 0
About Us  

Udah disepakai siaran perdana bakal resmi mengudara di Hari Sabtu minggu ini, tapi siaran ujicoba bakal dilakuin hari Rabu. Program siaran Rada-Rada Aja. Ali bakal pakai naskah pementasan semester lalu untuk dimainin lagi di drama radio. Cast juga udah didapetin semua, hampir sebagian besar dari anak eskul teater. Judul ceritanya Vampire of Java. Di jaman Poni sama teman-temanya sekolah, cerita horor itu lagi merajalela. Nah! Ali nggak mau kalah ikut perkembangan trend nulis naskah cerita tentang vampire, mungkin terinsiprasi dari novel karya Stephenie Meyer, Twilligt yang rilis tahun 2005.

Uniknya Vampir of Java ini sangat identik dengan Indonesia. Judulnya aja ada Java-nya, alias Jawa. Buat mengelabui mangsanya yaitu manusia, si vampire perempuan yang kece nyamar jadi penjual jamu. Jadi, itu jamu udah dikasih semacam obat tidur akut, yang dalam beberapa detik aja udah langsung bikin tepar. Hal itu dilakukan vampire kece untuk memudahkan misinya menghisap darah manusia. Cuma manusia-manusia yang jadi incarannya itu orang-orang pilihan. Mereka adalah cowok-cowok playboy tukang selingkuh, pejabat korupsi, sama sederetan pelaku kriminal berat. Walaupun ceitanya horor, tapi bisa dikategorikan bertema superhero.

Rekaman suara para pemain sendiri dilakuin sehari sebelumnya, hari selasa. Biar kalau ada salah masih bisa dipotong atau diedit. Lancar jaya aja proses rekam suara. Nantinya rekaman bakal ditambahin efek suara biar jadi dramatis, yang edit Rahmat dan Danis, dibantu satu anak kelas X.

Ternyata Rabu murid-murid diijinkan pulang lebih cepat karena ada rapat mendadak guru. Udah kebayang girangnya gimana. Girang kubik alias pangkat tiga. Banyak yang langsung berhamburan sambil sorak-sorak. Untungnya pengumumannya datang jam setengah dua, setelah siaran ujicoba Rada-Rada Aja udah disiarin pas jam istirahat, kurang lebih selama satu jam.

Siangnya pas anak-anak mulai pada pulang, Poni, Fani sama Danis masih di ruang siaran. Aida udah jalan sama Jay, mau nonton film Shahrukh Khan mereka. Sebelum pergi dia udah kasih list talent yang bisa diundang datang ke siaran Sabtu. Popo Radio. Cuma anehnya menurut Aida, nama yang udah dia buletin kayak Sania yang pernah lolos Indonesian Idol babak audisi, atau Jason salah satu stiker berbakat yang dimiliki SMA Bhineka, mereka udah setuju datang Sabtu nanti. Tapi mendadak konfirmasi ulang ke Poni nggak jadi datang dengan alasan yang kurang masuk akal. Udah gitu ngomongnya ke Poni duluan, bukan ke Aida yang ngundang.

“Po, sorry gue nggak bisa ikut siaran Sabtu. Gue lupa itu tanggal kucing gue melahirkan anak kembarnya,” Kata Sania ke Poni.

Lahh..! biasakan kucing emang melahirkan lebih dari satu anak, tapi bukan itu masalahnya. Walaupun Sania mungin sangat sayang kucingnya, tapi kok dia bisa dengan mudah membatalkan janjinya hadir di acara Popo Radio. Apalagi Poni udah pernah bantuin dia. Poni berlagak jadi juri Indonesian Idol, waktu Sania lagi latihan ikut Audisi di tahun 2006. Sedih deh Poni, kok sekarang Sania nggak mau bantuin dia.

Beda lagi Jason. Dulu dia pernah nembak Poni abis kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa). Waktu itu sih Jason ditolak Poni baik-baik, tapi Jason udah bilang kok dia nggak marah karena Poni nolak dia. Mereka sepakat untuk berteman. Tapi kenapa Jason juga ngebatalin mendadak? Bilangnya, “Po maaf gue nggak bisa datang Sabtu di eskul lo, nenek gue dari Bantul mendadak pingin diajak nonton ke Teater Taman Mini, soalnya dia belum pernah ke sana.”

Nah yang lebih aneh mereka bilangnya bersamaan lima menit yang lalu, atau tepatnya sehari setelah mengiyakan undangan Aida. Fani jadi mikir yang nggak-nggak, apa ini sabotase seseorang yang nggak suka sama eskul mereka. Abis tadi pagi Fani mergokin Sania lagi sarapan bareng sama Cherry di kantin. Nggak biasanya Sania sama Cherry bareng.

“Ahh mungkin mereka emang jadi akrab sekarang, atau profil Sania mau diangkat di mading,” komentar Poni coba positif thinking.

Danis seperti memikirkan sesuatu. Dia jadi nggak enak kalau ada sangkut pautnya sama Cherry, bukan karena Danis masih punya perasaan ke Cherry, tapi kalau emang bener ulah Cherry, ini bukan pertama kalinya Cherry ngelakuin hal yang berhubungan sama Danis. Cherry itu posesifnya nggak ketulungan. Danis termasuk lama, kuat setahun pacaran sama dia. Mungkin kuat setahun karena LDR juga kali ya, jadi nggak harus ketemu setiap hari.

“Tetep aja Po, orang yang begitu emang pantes dicurigain. Dia kan emang iri banget sama lo, dari pertama kali kita masuk di SMA yang sama,” gerutu Fani kesal.

“Tapi nggak boleh suuzon dulu sebelum terbukti,” kilah Poni coba menenangkan situasi yang mulai panas.

Saat itu Aida, sms Poni. Dia menanyakan apa udah dapat pengganti dari list lainnya. Aida juga bilang mau balik lagi ke sekolah, tapi langsung dilarang Poni. Biarain aja Aida sama Jay nikmatin dating mereka. Apalagi setelah beredar issue Jay sekeluarga mau pulang kampung ke India karena dapat warisan tanah dari kakeknya yang asli orang India.

Poni pikir masalah ini masih bisa di-handle. Masih ada waktu juga sebelum Sabtu. Poni, Fani, dan Danis coba menghubungi list lainnya buat diundang. Ada tiga nama yang tersisa, tapi hasilnya mengecewakan. Satu orang nggak respon sama sekali. Satu orang langsung nolak pas dihubungi. Satunya lagi nggak bisa karena lagi sakit.

………………………………………………………………………………………

Sabtu paginya wajah Poni murung. Bukan karena Abah yang kembali nurunin dia sebelum sampai gerbang sekolah, tapi karena masih belum ada yang bisa datang di siaran Popo Radio. Tapi Poni udah janji nggak boleh nyerah gitu aja. Dia baru aja dapat ide setelah menguping pembicaraan anak-anak perempuan yang lagi gosipin kakak kelas yang jago cover lagu pakai gitar akustik. Poni juga rasanya kenal sama nama yang digosipin pagi-pagi. Poni pingin nemuin orang yang digosipin buat konfirmasi langsung, sekalian ngundang datang ke siaran radionya.

Langkah Poni seperti biasanya masih santai berjalan menuju gerbang sekolah. Mukanya yang murung juga kembali bersemi di antara rindang pepohonan dan daun yang berguguran, tapi seketika berubah bete akibat mobil sedan hitam di sampingnya melaju kencang pas dijalanan becek berkubang air. Alhasil rok abu-abu Poni kena cipratan. Gondok, gedeg, kesel juga. Poni tau mobil siapa itu. Mobil yang sering antar jemput Cherry ke sekolah. Parah itu cewek. Makan apaan sih pagi-pagi sampai kelakuannya begitu. Emang nggak bisa pelan-pelan apa melaju dikawasan ramai anak sekolah berjalan kaki. Poni ngelus-ngelus dadanya menghela nafas.

Fani sama Aida kaget pas Poni nyamperin di kantin buat sarapan nasi uduk bareng. “Kenapa itu rok?” tanya Fani.

“Ada pembalap kepagian bawa mobil seenaknya. Kena ciprat deh gue,” keluh Poni.

“Siapa? lo kenal nggak?” tanya Aida langsung melipat lengan bajunya.

Poni pingin bilang sih, tapi ya udahlah dia nggak mau perpanjang masalah. Emang beneran nggak sengaja mungkin Cherry.

Danis gabung tidak lama membawa sepiring nasi uduk ditangannya. Dia juga heran lihat rok Poni yang kotor. Dia berinisiatif minta lap bersih ke Ci Amey, terus dia basahin ujungnya. Danis kasih lap basah itu ke Poni buat bersihin roknya.

“Makasih,” kata Poni.

Danis ngangguk.

Aida sama Fani gatel sebenernya pingin ledekin Poni sama Danis yang terlihat makin dekat, tapi gagal setelah menerima cubitan Poni. Yang kena cubit duluan Fani, terus Fani reflek nyubit berantai Aida. Mereka sempat teriak tapi ngeles ke Danis karena lihat curut (anak tikus) lewat. Danis percaya melanjutkan sarapannya.

Jalan balik ke kelas, Fani ngungkapin unek-uneknya soal Cherry. “Gue curiga beneran deh sama Cherry, jangan-jangan dia cemburu sama lo. Soalnya Danis sekarang kan mulai deket sama lo. Dia sabotase eskul kita jadinya,” kata Fani.

“Iye sama, gue juga curiga ke Cengceremet satu itu,” sahut Aida.

“Ya tapi kan kita belum punya bukti buat negor dia atau ngaduin kelakuannya ke BP,” kata Poni.

Ngomongin BP, Bu Ruk berpapasan dengan mereka. Dia menanyakan perkembangan eskul yang dia dengar akan siaran perdana hari ini. Live lagi.

“Jam satu kan mulai siarannya?” tanya Bu Ruk.

“Betul bu,” jawab Aida. “Jangan lupa pantengin denger yah.”

“Pasti dong, murid-murid ibu yang tadinya kebingungan mau ikut eskul apa, sekarang malah bisa ngadain eskul baru,” sahut Bu Ruk.

Poni terlintas ide lainnya. Daripada nyamperin kakak kelas untuk konfirmasi ulang, belum tentu bener juga gosipnya, kenapa nggak coba undang yang depan mata dulu aja?

“Ada rencana pulang cepet nggak bu siang ini?” tanya Poni.

“Mungkin, ibu udah nggak ada kegiatan lagi. Tapi tenang sampai rumah ibu langsung dengerin siaran kalian. Rumah ibu kan masih satu daerah cangkupan siaran kalian,” jawab Bu Ruk.

“Bu, gimana kalau ibu dengerin live-nya sekalian datang langsung ke tempat kita siaran?” kata Poni langsung ke topik.

“Boleh juga, asik kayaknya lihat siarannya langsung,” Bu Ruk mau.

“Sekalian jadi bintang tamunya. Ibu mau?” tanya Poni.

“Lho kok Ibu? Bukannya murid lain?” Bu Ruk jelas kaget.

“Beberapa list yang mau kita undang, batalin mendadak bu. Sekarang kita masih belum dapat bintang tamunya. Ibu mau yah? kita interview exclusive. Ibu bisa nyeritain pengalaman menjadi guru BP di SMA ini, masalah apa aja yang pernah ibu hadapin, curhatan dan keluhan siswa apa yang ibu terima dan masih teringat sampai sekarang,” pinta Poni coba mempersuasi Bu Ruk.

Bu Ruk diam sejenak. Fani dan Aida juga. Mereka takjub dengan ide Poni yang kayak kentut bisa datang mendadak dan mengagetkan. Kentut adalah sesuatu yang umum tapi bisa menarik perhatian, entah karena bunyi atau baunya. Tapi tentunya bukan ide yang busuk seperti bau kentut.

“Beneran nggak apa-apa kalau ibu yang jadi bintang tamunya?” Bu Ruk mau tapi agak tagu.

“Nggak apa-apa bu, malah bisa jadi masukan banyak untuk murid-murid lewat interview nanti. Ibu bisa samarin kok nama-nama yang terlibat untuk menjaga kenyamanan dan privasi masing-masing,” jawab Poni.

“Ya boleh deh, kalau gitu ibu setuju.”

“Kalau gitu sebelum jam satu ibu udah dateng yah, buat briefing,” sahut Poni.

Bu Ruk mengiyakan dengan acungan jempol. Jadilah siaran perdana dibintangi oleh Bu Ruk, guru BP yang disayangi murid-murid karena seperti ibu ke dua di sekolah yang mampu membingbing dan memberikan penyuluhan. Caranya yang paling disukai, tidak menggurui dan memojokkan.

Bu Ruk ngemut permen mint biar suaranya lebih enak didengar katanya. Rahmat sama Danis udah stand by depan komputer dan alat siaran buat jadi operator. Poni sama timnya ngasih tau pertanyaan apa aja yang akan diajukan hari ini.

Hampir jam satu kurang beberapa detik, semuanya sudah stand by ada di ruang siaran. Danis memberikan aba-aba, “tiga, dua, satu, mulai!”

Jingle Popo Radio mengudara untuk pertama kalinya. “Biar nggak bete, meding kita denger aja yang rame, bareng Poni sama tamu yang kece, Popo Radio bikin Sabtu oke!”

“Okee banget..!” sahut Poni disambut riuh anggota eskul lainnya. “Selamat siang di Hari Sabtu,  sebelum rindu bermalam minggu, pantengin aja Popo Radio dulu,” terdengar Poni berpantun. “Poni pingin ngobrol di radio yuu..”

“Sobat Bhineka, berbeda-beda tetap satu jua, nemenim kamu semua yang masih asik ber-eskul ria, yang lagi nongkrong di warkop depan sekolah, atau yang baru aja sampe rumah, gue Poni hari ini ditemenin tamu kece bakal obrolin hal-hal seru. Tema hari ini GUE REMAJA GUE BANGGA. Langsung kenalan sama ibu cantik sebelah gue, Hai Bu Rukmah..,” sapa Poni pada tamu sebelahnya.

“Selamat siang, sebetulnya saya kaget hari ini diundang ke BHINEKA FM sebegai bintang tamu,” sahut Bu Ruk. “Tapi jujur saya senang sekali,” katanya.

“Sebelum kita ke tema obrolan hari ini. Poni pingin nanya nih bu. Gimana pendapat ibu untuk the first radio di SMA kita tercinta, SMA Bhineka?” tanya Poni.

“Saya guru, saya bangga,” jawab Bu Ruk menyesuaikan tema siaran.

“Yeeeayyy,” sahut Poni diikuti lagi riuh anggota eskul. “Mirip tema kita hari ini yah. Gue remaja, gue bangga.”

“Harus dong,” kata Bu Ruk. “Semua remaja di Indonesia harus berbangga, karena kalian punya potensi yang luar biasa.”

“Setujuuu bu,” kata Poni. “Hari ini ngobrolin seputar remaja. Ibu sebagai guru BP di SMA udah berapa lama?”

“Empat tahun belakanglah ibu dipercaya bertanggungjawab di bagian BP.”

“Selama itu pasti banyak juga suka-sukanya ya bu, dukanya ada juga nggak bu?”

“Dikit, karena ibu berharapnya semua murid-murid dalam kondisi yang baik semua.”

“Aamiin. Selain ngadepin anak-anak yang suka iseng nggak mau nurut peraturan, pernah dapet curhatan juga nggak sih?” tanya Poni.

“Banyak Po. Macam-macam,” jawab Bu Ruk.

“Tapi sebentar bu, tahan dulu yang banyaknya, kita dengerin bentar info-info yang mau lewat ini,” sahut Poni.

Ada info sistem kartu parkir yang baru, info ulangan biologi minggu depan, sampai info pohon rambutan di sekolah yang udah berbuah. Jangan diambilin sembarangan, soalnya itu mau dijual anak OSIS buat nambahin dana Pensi tahun ini.

“Ngomongin lagi curhatan yang banyak tadi, curhat apa aja sih yang masih keinget terus sama ibu? Terus solusi apa juga nih yang bisa dibagikan dari curhatan itu?”

“Mungkin ibu disini pingin bahas soal asmara anak muda. Selama jadi BP ibu juga nerima curhatan yang kayak gitu, karena ada beberapa kejadian masalah asmaranya berpengaruh ke nilai-nilai sekolah, bahkan kondisi kesehatannya. Nah! itu yang ibu sayangkan. Satu hari ibu pernah dapat curhatan tentang murid yang putus cinta, padahal pacarannya udah dari kelas enam SD. Poni juga pasti tau, kalau jaman Poni dan teman-teman sekarang, SD juga sudah ada yang pacaran.”

“Poni SD nggak punya pacar bu, tapi kecengan sih ada,” sahut Poni membuat gaduh respon anggota eskul yang masih ikut mendengarkan siaran.

“Lumrah aja sih Po, perubahan itu akan terus terjadi. Mungkin dijaman ibu pacaran itu baru pas SMA, atau tidak jarang juga masih ada yang nggak pernah pacaran sampai nikah. Generasi ibu juga tidak bisa menghalau perubahan itu, tapi hanya bisa menyikapinya sebijaksana mungkin, memantau, dan menjaga putra putri kami tidak terjerumus pada dampak negatif dari perubahan.”

“Makanya harus diinget kata Aa Gym ya bu, jagalah hati, jangan kau nodai. Jangalah hati, biar perilaku juga bisa terjaga. Betul nggak bu?” tanya Poni.

“Betul Po. Kalian berteman dekat dengan lawan jenis, harus juga punya hitungan statistiknya atau hitungan ekonominya, lebih banyak untung atau rugi. Bukan dimateri maksud ibu yah, tapi dampak apa yang dia bawa untuk kehidupan kamu. Lebih positif atau justru negatif. Kalau putus untuk menghindari yang negatif berarti langkah yang baik kan Po? justru itu peluang buat dapat yang lebih baik. Jadi ibu sangat menyayangkan, jika ada yang berlarut-larut dalam kesedihan di masa muda yang harusnya kalian nikmati. Kalau terus-terusan sedih, prestasi jadi menurun, tampang jadi nggak kece lagi karena suntuk terus, belum lagi kasian orang tua kalian yang memendam harapan besar lewat senyum manis anak-anaknya.”

“Temen saya juga pernah ada yang putus bu, tapi sedihnya nggak lama-lama. Hitungan menit malah,” kata Poni.

“Bisa gitu ya Po?”

“Bisa bu, kan dia yang mutusin. Udah gitu pas putus masih punya pacar  cadangan bu, karena yang dputusin pacar pertamanya aja.”

“Aduhh itu sih nggak baik juga yah,” komentar Bu Ruk. “Selingkuh itu juga menurut ibu tindakan korupsi lho. korupsi waktu yang bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih berguna. Belum lagi korupsi perasaan.”

“Coba ada penjara untuk orang-orang yang korupsi karena selingkuh. Biar kapok berubah jadi setia bu,” sahut Poni.

Bu Ruk tertawa lepas. “Mungkin aja Po, suatu hari nanti.”

“Curhatan yang lain apa lagi nih Bu? Yang WOW banget dan bisa jadi pelajaran lagi buat kita semua yang denger,” tanya Poni lagi.

“Ahh iya! Ibu pernah kaget dapat curhatan soal tindak kekerasan dari pacarnya sendiri. Aduhhh ibu gemes banget deh dengernya. Baru pacaran aja udah berani melakukan tindakan kriminal. Menurut ibu sih itu bukan hanya warning untuk segera putus tapi perlu diadukan. Tidak bisa dibiarkan, karena pelakunya harus dapat ganjaran dari tindakannya, dan yang terpenting bimbingan personal untuk tidak mengulanginya lagi. Jika salah satu dari kalian mengalami dan diam, sama saja membiarkan orang lain nantinya akan mengalami hal serupa.”

“Bisa diceritain nggak bu, kok bisa sampai terjadi kekerasan fisik?” tanya Poni.

“Ada yang melakukan tindak kekerasan karena pernah mengalami hal yang serupa di masa lampau, ada juga yang memang sulit mengendalikan tempramennya sendiri. Tapi apapun alsaannya itu, tetap perbuatan yang salah. Makanya harus segera ditangani bukan hanya korban tapi juga pelakunya.”

Tidak terasa satu jam siaran Popo Radio berjalan. Bukan hanya Poni, tapi semua anggota ikut senang Bu Ruk jadi bintang tamu hari ini. Di akhir sesi, Poni menyakan pesan dari Bu Ruk untuk anak remaja.

“Untuk semua remaja hebat negeri ini. Dari cerita yang bisa ibu bagikan, ibu yakin hati kecil kalian selalu memberi peringatan paling dini sebelum kalian melakukan tindakan yang tidak baik. Dengarkanlah hati nurani kalian karena dari situ langkah kalian akan terbimbing dengan sendirinya. Jika kalian mengalami kondisi dilema, ingat wajah kedua orang tua. Ibu yakin kalian adalah remaja yang ingin membanggakan keluarga, lewat kemampuan, prestasi, dan tindak tanduk kalian. Walau kalian masih remaja, tapi harus membanggakan!”

Tepuk tangan dan sorak-sorak salut ke Bu Ruk kembali terdengar. Poni tersenyum bangga di samping Bu Ruk. “Terakhir banget nih Bu, sebelum kita pamit ada request lagu nggak dari ibu?”

“Apa yah Po? Poni aja yang pilihin deh,” pinta Bu Ruk.

“Hhmm..Oh ini lagunya! untuk sobat remaja dimanapun kalian berada, lagu kece dari Shela on 7 – Sahabat Sejati. Jangan lupa juga pantengin terus BHINEKA FM. Setelah ini, buat kamu yang mau kirim-kirim salam atau curhat, bisa di Sampein Aje Napah, Sampah bareng Aida dan Baim. Cuma di BHINEKA FM”

Lagu Shela on 7 – Shabat Sejati pun mulai diputar. “Sahabat Sejatiku, hilangkah dari ingatanmu. Di hari kita saling berbagi. Dengan kotak sejuta mimpi. Aku datang menghampirimu. Kuperlihatkan semua hartaku. Kita selalu berpendapat. Kita ini yang terhebat. Kesombongan di masa muda yang indah. Aku raja kau pun raja. Aku hitam kau pun hitam. Arti teman lebih dari sekedar materi……….”

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • trinurismi

    @dede_pratiwi ok sipp. Sorry telat respon

    Comment on chapter SMA Bhineka
  • dede_pratiwi

    judulnya menarik banget. ku udah like and komen. tolong mampir ke ceritaku juga ya judulnya 'KATAMU' jangan lupa like. makasih :)

    Comment on chapter SMA Bhineka
Similar Tags
I Can't Fall In Love Vol.1
2447      976     1     
Romance
Merupakan seri pertama Cerita Ian dan Volume pertama dari I Can't Fall In Love. Menceritakan tentang seorang laki-laki sempurna yang pindah ke kota metropolitan, yang dimana kota tersebut sahabat masa kecilnya bernama Sahar tinggal. Dan alasan dirinya tinggal karena perintah orang tuanya, katanya agar dirinya bisa hidup mandiri. Hingga akhirnya, saat dirinya mulai pindah ke sekolah yang sama deng...
The Bet
15511      2413     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
Attention Whore
207      172     0     
Romance
Kelas dua belas SMA, Arumi Kinanti duduk sebangku dengan Dirgan Askara. Arumi selalu menyulitkan Dirgan ketika sedang ada latihan, ulangan, PR, bahkan ujian. Wajar Arumi tidak mengerti pelajaran, nyatanya memperhatikan wajah tampan di sampingnya jauh lebih menyenangkan.
IMAGINATIVE GIRL
2410      1240     2     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?
CAFE POJOK
3551      1223     2     
Mystery
Novel ini mengisahkan tentang seorang pembunuh yang tidak pernah ada yang mengira bahwa dialah sang pembunuh. Ketika di tanya oleh pihak berwajib, yang melatarbelakangi adalah ambisi mengejar dunia, sampai menghalalkan segala cara. Semua hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Bagaimana kisahnya? Baca ya novelnya.
A You.
784      406     1     
Romance
Ciara Leola memiliki ketakutan yang luar biasa kepada Shauda Syeffar. Seorang laki-laki yang dulu selalu membuatnya tersenyum dan menyanyikan lagu-lagu cinta untuknya setiap hari. Ciara melanjutkan hidupnya sebagai orang asing di hadapan Shauda, sedangkan Shauda mengumpat kepada dirinya sendiri setiap hari. Lagu-lagu cinta itu, kemudian tidak lagi dinyanyikan.
Mawar pun Akan Layu
913      484     2     
Romance
Semua yang tumbuh, pasti akan gugur. Semua yang hidup pasti akan mati. Apa cintamu untukku pun begitu?
Konstelasi
817      417     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Petrichor
4723      1529     2     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Telat Peka
1257      572     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...