Read More >>"> Warna Rasa (Ibu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Warna Rasa
MENU
About Us  

Dua bulan sejak kematian Fajar, Deni lebih banyak mengurung diri di kamar. Hanya sekedar bersembunyi dibalik selimut, berjam-jam dalam sehari. Ia keluar kamar hanya untuk makan, itu pun setelah dipaksa oleh Mbok Ran dan dengan porsi yang sedikit sekali. Selama itu pula berat badan Deni turun drastis.

                Deni merasa hidupnya telah berakhir. Tanpa kakak dan ibunya, ia merasa hidup ini tak berarti lagi. Ia menderita tekanan yang luar biasa, sayangnya pada kesempatan ini, ayahnya pun mengalami hal yang sama hingga keduanya tak dapat saling menguatkan. Beberapa kali guru sekolah Deni mengunjunginya agar Deni kembali ke sekolah. Namun Deni sudah terlalu rapuh. Ia tak berselera menyelesaikan sekolahnya hingga disuatu pagi hari ia menemukan kembali semangat hidupnya.

                “Kenapa Nak? Sini sama Ibu” ibunya mengulurkan kedua tangannya untuk memeluk Deni.

                “Ibu.....” Deni terkejut menjumpai ibunya. Ia tak sadar dimana dirinya berada. Ia sangat merindukan ibunya. Ia memeluk ibunya erat menghabiskan rasa rindunya.

                “Aku ingin ikut ibu” ucap Deni merengek seperti anak SD.

                “Deni kenapa tak ingin sekolah?” ibunya mengalihkan pembicaraan. “Deni sedih karena kak Fajar pergi?” ibunya menatap dalam mata Deni. Ia tak menjawab apa-apa. Hanya ada bulatan bening yang menggembung di sudut mata Deni.

                “Dengar Nak, Deni harus sekolah. Anak laki-laki harus kuat dan bisa melindungi orang lain, seperti kak Fajar. Anak laki-laki harus berpendidikan biar bisa bermanfaat bagi orang lain” ucap ibunya. “Deni besok sekolah ya Nak” ibunya tersenyum menenangkan Deni. Senyum ibunya cukup memberikan ketenangan jiwanya yang akhir-akhir ini masih terguncang karena kejadian yang lalu. Ia mengangguk sambil menatap mata ibunya yang bersinar. Ia segera memeluk ibunya dan rasanya tak ingin melepaskan selamanya. Hingga ia terlelap dalam pelukan ibunya, hingga ia tersadar bahwa dirinya masih berada di balik selimut di atas ranjang tidurnya. Mimpi yang indah. Mimpi yang terasa begitu nyata, bertemu ibunya. Kehadiran sosok ibunya dalam mimpi Deni seperti penyuntik semangat kehidupan bagi Deni. Mimpi itu terasa begitu nyata. Sejak saat itulah ibunya lebih sering mengunjungi Deni dalam mimpi-mimpinya.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Venus & Mars
4873      1338     2     
Romance
Siapa yang tidak ingin menjumpai keagunan kuil Parthenon dan meneliti satu persatu koleksi di museum arkeolog nasional, Athena? Siapa yang tidak ingin menikmati sunset indah di Little Venice atau melihat ceremony pergantian Guard Evzones di Syntagma Square? Ada banyak cerita dibalik jejak kaki di jalanan kota Athena, ada banyak kisah yang harus di temukan dari balik puing-puing reruntuhan ...
Secret’s
3586      1183     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
Pisah Temu
918      494     1     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
My Sunset
6541      1393     3     
Romance
You are my sunset.
Sunset In Surabaya
332      241     1     
Romance
Diujung putus asa yang dirasakan Kevin, keadaan mempertemukannya dengan sosok gadis yang kuat bernama Dea. Hangatnya mentari dan hembusan angin sore mempertemukan mereka dalam keadaan yang dramatis. Keputusasaan yang dirasakan Kevin sirna sekejap, harapan yang besar menggantikan keputusasaan di hatinya saat itu. Apakah tujuan Kevin akan tercapai? Disaat masa lalu keduanya, saling terikat dan mem...
NADA DAN NYAWA
13564      2568     2     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...
Black World
1471      678     3     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Telat Peka
1227      555     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
The Past or The Future
405      322     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Garden
4675      1521     5     
Fantasy
Suatu hari dimanapun kamu berada,selama kita menatap langit yang sama. Bolehkah aku merindukanmu?