Tidak hanya butuh sekali mencoba untuk mewujudkan sebuah harapan. Sebab barangkali yang saya butuhkan justru sebuah kegagalan—meski harus berkali-kali—untuk membuka gerbang kesuksesan.
Karena nyatanya, satu dengan yang lain tidak dituliskan sama dalam buku kehidupan Tuhan. Begitu pun dengan saya.
Jika saya masih saja gagal meski sudah berturut-turut—bahkan bertahun-tahun—mecoba sementara orang di sekitar saya hanya perlu sekali mencoba lantas tersenyum bangga karena kunci gerbang kesuksesan berhasil didapatkan, saya percaya, bukan karena Tuhan tak sayang saya.
Bukan karena Tuhan tak melihat usaha saya.
Bukan pula karena Tuhan membenci saya.
Yang saya percaya, proses kegagalan yang sempat saya rasakan adalah kunci utama membuka gerbang kesuksesan itu. Bagaimana cara saya menghadapi ke depannya nanti. Juga seberapa saya mampu memikul tanggung jawab itu.