Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nirhana : A Nirrathmure Princess
MENU
About Us  

Seorang pria berjubah coklat menatap sedih pada layar monitor raksasa di hadapannya. Monitor tersebut menampilkan ratusan keping potongan gambar kecil yang akan menjadi besar memenuhi layar jika ia menyentuhnya. Ia memainkan hologram keyboard di bagian bawah, Panggilkan Ksatria itu untukku..

Baik. Seseorang menjawab dari sistem komunikasi pada monitor.

Pria itu kembali memainkan hologram keyboard dan mengetikkan beberapa rangkaian kata. Ia mencermati tulisannya sebentar, lalu menekan perintah kirim.

Tok, tok, tok. Suara pintu diketuk menggema di ruangan yang tak terbatas itu. Bagai sebuah dimensi tanpa ujung yang sangat minim cahaya. Seseorang tanpa pengetahuan yang cukup, mungkin merasa bagai di alam akhirat dan tak berfikir akan ada jalan keluar disana. Namun nyatanya, ada celah terselubung yang membuat apapun bisa masuk kedalamnya.

Sang Ksatria yang sebelumnya dipanggil menghadap kepada pria berjubah itu. Dengan segala rasa hormat, ia bersimpuh.

Bangunlah..

Ksatria itu bangkit dan memberi rasa hormat dengan menyatukan lengan kanan pada dada kirinya. Menunjukkan bahwa pengabdian, kesetiaan dan kepatuhan akan titah seorang yang dihormatinya adalah hal utama yang akan ia lakukan meski hidup yang ia miliki sebagai taruhannya.

Titah tuan akan hamba laksanakan dengan baik.

Pria yang disebut tuan itu menengadahkan kepalanya, membuat wajah tampan yang tertutup tudung itu sedikit terlihat. Garis bibirnya menunjukkan senyum yang menawan, ciri khas kaumnya yang murah hati dan mengagungkan moral. Hidup penuh damai, menghindari pertumpahan darah. Setidaknya prinsip itulah yang tertanam dalam diri mereka sejak kaum mereka terbentuk.

Kaum kita sangat murah hati dan murah senyum. Pria itu mengalihkan pandangannya ke suatu arah di tempat itu. Tak lama kemudian, muncul sebuah jendela dengan pemandangan luar biasa indah bagai berasal dari sebuah puncak bukit. Disana tampak sebuah pemukiman yang sangat besar namun asri dibawah naungan bintang yang bercahaya. Ya, dilangit tersebut hanya ada bintang.

Kita berupaya untuk mensyukuri hidup dan hidup berdampingan sesama serta saling membantu. Pria itu berjalan perlahan menuju sebuah jendela yang tiba-tiba muncul tersebut. Tepatnya, ia yang membuat jendela itu muncul disana. Ia memandang dengan sendu pemukiman asri itu.

Kita tahu bahwa penghuni alam semesta sejatinya adalah spesies makhluk yang sama. Namun, kita lupa bahwa setiap kaum atau ras memiliki karakteristik masing-masing.

Mungkin kita terlalu baik, namun inilah karasteristik kaum kita. Itu sudah tertanam dalam pribadi kita sejak lama, kita tak bisa sedikitpun mengubahnya.

Ksatria yang awalnya dipanggil untuk sebuah misi itu mencoba menangkap apa yang tuannya inginkan, Apa tuan memanggil hamba untuk membuat rencana pengubahan karakteristik..

Itu tidak mungkin, kita sudah lama hidup seperti ini. Sudah takdir kita untuk menjadi kaum yang dikatakan terlalu baik,

Ah, maafkan hamba..

Pria berjubah itu menengok pada Ksatrianya dan tertawa kecil. Jangan terlalu formal. Bukankah kau juga keluargaku? Panggil aku dengan namaku.. Dan ganti kata hamba itu sesukamu, aku merasa tidak pantas mendengarnya.

Akan saya laksanakan, tuan Heza.

Bagus. Heza mengangguk dan kembali memperhatikan jendela. Ah, aku menemukan kata yang unik. Seorang yang baik, akan selalu disakiti. Karena ia menganggap jika semua orang sama baiknya dengan dirinya. Mungkin itu alasan yang pasti mengapa kaum kita terusir. Karena kita juga tak bisa menyakiti kaum lainnya yang ingin mengambil milik kita. Kita selalu mundur.

Tuan ..

Tapi aku tidak menyesal. Suara Heza terdengar sangat mantap. Lebih baik menjadi diri sendiri. Menjadi orang baik, itu artinya kita menghargai kebaikan Tuhan.

Hening. Heza maupun Ksatria itu tak berbicara selama beberapa saat. Mereka terhanyut dalam kenangan masa lampau yang menyebabkan mereka kini berada disini, terusir dari tanah mereka sendiri. Meninggalkan peradaban yang mereka bangun dengan susah payah dan gotong royong tanpa memandang tingkatan kasta keluarga. Dan hal itulah yang membuat kaum mereka menjadi sangat harmonis. Bahkan, mereka tak dendam sedikitpun dan tetap bersatu setelah semua yang terjadi.

Kau tahu betapa aku sangat mengandalkanmu?

Ksatria mengangguk, Saya bersumpah akan melakukan yang terbaik.

Aku tahu. Heza berbalik, kemudian menepuk pundak Ksatria tersebut. Tugas dan tanggung jawabmu sangat berat. Kau harus membawanya, tanpa melukai siapapun. Apapun keadaanya, asal dia masih hidup dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan disana.

Hanya dia, Tuan?

Sayangnya, memang tinggal dia harapan kita yang tersisa. Aku telah kehilangan mereka.

Heza menatap kosong pada jendela. Air matanya jatuh perlahan.

Saya akan segera berangkat, Tuan.

Heza tetap pada posisinya. Hatinya hancur sejak ia mulai kehilangan satu persatu dari mereka, namun ia terus menahan tangisnya. Namun kini, rasa itu tak dapat ia bendung. Ternyata beginilah rasanya patah hati..

Saya akan meninggalkan anda sendiri disini, Tuan.

Pergilah..

Ksatria itu kini sudah menghilang. Hanya tersisa Heza sendiri di tempat itu. Ia terus meratap, membiarkan air mata tersebut membasahi wajah hingga meresap kedalam jubahnya. Ia tidak ingin mengubah posisinya, ia ingin tetap seperti itu sampai merasa puas mengeluarkan semua rasa sakit di dada.

***

Heza berjalan menuju kamar tidurnya, tempat ternyaman untuk melepaskan penat dan mengumpulkan energi agar dapat melakukan aktivitas melelahkan lainnya pada esok hari. Ia kemudian berjalan perlahan menuju sebuah meja berlaci di sudut ruangan, lalu mengambil sebuah kotak emas berukir dari dalam salah satu laci tersebut.

Heza duduk dengan tenang diatas sebuah kursi kayu tepat disamping tempat tidurnya.

Kami adalah bangsa yang damai..

Ia membuka kotak itu, menemukan beberapa kalung dengan liontin yang berbeda. Dua buah berliontin bulan emas, dua buah berliontin bintang emas, dan satu buah berliontin bintang silver. Tak lama berselang, semua liotin kalung dalam kotak itu bersinar dengan cahaya yang indah bak pelangi.

Kami diturunkan sikap yang menjunjung tinggi moralitas dan selalu berbuat baik tanpa mengenal ras maupun kasta..

Liontin yang semula bersinar tiba-tiba meredup, terkecuali kalung dengan liontin bintang silver yang sinarnya menguat.

Kami penjaga perdamaian, menghindari konflik dan perang sesama makhluk Tuhan.

Liontin bintang silver kemudian memancarkan sinar terang yang memenuhi ruang kamar itu. Sesaat setelahnya, seluruh liontin dalam kotak berhenti memancarkan cahaya cantiknya.

Kami adalah Bangsa Lemuria yang Jaya namun rendah hatinya..

Klop! Heza menutup kotak tersebut dan meletakkannya diatas meja. Ukiran kotak itu bersinar emas selama beberapa saat. Ia meletakkan tangan kanannya pada dada kirinya. Kami adalah bangsa yang kuat. Semoga Tuhan selalu bersama kami, menjaga ketentraman bagi seluruh makhluk di alam semesta yang amat luas ini.

Heza meletakkan tangan kanan itu kembali keatas pangkuannya. Kedua lengannya mengepal dengan kuat, kemudian terbuka kembali dengan rileks sambil mengeluarkan napas dari mulutnya. Kaum mereka tidak bisa menyimpan dendam, namun dapat merasakan sakit hati dan menangis seperti kaum lainnya. Mereka tidak diperkenankan menyakiti orang lain hanya karena perasaan sakit hati. Itulah kepribadian yang telah turun menurun mengalir dalam darah mereka.

Tuan Heza, boleh saya masuk?

Heza tersadar dari lamunannya, Masuklah..

Semua sudah siap dengan segala rencana yang kita bangun untuk membawa anak itu. Dan seperti perkiraan Tuan sebelumnya, hanya dia yang bisa kita bawa pulang kembali.

Antarlah dan bekali segala kebutuhan mereka, kita akan terus mengawasi dari tempat biasa.

Baik.

Heza menatap pada kotak yang sebelumnya ia letakkan diatas meja. Bentuk kotak itu berubah, bagai tampilan hologram yang perlahan hilang. Beberapa saat kemudian, kotak itu benar-benar hilang.

Aku akan menunggu hasilnya dengan sabar, aku yakin ini yang terbaik dari Tuhan. Aku bersyukur karena kau spesial, kau takkan mudah untuk menyerah.

Berjuanglah, Vie..

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    waaah kasihan sekali depresi sampai 12 tahun but premisnya oke banget, gimana kisahnya manusia depresi 12 tahunnn bikin penasaran??? 1 bulan ada masalah aja udah kaya org gila hehehe. :( udah kulike dan komen storymu. mampir dan like storyku juga ya. thankyouu

    Comment on chapter 1. Lost Then
Similar Tags
Blue Diamond
2930      962     3     
Mystery
Permainan berakhir ketika pemenang sudah menunjukkan jati diri sebenarnya
Sanguine
5700      1729     2     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
10 Reasons Why
2565      1120     0     
Romance
Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun tak pernah menganggap Keira lebih dari sekadar sahabat. Hingga suatu hari datanglah Gavin, cowok usil bin aneh yang penuh dengan kejutan. Gavin selalu pu...
Du Swapped Soul
13733      2198     8     
Fantasy
Apa kamu pernah berasumsi bahwa hidupmu lah yang paling sempurna? Apakah kamu pernah merasakan rasanya menjalani kehidupan orang lain? Dan apakah... kamu pernah mempunyai sahabat yang aneh, tapi setia? Kalau belum, kau akan menemukan semuanya di sini, di kehidupan Myung-Joo yang akan diperankan oleh Angel.
Simbiosis Mutualisme seri 1
11644      2524     2     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Trainmate
2810      1233     2     
Romance
Di dalam sebuah kereta yang sedang melaju kencang, seorang gadis duduk termangu memandangi pemandangan di luar sana. Takut, gelisah, bahagia, bebas, semua perasaan yang membuncah dari dalam dirinya saling bercampur menjadi satu, mendorong seorang Zoella Adisty untuk menemukan tempat hidupnya yang baru, dimana ia tidak akan merasakan lagi apa itu perasaan sedih dan ditinggalkan. Di dalam kereta in...
Save Me From Myself
2037      866     1     
Romance
"Kau tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya menjadi aku."
Intuisi
4061      1260     10     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
A & B without C
286      253     0     
Romance
Alfa dan Bella merupakan sepasang mahasiswa di sebuah universitas yang saling menyayangi tanpa mengerti arti sayang itu sendiri.
My Brother Falling in Love
38430      3904     8     
Fan Fiction
Pernah terlintas berjuang untuk pura-pura tidak mengenal orang yang kita suka? Drama. Sis Kae berani ambil peran demi menyenangkan orang yang disukainya. Menjadi pihak yang selalu mengalah dalam diam dan tak berani mengungkapkan. Gadis yang selalu ceria mendadak merubah banyak warna dihidupnya setelah pindah ke Seoul dan bertemu kembali dengan Xiumin, penuh dengan kasus teror disekolah dan te...