“Mau kemana?” sebuah suara menghentikan langkahku.
Aah, kenapa suara penjahat bisa sehangat dan seindah ini sih? Bukankah seharusnya suara penjahat itu menyeramkan? Pikirku.
“Ah… Itu… Temanku menunggu di kantin.” Aku menjawab pertanyaannya dengan takut-takut sambil perlahan menoleh ke belakang, kearahnya.
Saat menangkap sosoknya, sontak mataku langsung terbelalak kaget. Pria aneh itu sudah melepas masker dan topinya, sehingga aku sekarang bisa melihat dengan jelas wajahnya.
Bukankah dia Lee Jong Suk yang tempo hari diceritakan Mi Joo? Yang bertabrakan denganku ketika aku keluar dari lab film? Senior kami yang sedang naik daun setelah direkrut agensi bergengsi, dan baru saja debut di sebuah drama yang ratingnya mengalahkan semua drama yang sedang tayang saat ini? Apa yang dia lakukan disini??
“Ada kertas sama pulpen?” Tanya Lee Jong Suk sambil tersenyum.
Terhipnotis oleh senyumannya dan masih bingung dengan situasi yang sedang terjadi, aku langsung menurut dan membuka tasku. Merobek selembar kertas dari buku notesku, lalu memberikan kertas itu padanya beserta dengan sebuah pulpen.
Lee Jong Suk mengucap terima kasih dan langsung sibuk menulis di kertas yang kuberikan.
Tanpa kusadari, serangkaian kata tiba-tiba meluncur terucap dari bibirku. "Maaf sunbae, saya bukan penggemar sunbae, tidak perlu memberi saya tandatangan. Saya tidak akan ganggu istirahat sunbae dan tidak akan bilang siapapun kalau sunbae ada di sini, saya permisi dulu."
Aku membungkuk singkat, lalu membalik badan untuk pergi dari sana.
"Hahahaha, tunggu dulu Ji Yeon! Ini bukan tandatangan untuk kamu, ini balasan gambar lab tempo hari."
Lee Jong Suk berdiri dan mengulurkan kertas yang tadi kuberikan padanya. Masih ada sisa tawa diwajahnya.
Dengan penuh kebingungan, aku hanya bisa mengambil kertas itu dan melihat apa yang ditulisnya. Masih ada sejumlah tanya yang memenuhi benakku. Bagaimana ia tahu namaku?
[Halo, maaf baru balas. Aku sekarang sibuk syuting dan jarang ke kampus. Semester depan juga aku akan mengajukan cuti, jadi tidak akan bisa balas gambar lab kamu lagi. Bagaimana kalau untuk selanjutnya kita saling memberi kabar via chat? Ini nomorku, jangan lupa kirim chat ya ;) 010-4243-xxxx]
Mataku semakin terbelalak saat membaca isi kertas yang diberikan Lee Jong Suk. Gambar dan tulisannya sama persis dengan yang selama ini saling berbalas gambar denganku. Jadi, selama ini aku berbalas gambar dengannya??
Aku masih terdiam setelah membaca suratnya. Semua hal ini terlalu mengagetkan, aku butuh waktu untuk mencerna semuanya.
"Maaf baru sekarang kasih tahu kamu, karena aku juga baru tahu tentang kamu belum lama ini. Tempo hari aku gak sengaja dengar teman kamu ngomong tentang gambar-gambar itu. Akhirnya aku putuskan untuk langsung membalas sekaligus mengungkap jati diriku suatu hari nanti. Dan hari ini lah saatnya." Lee Jong Suk menjelaskan padaku yang masih diam terpaku.
"Hp." Lee Jong Suk tiba-tiba berkata sambil mengulurkan tangannya kearahku.
Kembali terhipnotis, aku langsung menyerahkan ponselku setelah membuka kuncinya.
Lee Jong Suk terlihat sibuk mengetik di ponselku, mengeluarkan ponsel dari kantung jaketnya dan sibuk mengetik pada ponselnya. Setelah itu ia pun mengembalikan ponselku sambil tersenyum.
"Aku harus pergi sekarang, nanti jangan lupa chat aku yaa. Tapi aku juga udah simpan nomor kamu sih, kalau sampai besok pagi kamu gak juga kirim chat, aku yang akan chat kamu duluan." Lee Jong Suk mengedipkan matanya kepadaku. Ia lalu mengenakan kembali masker serta topinya, dan berjalan melewatiku yang masih diam terpaku.
Saat melewatiku, tangannya sempat menyentuh kepala dan mengusap lembut rambutku.
Sepeninggalannya, aku masih diam terpaku, berdiri di tempat yang sama, namun senyum perlahan mengembang dari kedua sudut bibirku.
Sepertinya awal kisah perkuliahan yang menarik akan dimulai disini.
***
[END]
baru mampir yg di tinlit ..hehehe
Comment on chapter CHAPTER 1 : Busy Life of University Student