Bagiku enggak ada kata basa-basi, kalau memang aku gak suka ya aku bakalan diem, atau ngeluarin jurus andalan, cemberut -Andita, si Wajah Jutek
Aku tertawa terpingkal-pingkal sekaligus merasa kasihan dengan nasib kami bertiga. Aku harus terbiasa dipanggil dengan sebutan wajah jutek. Tidak hanya aku saja, ku perkenalkan ratu jutek yang paling terkenal. Matanya akan menari-nari mendelik kesana kemari macam penari Bali saja. Aku, Widi dan Tary harus berkenalan dan menjadi akrab dengan sebutan si wajah jutek.
Fenomena macam apakah ini? Lelaki akan sedikit segan kepada kami. Andrean sering menghinaku dengan sebutan wajah jutek, entah ada apa dengannya hingga bisa menyukaiku. Aku pun harus menerima kenyataan pahit saat pertama wawancara kerja kalimat yang diucapkan oleh pewawancara yang kini menjadi atasanku selalu terngiang dikepala.
"Wajah kamu jutek banget yah."
Sesi wawancara baru akan dimulai, kalimat itu menjadi perusak suasana diawal percakapan dan aku hanya bisa tersenyum kaku. Widi berpostur tinggi, kurus, memiliki wajah tirus, sama sepertiku yang ber-wajah jutek. Sedangkan Tary adalah perempuan chubby yang sama-sama dipanggil jutek. Aku dan Tary ber-golongan darah B. Kami sering berselisih paham. Mitosnya, yang lahir di hari yang sama atau bergolongan darah yang sama diyakinkan tidak pernah cocok untuk disatukan, sudah seperti anjing dan kucing kalau bersatu.
Suatu hari ...
"Wajah kamu serius banget, jutek kayak terkesan arogan, eh pas udah deket ramah banget. Tampilan kadang emang suka nipu." Miko ketawa tanpa dosa
Dia adalah salah satu dari banyak orang yang mengucapkan itu. Sebagian membicarakan wajah jutek ku karena kepribadianku yang sebenarnya serius. Sebagian yang lain mengatakan bahwa asal-muasal wajah jutekku karena kehidupanku yang terlampau menyedihkan sehingga raut wajah jutek berarti diartikan sebagai wajah kesedihan.
Banyak juga yang mengatakan bahwa aku garang seperti diibaratkan "rentenir penagih hutang." Sial! Tak khayal, aku disamakan dengan Kristen Stewart, pesohor Hollywood yang diberi gelar ratu resting bitch face atau si muka jutek. Miko bilang wajahku ayu sekaligus jutek. Wajahku diperlengkap dengan garis tegas atau lebih tepatnya judes. Dulu, aku pernah dibawa ke rumah Miko, aku disangka berpacaran oleh Ibunya. Sepulang dari rumahnya aku langsung dikomentari Ibunya yang bilang ke Miko bahwa wajahku jutek terkesan tak ramah.
Keesokan harinya Miko langsung menceritakan itu sambil mentertawai aku. Karena hal sepele tapi langsung bawa-bawa ke hal yang lain. Kenapa kalau wajah jutek diartikan tidak pernah memiliki sisi lembut. Padahal aku adalah orang yang mudah tersentuh. Wajah jutek mungkin tak terlihat gembira kalau sedang senang, relatif datar. Sehingga aku selalu mendapat kesan buruk di awal perkenalan. Sungguh menyebalkan!
Aku sempat lelah memiliki wajah jutek, aku lalu mencari tau di internet tentang wajah jutek. Katanya solusinya adalah senam wajah di pagi dan malam hari selama lima belas menit. A-I-U-E-O aku lincah menggerakkan wajahku di depan cermin. Sambil mengunci pintu kamar takut tiba-tiba ada yang masuk. Wajah jutek itu disebabkan otot-otot wajah yang kaku dan kurang tersenyum, katanya.
Aku melakukan itu semua selama seminggu, aku merasa wajahku tetap jutek. Apalagi kalau aku hanya diam, hampir semua teman mengejekku "serius banget buuu". Ku simpulkan dengan jelas bahwa usahaku sia-sia. Hingga aku pada akhirnya menerima wajah jutek ini dengan lapang dada - Mereka memanggilku Andita, si wajah jutek.
***
Andita. Nama ini mengingatkan saya pada seorang guru menulis saya. Kak Raindita. Bahkan karakternya sama. Jutek juga.
Comment on chapter Bagian 1 : Cinta Bersemi dibalik Pertaruhan