Read More >>"> Hello Weena
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hello Weena
MENU
About Us  

“Wen, Weena...”

Aku  bergegas keluar kamar saat teriakan mama terdengar memanggil namaku. Aku memakai celana selutut dengan kaos merah darah. Ku hampiri mama yang tengah sibuk membersihkan taman di belakang rumah. Bunga mawar dan anggrek tumbuh segar di halaman belakang, berwarna-warni hingga membuat mata segar memandangnya. Begitulah hobi mamaku, berkebun dan memasak. Selain itu, mama juga sering membuat lukisan-lukisan lucu, seperti wajahku dan ayah. Kebetulan ayah tengah berlayar saat ini, pekerjaan itu menntutnya untuk jarang pulang. Ah, rasanya aku rindu.

Aku mendekat dan bertanya ke mama ada apa, ambilkan pemotong rumput di gudang, katanya. Aku mengangguk dan bergegas ke gudang. Tempat itu terletak tak jauh dari tempat mama berkebun, akhirnya aku segera mengambil benda itu. Kubuka pintu cokelat yang sudah usang, bunyi khas pintu berdecit terdengar. Di dalam terdapat banyak sekali benda-benda tajam yang tersusun rapi di dinding. Aku masuk, mencari alat yang dimaksud mama. Nihil, benda itu tak bisa kutemukan. Saat aku ingin keluar dan bertanya dengan mama, tiba-tiba pintu cokelat itu menutup sendiri.

Hallo Weena.”

Dua kata yang membuatku membisu. Ingin rasanya aku berteriak, namun lidahku kelu. Mendadak tangan dan kakiku bergetar, jantungku berpacu cepat, dan rasa takut mengendalikan badanku. Tulisan di pintu itu ditulis dengan darah segar yang tercium bau amisnya. Gudang seluas 5m x 5m itu mendadak dipenuhi hawa misteri. Telingaku menangkap suara isak tangis, tetapi aku tak melihat siapa yang menangis. Lalu dilanjut dengan suara tawa yang lambat laun melemah.

“Mamaaaaa,” teriakku sekeras mungkin, tetapi tiba-tiba aku terbelalak mendapati sosok gadis yang tertidur cantik di depanku. Dengan rasa takut aku mendekatinya, namun seketika aku melangkah mundur. Dengan mata kepalaku, aku melihat wajah gadis itu begitu seram. Wajahnya penuh dengan luka, matanya memutih seketika, tangannya keriput dengan kuku-kuku yang panjang. Ia tersenyum sambil mengatakan “Hallo Weena.” Reflek aku menjerit, ku lempari dia dengan benda-benda di sampingku. Dia menghilang.

“Mama, mama di mana? Kenapa mama tak mendengarku?” Aku mendobrak-dobrak pintu gudang dan mencoba membukannya. Namun, tidak bisa di buka. Keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhku. Aku menangis sejadi-jadinya, sayangnya tak hanya sampai disitu. Sebuah tangan tiba-tiba menepuk pundakku. Tangan itu mencekram kuat bajuku hingga aku menjerit keras. Semua terasa gelap, aku jatuh pingsan.

Saat aku mengerjapkan mata, aku telah berada di kamarku. Kulihat mama terlihat cemas.

“Maa..”

“Sayang sudah bangun? Kenapa kamu masuk ke gudang?”

“Mama Weena takut.” Aku memeluk mama dengan jantung yang masih berdetak kencang.

“Tenanglah, cerita sayang. Kenapa kamu masuk gudang itu?”

“Bukankah mama yang menyuruhku,” ucapku sambil terbingung.

“Kamu lupa? Mama tadi sedang ke pasar dan gudang itu telah lama tak terpakai. Jangan mengada-ada kamu Ween,” jawab mamaku hingga membuat mataku seketika membulat.

“Jadi, tadi bukan mama?” Aku semakin takut, seumur-umur tak pernah aku mengalami hal seperti ini. Bertemu dengan makhluk mengerikan yang seakan ingin menancapkan kukunya di leherku. Rasanya aku hampir saja mati sia-sia karena ulah hantu itu.

“Dengar Weena, jangan masuk ke gudang itu lagi! Kamu tau? Di sana berbahaya,” ucap mama was-was.

“Ada apa di sana?”

“Di sana, arwah kakakmu tinggal.”

“Ka..kakak..”

Tags: twhc18 thwc18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • AlifAliss

    Manis sih, tapi masa kakaknya jahat gitu? ???? Kan kasihan Weena nya.

Similar Tags
Menghapus Kesepian
649      372     4     
Short Story
Terasa sepi ketika kita pergi tanpa sahabat yang menemani.
BALAS NALANGSA
626      375     1     
Short Story
Aku harus melihatmu lebih dekat, namun jangan menjauh saat aku menghilang.
Kena Kau
413      264     1     
Short Story
Loteng Rumah Ku
788      467     6     
Short Story
Apakah ada seseorang di atas sana?
Little Riding Hood Alternative Universe
363      241     1     
Short Story
Little Riding Hood yang harus dihadapkan pada sebuah perintah. Ia tak mampu berkutik untuk melawan karena ia hanya anak pungut, namun perintah yang sederhana itu adalah sebuah ketakutan yang tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Pic Source : -pexels.com/@stacey-resimont-183655 -rs9seoul Edited with : -Picsart Cerita ini diikutsertakan untuk mengikuti thwc18
Between us
575      302     4     
Short Story
She was here, between us! Yash! Hi! I'm Laura! And i'll kill u.
Killed
321      199     1     
Short Story
Nightmare
542      378     1     
Short Story
Ketika mimpi buruk datang mengusik, ia dihadapkan pada kenyataan tentang roh halus yang mengahantui. Sebuah 'dreamcatcher' sebagai penangkal hantu dan mimpi buruk diberikan. Tanpa ia tahu risiko sebenarnya. Pic Source : -kpop.asiachan.com/Ash3070 -pexels.com/pixabay Edited by : Picsart Cerita ini dibuat untuk mengikuti thwc18
Bells Flower
350      231     2     
Short Story
Bella mendekati ibunya. Dia mencoba untuk melepaskan ikatan namun tak bisa. Mata sang ibu melotot dengan mulut terbuka, menatap tajam ke arah Bella. Mulut terbuka itu menyemburkan kunyahan kelopak bells flower ke wajah Bella. Bau menyengat dan busuk jadi satu. Seketika Bella bangun dari mimpinya.
Happy Hallowen
360      239     1     
Short Story
Kejutan dari seorang teman untuk temannya di hari Hallowen kali ini. Lalu apa kejutan itu?