Read More >>"> BANADIS 2 (Rekrutan Baru) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - BANADIS 2
MENU
About Us  

VIII

Pullup’s Arena,

Sebuah tempat untuk menggelorakan adrenalin.

Di lokasi berukuran 6 meter x 8 meter itu para petarung bisa memamerkan keperkasaannya di hadapan banyak orang.

Sungguh tempat itu tidak pernah sepi dari penonton, karena Tuan Rakat menawarkan hadiah yang besar bagi para petarung yang berani memasuki Pullup’s Arena.

Pada minggu – minggu tertentu para petarung yang mencari bonus 5x lipat bisa mengikuti sebuah pertarungan tersadis yang disebut Death Wish.

 

Ratusan penonton terdengar bersorak sorai.

Mereka meneriaki para petarung yang hendak mengadu nyawa di atas arena.

Habis – habisan para penonton itu membela para jagoannya.

Tak segan – segan mereka bertaruh dengan koin emas yang cukup banyak demi kehormatan petarung favoritnya.

Karena semakin besar nilai taruhan terhadap petarung itu, semakin terhormat pula eksistensi petarung itu di mata penonton.

Apalagi jika petarung itu bisa memberikan hiburan yang mematikan bagi para penonton, niscaya petarung itu akan berada di Hall of Fame.

 

Saat itu yang akan bertarung adalah Horapop, sang penjagal dan Mausrom, Mr. Handsome.

 

Statistik menyatakan bahwa juaranya adalah Horapop.

Tapi kehidupan nyata di atas arena lah yang menentukan siapa yang layak untuk mati.

 

Horapop tampak bersiap – siap di sudut biru dengan pedang besarnya, sedangkan Mausrom terlihat sedang memamerkan tombak – tombaknya di sudut merah.

 

Pertarungan dimulai,

 

Mausrom langsung mengarahkan tombak yang diputar – putarkan tadi ke arah Horapop.

Tapi dengan mudah sang penjagal mengelak.

Tombak itu menancap di tanah dengan percuma.

Namun Mausrom justru menjadi semakin bersemangat.

Dirinya mengambil tombak lagi dengan salah satu kakinya.

Lalu segera melanjutkan serangannya dengan kecepatan penuh.

 

Tombak itu seolah – olah berlari mengajar Horapop.

Beberapa kali ujungnya hampir mengenai sang penjagal.

Laki – laki pengguna pedang besar itu sedikit kesal dibuatnya.

Seolah – olah kegesitan tombak itu menutup jarak pedangnya dengan Mausrom.

 

Sambil menunggu lawannya, Mausrom sedikit memamerkan atraksi tombaknya.

“Wee,,!!” Penonton pun bersorak kegirangan.

Mereka memanggil – manggil nama Mausrom, Mr. Handsome.

Laki – laki pengguna tombak itu menjadi tersanjung oleh elu – eluan dari penonton.

 

Horapop kembali bergerak, dengan pedang yang dibalik ujung tajamnya di bawah.

Layaknya mesin buldoser laki – laki itu memasuki jangkauan tombak Mausrom.

Untuk tetap menjaga jarak Mausrom melangkah teratur ke belakang.

Juga supaya ujung tombaknya tetap pada posisi mendapatkan ruang gores.

 

Dengan tak kalah lincahnya Horapop memainkan pedangnya, menghalau setiap tusukan – tusukan tombak yang gesit itu.

Akhirnya, laki – laki itu mendapatkan posisi tombak – tombak Mausrom yang diletakkan berjajar.

Dengan sengaja Horapop menendang jauh tombak – tombak itu. Hingga Mausrom tidak bisa menjangkau lusinan senjatanya sendiri.

Lalu seketika laki – laki itu melaju cepat, mendekati pangkal tombak.

Alhasil, Mausrom melepas tombak satu – satunya itu.

Lengan kanan dirinya hampir saja terkena goresan pedang besar milik Horapop.

 

Sang penjagal membuang tombak itu jauh – jauh ke samping kirinya.

 

Sekarang satu – satunya yang tersisa dari Mausrom adalah gerakan tipu – tipunya, karena laki – laki itu tidak membawa satu senjata pun.

Horapop tampak waspada.

Laki – laki itu memperhatikan langkah lawannya dengan saksama.

Sepasang matanya tampak berlarian ke kanan dan ke kiri berulang – ulang.

 

Celah,

Pandangan mata sang penjagal lelah mengamati kelincahan sepasang kaki lawannya.

Dengan secepat kilat Mausrom berkelit, hendak mengambil senjatanya yang tertancap jauh di belakang Horapop.

Sang penjagal pun berusaha mengejar lawannya.

Tapi tampaknya tolakan kaki Mausrom lebih cepat dari kaki – kaki perkasa Horapop.

 

Tak hilang akal Horapop menerkam lawannya dengan pedang diangkat ke atas, siap menebas.

Sungguh tidak beruntung, tubuh Mausrom ada pada jangkauan pedang.

Tebasan Horapop mendarat telak.

“Akk,,!!”, jerti kesakitan Mausrom.

Laki – laki itu mengalami luka gores yang dalam pada bagian kanan tubuhnya.

 

“Ampun, Pop,, Ampunn,,”, pinta Mausrom.

Merasa kasihan, Horapop berdiri terus di hadapan Mausrom.

Laki – laki berjuluk Mr. Handsome itu akhirnya mati karena kehabisan darah.

 

 

 

IX

Setelah pertarungan itu usai,

“Huh, konyol,, mati karena tidak membawa senjata.”

Tuan Rakat tampak tidak puas.

“Selanjutnya siapa, Yar?”, tanya beliau, berharap lebih.

Tayar melihat daftar peserta.

“Selanjutnya pertarungan antar perempuan, tuan.”

“Huuhh,, Apa nggak ada yang lebih membosankan dari ini?”

“Sebaiknya tuan perhatikan dulu pertarungan ini,, Tuan pasti akan menyukainya.”

 

Dengan diniat – niatkan penguasa Banadis itu melihat ke tengah – tengah arena.

“Kalo ini juga nggak menarik, aku pulang lo, Yar.”

“Oh ya,, Siap, tuan. Saya jamin tuan tidak akan pulang.”

Tampaknya laki – laki kepercayaan Tuan Rakat itu begitu percaya diri.

 

Arena pertarungan,

Di sudut merah ada seorang cewek berpakaian ninja bernama Teromi, sedangkan di sudut biru pemain belati bernama Attari.

 

Pertarungan antar perempuan dimulai,

 

Teromi segera mengambil beberapa shuriken.

Lalu melemparkannya ke lawan.

Dengan cekatan Attari menghindarinya.

Pemain akrobat itu membalas dengan belati lontar.

Juga Teromi berhasil mengelaknya.

Mereka berdua pun beralih pada senjata utama.

Teromi dengan tanto, sedangkan Attari dengan belati tangan.

 

“Clang, Clang, Clang,”

Kedua besi itu terus menerus beradu.

Hingga gesekan – gesekannya menimbulkan percikan api.

 

Setelah beradu senjata beberapa tebasan,

Mereka berdua kompak melompat mundur, menjaga jarak.

 

Kedua petarung itu saling mengukur lawannya.

Berjalan perlahan – lahan, mencari celah.

 

“Hattzz,,!” Mereka berdua berlari maju.

Sambil menyiapkan tebasan masing – masing.

“Clang, Clang, Clang,”

Kedua besi itu kembali beradu.

Sontak percikan api bermunculan pada kedua bilah itu.

Terus dan terus mereka beradu senjata.

Hingga kekuatan fisik mereka sedikit menurun.

 

Sejenak mereka menghentikan tebasan – tebasan mematikan itu, dengan posisi senjata yang saling mendorong.

Tak pelak wajah berhadapan dengan wajah. Tampak sama – sama bengis.

Kemudian mereka melompat mundur, mengambil jarak lagi.

Begitu sampai pada posisi ideal, Teromi meledakkan beberapa bom asap di depannya.

Alhasil tertutupilah eksistensi ninja cewek itu dengan pekatnya asap.

Dalam sepersekian detik tiba – tiba beberapa shuriken beterbangan ke arah Attari.

Dengan berputar menyamping di udara Attari menghindarinya.

Di saat bersamaan cewek itu meraih beberapa belati dan melemparkannya.

“Clang, Clang,” Tampaknya Teromi berhasil menangkisnya.

“Akk,!!”, jerit perempuan kesakitan.

Setelah itu tidak ada pergerakan lagi dari balik asap.

Ketika gumpalan asap telah dihembus oleh angin, ninja cewek itu tampak tergeletak di tengah – tengah arena.

Beberapa detik kemudian, Teromi duduk bersimpuh.

Tampak oleh mata, satu belati tidak berhasil ditangkis ninja cewek itu, dan terlihat menancap di perut kirinya.

Demi kehormatan dan harga dirinya Teromi memilih jalan yang selayaknya diambil, yaitu dengan menghujamkan tanto itu pada dirinya sendiri.

 

Penonton yang hadir menjadi histeris dengan aksi bunuh diri itu.

Lalu beberapa saat kemudian, “Yee,,!!, Attari! Attari! Attari!”

 

Dari tempat VVIP, Tuan Rakat tampak terpukau dengan penampilan Attari.

“Tayar, setelah ini ajak petarung itu menemui saya.”

“Oh ya,, Siap, tuan,”, sahut Tayar.

 

 

 

X

Ruang kerja Tuan Rakat,

Tampak penuh oleh para petarung.

Dengan aroma badan yang beraneka ragam memabukkannya.

Ruangan itu menjadi kurang nyaman untuk dijadikan tempat pertemuan.

Beberapa orang memilih berada di lorong istana.

Sambil melihat – lihat kemolekan ornamen – ornamennya.

Juga membebaskan pandangan pada hijaunya pepohonan di taman merpati.

Sedangkan mereka yang tetap bertahan di dalam ruangan, tampak sedang menikmati minuman keras.

Sambil ditemani penghibur – penghibur seksi.

Para penghibur itu tampak tidak risih dengan bulir – bulir keringat para petarung.

 

Beberapa saat kemudian penguasa Banadis memasuki ruangan,

Segera para penghibur keluar dari ruang kerja.

Sontak pesta berahi itu pun bubar.

 

Tuan Rakat menempatkan diri pada sisi dalam meja bundar itu.

Beliau duduk membelakangi rak buku – buku kerajaan.

Sedangkan Tayar berada di sebelah kiri beliau.

 

“Ok, Terima kasih pada kalian semua yang mau memenuhi undangan saya ini, Saya berharap dengan bersekutu dengan anda – anda para petarung sekalian bisnis kami di Banadis ini menjadi semakin maju, Juga kalian bisa semakin bisa mendapatkan bonus – bonus yang semakin banyak.”

Para petarung itu tampak ingin tahu lebih lanjut maksud Tuan Rakat.

“Pada kesempatan ini saya sedang menawarkan suatu kerja sama yang tentunya sangat menguntungkan bagi reputasi juga kebutuhan materiil anda sekalian, Kami sedang merencanakan membentuk pasukan tentara bayaran yang baru, karena kami sadari setelah Pullup’s Arena dibuka ternyata banyak para petarung dari luar Banadis menjajal peruntungannya di arena itu. Maka dari itu bagi yang secara langsung menolak tawaran ini, saya mohon segera meninggalkan ruangan ini.”

“Ahh,, kirain apaan?, Saya pergi,”

“Saya juga, Nggak penting banget,”

“Huh, main manfaatin keahlian orang saja.”, keluh seseorang.

Tampak beberapa petarung meninggalkan ruang pertemuan itu.

Sedangkan para petarung yang masih berada di dalam ruangan berjumlah 12 orang termasuk Horapop dan Attari.

“Kami tetap di sini, Tuan Rakat. Apa yang tuan tawarkan?”

“Hmm, Hmm, Baguslah kalian semua masih berada di ruangan ini karena bonus yang nantinya kalian dapatkan akan lebih besar 2x lipat dari bonus pertarungan biasa di arena itu.”

Sambil Tuan rakat melihat ekspresi mereka.

“Lalu apa yang harus kami lakukan, tuan?”, tanya Attari.

“Selanjutnya kalian akan menjalankan misi yang nanti saya informasikan kepada kalian, Adapun bentuk misi itu beraneka ragam tergantung permintaan pemesan kalian. Bisa misi pembunuhan, penculikan, misi perlindungan, atau bisa juga misi pengantaran barang – barang khusus.”

“Baiklah saya terima, Kebetulan saya juga suka membunuh orang.”, ucap Horapop, tampak berkobar – kobar.

Attari menyahut, “Saya juga menerimanya, tuan. Silakan beritahukan saja. Saya pasti akan menuntaskan misi – misi itu.”

Seseorang terlihat ragu dengan penawaran itu.

Bertanya, “Lalu apa jaminan dari tuan atas keselamatan kami? Adakah pasukan dukungan atau semacamnya untuk menuntaskan misi – misi itu?”

“Tidak ada, Kami tidak akan mensupport apapun kebutuhan kalian selama misi dalam proses dilaksanakan, Itu menjadi urusan kalian sendiri atas situasi dan hal – hal yang nantinya terjadi.”

“Maaf, tuan,, Saya tidak menerima penawaran, tuan. Saya tidak ingin menyerahkan nyawa begitu saja untuk sebuah misi bunuh diri seperti itu. Permisi, tuan,”

Seseorang itu segera meninggalkan ruang pertemuan.

“Baiklah, Apa masih ada yang ingin berubah pikiran?”, tanya Tuan Rakat.

“Kapan kami bisa mendapatkan bonus dari misi yang sudah kami laksanakan itu nantinya?”, tanya seseorang berkulit hitam.

Dengan sangat percaya diri Tuan Rakat mejawab,

“Setelah kalian kembali ke Banadis, maka saat itu juga bonus akan diberikan, Tanpa potongan,”

“Hmm, baiklah,”

 

Alhasil, pertemuan itu mendapatkan 11 anggota baru untuk dimasukkan ke dalam tim tentara bayaran kerajaan Banadis.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • showmat

    @SusanSwansh hahaha,, iya,,

    Comment on chapter Penglihatan Masa Depan
  • SusanSwansh

    Keren ceritanya. Cuma EBI masih cukup berantakan. (Kayak saya) hehe. Semangat.

    Comment on chapter Penglihatan Masa Depan
Similar Tags
Petrichor
4109      1380     2     
Inspirational
Masa remaja merupakan masa yang tak terlupa bagi sebagian besar populasi manusia. Pun bagi seorang Aina Farzana. Masa remajanya harus ia penuhi dengan berbagai dinamika. Berjuang bersama sang ibu untuk mencapai cita-citanya, namun harus terhenti saat sang ibu akhirnya dipanggil kembali pada Ilahi. Dapatkah ia meraih apa yang dia impikan? Karena yang ia yakini, badai hanya menyisakan pohon-pohon y...
Sebuah Musim Panas di Istanbul
320      219     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Perjalanan Kita: Langit Pertama
1335      658     0     
Fantasy
Selama 5 tahun ini, Lemmy terus mencari saudari kembar dari gadis yang dicintainya. Tetapi ia tidak menduga, perjalanan panjang dan berbahaya menantang mereka untuk mengetahui setiap rahasia yang mengikat takdir mereka. Dan itu semua diawali ketika mereka, Lemmy dan Retia, bertemu dan melakukan perjalanan untuk menyusuri langit.
Rêver
5503      1642     1     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
THE WAY FOR MY LOVE
406      311     2     
Romance
Mencintaimu di Ujung Penantianku
4208      1158     1     
Romance
Perubahan berjalan perlahan tapi pasti... Seperti orang-orang yang satu persatu pergi meninggalkan jejak-jejak langkah mereka pada orang-orang yang ditinggal.. Jarum jam berputar detik demi detik...menit demi menit...jam demi jam... Tiada henti... Seperti silih bergantinya orang datang dan pergi... Tak ada yang menetap dalam keabadian... Dan aku...masih disini...
Sanguine
4435      1449     2     
Romance
Karala Wijaya merupakan siswi populer di sekolahnya. Ia memiliki semua hal yang diinginkan oleh setiap gadis di dunia. Terlahir dari keluarga kaya, menjadi vokalis band sekolah, memiliki banyak teman, serta pacar tampan incaran para gadis-gadis di sekolah. Ada satu hal yang sangat disukainya, she love being a popular. Bagi Lala, tidak ada yang lebih penting daripada menjadi pusat perhatian. Namun...
ALVINO
4140      1839     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.
in Silence
392      268     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Mamihlapinatapai
5464      1527     6     
Romance
Aku sudah pernah patah karna tulus mencintai, aku pernah hancur karna jujur tentang perasaanku sendiri. Jadi kali ini biarkan lah aku tetap memendam perasaan ini, walaupun ku tahu nantinya aku akan tersakiti, tapi setidaknya aku merasakan setitik kebahagian bersama mu walau hanya menjabat sebagai 'teman'.