Read More >>"> Apa ada yang salah denganku?
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Apa ada yang salah denganku?
MENU
About Us  

“Apa ada yang salah denganku?”

Pertanyaan itu lagi yang keluar bersama helaan nafas, sungguh membosankan sekaligus takut mendapat tatapan tajam dari teman-temanku selama tiga hari terakhir. Mereka tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Aku hanya berdiam di tempatku berpijak sekarang, akan lebih tidak nyaman jika bergabung di meja persegi panjang kantin itu.

Salah seorang penduduk meja itu bangkit, gadis berpenampilan berantakan. Lisa. Tanpa sedikitpun rasa kasihan, ia mencengkramku dengan sangat kuat. Membawaku ke sebuah lorong yang tengah sepi.

“Masih bertanya juga ada yang salah?”

Aku meringis. Bukan karena suara Lisa yang mampu membuat tuli dadakan, melainkan tanganku yang sudah dilepas berdarah. Pasti Lisa memanjangkan kukunya, gadis itu memang tidak pernah mau mendengarkan ceramah dari teman-teman.

Lisa menggenggam tanganku lagi, nyaris membuat tangisku pecah sebab luka yang ditekan-tekan. “Ini yang salah, dirimu! Setelah bersusah payah membujuk Citra, akhirnya gadis polos itu bercerita semuanya kepadaku.”

Keningku mengerut. Memangnya, apa yang Citra ceritakan? Apa ada hubungannya denganku?

“Tidak tahu?” tanya Lisa menantang disusul suara tawa mengejek.

“Lisa, cukup!”

Aku dan Lisa refleks menoleh pada sumber suara, pria tinggi dengan tatapan menusuknya. Gilang.

“Masih percaya sama dia, Lang?”

Lisa memandang jijik pada Gilang. Kini aku terlihat lemah, racauanku lolos begitu saja saat Lisa menekan luka di tanganku dua kali lebih kuat dari sebelumnya. Persetan dengan meminta maaf, Lisa melepaskanku dan beralih pada Gilang.

Mataku terbelalak, dengan entengnya Lisa meletakkan sebuah pisau di tangan Gilang. “Buat perlindungan. Jangan sampai jadi korban dia yang selanjutnya, Lang.”

Korban? Tunggu! Apa mereka menuduhku sebagai pembunuh atas dua kasus kematian belakangan ini di kampus?

Dibuangnya pisau dari Lisa sembarangan, Gilang mengajakku bicara melalui kontak mata. Kecewa. Hanya itu yang tersirat dalam manik cemerlang milik Gilang. Kepercayaan yang telah dibangun selama dua tahun hancur begitu saja.

Aku menunduk, tidak kuasa menatap angkasa dalam mata Gilang. “Itu bukan aku, Lang.”

Tatapan Gilang masih saja terngiang di benakku, rasanya sangat sesak. Daripada semakin terasa sesak, aku lebih memilih pergi.

Tatapan teman-temanku kini terlihat lebih menyeramkan ketimbang gudang kampus yang sedang kupijak.

Langkahku terhenti tepat di depan sebuah cermin full body, meneliti diriku dengan seksama. Lebih tepatnya, mencari kesalahan yang membuat orang lain menjauhiku.

Pertahananku runtuh. Tubuhku bergetar, isakan-isakan lolos dari bibirku, juga bendungan air yang sudah tidak dapat ditampung oleh kelopak mataku.

Deg!

Apa aku tidak salah lihat? Tangisku  berhenti seketika. Dengan sengaja, aku menghapus jejak air mataku. Tidak mungkin!

“Jadi, kau sudah menyadarinya?”

Aku tertegun. Jantungku berdentum, oksigen seakan menepis serta kakiku lemas dalam sekejap.

“Pernah dengar? Bahwa seseorang memiliki setidaknya tujuh kembaran?”

Lihatlah! Ia melangkah keluar dari bingkai cermin, kenapa aku begitu bodoh sehingga tidak sadar bahwa itu bukan cermin?

“Atau, pernah dengar yang ini? Jika kau bertemu dengan kembaranmu, maka kau akan mati.”

Teman-teman, itu bukan salahku. Kalian mungkin mengenalinya sebagai diriku. Sekecil itukah kepercayaan kalian hingga tidak dapat mengenaliku? Aku kalah, ia berhasil mengambil alih kehidupanku. Maaf, aku terlalu mudah disingkirkan sehingga kalian harus hidup bersama diriku yang baru.

Tags: thwc18

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Silent Scream
674      372     6     
Short Story
Kala hidupmu tak lagi sama.
Happy Hallowen
370      248     1     
Short Story
Kejutan dari seorang teman untuk temannya di hari Hallowen kali ini. Lalu apa kejutan itu?
Bad night
395      284     0     
Short Story
Tidak ada malam yang buruk kecuali malam itu.
Pencuri Labu
458      300     1     
Short Story
Ini cerita tentang pencuri yang akhir-akhir ini menjarah kebun labu mereka.
Kena Kau
420      269     1     
Short Story
Partial
357      246     2     
Short Story
Tentang balas dendam yang biasa saja. Tentang niat membunuh seekor babi dengan kebenciannya.
One Way Or Another
526      377     0     
Short Story
Jangan baca sendirian di malam hari, mungkin 'dia' sedang dalam perjalanan menemuimu, dan menemanimu sepanjang malam.
Bells Flower
358      238     2     
Short Story
Bella mendekati ibunya. Dia mencoba untuk melepaskan ikatan namun tak bisa. Mata sang ibu melotot dengan mulut terbuka, menatap tajam ke arah Bella. Mulut terbuka itu menyemburkan kunyahan kelopak bells flower ke wajah Bella. Bau menyengat dan busuk jadi satu. Seketika Bella bangun dari mimpinya.
Hello Weena
511      284     1     
Short Story
Ada apa dengan gudang itu?
2 Kehidupan
391      249     1     
Short Story
Kisahku, bermula saat aku mulai berajak smp, hidupku menyendiri entah apa yang ada di pikiranku selama ini.