Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sang Penulis
MENU
About Us  

Sya, gue tau lo gak bakalan percaya dengan apa yang akan gue kasih tau ke lo karena gue sendiri gak percaya dengan apa yang akan gue kasih tau ke lo. Gue benar-benar bodoh banget waktu memutuskan untuk melakukan itu, Sya, dan gue benar-benar menyesal.

Gue adalah penulis tulisan yang ada di mading gedung D dan gue jugalah yang nulis artikel aneh yang ada di gedung A. Gue menulis itu semua agar orang-orang mau membaca tulisan milik gue dan lebih memperhatikan sekitarnya. Dan jujur, gue menulis tentang lo karena gue dulu benci banget sama lo. Gue benci sama lo karena lo adalah orang yang ditunjuk untuk menulis artikel di gedung A.

Gue tau kebencian yang gue kasih ke lo itu adalah sesuatu yang bodoh. Tapi, jujur, itu adalah hal yang gue rasain ke lo sebelum gue kenal lo. Kebencian itu hadir sebelum gue mengenal seberapa baiknya lo. Kebencian itu hadir sebelum perasaan gue terhadap lo itu muncul.

Gue sengaja menulis tulisan tentang lo karena gue pengin, saat lo terpuruk karena tulisan itu, lo bakal datang ke gue. Tapi, setelah gue berpikir kembali, gue tersadar, itu adalah pemikiran terbodoh yang pernah muncul di otak gue. Maka dari itu, gue pun memutuskan untuk meletakkan kunci gedung D di kotak milik Bu Rania supaya lo bisa mencabut tulisan itu karena gue gak bakal sempat untuk mencabutnya.

Gue gak sempat karena untuk seminggu ke depan, gue bakal ikut sebuah pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh lembaga kepenulisan nasional.

Sya, gue benar-benar minta maaf sama lo. Gue menyesal, Sya, gue nyesal. Gue nyesal telah berbuat seperti itu ke lo hanya karena gue pengin lo dekat sama gue.

Gue sayang sama lo, Sya, tapi gue sadar, pengecut seperti gue ini gak berhak buat menerima rasa sayang dari lo. Jadi, gue harap lo gak merasa bersalah karena gak punya rasa ke gue.

Marsya melipat kembali kertas yang ia temukan di kotak cokelat seminggu yang lalu. Marsya memutuskan untuk kembali membaca tulisan itu agar ia tidak lupa dengan apa yang ingin dia katakan kepada Kenzo.

Saat ini, Marsya sedang berada di bandara yang ada di kotanya. Marsya telah berjanji kepada Kenzo bahwa ia akan menjemputnya dan berbicara dengannya.

Setelah Marsya membaca kertas yang diberikan oleh Kenzo di dalam kotak cokelat itu, Marsya langsung mengajak Fira dan Lala untuk bertemu dan mendiskusikan tentang apa yang ditemukan oleh Marsya.

Awalnya, Fira dan Lala sangat marah dengan Kenzo karena di tulisan itu Kenzo merendahkan Marsya. Akan tetapi, pada akhirnya, mereka berdua setuju dengan Marsya yang ingin memaafkan Kenzo. Karena menurut mereka, semua orang berhak untuk menerima maaf atas kesalahan yang pernah lakukan.

Dan menjemput Kenzo di bandara adalah ide dari Fira dan Lala agar mereka mereka berdua bisa berbicara tanpa adanya gangguan dari orang lain maupun lingkungan sekitar.

"Marsya!" panggil seseorang dari belakang Marsya.

Marsya pun menoleh ke belakang dan mendapati Kenzo sedang berjalan ke arahnya.

Tanpa aba-aba dari Kenzo, Marsya langsung memeluk orang yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya itu.

"Sya, gue minta maaf," ucap Kenzo sembari melepas pelukan mereka.

"Ken, kalau boleh jujur, gue kecewa banget dengan tulisan tentang gue yang lo buat. Tapi, gue tau apa yang lo rasain ketika lo nulis itu. Jadi, gue rasa gue gak perlu marah sama lo," balas Marsya, "Dan yang baca tulisan itu juga mungkin masih dikit, jadi, gue masih aman."

"Sya," ucap Kenzo.

"Ken, udah, berhenti, gak ada yang berubah dengan lo minta maaf terus-terusan kayak gini," ucap Marsya.

Dengan spontan, Kenzo langsung memeluk Marsya. Ia benar-benar tidak menyangka Marsya akan menanggapi perbuatannya dengan sesuatu yang tidak pantas ia dapatkan. Kenzo merasa ia tidak pantas mendapat tanggapan yang baik dari Marsya karena Kenzo sadar, Kenzo sadar bahwa apa yang dilakukan adalah suatu kesalahan yang sangat fatal.

"Tapi, gue mau tanya deh sama lo, Ken," ucap Marsya setelah ia dan Kenzo melepas pelukan mereka.

"Lo mau tanya apa?" tanya Kenzo.

"Lo tau tentang perasaan gue ke Kenzo dari mana? Perasaan gue gak pernah curhat ke siapa-siapa, kecuali Fira dan Lala," tanya Marsya.

"Lo lupa kalau gue pernah baca note lo?" tanya Kenzo.

Pertanyaan Kenzo membuat Marsya kembali teringat pada peristiwa sekitar dua minggu yang lalu. Saat di mana Marsya dan Kenzo berada di warung kopi untuk berdiskusi mengenai artikel yang akan mereka tulis.

"Astaga, lo baca part yang alay itu?" tanya Marsya.

Kenzo menganggukkan kepalanya.

Marsya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia sangat malu. "Astaga, gue malu banget gila."

"Gak usah ngerasa malu kali, Sya," ujar Kenzo, "Rata-rata orang pernah ngelakuin apa yang lo lakuin, kok."

"Tapi tetap aja, Ken, itu memalukan," balas Marsya.

"Lo ke sini sama siapa?" tanya Kenzo. Kenzo sengaja langsung mengalihkan percakapan mereka karena Kenzo tidak mau Marsya merasa malu.

"Sama Arsen," jawab Marsya, "Dia lagi di mobil."

"Lo udah pacaran sama dia?" tanya Kenzo.

Marsya menggelengkan kepalanya.

"Kenapa belum?" tanya Kenzo.

"Semua butuh waktu, Ken," jawab Marsya. "Termasuk untuk maafin lo."

Kenzo terdiam mendengar jawaban Marsya. Harinya merasa sakit, tapi Kenzo sadar, ia memang berhak untuk merasakan itu dan ia juga sadar bahwa seharusnya ia merasakan yang lebih daripada itu.

Marsya tertawa melihat reaksi dari Kenzo. "Ya ampun, Ken, gue cuma bercanda kali. Yuk, kita ke mobil, kasihan Arsen udah nunggu dari tadi."

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Amherst Fellows
5981      1632     5     
Romance
Bagaimana rasanya punya saudara kembar yang ngehits? Coba tanyakan pada Bara. Saudara kembarnya, Tirta, adalah orang yang punya segunung prestasi nasional dan internasional. Pada suatu hari, mereka berdua mengalami kecelakaan. Bara sadar sementara Tirta terluka parah hingga tak sadarkan diri. Entah apa yang dipikirkan Bara, ia mengaku sebagai Tirta dan menjalani kehidupan layaknya seorang mahasis...
Hei cowok...I like you
753      484     1     
Romance
Hei cowok...i like you, kalimat itulah yang keluar dari mulut cewek berwajah pas-pasan kepada cowok berparas tampan yang wajahnya gak kalah cakep dengan cowok-cowok korea.
Mendadak Pacar
8834      1754     1     
Romance
Rio adalah seorang pelajar yang jatuh cinta pada teman sekelasnya, Rena. Suatu hari, suatu peristiwa mengubah jalannya hari-hari Rio di tahun terakhirnya sebagai siswa SMA
Help Me to Run Away
2521      1107     12     
Romance
Tisya lelah dengan kehidupan ini. Dia merasa sangat tertekan. Usianya masih muda, tapi dia sudah dihadapi dengan caci maki yang menggelitik psikologisnya. Bila saat ini ditanya, siapakah orang yang sangat dibencinya? Tisya pasti akan menjawab dengan lantang, Mama. Kalau ditanya lagi, profesi apa yang paling tidak ingin dilakukannya? Tisya akan berteriak dengan keras, Jadi artis. Dan bila diberi k...
14 Days
919      640     1     
Romance
disaat Han Ni sudah menemukan tempat yang tepat untuk mengakhiri hidupnya setelah sekian kali gagal dalam percobaan bunuh dirinya, seorang pemuda bernama Kim Ji Woon datang merusak mood-nya untuk mati. sejak saat pertemuannya dengan Ji Woon hidup Han Ni berubah secara perlahan. cara pandangannya tentang arti kehidupan juga berubah. Tak ada lagi Han Han Ni yang selalu tertindas oleh kejamnya d...
Weak
238      189     1     
Romance
Entah sejak kapan, hal seromantis apapun kadang terasa hambar. Perasaan berdebar yang kurasakan saat pertama kali Dio menggenggam tanganku perlahan berkurang. Aku tidak tahu letak masalahnya, tapi semua hanya tidak sama lagi. Kalau pada akhirnya orang-orang berusaha untuk membuatku menjauh darinya, apa yang harus kulakukan?
Error of Love
1233      599     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Surat Kaleng Thalea
4014      1136     2     
Romance
Manusia tidak dapat menuai Cinta sampai Dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka pikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan. -Kahlil Gibran-
Sekotor itukah Aku
385      291     4     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
Move on
63      42     0     
Romance
Satu kelas dengan mantan. Bahkan tetanggan. Aku tak pernah membayangkan hal itu dan realistisnya aku mengalami semuanya sekarang. Apalagi Kenan mantan pertamaku. Yang kata orang susah dilupakan. Sering bertemu membuat benteng pertahananku goyang. Bahkan kurasa hatiku kembali mengukir namanya. Tapi aku tetap harus tahu diri karena aku hanya mantannya dan pacar Kenan sekarang adalah sahabatku. ...